Daftar isi
Apa Itu Evali?
Evali adalah sebuah penyakit dengan kepanjangan E-cigarette or Vaping use-Associated Lung Injury, atau dalam bahasa Indonesia berarti cedera atau penyakit paru yang berhubungan dengan penggunaan rokok elektrik atau vape. Dahulu, penyakit evali disebut juga dengan VAPI (Vaping Associated Pulmonary Illness). [1]
Vape atau rokok elektrik digunakan untuk memanaskan sejumlah cairan yang kemudian dapat dihisap. Kebanyakan cairan rokok elektrik mengandung substansi propylene glycol dan glycerol sebagai bahan dasarnya. Namun, cairan rokok elektrik juga dapat mengandung perasa buatan, nikotin, THC (tembakau), dan minyak cannabinoid. [2,3]
Penyakit evali tergolong dalam penyakit baru. Hal ini disebabkan karena produk rokok elektrik dan vape baru mulai terkenal sejak tahun 2019. Mulai dari musim panas tahun 2019, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memulai pelacakannya pada penyakit yang berhubungan dengan rokok elektrik dan vape, termasuk evali. [1,2]
Semenjak bulan Febuari tahun 2020, CDC telah mencatat lebih dari 2800 pasien rawat inap di rumah sakit yang menderita evali. Bahkan, terjadi punya 68 kasus kematian akibat evali. Puncak evali terjadi pada Agustus dan September 2020 ditengah pandemik. Penderita penyakit evali ini sangat banyak dikalangan anak muda. Menurut CDC, 15% penderita evali berusia kurang dari 18 tahun. [2]
Rokok elektrik dan vape baru muncul dalam waktu 10 tahunan kebelakang. Banyak dokter dan para ahli yang masih perlu mempelajari kasus ini. Kedepannya, akan ada banyak kemungkinan perubahan ilmu mengenai penyakit ini, termasuk penyebab dan tindakan yang paling efektif. [1]
Gejala Evali
Gejala evali antara lain [2,3] :
- Gejala respirasi atau saluran pernapasan, termasuk batuk, sesak napas, dan nyeri dada, napas cepat dan dangkal.
- Gejala gastrointestinal atau saluran pencernaan, termasuk mual, muntah, sakit perut, atau diare.
- Gejala konstitusional non spesifik, termasuk demam, menggigil, atau penurunan berat badan.
- Peningkatan detak jantung
Beberapa penderita evali terlaporkan mengalami gejala selama beberapa hari. Namun, ada juga beberapa kasus evali yang terlaporkan mengalami gejala dalam waktu beberapa minggu. Infeksi paru-paru tidak akan terjadi tanpa adanya gejala. [3]
Penyebab Evali
Para ahli mengatakan bahwa penyebab utama dari evali adalah vitamin asetat E, sebuah bahan aditif pada beberapa rokok elektrik yang mengandung tembakau. CDC melaporkan bahwa adanya perbedaan antara cairan bronchoalvelorar lavage (BAL) penderita evali dengan orang sehat. Vitamin E asetat ditemukan pada 48 dari 51 penderita evali dan tidak ditemukan pada BAL orang sehat. [1]
Sebenarnya, vitamin E asetat tidak menyebabkan bahaya jika dikonsumsi dalam bentuk suplemen vitamin atau digunakan sebagai produk perawatan kulit. Namun, banyak penelitian mengatakan bahwa vitamin E asetat yang dihirup dapat mengganggu fungsi kerja paru normal. [3]
Sebagai tambahan dari vitamin E asetat, ada banyak substansi dan produk lain yang menyebabkan evali. Senyawa kimia lain, termasuk nikotin dan tembakau, juga bermain peran dalam penyakit evali. CDC dan para peneliti penyakit paru diseluruh dunia masih melanjutkan investigasinya untuk mengetahui ragam penyebab dari penyakit evali. [1,2]
Faktor Risiko Evali
Faktor risiko utama dari penderita evali adalah penggunaan/pemakaian rokok elektrik. Penggunaan rokok elektrik yang mengandung THC (tembakau) sangat berhubungan dengan penyakit evali. [2]
Menurut CDC, lebih dari 80% penderita evali menggunakan produk rokok elektrik yang mengandung tembakau, walaupun banyak juga yang mengatakan produk nikotin. CDC juga menuliskan bahwa hampir 80% penderita evali mendapatkan rokok elektrik yang mengandung tembakau dari keluarga, teman, pemasok, pembelian online, dan bukan dari toko. [2]
Diagnosis Evali
Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis evali. Diagnosis evali umumnya dilakukan dengan mengeliminasi penyakit lain. Hal ini disebabkan karena gejala penyakit evali sangat mirip dengan penyakit saluran pernapasan lainnya, termasuk pneumonia dan flu akibat virus. [1,2]
Dokter akan melakukan evaluasi mengenai riwayat rokok elektrik dan vape anda. Evaluasi rokok elektrik atau vape yang difokuskan pada rokok elektrik 3 bulan terakhir dan pengunggaan cairannya, apakah ada nikotin, tembakau, ataupun keduanya. [1,2]
Saat pemeriksaan fisik, dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan detak jantung, menghitung laju detak jantung, dan mendengar suara napas anda. Dokter juga dapat mengukur saturasi oksigen darah anda dengan pulse oximeter. [2]
Selain itu, dokter juga dapat melakukan x-ray atau CT scan rongga dada anda untuk melihat ada tidaknya kerusakan (opasitas) pada paru-paru anda. Keberadaan opasitas pada paru-paru anda dapat mengindikasi adanya kerusakan jaringan. Tes darah juga dapat menjadi tambahan untuk menegakkan diagnosis yang ditentukan dokter. [1,2]
Penyakit evali tergolong penyakit yang baru, sehingga setiap orang yang mencurigai penyakit evali disarankan untuk mengkonsultasikannya dengan dokter paru. Anda dapat membantu pemeriksaan dirumah dengan melakukan uji fungsi paru dan pulse oximetry (alat pengecek kadar oksigen dalam darah). [2]
Pengobatan Evali
Banyak orang yang terdiagnosis evali memerlukan pengobatan rawat inap di rumah sakit. Dari semua kasus yang terlaporkan, 96% penderita evali memerlukan tindakan rawat inap, termasuk yang mengalami kematian. Hal ini didasari karena penderita evali memerlukan perawatan dan obat yang insentif, dimana alat bantu pernapasan dapat tersedia. [1,2]
Bebeapa obat yang dapat digunakan untuk mengatasi evali adalah [3] :
- Kortikosteroid, sebuah jenis obat yang digunakan untuk mengurangi inflamasi pada paru dan seluruh tubuh.
- Obat Suportif, termasuk oksigen, ventilator, dan mesin oksigen extracoporeal membrane.
- Antibiotik, obat untuk menghalangi dan menghindari kemungkinan infeksi bakteri yang memperburuk kesembuhan penderita evali.
- Antiviral, karena gejala evali mirip dengan gejala virus lainnya maka obat ini sering digunakan juga, terutama pada musim influenza.
Jika penderita evali telah mampu untuk bernapas tanpa menggunakan alat bantu, kebanyakan dokter dapat mengizinkannya pulang untuk rawat jalan. Namun, karena banyak penelitian yang mengatakan bahwa penderita evali dapat mengalami pemburukan setelah keluar dari rumah sakit, dokter paru umumnya akan menyarankan kontrol ulang dalam waktu 48 jam pasca pulang ke rumah. [1]
Pencegahan Evali
Cara terbaik untuk mencegah penyakit evali adalah menghindari bahan-bahan yang berbahaya dan memicu penyakit evali, terutama rokok elektrik dan vape yang mengandung tembakau. [4]