8 Dampak Buruk Memakan Makanan Olahan terlalu Sering

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Makanan olahan seperti makanan siap saji, soda dan snack yang sering kita temui dapat memiliki efek kesehatan yang buruk untuk tubuh. Makanan olahan, terutama yang diolah secara kimia, cenderung mengandung gula yang tinggi, bahan buatan dan lemak trans. [1]

Karena beberapa kandungan itulah makanan olahan menjadi penyumbang utama banyak penyakit bagi tubuh. Makanan olahan juga memiliki nilai gizi yang kurang dan membuat tubuh membakar lebih sedikit kalori. Hal ini membuat berat badan cepat naik. [1]

Selain yang telah disebutkan tadi, makanan olahan masih memiliki efek buruk lain pada tubuh. Berikut ini adalah efek buruk yang didapat jika kita terlalu sering memakan makanan olahan:

Sudah menjadi rahasia umum bahwa gula sangat berkontribusi pada obesitas. Orang yang obesitas akan lebih mudah terkena penyakit kronis lainnya. Makanan olahan termasuk makanan yang sarat akan gula. [1] 

Makanan olahan juga lebih mudah dicerna karena banyaknya serat yang hilang selama pengolahan. Hal itu bisa membuat seseorang memakan makanan olahan dalam jumlah yang banyak. Berat badan pun jadi cepat naik dan kalori pada tubuh bertambah. Karena berat badan yang cepat naik itulah obesitas jadi sulit dihindarkan. [1] 

Selain membuat orang mudah terkena obesitas, kandungan gula yang tinggi pada makanan olahan juga bisa membuat seseorang terkena diabetes. Beberapa bahan kimia tertentu pada makanan olahan juga berkontribusi pada perkembangan diabetes tipe 2. [2]

Terkadang makanan olahan tidak menyertakan gula di labelnya, tapi jangan biarkan hal itu membuat kamu terkecoh karena ada beberapa nama lain yang biasa digunakan sebagai pengganti kata gula. Nama-nama itu di antaranya fruktosa, glukosa, sukrosa, maltosa, madu, nektar atau corn syrup. Jadi perhatikan dengan baik setiap label dari makanan olahan yang kamu beli.[2]

  • Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh 

Makanan olahan merupakan salah satu makanan yang dapat menurunkan kekebalan tubuh karena ada saluran usus ada sel khusus yang berfungsi sebagai membran pelindung yang disebut dengan sel epitel, sel ini melapisi saluran usus dan di satukan dengan sambungan yang ketat yang membantu mereka agar tetap terikat bersama dan memperkuat pertahanan terhadap bakteri, racun dan hal berbahaya lainnya. [2]

Jika penyambung yang ketat itu terganggu, pertahanan tubuh akan melemah dan membuat penyakit mudah masuk. Bahan-bahan yang ada di makanan olahan bisa merusak penyambung dan membuat kekebalan tubuh semakin lama semakin melemah. [2] 

Penyakit jantung bisa terjadi karena pola makan yang buruk, contohnya seperti sering memakan makanan olahan. Proses pengolahan pada makanan olahan akan menghilangkan banyak kandungan gizi dan malah menambah hal-hal yang tidak bermanfaat seperti pewarna, pengawet dan lemak trans. [2]

Tidak hanya penyakit jantung, makanan olahan juga meningkatkan risiko terkena stroke. Makanan olahan yang bisa meningkatkan jantung dan stroke adalah makanan yang mengandung lemak jenuh yang tinggi seperti sosis dan daging olahan lainnya. [2] 

  • Kekurangan Gizi 

Makanan olahan memiliki kandungan gizi yang kurang dibanding dengan makanan yang tidak diolah karena kandungan gizinya mengurang selama proses pengolahan. Meski ada beberapa produsen makanan olahan yang menambah mineral dan vitamin sintetis untuk mengganti gizi yang hilang, tetap saja itu tidak cukup karena gizi sintetis tidak sebaik gizi yang ada pada makanan alami. [3] 

Makanan olahan juga banyak yang mengandung bahan-bahan dan zat yang tidak dikenali. Beberapa zat itu adalah zat yang dibuat oleh produsen agar makanan olahan mereka menjadi lebih enak dan tahan lama. [3]

Tubuh yang kekurangan gizi akan lebih mudah terkena penyakit mulai dari yang mudah diatasi sampai yang berbahaya. Kurang gizi juga bisa membuat seseorang menjadi mudah lelah sehingga akan menghambat kegiatan sehari-harinya. [3]

  • Mengganggu Saluran Pencernaan 

Makanan olahan juga bisa mengganggu saluran pencernaan dan menyebabkan perkembangan penyakit radang usus seperti penyakit Crohn. Penyakit itu muncul karena adanya bahan kimia tambahan pada makanan olahan yang disebut dengan emulsifier. [3] 

Emulsifier pada makanan olahan akan menjaga bentuk dan tekstur makanan hingga memperpanjang durasi penyimpanannya. Bahan ini biasa ditemui pada kue, roti, puding, es krim, keju olahan dan makanan penutup lainnya. [3] 

Makanan olahan juga bisa membahayakan mikrobioma yang ada pada usus karena adanya peningkatan pada pertumbuhan bakteri buruk. Jika bakteri yang ada di mikrobioma tidak seimbang, orang akan mudah terkena penyakit saluran pencernaan dan sistem kekebalan tubuhnya menurun. [3] 

  • Merusak Kesehatan Otak 

Kesehatan otak sangat berpengaruh pada fungsi otak. Jika kesehatan otak terganggu, otak tidak bisa berfungsi dengan baik dan akan berimbas ke seluruh tubuh. Risiko terkena penyakit seperti dementia dan Alzheimer juga akan meningkat.[ 4] 

Kemampuan untuk mengingat dan belajar pun akan menurun. Makanan olahan yang berlemak menyebabkan peradangan yang bisa merusak pembuluh darah dan menghambat jalannya darah ke otak. [4] 

Itu sebabnya jika kamu ingin menjaga kesehatan otak, hindari memakan makanan olahan secara berlebihan dan perbanyak memakan makanan yang sehat. [4] 

Tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik, makanan olahan juga berpengaruh pada kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Gula tambahan yang ada makanan olahan bisa mengganggu produksi serotonin di usus. [5] 

Serotonin bisa membantu tubuh dalam menstabilkan suasana hati. munculnya tambahan gula dan bahan kimia lainnya akan mempengaruhi kemampuan tubuh dalam menjaga kadar serotonin yang sehat. Suasana hati yang tak menentu bisa membuat seseorang lebih mudah merasa cemas dan depresi. [5] 

Memakan makanan olahan dengan sering bisa mengurangi konsumsi makanan bergizi sehingga tubuh akan kekurangan gizi, vitamin dan mineral lain yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan. Meski tidak mungkin untuk menghindari makanan olahan sepenuhnya, kamu masih bisa mengurangi konsumsinya dan menambah porsi makanan bergizi. [1]

Hindari juga memakan makanan olahan setiap hari agar bahan-bahan berbahaya yang ada di makanan olahan tidak mempengaruhi kesehatan tubuh dalam waktu yang lama. [1] 

Kamu memang tidak bisa mengontrol jumlah kandungan gula, garam atau bahan lainnya yang ada pada makanan olahan. Tapi kamu bisa mengontrol makanan olahan yang kamu beli. Membaca label kandungan yang ada di makanan olahan juga bisa membantu dalam memilih makanan olahan yang baik. [1] 

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment