Creeping Eruption : Penyebab – Gejala dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Creeping Eruption?

Creeping eruption atau cutaneus larva migran merupakan kondisi infeksi akibat masuknya larva cacing tambang ke kulit manusia yang umumnya terjadi pada wilayah tropis [1,2,3,4,5,6].

Orang-orang yang berwisata atau mengunjungi wilayah tropis pun termasuk yang memiliki risiko tinggi untuk terkena jenis infeksi ini.

Infeksi ini ditandai dengan gatal yang sangat serius pada kulit disertai benjolan dan ruam kemerahan.

Ruam ini tak seperti ruam pada jenis gangguan kulit pada umumnya, sebab ruam dapat berkembang 1-2 cm setiap hari [2,4].

Tinjauan
Creeping eruption adalah infeksi cacing tambang yang menyerang kulit dan umumnya ditandai dengan gejala berupa rasa gatal, ruam, dan kemerahan pada permukaan kulit.

Fakta Tentang Creeping Eruption

Creeping eruption adalah kondisi yang disebabkan oleh cacing tambang di mana infeksi yang disebabkan parasit ini paling rentan terjadi di wilayah beriklim tropis [1].

Oleh karena itu, infeksi ini lebih sering terjadi di bagian tenggara Amerika Serikat, Amerika Selatan, Afrika, Karibia, dan Asia Tenggara (termasuk Indonesia) [1].

Parasit ini umumnya terdapat pada pasir, termasuk pasir pantai di mana prevalensi penyakit infeksi ini justru paling tinggi pada musim hujan.

Wisatawan yang mengunjungi wilayah tropis dan merupakan wilayah endemik (terjadinya suatu penyakit di suatu area tertentu dalam waktu lama), khususnya usia muda akan lebih rentan terkena dampaknya.

Penyebab Creeping Eruption

Cacing tambang adalah penyebab dari kondisi creeping eruption melalui telur-telurnya [1,2,3,4,5].

Telur-telur cacing tambang biasanya terdapat pada feses kucing dan anjing yang sudah terkontaminasi.

Bila telur tersebut menetas dan berkembang menjadi cacing tambang dewasa, dan manusia yang mengalami kontak dengan cacing-cacing tersebut melalui feses anjing atau kucing, penyebaran infeksi dapat terjadi.

Karena cacing tambang lebih banyak dijumpai di pasir pantai, maka orang-orang dapat lebih rentan terkena infeksi ini.

Berjalan tanpa alas kaki di atas pasir yang sudah terkontaminasi terutama di daerah oleh parasit tersebut terutama di daerah tropis meningkatkan risiko mengalami kondisi ini.

Kenali sejumlah jenis parasit cacing tambang berikut di mana jenis-jenis parasit inilah yang biasanya menyerang kulit lalu menyebabkan infeksi cacing tambang.

  • Bunostomum phlebotomum, yaitu jenis parasit yang biasanya terdapat di tubuh hewan ternak.
  • Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum, yaitu parasit yang terdapat di tubuh kucing maupun anjing serta diketahui menjadi penyebab utama banyak kasus infeksi cacing tambang.
  • Ancylostoma ceylanicum, yaitu jenis parasit yang sebenarnya jarang menyebabkan infeksi cacing tambang namun perlu diwaspadai karena terdapat pada anjing.
  • Strongyloides westeri, yaitu jenis parasit yang juga sebenarnya jarang menjadi penyebab infeksi cacing tambang, hanya saja perlu diwaspadai ketika banyak berinteraksi dengan kuda.
  • Uncinaria stenocephala, yaitu jenis parasit yang lebih banyak dijumpai pada anjing dan cukup sering menjadi penyebab utama infeksi cacing tambang.
  • Ancylostoma tubaeforme, yaitu jenis parasit yang terkadang pada pada kucing dan perlu tetap diwaspadai meskipun jarang menjadi penyebab infeksi cacing tambang.
  • Necator americanus dan Ancylostoma duodenale, yaitu jenis parasit yang mampu menyebabkan infeksi cacing tambang dan dapat ditemukan pada tubuh manusia.
Tinjauan
- Creeping eruption utamanya disebabkan oleh cacing tambang yang ada di dalam tubuh manusia, baik itu masuk melalui luka terbuka, melalui mulut, atau saat mengonsumsi suatu makanan.
- Orang-orang yang tak membersihkan diri usai dari pantai, maka berpotensi lebih tinggi terkena creeping eruption karena cacing tambang banyak dijumpai di pasir pantai.

Gejala Creeping Eruption

Gejala tidak selalu muncul pada penderita infeksi cacing tambang atau creeping eruption.

Bila kondisi tidak terlalu parah dan cenderung sangat ringan, maka gejala terkadang tidak muncul.

Namun pada kondisi creeping eruption yang tergolong serius, ruam disertai sensasi seperti tertusuk pada kulit dan gatal-gatal dapat dirasakan.

Umumnya, timbulnya gejala terjadi 30 menit pertama usai terkontaminasi meski ada pula kasus lain di mana gejala timbul 1-6 hari dari sejak terpapar infeksi [2].

Pada sebagian kecil kasus creeping eruption, gejala dapat muncul justru setelah 1 bulan sejak terpapar.

Beberapa gejala yang perlu diperhatikan selain rasa gatal dan sensasi tertusuk adalah sebagai berikut [1,2,3,4,5] :

  • Ruam kemerahan timbul pada permukaan kulit.
  • Terjadi perubahan warna pada kulit.
  • Kulit berubah menjadi lebih kasar dan cenderung bersisik.
  • Papula atau benjolan dengan isi yang padat timbul pada permukaan kulit.
Tinjauan
Ruam kemerahan, rasa gatal dan sensasi seperti ditusuk adalah gejala utama creeping eruption. Namun selain itu, kemungkinan timbulnya papula/benjolan berisi padat, perubahan warna kulit, serta sisik pada kulit sebagai gejala juga cukup besar.

Pemeriksaan Creeping Eruption

Gejala seperti ruam, kemerahan pada kulit, lalu disertai rasa gatal dan timbul papula dapat menjadi tanda berbagai macam penyakit kulit.

Maka untuk memastikannya, penderita perlu langsung menemui dokter dan menempuh sejumlah metode pemeriksaan seperti berikut [3,4,5].

  • Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan

Dokter terlebih dulu akan memeriksa kondisi kulit pasien serta menanyakan apa saja gejala yang telah dialami.

Sudah berapa lama gejala terjadi, riwayat bepergian, hingga riwayat medis pasien sekaligus keluarga pasien menjadi informasi penting bagi dokter dalam menghasilkan diagnosa akurat.

Sebagai langkah pemeriksaan lanjutan, dokter akan melakukan biopsi kulit.

Pengambilan sampel jaringan kulit perlu dilakukan apabila dokter perlu mengidentifikasi beberapa hal terkait gejala tersebut.

Dengan menganalisa sampel jaringan kulit, dokter dapat mengeliminasi berbagai kemungkinan gangguan kesehatan kulit selain infeksi cacing tambang.

  • Tes Darah

Tes darah sangat jarang diterapkan dalam memeriksa kondisi gejala creeping eruption.

Namun bila dokter merasa perlu mengetahui apakah eosinofil (jenis sel darah putih) dalam tubuh pasien terjadi peningkatan, maka darah perlu diperiksa.

Tinjauan
Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan menjadi metode pertama yang dokter lakukan dalam memeriksa kondisi pasien. Namun bila diperlukan untuk menegakkan diagnosa, maka tes darah dan biopsi kulit harus ditempuh oleh pasien.

Pengobatan Creeping Eruption

Dalam kurun waktu 2-8 minggu, sebenarnya creeping eruption berkemungkinan besar sembuh dengan sendirinya.

Infeksi menjadi lebih parah dan memerlukan penanganan medis ketika rasa gatal semakin hebat dan membuat penderita tidak nyaman.

Berikut ini adalah penanganan yang pada umumnya diberikan oleh dokter kepada pasien creeping eruption.

Penanganan yang dokter biasanya berikan di awal kepada pasien creeping eruption adalah semprotan larutan etil klorida.

Dokter yang harus menyemprotkannya langsung pada kulit pasien.

Obat dalam bentuk semprot ini dapat menjadi pereda rasa gatal.

  • Antihistamin

Ada kemungkinan rasa gatal tetap berlanjut dan bahkan menjadi lebih buruk [1].

Bila larutan etil klorida semprot kurang efektif, maka obat golongan antihistamin akan dokter resepkan.

Dokter pun memberi obat pembasmi cacing seperti halnya albendazole yang dapat digunakan oleh anak-anak maupun orang dewasa [1].

Obat ini memiliki efektivitas tinggi karena mampu menyembuhkan 88% pasien creeping eruption (6 dari 7 penderita) di Kanada [3,4,6].

Aturan konsumsi obat ini adalah sehari sekali dalam waktu 5 hari berturut-turut tanpa terlewat.

Hanya saja waspadai efek samping berupa sakit perut usai mengonsumsinya, walaupun efek ini sangat jarang terjadi.

Dokter seringkali meresepkan obat pembunuh cacing satu ini sehingga ivermectin dianggap sebagai obat creeping eruption yang ampuh [2,3,4].

Aturan konsumsi yang dianjurkan adalah sekali saja selama masa perawatan dan pemulihan berlangsung.

Berbeda dari albendazole yang aman bagi anak-anak, ivermectin tidak diperuntukkan bagi anak-anak.

  • Tiabendazole

Tiabendazole merupakan obat golongan pembasmi cacing yang juga cukup umum diresepkan oleh dokter dalam menangani infeksi cacing tambang [1,3,4].

Hanya saja, tiabendazole merupakan alternatif yang akan diberikan dokter jika kedua jenis obat pembunuh cacing lainnya tidak tersedia.

Efektivitas terbilang sangat baik karena tiabendazole topikal mampu menyembuhkan 52 dari 53 pasien creeping eruption di Kanada [6].

Hanya saja, efek samping obat ini perlu diketahui dan diwaspadai sebab lebih banyak daripada albendazole.

Jika merasakan nyeri perut, mual-mual, dan muntah usai mengonsumsi tiabendazole, maka kondisi tersebut merupakan efek samping.

Aturan konsumsi tiabendazole yang dianjurkan adalah sehari 2 kali dan hanya selama 2 hari saja berturut-turut.

Berapa lama gejala creeping eruption menghilang?

Ketika sudah ditangani dengan benar, maka biasanya gejala ruam dan gatal akan lebih cepat hilang [3,4,5].

Setidaknya, gejala dapat hilang dalam beberapa minggu sesudah mengonsumsi atau mengoleskan obat resep dokter.

Namun bila tidak ditangani, kesembuhan gejala akan lebih lama dan bisa sampai berbulan-bulan.

Tinjauan
Pemberian semprotan larutan etil klorida adalah yang biasanya pertama diberikan oleh dokter dalam meredakan gatal. Namun jika memang diperlukan, antihistamin, ivermectin, albendazole, dan tiabendazole adalah obat yang juga dokter resepkan agar gejala dapat hilang dengan lebih cepat dan optimal.

Komplikasi Creeping Eruption

Walau kemungkinan sembuh bagi kondisi creeping eruption cukup besar dan cepat, risiko komplikasi tetap ada [5].

Kondisi komplikasi yang paling dapat terjadi pada penderita adalah infeksi kulit oleh bakteri yang disebabkan rasa gatal hebat dan memicu aktivitas menggaruk hingga luka.

Selain itu, kemungkinan infeksi menyebar cukup besar sehingga infeksi menyerang usus kecil atau bahkan paru-paru.

Walaupun penyebaran infeksi melalui aliran darah sehingga organ vital terkena dampaknya tergolong komplikasi yang jarang, hal ini perlu diwaspadai.

Tinjauan
Risiko komplikasi paling besar adalah infeksi kulit oleh bakteri karena luka akibat garukan. Selain itu, penyebaran infeksi hingga ke organ tubuh lain melalui aliran darah adalah komplikasi paling berbahaya dan perlu diwaspadai.

Pencegahan Creeping Eruption

Pencegahan terbaik agar creeping eruption tidak terjadi adalah dengan menjaga diri dan lingkungan dengan baik.

Walau infeksi cacing tambang seperti tak terhindarkan karena penderita mengalaminya secara tak sengaja, tetap ada beberapa upaya yang bisa dilakukan demi meminimalisir [3,4,5].

  • Saat berada di luar ruangan, khususnya berjalan di atas pasir atau tanah sebaiknya selalu mengenakan alas kaki.
  • Setiap sehabis berkegiatan di luar ruangan, pastikan mencuci kaki sampai bersih.
  • Jika memiliki hewan ternak atau hewan peliharaan (khususnya anjing atau kucing), beri obat cacing rutin atau cek kesehatan hewan tersebut di dokter spesialis hewan.
  • Tidak membawa hewan peliharaan ke taman atau pantai (berlaku untuk kucing dan anjing); hal ini agar segala bentuk kontaminasi dapat terhindarkan.
  • Mandi teratur dan selalu menjaga dengan baik kebersihan diri.
Tinjauan
Upaya pencegahan paling dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri, terutama selama bepergian atau beraktivitas di luar ruangan. Selalu membersihkan diri setiap sehabis beraktivitas serta menjaga kesehatan hewan ternak/peliharaan juga penting dalam menghindari infeksi cacing tambang.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment