10 Penyebab Lansia Sering Batuk

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Seiring bertambah tuanya usia, terutama saat memasuki usia lanjut, berbagai risiko penyakit mulai semakin tinggi.

Penyakit bermunculan di usia yang sudah tidak lagi muda dan hal seperti ini bisa terjadi karena imun tubuh semakin melemah dan gaya hidup yang juga kurang baik [1].

Salah satu kondisi yang kerap dialami lansia adalah sering batuk [2].

Berikut ini adalah deretan kemungkinan penyebab lansia sering batuk, mulai dari faktor lingkungan hingga efek obat dan penyakit kronis.

1. Udara Kering

Udara dan kondisi lingkungan sekitar yang terlalu kering bisa menjadi salah satu sebab lansia mudah dan sering batuk [3].

Oleh sebab itu, jika udara dan lingkungan tempat tinggal terlalu kering, pastikan memasang humidifier [3].

Humidifier bisa dipasang sepanjang hari agar udara yang semula terlalu kering berubah menjadi lebih lembap dan dalam tingkat kelembapan normal [3].

Sering batuk berdahak merupakan tanda bahwa lansia perlu memperoleh udara yang bersih dan lebih lembap agar lendir di saluran nafas dan tenggorokan mengencer [3].

2. Dehidrasi

Kurangnya asupan cairan tubuh juga menjadi salah satu faktor penyebab lansia sering batuk [4,5].

Kurang minum akan membuat lendir di tenggorokan dan saluran nafas terakumulasi [4,5].

Hal tersebut memicu batuk lebih sering; maka dengan minum lebih banyak air putih dapat menghindarkan dari batuk [4].

3. Kafein dan Alkohol

Lansia penggemar minuman berkafein dan beralkohol disertai dengan kurangnya asupan air putih lebih rentan terhadap penyakit batuk [6].

Sering batuk bisa didasari oleh dehidrasi karena efek alkohol maupun kafein yang terlalu banyak [6].

Untuk meredakan batuk efek dari kafein dan alkohol, perbanyak asupan air putih sepanjang hari [6].

Tubuh yang terhidrasi dengan baik tidak hanya terhindar dari batuk tapi juga membantu tubuh berfungsi lebih optimal [6].

4. Makanan Tertentu

Tidak menjaga asupan makanan di usia yang semakin tua bisa menjadi faktor penyebab sering batuk.

Makan makanan yang digoreng, bersantan, bergula tinggi, serta makanan-makanan kemasan, ber-MSG, dan berpengawet adalah salah satu faktor batuk mudah menyerang [7,8].

Agar batuk mereda, beralih ke makanan yang lebih sehat dan hanya sesekali mengonsumsi makanan tidak sehat adalah jalan terbaik [7,8].

Perbanyak pula asupan sayur serta buah, khususnya yang mengandung vitamin C dan antioksidan tinggi [9,10].

Makan makanan bervitamin C dan antioksidan membantu agar imun tubuh kembali kuat sehingga batuk cepat sembuh [9,10].

5. Paparan Polusi dan Asap Rokok

Tempat tinggal di pinggir jalan raya yang setiap harinya ramai dengan kendaraan meningkatkan risiko terpapar polusi [11].

Sering bepergian juga memperbesar peluang lansia sering terkena polusi sehingga mudah dan seirng batuk [11].

Entah di rumah atau saat bepergian sering terpapar asap rokok pun menjadi faktor penyebab sering batuk yang perlu diwaspadai [12].

Perokok pasif pun tetap bisa mengalami batuk hingga memicu perkembangan penyakit-penyakit paru lainnya [12].

Jadi, mengenakan masker saat bepergian dan menghindari asap rokok adalah dua cara efektif untuk mengurangi risiko batuk semakin parah.

6. Efek Obat Tertentu

Lansia penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi dan rutin minum obat antihipertensi lebih rentan mengalami batuk lebih sering [13,14].

Golongan obat ACE (angiotensin-converting enzyme) inhibitors adalah obat antihipertensi yang bisa menimbulkan efek samping berupa batuk [14].

Obat-obatan yang termasuk dalam jenis ACE inhibitors dan meningkatkan risiko sering batuk adalah [14] :

Untuk menghentikan batuk yang terlalu sering, coba konsultasikan efek obat tersebut dengan dokter.

7. Penyakit Asam Lambung

Penyakit asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease) termasuk salah satu penyebab lansia sering batuk, terutama jika batuk bersifat kronis [15].

Menurut The U.S. Library of Medicine, 25% kasus batuk kronis berhubungan dengan penyakit asam lambung atau GERD [15].

Batuk yang kerap terjadi pada lansia akibat GERD adalah jenis batuk kering yang biasanya timbul di malam hari dan dialami bahkan bisa lebih dari 8 minggu berturut-turut [15].

Batuk kering tersebut lebih sering terjadi karena dalam posisi tubuh berbaring, asam lambung naik hingga ke kerongkongan dan memicu batuk [15].

Ketika dikarenakan GERD, menghindari makanan pemicunya adalah solusi terbaik, termasuk juga berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, tidak berbaring setelah makan, dan makan perlahan [15].

8. Asma

Lansia yang menderita asma akan mengalami batuk lebih sering (baik siang maupun malam) karena saluran nafas menyempit dan mudah membengkak [16,17].

Lendir yang terproduksi pun cenderung berlebihan karena adanya penyempitan dan pembengkakan saluran nafas tersebut sehingga menyebabkan kesulitan bernafas [16,17].

Sulit bernafas kemudian memicu kondisi batuk yang terus-menerus; batuk tanda asma disertai dengan mengi [16,17].

Periksakan ke dokter dan gunakan obat resep dokter untuk mengatasi gejala-gejala asma yang timbul [16,17].

9. Infeksi Pernafasan

Lansia sering batuk juga dapat disebabkan oleh infeksi pernafasan, seperti pneumonia atau TBC (tuberkulosis) [18,19,20].

Pneumonia adalah kondisi paru-paru yang terkena radang karena infeksi jamur, virus atau bakteri pada saluran nafas [18,19].

TBC atau tuberkulosis adalah penyakit menular yang menyerang paru-paru yang disebabkan infeksi bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis [20].

Tergantung penyebab infeksi, dokter akan meresepkan obat antibiotik, antivirus atau antijamur kepada pasien [18,19,20].

10. Efek Covid-19

Lansia yang sebelumnya pernah terpapar atau menderita Covid-19 tetap bisa menyisakan efek gejala [21].

Batuk dapat terus terjadi berhari-hari hingga berminggu-minggu bahkan setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19 [21].

Untuk hal ini, konsultasikan dengan dokter mengenai penanganan gejala yang lebih tepat sambil menjaga pola hidup tetap sehat [21].

Penyebab lansia sering batuk bermacam-macam, maka menjaga pola hidup sehat sangat penting, termasuk pemeriksaan rutin ke dokter.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment