Pete atau petai dalam bahasa latin disebut dengan Parkia speciosa Hassk dan dalam bahasa inggris disebut dengan stink bean adalah tanaman asli dari Asia Tenggara. Petai biasa di makan sebagai lalapan mentah atau bisa juga di masak. Petai sangat bermanfaat untuk mengobati diabetes, hipertensi, dan permasalahan ginjal[1].
Petai memiliki kandungan mineral dan vitamin, dimana pada polong dan bijinya memiliki kandungan pitosterol dan flavonoid yang sangat tinggi sehingga membantu kinerja antioksidan. akan tetapi, petai juga memiliki efek hipoglikemik yang telah di laporkan[2].
Dari hasil laporan tersebut di jelaskan bahwa terdapat aktivitas antibakteri, sedangkan sebagai memiliki sifat antikanker[1]. Biji dari petai memiliki kandungan nilai gizi seperti protein, lemak, dan juga karbohidrat. Gizi tersebut memiliki peranan yang sangat penting sebagai sumber mineral. Bijinya sendiri memiliki kandungan vitamin C dan vitamin E yang besar[1].
tetapi, terlalu banyak makan petai juga dapat menyebabkan efek samping yang mengganggu kesehatan. Berikut ini beberapa efek samping terlalu banyak makan petai.
Daftar isi
1. Penyakit gagal ginjal dan Asam urat
Terlalu banyak makan petai dengan porsi besar dalam kurun waktu setiap hari dapat menyebabkan gagal ginjal dan asam urat. Petai memiliki kandungan asam amino, dimana asam urat yang memproduksi dengan cara alami ketika memecah purin yang ada di dalam tubuh[2].
2. Perut kembung
Perut kembung disebabkan karena penyerapan glukosa dari saluran usus tertunda sehingga menyebabkan perut kembung. Penurunan hiperglikemia postprandial adalah salah satu terapeutik untuk pengobatan diabetes. Perut kembung disebabkan karena penghambatan pada amilase pankreas, dimana terdapat bakteri yang tidak mudah dicerna[1]
3. Saluran pencernaan terganggu
Petai memiliki kandungan tanin yang dapat menurunkan pencernaan protein dan asam amino. Tidak dianjurkan bagi anak-anak untuk mengkonsumsi petai dalam jumlah yang tinggi karena penyerapan pada protein sangat baik untuk perkembangan tubuh. Sedangkan tanin yang ada di dalam kandungan petai sendiri tidak dapat menterap protein dengan sangat baik[3].
4. Rematik
mengkonsumsi petai dalam jumlah banyak juga dapat menyebabkan rasa sakit pada otot persendian sehingga menyebabkan peradangan dan pembengkakan. Untuk menghindari hal tersebut, kurangi porsi petai atau bisa juga dengan mengimbanginya dengan sajian lain.
5. Bau
Petai memiliki kandungan asam amino yang memberikan efek bau yang sangat kuat pada urin dan pada bau mulut. Dengan kandungan karbohidrat kompleksnya menyebabkan saat mengeluarkan kentut sangat tajam. Dengan konsentrasi asam amino yang tinggi inilah, aroma yang keluar adalah gas metana[4].
Petai memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, namun hindari untuk mengkonsumsi dalam jumlah besar. Untuk memberikan efek kesehatan pada tubuh, konsumsi petai sehat yang bergizi dengan kadar yang seimbang dengan berbagai jenis makanan lainnya[5].
Konsumsi petai dengan jumlah berlebih tidak dianjurkan karena akan berisiko ginjal rusak. Selain itu, bagi penderita asam urat terutama harus membatasi konsumsi petai karena memiliki kandungan purin yang sangat tinggi. Kadar zat yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat yang ada di dalam darah[5].