8 Efek Samping Kebanyakan Makan Pinang dan Batas Aman Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Buah pinang banyak tumbuh subur di Kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara serta sudah menjadi bagian dari budaya di Indonesia. Di Papua masyarakat biasa mengunyah buah pinang sedangkan di beberapa daerah lain tradisi makan sirih dilakukan dengan menggulung daun sirih dengan irisan buah pinang dan kapur pada acara-acara adat.[1]

Selain itu buah pinang mengandung zat alkaloid yaitu senyawa yang terdapat di tumbuhan yang mengandung nitrogen dan mengandung zat tannin yaitu senyawa polifenol yang biasanya memberikan rasa pahit pada tumbuhan.[2]

Karena memiliki sifat yang sama dengan zat Amphetamine, kebanyakan makan buah pinang dapat membawa efek samping bagi kesehatan antara lain:

1. Berpotensi mengalami gagal ginjal

Sebuah studi Taiwan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa seseorang yang makan buah pinang memiliki potensi lebih besar terkena penyakit ginjal. Hal ini dikarenakan buah pinang mengandung senyawa yang beracun yang susah dinetralisir di hati dan senyawa-senyawa beracun tersebut akhirnya mengendap di dalam ginjal. Penyakit ginjal ini jika tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan gagal ginjal.[3]

2. Beresiko terkena kanker mulut

Anggapan bahwa makan sirih dan pinang dapat menjaga Kesehatan mulut adalah sebuah kekeliruan. Kenyataannya kebanyakan makan buah pinang beresiko lebih besar terkena kanker mulut. Leukoplakia dan erythoplakia adalah gejala awal dari kanker mulut.[4]

Leukoplakia adalah bercak putih yang terbentuk di dalam mulut, bercak putih ini biasanya terdapat di gusi dan bagian bawah mulut. Sedangkan erythoplakia adalah bintik merah atau putih yang muncul di dalam mulut. Resiko ini akan semakin meningkat jika seseorang mengkonsumsinya bersamaan dengan tembakau dan alkohol.[4]

3. Memicu batu ginjal

Kebanyakan makan pinang ternyata juga dapat memicu batu ginjal. Hal ini telah dibuktikan dengan sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2021 di Taiwan. Buah pinang mengandung zat yang bernama Arecoline, zat ini dapat meningkatkan reaksi oksidatif yang memiliki peran utama dalam pengendapan kristal urin sehingga membentuk batu ginjal. Selain itu zat Arecoline  juga dapat mencederai ginjal. [5]

4. Terkena sindrom metabolik

Efek samping kebanyakan makan pinang berikutnya adalah beresiko terkena sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah komplikasi yang terjadi dari sekelompok penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas.[6]

Meskipun belum ditemukan secara pasti apakah mengunyah pinang dapat dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, namun ada faktor-faktor pendukung seperti merokok dan minum alkohol yang dapat meningkatkan resiko tekanan darah tinggi.[6]

Buah pinang mengandung zat yang diabetegonik yaitu zat yang melemahkan serapan insulin terhadap glukosa sehingga dapat memicu diabetes.[6]

5. Beresiko tinggi terhadap penyakit paru-paru

Penyakit paru-paru dapat terjadi sebagai akibat kebanyakan makan pinang. Dalam jangka panjang mengunyah buah pinang setiap hari dan dengan jumlah yang tidak normal dapat mengacaukan sistem metabolisme lipid di dalam tubuh sehingga mengakibatkan penyakit paru-paru.[7]

6. Mengganggu sistem reproduksi

Sebuah penelitian telah dilakukan hasil dari ekstrak buah pinang ternyata dapat menurunkan motilitas sperma pada tikus jantan sedangkan bagi tikus wanita dapat meningkatkan resiko keguguran dan bayi lahir prematur.[8]

7. Kerusakan hati

Buah pinang jika dikonsumsi secara berlebih ternyata dapat meningkatkan resiko terjadinya kerusakan hati. Seseorang yang lebih banyak mengunyah buah pinang terutama bersamaan dengan daun sirih mempunyai jumlah lemak yang lebih banyak di dalam hati.[9]

Hal ini disebabkan karena enzim di dalam hati lebih bereaksi secara bioaktif terhadap senyawa yang dibawa oleh buah pinang sehingga jika dikonsumsi secara terus-menerus dapat merusak hati.[9]

8. Mengacaukan rantai DNA

Zat Arecoline memegang peran utama dalam berbagai efek buruk kebanyakan makan buah pinang salah satunya adalah mengacaukan rantai DNA. Lebih banyak Arecoline menyebabkan distorsi kromosom dan memperlambat perbaikan DNA serta mengganggu rantai DNA.[8]

Batas Aman Makan Buah Pinang

Seperti halnya kafein, nikotin, kokain dan zat Amphetamine lainnya, buah pinang ternyata memiliki efek menstimulasi terhadap pusat sistem saraf dan bersifat adiktif sehingga penggunanya akan merasakan rileks, bahagia, detak jantung yang berdenyut kencang, selalu waspada hingga berkeringat.[1]

Seseorang yang pertama kali memakan buah pinang akan merasakan efek seperti diare, mual, tremor, dan pusing. Akan tetapi tiap orang bisa saja merasakan efek yang berbeda tergantung pada usia, kesehatannya dan jumlah buah pinang yang dikonsumsi tiap harinya.[1]

Batas aman makan buah pinang adalah kurang dari 30 buah per hari untuk menurunkan resiko berbagai penyakit yang mengikutinya. [5] Namun beberapa peneliti berpendapat bahwa batas aman dalam makan buah pinang tergantung pada faktor usia, penyakit bawaan, dan kesehatan. [10]

Bagi ibu hamil dan menyusui dianjurkan untuk menghindari makan buah pinang karena dapat berdampak pada kesehatan janin dan mempengaruhi produksi air susu ibu sehingga dapat membahayakan si kecil.[10]

Buah pinang memiliki efek yang beragam terutama pada organ tubuh manusia. Meskipun memiliki banyak efek samping bagi tubuh manusia, buah pinang juga memiliki beberapa manfaat seperti[8]:

  • Mengobati beri-beri
  • Meredakan nyeri punggung
  • Menghilangkan bau mulut
  • Meningkatkan perbaikan saraf
  • Meningkatkan produksi air liur
  • Membantu sistem pencernaan
  • Sebagai anti bakteri pada luka
  • Mengobati sembelit dan perut kembung

Buah pinang menempati urutan keempat setelah tembakau, alkohol dan kafein sebagai makanan yang paling adiktif atau membuat kecanduan. Kenyataannya buah pinang merupakan salah satu buah yang memiliki zat yang dapat menyebabkan kanker atau dikenal dengan karsinogenik.[2]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment