Apa Perbedaan Fisura Ani dan Wasir?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Fisura Ani dan Wasir?

Fisura ani merupakan robek pada bagian anus. Fisura ani juga sering kali adalah akibat dari mengeluarkan tinja yang keras. Ini terjadi karena lapisan lendir anus meregang di luar batas kemampuan normalnya. [1]

Wasir adalah kondisi umum yang menyerang tiga perempat populasi berusia lebih dari 50 tahun. Wasir sering kali dikaitkan dengan mengejan, umumnya akibat sembelit kronis atau diare. Duduk dalam waktu yang lama di toilet juga dapat mengganggu aliran darah di bagian tersebut. [2]

Perbedaan Fisura Ani dan Wasir

Wasir merupakan pembesaran dan pembengkakan pembuluh darah yang terdapat di dalam atau di sekitar rektum bawah dan anus. Anda bisa saja tidak menyadari keberadaan wasir ini namun pada kebanyakan kasus Anda akan merasakan benjolan kecil baik di dalam atau di luar anus. [3]

Sedangkan fisura ani merupakan luka robek kecil pada dinding anus yang dapat menimbulkan nyeri, pendarahaan, dan gatal. Jika fisura ani menyebar sampai ke bawah maka dapat terjadi benjolan yang membengkak. [3]

Gejala Fisura Ani dan Wasir

Berikut ini merupakan gejala dari fisura ani yakni: [4]

  • Nyeri, kadang-kadang hebat, selama mengejan
  • Nyeri setelah mengejan yang dapat bertahan sampai beberapa jam
  • Warna darah cerah yang terdapat di tinja atau yang menempel di tisu toilet setelah buang air besar
  • Luka robek yang terlihat pada kulit di sekitar anus
  • Benjolan kencil atau kutil kulit pada kulit di dekat fisura ani

Sedangkan gejala dan tanda wasir meliputi: [5]

  • Anus gatal
  • Benjolan keras di dekat anus yang yang terasa sakit
  • Nyeri pada anus, terutama ketika Anda duduk
  • Pendarahan rektum yakni terdapat darah di tinja, tisu toilet setelah Anda membersihkan diri, atau di WC

Penyebab Fisura Ani dan Wasir

Fisura merupakan akibat dari peregangan lapisan lendir pada anus yang terjadi secara berlebihan. Ini sering kali terjadi tinja keras akibat sembelit. Ketika luka robek telah terjadi, maka luka tersebut dapat berujung pada cedera berulang. [1]

Otot sfingter dalam yang terletak di bawah lapisan luka robek ini terpapar dan mengalami spasme. Hal ini menimbulkan nyeri hebat. Spasme juga menarik ujung fisura ani dan membuat luka robek ini sulit untuk sembuh. [1]

Lebih jauh lagi, spasme dapat berujung merobek lapisan lendir ketika Anda mengejan. Siklus ini pada akhirnya berkembang menjadi fisura ani kronis dan terjadi pada 40% pasien. [1]

Mengejan memberikan banyak tekanan pada pembuluh darah balik di anus atau rektum, menyebabkan wasir. Anda mungkin akan mengira bahwa hal ini adalah vena varikosa yang terjadi di bokong. [5]

Segala pengejanan yang meningkatkan tekanan pada perut atau bagian tubuh bawah dapat menyebabkan pembuluh darah balik pada anus dan rektum menjadi bengkak dan meradang. Wasir dapat berkembang akibat: [5]

  • Tekanan panggul akibat kenaikan berat badan terutama selama masa kehamilan
  • Mengejan dengan keras saat buang air besar karena sembelit
  • Mengejan akibat mengangkat beban berat atau olahraga angkat beban

Komplikasi Fisura Ani dan Wasir

Fisura ani bila tidak ditangani akan berujung pada komplikasi yaitu: [1]

  • Nyeri dan rasa tidak nyaman
  • Berkurangnya kualitas hidup
  • Kesulitan buang air besar. Bahkan banyak orang yang menghindari buang air besar akibat rasa sakit dan tidak nyaman dari fisura ani
  • Kemungkinan kambuh setelah penanganan
  • Pembekuan darah
  • Buang angin dan buang air yang tak dapat dikendalikan

Wasir dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman namun tidak menyebabkan masalah serius. Pada kasus yang langka, wasir dapat menyebabkan: [5]

  • Anemia
  • Pembekuan darah pada wasir eksternal
  • Infeksi
  • Kutil (seperti daging menggantung)
  • Wasir strangulasi (otot di anus berhenti memasok aliran darah pada wasir internal)

Diagnosis Fisura Ani dan Wasir

Untuk mendiagnosis fisura ani, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya seputar riwayat kesehatan Anda. Pemeriksaan fisik ini termasuk pemeriksaan pada bagian anus. Sering kali luka sobek dapat terlihat oleh mata. Biasanya tes ini cukup untuk mendiagnosis fisura ani. [4]

Fisura ani akut terlihat sebagai luka robek yang baru mirip seperti luka gores akibat kertas. Fisura ani yang kronis terlihat seperti luka robek yang lebih dalam dan kemungkinan memiliki daging tumbuh baik eksternal atau internal. Fisura ani dianggap kronis bila bertahan lebih dari 8 minggu. [4]

Sedangkan pada diagnosis wasir, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Anda juga mungkin akan menjalani beberapa tes seperti berikut: [5]

  • Pemeriksaan rektum. Dokter akan memeriksa rektum untuk mengetahui adanya pembuluh darah balik yang membengkak
  • Anoskopi. Dokter akan memasukkan anoskopi (tabung dengan pencahayaan) tujuannya untuk melihat dinding anus dan rektum
  • Sigmoidoskopi. Dokter akan memasukkan sigmoidoskop (tabung dengan pencahayaan yang dilengkapi dengan kamera) untuk melihat bagian dalam bawah (sigmoid) usus besar dan rektum

Pengobatan Fisura Ani dan Wasir

Fisura ani akut biasanya sembuh dalam waktu 6 minggu dengan perawatan konservatif. Beberapa diantaranya menghilang ketika kasus sembelitnya diatasi. Jika lebih dari 6 minggu dan tak kunjung sembuh maka dianggap sebagai fisura ani kronis. [1]

Cara konservatif tidak dapat digunakan untuk fisura ani kronis. Pendekatan bedah diperlukan untuk mengatasi fisura ani. Kondisi fisura ani yang tidak sembuh dengan baik kemungkinan akibat aliran darah yang tidak bagus menuju anus. [1]

Pemberian obat seperti suntikan Botox dan bahkan beberapa obat topikal dapat meningkatkan aliran darah. Peningkatan aliran ini membantu proses penyembuhan fisura ani. [1]

Sedangkan pengobatan wasir meliputi pemberian obat topikal pada daerah wasir, memperbaiki masalah sembelit dengan meningkatkan konsumsi serat, memperbanyak minum air, berendam dalam air hangat selama 10-20 menit dalam sehari. [5]

Jika cara di atas tidak membuahkan hasil yang maksimal maka Anda harus ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Penanganan yang dilakukan oleh dokter dapat berupa penghancuran jaringan wasir baik menggunakan obat kimia (skleroterapi). [5]

Pemutusan pasokan darah ke wasir dengan listrik (elektrokoagulasi), atau dengan sinar infra merah (koagulasi infra merah). Prosedur pembedahan juga dilakukan untung mengangkat jaringan wasir misalnya hemorrhoidectomy dan hemorrhoid stapling. [5]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment