Pneumotoraks Katamenial: Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Pneumotoraks Katamenial?

pneumotoraks katamenial
Sumber gambar: Radiopaedia org

Pneumotoraks katamenial merupakan suatu kondisi yang sangat langka yang dialami oleh wanita. Pneumotoraks adalah istilah medis untuk kondisi di mana udara terjebak di dalam ruangan di antara paru-paru dan dinding dada (pleura), yang mana menyebabkan paru-paru kolaps[1, 2].

Katamenial ialah istilah medis yang digunakan untuk menunjuk tanda, gejala, atau kondisi yang hanya terjadi ketika seseorang mengalami periode menstruasi[2, 3].

Wanita dengan pneumotoraks katamenial mengalami episode kambuhan pneumotoraks yang terjadi dalam 72 jam sebelum atau setelah awal menstruasi[1].

Penyebab pasti dari pneumotoraks katamenial tidak diketahui. Kondisi ini dapat terjadi pada 1/3 wanita dengan pneumotoraks spontan[1, 3].

Pneumotoraks katamenial mempengaruhi wanita selama tahun reproduktif, umumnya selama usia 30 atau 40-an tahun. Insidensi pasti dari kondisi ini tidak diketahui[1]

Penyebab Pneumotoraks Katamenial

Penyebab pasti pneumotoraks katamenial tidak diketahui. Beberapa teori berbeda telah diusulkan meliputi metastatik, abnormalitas hormonal dan anatomis. Terdapat kemungkinan bahwa pneumotorak katamenial memiliki penyebab yang berbeda pada kasus yang berbeda[1, 2].

Berikut beberapa teori penyebab pneumotoraks katamenial[1, 2]:

  • Teori metastatik

Menurut teori ini, pneumotoraks katamenial disebabkan oleh migrasi abnormal jaringan endometrial dari uterus ke diafragma atau ruang pleura. Teori ini didukung dengan banyak kasus pneumotoraks katamenial yang terjadi pada orang dengan endometriosis.

Endometriosis ialah kondisi di mana jenis jaringan serupa dinding uterus ditemukan pada bagian tubuh lain. Jaringan tersebut paling sering ditemukan dalam organ dekat uterus, seperti tuba falopi, ovarium, dan rongga panggul. Namun terkadang jaringan tumbuh pada bagian lain yang lebih jauh, termasuk rongga dada,

  • Teori abnormalitas hormonal

Menurut teori hormonal, peneliti percaya bahwa hormon prostaglandin F2 yang mengalami peningkatan kadar selama ovulasi menyebabkan penyempitan saluran kecil di dalam paru-paru. Akibatnya kantung udara (alveolus) paru-paru pecah sehingga udara terjebak di ruang pleura.

  • Teori anatomis

Dalam teori anatomis, diduga bahwa tidak adanya sumbat lendir serviks (yang normal terjadi selama siklus menstruasi) memungkinkan udara untuk diteruskan dari saluran genital ke ruang pleural melalui lubang kecil pada diafragma.

Gejala Pneumotoraks Katamenial

Gejala dan tingkat keparahan pneumotoraks katamenial dapat berbeda antara satu episode dengan episode lain dan antara seorang pasien dengan yang lain. Pada mayoritas wanita yang mengalami kondisi ini, paru-paru kanan terdampak[1].

Gejala yang dialami meliputi episode sakit dada bulanan yang terjadi secara tiba-tiba. Sakit dapat sangat berat jika paru-paru telah kolaps. Kondisi paru-paru kolaps memerlukan pertolongan medis segera[1, 2].

Gejala lain dari pneumotoraks katamenial meliputi[2]:

  • napas pendek
  • peningkatan laju detak jantung
  • napas terasa sakit terutama ketika menghirup napas

Pasien penumotoraks katamenial biasanya memiliki pola spesifik pada gejala yang dialami yang mana dapat membantu membedakan kondisi dari pneumotoraks lain[2].

Gejala lain yang berkaitan dengan pneumotoraks katamenial meliputi[1, 2]:

  • batuk kering
  • pusing dan keletihan
  • suara berkeritik saat menghirup napas
  • sulit bernapas
  • paru-paru kolaps dalam 72 jam dari onset periode menstruasi
  • episode pneumotoraks kambuhan yang terjadi sebulan sekali atau bersamaan dengan siklus menstruasi
  • sakit dada yang datang dan hilang sesuai siklus menstruasi

Diagnosis Pneumotoraks Katemenial

Kasus pneumotoraks katamenial termasuk langka dan banyak di antaranya tidak terdiagnosis. Banyak pasien yang didiagnosis penumotoraks katamenial awalnya mendapat diagnosis paru-paru kolaps spontan[2].

Untuk mendiagnosis, dokter perlu melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh, mengecek riwayat kesehatan pasien, dan mengidentifikasi gejala khas, seperti episode pneumonotaks yang bersesuaian dengan onset menstruasi[1].

Beberapa tes dapat diperlukan untuk mengkonfirmasi kondisi dan mengenali kondisi terkait, meliputi[1, 2]:

  • Prosedur VATS (video-assisted thoracoscopy): Prosedur VAST dilakukan dengan memasukkan tabung kecil dengan kamera pada ujungnya melalui insisi pada dada. Prosedur ini digunakan untuk memeriksa paru-paru, rongga dada, dan diafragma.
  • Tes imaging, seperti CT scan, MRI, atau ultrasound: untuk memeriksa kondisi internal dada.
  • Biopsi: pengambilan sampel jaringan untuk dianalisis.
  • Tes darah: banyak penderita pneumotoraks katamenial memiliki kadar protein CA-125 yang tinggi, meski tidak dialami semua pasien.
  • Uji urin atau uji feses untuk memeriksa ada tidaknya infeksi.

Pengobatan Pneumotoraks Katamenial

Pasien pneumotoraks katamenial biasanya memiliki serangan minor yang terlihat akan membaik dengan sendirinya tanpa penanganan. Namun, jika pasien tidak mendapatkan penanganan saat mengalami gejala, maka seiring waktu kondisi dapat bertambah buruk[2].

Jika tidak mendapat penanganan medis, kondisi penyebab pneumotoraks katamenial seperti endometriosis dapat bertambah buruk[2].

Serangan pneumotoraks dapat ditangani dengan oksigen diikuti dengan pemantauan dan istirahat jika kolaps paru-paru ringan. Serangan serius dapat memerlukan insersi tabung dada untuk melepaskan udara dan/atau darah yang terjebak[1].

Pengobatan pneumotoraks katamenial meliputi terapi hormon dan operasi, baik secara terpisah atau dalam kombinasi. Tidak terdapat panduan spesifik untuk perawatan optimal pneumotoraks katamenial[1].

Pengobatan spesifik diberikan bergantung pada penyebab pasti pneumotoraks, usia dan kesehatan secara umum pasien, serta pertimbangan faktor lain seperti preferensi pasien[1].

Terapi Hormon

Terapi hormon digunakan jika pneumotoraks katamenial disebabkan oleh endometriosis.  Pil KB berkelanjutan atau antagonis GnRH dapat digunakan untuk menekan siklus menstruasi pasien untuk mengendalikan gejala[2].

Namun biasanya obat hormonal seperti Lupron, tidak dianjurkan untuk digunakan dalam jangka panjang. Selain itu, untuk pasien yang memiliki kondisi yang dapat meningkatkan risiko pembekuan darah, penggunaan pil KB dapat tidak aman[2].

Operasi

Jika pasien tidak dapat menggunakan obat atau pengobatan tidak efektif, dokter dapat menganjurkan untuk menjalani operasi untuk menghilangkan jaringan luka atau darah dalam rongga dada serta bagian lain di mana jaringan endometriosis ditemukan[1, 2].

Operasi biasanya dilakukan secara laparoskopi. Selama prosedur ini, dokter akan membuat beberapa insisi kecil pada perut sehingga dapat memasukkan alat yang dilengkapi kamera untuk memeriksa bagian dalam tubuh[2].

Prosedur laparoskopi memungkinkan proses pemulihan lebih cepat dan lebih sedikit komplikasi. Akan tetapi, prosedur ini tidak dapat dilakukan pada pasien dengan kondisi yang berat[2].

Jika pasien memiliki banyak luka atau kerusakan struktur, bagian dari diafragma atau paru-paru dapat perlu dihilangkan. Pasien dapat memerlukan lebih dari satu operasi untuk mengatasi kondisi[2].

Pleurodesis dan Abrasi Pleura

Untuk mengatasi pneumotoraks katamenial dapat dilakukan pleurodesis, yaitu perusakan artifisial dari rongga pleural. Dalam pleurodesis, pasien akan diberikan obat untuk menyebabkan inflamasi di dalam dinding dalam rongga dada (pleura)[1, 2].

Tubuh akan merespon inflamasi dengan membentuk jaringan luka. Akibatnya, pleura akan menempel pada satu sama lain sehingga ruang pleural hilang[1].

Jika penggunaan obat tidak efektif untuk menyebabkan inflamasi yang cukup, pasien dapat memerlukan prosedur operasi yang disebut abrasi pleura. Pada prosedur ini, pleura akan dibuat mengalami peradangan melalui gesekan dengan mengauskan atau menggosok pleura [1, 2].

Penanganan Kondisi Darurat

Pasien yang mengalami pneumotoraks akut memerlukan penanganan medis darurat. Saat kondisi menjadi kronis, penanganan akan bergantung pada penyebab kondisi dan tidak selalu memerlukan bantuan medis darurat[2].

Pneumotoraks tensi atau paru-paru kolaps yang menekan struktur di sekitar jantung merupakan kondisi darurat medis dan dapat berakibat fatal jika tidak mendapatkan perawatan segera[2].

Pada kondisi darurat, penanganan pneumotoraks dapat meliputi insersi tabung ke dalam dada untuk melepaskan udara atau darah yang terjebak (aspirasi). Insersi tabung dada memiliki risiko tersendiri dan dapat mengarah pada komplikasi sehingga perlu diikuti dengan pemantauan medis[2].

Pneumotoraks katamenial bukan kondisi yang dapat dicegah dan umumnya terjadi tanpa sebab yang diketahui[1, 2].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment