Eperisone merupakan obat yang difungsikan sebagai obat relaksasi otot akibat kekakuan, kejang, maupun ketegangan otot [1].
Daftar isi
Apa itu Eperisone?
Obat Eperisone mempunyai beberapa informasi yang meliputi indikasi, kategori, konsumsi, kelas, bentuk, kontraindikasi, peringatan sebelum menggunakan obat, dan kategori kehamilan. Semua penjelasan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut [2].
Indikasi | Kejang atau tegang otot |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Pelemas Otot |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | Ibu menyusui |
Peringatan | Beberapa hal perlu diperhatikan oleh seorang pasien sebelum memutuskan untuk menggunakan obat Eperisone. Untuk itu, pasien dengan kondisi berikut, diharapkan berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. → Pasien yang mempunyai alergi terhadap kandungan obat Eperisone. Begitu juga dengan obat-obatan lain, suplemen, vitamin, serta obat herbal lainnya. → Pasien yang memiliki gangguan hati → Anak-anak → Ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Kategori Kehamilan (US FDA): Masih belum ditetapkan. Studi pada hewan belum dilaporkan dan belum ada data terkontrol pada kehamilan manusia. Obat hanya diperbolehkan untuk digunakan hanya jika manfaat yang didapatkan lebih banyak daripada resiko yang diakibatkan pada janin. |
Tinjauan Obat Eperisone diperuntukkan untuk mengobati ketegangan otot yang berbentuk tablet serta tersedia dalam dosis untuk orang dewasa.
Manfaat Eperisone
Eprisone adalah obat yang tergolong sebagai antispasmodik, dimana obat ini mempunyai beberapa fungsi yang dapat meredakan beberapa penyakit yang berhubungan dengan otot [3]. Manfaat tersebut meliputi:
- Kejang Otot
Manfaat pertama yang bisa didapatkan dari penggunaan obat Eperisone adalah untuk mengobati kekejangan dan ketegangan pada otot. Kondisi kejang otot ini juga dipicu oleh beberapa penyakit seperti serebrovaskular, spondiolisis servikal, kelainan pembuluh darah tulang belakang, lumpuh tulang belakang, gangguan tulang belakang [1].
- Distorfi Miotonik
Pada kondisi ini ditandai dengan ketidakmampuan dalam mengendurkan otot. Sama seperti kejang otot, kondisi miotonik juga dipicu oleh beberapa penyakit seperti nyeri bahu, leher, dan lengan, serta nyeri pinggang [1].
Dengan mengonsumsi obat Eperisone, obat ini akan memberikan efek berupa melemasnya otot rangka dan otot polos pembuluh darah. Akan tetapi, perlu diketahui jika obat ini belum disetujui dipergunakan di Amerika. Akan tetapi, obat Eperisone telah tersedia dan disetujui di beberapa negara seperti Korea Selatan, Bangladesh, dan India [3].
Dosis Eperisone
Konsumsi obat Eperisone hanya diperbolehkan untuk orang dewasa. Sementara itu, penggunaan pada anak-anak belum diketahui keamanannya. Simak penjelasan berikut ini mengenai penggunaan dosis Eperisone [2].
Dosis untuk Dewasa
Oral → 50 mg, 3 kali/hari → Dosis harus ditingkatkan sesuai dengan usia dan gejala yang dirasakan → Obat harus diminum dengan bantuan makanan |
Efek Samping Eperisone
Umumnya, setiap penggunaan suatu obat akan menimbulkan beberapa efek samping. Begitu juga pada obat Eperisone. Efek samping dari obat Eperisone ini beragam dan akan dijabarkan sebagai berikut [2].
- Signifikan:
- Kulit kemerahan
- Gatal-gatal
- Urtikaria
- Edema
- Nekrolisis epidermal toksik
- Sindrom Steven-Johnson
Gejala Overdosis
Overdosis obat terjadi dikarenakan konsumsi obat yang berlebihan. Apabila mengalami gejala seperti sesak napas dan gejala alergi yang berat, seperti pusing, kulit kemerahan, gatal-gatal, mual atau muntah, maka segara datangi rumah sakit untuk mendapatkan penanganan khusus.
Info Efek Samping Tenaga Medis
Tidak ada informasi khusus tentang info efek samping tenaga medis pada penggunaan obat Eperisone. Harap berkonsultasi kepada dokter mengenai hal ini.
Info Efek Parasetamol Tenaga Medis :
- Gangguan darah:
- Kardiovaskular:
- Palpitasi
- Gangguan pencernaan:
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Sembelit
- Diare
- Stomatitis
- Cegukan
- Gangguan metabolism dan nutrisi:
- Kehausan
- Anoreksia
- Muskuloskeletal:
- Hipotonia otot
- Sistem saraf:
- Psikiatrik:
- Kantuk
- Susah tidur
- Genitourinaria:
- Retensi urin
- Inkontinensia urin
- Gangguan pada kulit:
- Ruam
- Pruritus
- Gangguan pembuluh darah:
- Hot flushes
Detail Eperisone
Informasi lainnya berkaitan dengan obat Eperisone dimulai dari cara penyimpanan, cara kerja, interaksi obat, interaksi makanan, overdosis, dan pengaruh hasil lab akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini [2].
Penyimpanan | Penyimpanan yang tepat pada obat Eperisone dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut: → Simpan pada suhu ruangan sekitar 25-30 °C → Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak maupun hewan → Jauhkan obat dari sinar matahari, panas, serta kelembaban secara langsung → Apabila obat sudah tidak lagi dikonsumsi dalam jangka panjang atau sudah kadaluarsa, maka obat harus dibuang sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh dokter. |
Cara Kerja | Deskripsi: Eperisone merupakan obat yang bekerja dengan cara menghambat tegangnya otot dan menekan reflex tulang belakang sehingga mampu melemaskan otot rangka. Selain itu, obat ini juga bekerja dengan melebarkan otot polos pembuluh darah sehingga mampu melancarkan aliran darah. Farmakokinetik Penyerapan: Waktu mencapai konsentrasi plasma: 1,6-1,9 jam Distribusi: Memasuki ASI Ekskresi: Eliminasi paruh waktu: 1,6-1,8 jam |
Interaksi dengan obat lain | Apabila obat digunakan bersamaan dengan methocarbamol dan tolperizone HCl maka akan menilmbulkan efek samping berupa gangguan penglihatan. |
Interaksi dengan makanan | Tidak ada penjelasan khusus mengenai makanan yang dapat berinteraksi dengan obat Eperisone. Untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan, harap berkonsultasi dengan dokter mengenai hal ini. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Sesak napas ⇔ Cara Mengatasi: Segera datangi rumah sakit dan minta pertolongan dokter |
Pengaruh pada hasil lab | Tidak ada penjelasan khusus mengenai pengaruh obat dengan hasil lab yang sedang dilakukan. Harap berkonsultasi dengan dokter mengenai hal ini untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. |
Pertanyaan Seputar Eperisone
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang seringkali muncul pada penggunaan obat Eperisone.
Apa saja yang harus dihindari selama penggunaan obat Eperisone?
Obat ini dapat menyebabkan efek samping berupa kantuk dan pusing. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pasien yang mengonsumsi Eperisone tidak dianjurkan untuk menyetir, mengoperasikan mesin, atau melakukan aktivitas lain yang bisa membahayakan [2].
Apakah obat ini aman saat dikonsumsi oleh anak-anak, ibu hamil, dan menyusui?
Tidak. Obat ini belum diketahui keamanannya pada anak-anak. Selain itu, kategori kehamilan dari obat ini juga belum ditetapkan. Obat ini juga berkontraindikasi pada ibu menyusui dikarenakan kandungan obat bisa memasuki ASI, sehingga harus dihindari [2].
Bagaimana bila pasien lupa untuk meminum dosis yang diberikan?
Apabbila terlupa dalam mengonsumsi dosis, segera minum obat sesaat setelah teringat. Namun, bila sudah mendekati dosis selanjutnya, cukup teruskan untuk dosis selanjutnya saja. Pasien tidak boleh meminum dua dosis sekaligus karena bisa mengakibatkan gejala overdosis [1].
Apa saja hal yang harus dipatuhi selama konsumsi obat Eperisone?
Pasien harus mengonsumsi obat sesuai saran yang diberikan dokter. Jangan mengurangi atau meminum dosis berlebihan. Jangan menghentikan pengobatan sebelum dosis habis meskipun tubuh sudah terasa membaik. Apabila merasakan efek samping yang tidak kunjung membaik atau semakin memburuk, segera berkonsultasi dengan dokter [1].
Contoh Obat Eperisone di Pasaran
Merek dagang dari Eperisone yang dapat ditemui di pasaran meliputi[2,4]:
Brand/Merek Dagang | ||
Eprinoc | Gasogal | Myoman |
Estalex | Gramyo | Myonal |
Forelax | Lional | Myonep |
Forres | Myobat | Perilax |