Flu Singapura: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Berdasarkan namanya sebagian besar mungkin beranggapan bahwa flu Singapura atau juga dikenal Hand mouth foot disease (HFMD) berasal dari negara Singapura.

Namun pada faktanya, wabah flu Singapura pertama kali merebak di Canada pada tahun 1957 kemudian merebak secara besar-besaran di Singapura pada tahun 2000 dengan tingkat prevalensi kasus yang tinggi, sehingga masyarakat mengenal flu ini dengan nama flu Singapura. [1, 2]

Apa itu Flu Singapura?

flu singapura

Pada dasarnya flu singapura menyerang anak-anak dan bayi dan disebabkan oleh beberapa keluarga virus seperti, Enterovirus A71 (EVA71), Coxsackievirus A16 (CVA16), Echovirus, dan Poliovirus [4].

Namun, infeksi EVA71 dan CVA16 diketahui sebagai penyebab HFMD paling sering pada anak di bawah 5 tahun.

Virus penyebab Flu Singapura dapat melakukan transmisi antar manusia lewat kontak fecal-oral dan sekresi pernafasan, seperti cairan yang dikeluarkan saat bersin dan batuk atau lebih dikenal dengan droplet. [5, 6]

Umumnya masa inkubasi virus ini berlangsung selama 7-14 hari. Namun pada beberapa kasus, gejala akut penyakit ini dapat berujung pada sepsis, beberapa penyakit neuronal seperti meningitis, encephalitis, paralysis akut, meningoencephalitis, dan kematian. [7]

Hingga saat ini, flu Singapura telah merebak di beberapa negara bagian Asia seperti Malaysia, Jepang, Singapura, Vietnam, Cambodia, dan Cina.

Sejak tahun 2008-2015, sebanyak 13 juta kasus flu Singapura telah dilaporkan di China dan menyebabkan penyakit ini dikategorikan sebagai penyakit menular kelas C seperti rubella dan gondok [3].

Fakta tentang Flu Singapura

  1. Flu Singapura tidak hanya menyerang saluran pernafasan

Walaupun nama flu singapura identik dengan area pernafasan namun penyakit ini dapat menyebabkan luka pada area mulut dan kerongkongan dan juga ruam pada tangan dan kaki yang disertai dengan bentol berair pada kasus tertentu. [8]

  1. Flu Singapura hanya ditularkan oleh manusia

Hingga saat ini belum ditemukan kasus flu Singapura pada hewan karena manusia adalah satu-satunya inang dari genus virus Entero. Penularan virus tidak melewati asi melainkan lewat cairan mulut, feses, dan droplet hasil bersin dan batuk. [9]

  1. Orang dewasa juga dapat tertular Flu Singapura

Walaupun kebanyakan pasien yang mengalami flu singapura ini adalah anak-anak, tidak menutup kemungkinan bahwa orang dewasa dapat terinfeksi oleh penyakit ini.

Salah satu literatur menyebutkan bahwa penyakit flu singapura yang disebabkan oleh virus coxsackie A6 ditemukan pada pasien pria dewasa dengan imunitas normal. [10]

  1. Pasien yang sudah sembuh dari flu Singapura dapat terinfeksi kembali

Terdapat lebih dari satu jenis virus penyebab flu Singapura. Hal ini memungkinkan pasien yang sembuh dari infeksi EVA71 terinfeksi oleh virus  penyebab Flu Singapura tipe lain seperti CVA16. [11]

Penyebab Penyakit Flu Singapura

Karena flu singapura kebanyakan menyerang anak-anak, daerah sekolah, penitipan anak, dan area bermain anak-anak dapat menjadi tempat kontak fisik secara tidak langsung antara anak kita dengan salah satu pengidap flu Singapura.

Kontak fisik langsung dengan pengidap flu singapura juga berpotensi menjadi salah satu cara penyebaran virus. [12]

Pengaruh suhu dan cuaca juga dilaporkan menjadi salah satu faktor risiko penularan virus. Menurut beberapa penelitian dari beragam negara seperti China, Amerika, India, dan Malaysia, kasus flu singapura melonjak tinggi setiap tahunnya pada bulan Mei dan Juni (Musim panas dan musim gugur).

Hal ini mengindikasikan pengaruh suhu dan cuaca dalam kasus transmisi virus penyebab flu singapura ini. [6]

Gejala Flu Singapura

Penyakit Flu singapura diawali dengan beberapa gejala selama masa inkubasi virus dalam tubuh. Gejala tersebut antara lain: [9] [13] [16]

  • Demam pada suhu 37.5oC atau lebih selama ± 48 jam.
  • Nyeri pada bagian leher dan kepala.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Rasa haus berlebih.
  • Sariawan dan lesi pada area dalam mulut dan tenggorokan.
  • Lelah yang berlebihan.
  • Muncul ruam terutama pada bagian mulut, tangan, dan kaki. Ruam juga dapat muncul pada aria genital, bokong, siku, dan paha.

Umumnya, kondisi pasien akan membaik dalam hitungan hari hingga seminggu, sehingga perawatan di rumah dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas pasien.

Namun, pasien disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter jika kondisi pasien tidak kunjung membaik, tetap demam, dan mengalami kesulitan menelan makanan dan minuman.

Tipe Flu Singapura

Hingga saat ini hanya ditemukan satu jenis flu singapura, namun sama halnya dengan demam berdarah, terdapat beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan flu Singapura, seperti virus EVA71 dan CVA16 sehingga memungkinkan infeksi flu Singapura lebih dari satu kali.

Pada dasarnya virus EVA71 dan CVA16 berasal dari genus Enterovirus dan menyebabkan gejala flu singapura yang sama sehingga tidak ada kategori flu singapura berdasarkan jenis virus. [14]

Komplikasi Penyakit Flu Singapura

Pada beberapa kasus, flu singapura yang disebabkan oleh infeksi virus CVA16 memiliki gejala khusus seperti kemunculan vesikel pada kulit seperti cacar.

Kerusakan kuku juga dapat terjadi pada beberapa pasien yang terinfeksi virus EVA71 penyebab flu singapura. Hal ini ditandai dengan terlepasnya lapisan atas bagian tengah kuku dan kerutan kuku pada daerah tersebut. [3] [9]

Pada beberapa kasus, infeksi virus EVA71 dapat merambat ke sistem syaraf kemudian menyebabkan meningitis, encephalitis, paralysis seperti yang disebabkan oleh virus polio, sepsis, dan dapat berujung pada kematian.

Menurut studi literatur, virus EVA71 dapat menyebabkan sekresi molekul inflamasi dan memicu kerusakan sel syaraf yang berlanjut pada disregulasi sistem syaraf.

Lesi pada jaringan otak seperti kortex cerebellum dan syaraf tulang belakang inilah yang memicu gejala akut meningitis dan gangguan sistem syaraf lainnya. Pasien dapat mengalami koma dan jika terdapat komplikasi tambahan dapat berujung pada kematian. [15]

Deteksi Dini dan Diagnosis Flu Singapura

  • Observasi gejala fisik

Pada umumnya diagnosis penyakit ini cukup mudah, sebab penyakit ini dapat memunculkan tanda-tanda fisik yang dominan seperti demam disertai kemunculan luka-luka pada tangan, kaki, dan mulut.

Salah satu cirinya adalah ruam berbintik kecil (enanthem) pada selaput lender bagian mulut yang lunak, termasuk pada daerah bagian dalam pipi, gusi, sela gusi, dan lidah.

Ruam-ruam berbintik tersebut dapat pecah dan menyebabkan timbulnya sariawan pada mulut. Hal ini akan menyebabkan rasa sakit pada saat mengkonsumsi makanan.

Selain pada daerah mulut, ruam bergelembung juga dapat muncul pada kulit dengan intensitas jumlah yang bervariasi. Biasanya gelembung ini dapat dijumpai di daerah sisi dan belakang jari, sekitar kuku, sekitar tumit, telapak tangan serta telapak kaki.

Pada kasus tertentu, ruam gelembung juga dapat ditemui di sekitar lutut dan bokong. Seperti pada rongga mulut, ruam di kulit juga dapat pecah dan menyebabkan luka-luka berwarna kemerahan (eritema) dengan tingkat keseriusan yang bervariasi, hingga dapat menyebabkan keropeng dan borok. [9] [16]

  • Uji Klinis

Pada beberapa kasus, eksim yang muncul pada penyakit flu singapura sulit dibedakan dengan eksim dikarenakan virus herpes. Oleh karenanya, uji klinis tetap diperlukan sevagai uji verifikasi hasil diagnosis dokter.

Uji klinis juga dapat dilakukan sebagai deteksi dini untuk mencegah penularan penyakit yang dapat menyebabkan wabah terutama pada anak-anak usia dini.

Terdapat dua uji dominan yang digunakan untuk menguji keberadaan virus penyebab flu singapura diantaranya adalah enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dan real time-polymerase chain reaction (RT-PCR). [9] [16]

  • ELISA

Uji ELISA biasa digunakan sebagai deteksi awal kemungkinan infeksi flu singapura menimbang kecepatan dan kemudahan test dalam jumlah sampel banyak. Uji ELISA dilakukan dengan menguji immunoglobulin (antibodi) pasien terhadap virus penyebab flu Singapura seperti CVA16 dan EVA71. [9] [16]

  • RT-PCR

Namun, dikarenakan kemiripan protein virus CVA16 dan EVA71 membuat uji ELISA kesulitan untuk membedakan infeksi yang disebabkan oleh virus CVA16 dan EVA71. Oleh karena itu, deteksi virus menggunakan RT-PCR dapat dilakukan sebagai uji konfirmasi lain terhadap penyakit flu singapura.

Sampel yang dapat digunakan pada uji RT-PCR antara lain hasil swab nasofaring pasien, cairan vesikel, dan feses. Kemudian, RNA virus dapat diekstraksi kemudian diuji dengan mesin RT-PCR. [9] [14]

Cara Mengobati Flu Singapura

Flu Singapura merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan hingga saat ini belum ditemukan terapi antivirus yang efektif. Namun, penyakit ini dapat dikategorikan sebagai “self-limiting disease” yang dapat disembuhkan oleh sistem imun tubuh setelah beberapa waktu. [15]

Umumnya dengan pemantauan nutrisi dan cukup minum, pasien akan sembuh dalam waktu 7 hingga 10 hari tanpa komplikasi sekunder, maupun keropeng dan luka-luka.

Cairan anestesi mulut dapat diberikan untuk mengatasi rasa nyeri saat makan. Disaat kondisi pasien memburuk, injeksi immunoglobulin akan dilakukan untuk membantu system imun dalam melawan virus terutama virus Entero 71. [9]

Pasien dianjurkan untuk menghindari makanan yang dapat merangsang asam lambung, seperti makanan asam dan pedas. Juga disarankan untuk menghindari makanan padat yang memerlukan banyak gerakan mengunyah, agar rasa sakit di mulut dapat dikurangi. [16]

Cara Mencegah Flu Singapura

Hingga saat ini vaksin untuk flu singapura masih dalam tahap pengembangan dan uji klinis sehingga belum ada vaksin komersil yang dapat digunakan.

Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah flu Singapura: [9] [16]

  • Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan cairan tubuh penderita, termasuk menghindari sentuhan dengan luka-luka maupun bekas luka di tubuh pasien.
  • Virus juga ditemukan pada feses dari penderita, sehingga disarankan untuk melakukan isolasi diri bagi pasien penyakit ini.
  • Hindari menggunakan barang-barang pribadi secara bersamaan untuk mengurangi resiko penularan.
  • Dikarenakan flu singapura kebanyakan menyerang anak-anak, tukar menukar mainan atau buku sebisanya dihindari selama wabah flu singapura ini.
  • Desinfeksi sekolah, taman bermain, ruang olahraga, dan mainan juga dapat dilakukan untuk membunuh virus penyebab flu singapura.
  • Sebisa mungkin mencuci tangan setelah menggunakan barang-barang umum baik dari perpustakaan, taman bermain, dan sekolah.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment