Fotokeratitis: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Fotokeratitis adalah kondisi mata yang disebabkan oleh kerusakan mata akibat sinar ultraviolet. Gejala dapat berupa nyeri, kemerahan, pandangan kabur, mata berair, rasa seperti berpasir pada mata, sakit... kepala, dan sensitif terhadap cahaya. Jika Anda merasa kondisini ini setelah lama terpapar sinar matahari pada mata, Anda dapat mencoba beberapa cara seperti meletakkan kompres air dingin pada mata tertutup, menggunakan air mata buatan, obat antinyeri yang direkomendasikan oleh dokter mata. Hindari menggosok mata selama masa penyembuhan. Konsultasikan kepada dokter jika kondisi tidak membaik dalam satu atau dua hari. Read more

Apa Itu Fotokeratitis?

Fotokeratitis atau ultraviolet keratitis adalah peradangan pada kornea dibagian selaput transparan bagian terluar mata. [1]

Fotokeratitis terasa sangat menyakitkan, kondisi mata ini disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet, biasanya berasal dari sinar matahari. [2]

Biasanya terjadi ketika pergi ke pantai atau lereng ski tanpa menggunakan alat pelindung mata. Mata juga dapat terbakar karena sinar matahari sama seperti kulit. [1]

Mata yang terbakar sinar matahari parah disebabkan oleh paparan sinar UV (ultraviolet) yang berlebihan, seperti pancaran sinar matahari. Kondisi ini disebut sebagai fotokeratitis. [1]

Melindungi mata dari sinar UV merupakan salah satu cara untuk menghindari dari terbakarnya mata. Terdapat beberapa penyakit mata yang dapat terjadi, antara lain [1]:

  • Katarak
  • Degenerasi makula disebabkan oleh usia
  • Kanker kelopak mata

Gejala Fotokeratitis

Ketika mata terkena paparan sinar UV terlalu sering, dapat menyebabkan terbakar sementara atau kerusakan permanen yang terjadi dibeberapa area mata, antara lain [1]:

  • Lapisan permukaan kornea yang tipis
  • Retina
  • Lensa
  • Konjungtiva

Konjungtiva merupakan selaput lendir yang tipis, terdiri dari bagian yang menutupi dan melindungi bagian putih mata disebut dengan konjungtiva bulbar. [1]

Lalu terdapat bagian lain yang menutupi permukaan dalam kelopak mata atas dan bawah yang disebut konjungtiva palpebra. Kedua bagian ini dapat terbakar sinar matahari. [1]

Mata yang terbakar sinar matahari dapat terjadi secara variasi dan sesuai intensitasnya, sama halnya seperti kulit yang terbakar. [1]

Semakin lama terpapar sinar UV, maka gejala yang terjadi akan lebih kuat. Gejala dari fotokeratitis dapat membuat penderitanya menjadi tidak nyaman, beberapa gejalanya yaitu [1,3]:

  • Sakit mata
  • Mata menjadi kemerahan
  • Bengkak dibagian kelopak mata
  • Sakit kepala
  • Memiliki perasaan berpasir di mata
  • Terdapat lingkaran cahaya di sekitar lampu
  • Kehilangan atau perubahan warna pada penglihatan sementara (jarang terjadi)
  • Pandangan menjadi kabur
  • Miosis

Penyebab Fotokeratitis

Jika mata terus menerus terkena sinar ultraviolet dapat menyebabkan kerusakan. [2]

Khususnya sinar UV-A dan UV-B yang berasal dari matahari dapat menyebabkan kerusakan pada mata dan mempengaruhi penglihatan dalam jangka panjang dan jangka pendek. [2]

Matahari juga memancarkan radiasi UV-C yang diserap oleh lapisan ozon dan tidak merusak mata. [2]

Selain terkena paparan sinar matahari secara langsung, sumber lain dari sinar UV yang dapat menyebabkan fotokeratitis, antara lain [2]:

  • Sinar matahari yang dipantulkan ke mata dari salju, es, air pasir, atau semen.
  • Lampu yang digunakan di tempat tidur penyamakan
  • Cahaya laser
  • Lampu uap-raksa dan lampu meja halogen
  • Petir dan percikan listrik
  • Peralatan las busur dan lampu fotografi

Jika seseorang melihat gerhana matahari secara langsung, dapat menyebabkan luka bakar pada retina yang akan berlangsung pada waktu yang lama dan terjadi kerusakan yang serius. [2]

Diagnosis Fotokeratitis

Untuk melakukan diagnosis fotokeratitis, dokter akan memeriksa bagian mata dan bertanya mengenai kegiatan dan lingkungan kerja sebelum memeriksa mata. [2]

Ophthalmologist (dokter spesialis mata) dapat menentukan apakah terdapat kerusakan dan seberapa parah kerusakan yang terjadi pada mata pasien. [2]

Dokter akan menggunakan obat tetes yang mengandung pewarna ke mata pasien. Obat tersebut biasanya disebut dengan fluorescein. [2]

Fungsi dari pewarna yang terdapat di kandungan obat tersebut dapat membantu untuk memperlihatkan permukaan kornea yang bermasalah. [2]

Pengobatan Fotokeratitis

Fotokeratitis biasanya dapat terjadi sekitar satu sampai dua hari. Pengobatan yang dilakukan pada kondisi ini biasanya terfokus pada pengurangan gejala yang terjadi, sehingga penderita fotokeratitis akan merasa lebih nyaman. [1]

Jika terjadi kebakaran akibat sinar matahari pada mata, biasanya dokter akan memberikan obat pereda nyeri atau antibiotik berbentuk obat tetes mata. [1]

Penderita fotokeratitis juga dapat melakukan pengobatan di rumah untuk meredakan gejalanya, antara lain [1]:

  • Melepas lensa kontak, hal ini harus segera dilakukan agar mata cepat sembuh.
  • Menahan keinginan untuk menggosok mata, hal ini tidak akan meredakan gejalanya dan jika dilakukan akan membuat mata lebih iritasi.
  • Menggunakan kompres dingin, letakkan kompres di atas mata yang tertutup dan istirahat sejenak.
  • Mencoba mengonsumsi obat, seperti obat nyeri yang tersedia di apotek untuk membantu dalam meredakan sakit kepala.
  • Selalu membawa kaca mata, pastikan untuk memakai kacamata hitam untuk mengurangi dampak dari cahaya yang terang.
  • Gunakan obat tetes mata, dapat digunakan untuk membaluri mata.
  • Jangan memakai make up, menggunakan make up dan menggunakan bulu mata palsu dapat membuat iritasi mata semakin parah.
  • Konsultasi dengan dokter, jika menggunakan bulu mata extensions, tanyakan kepada dokter apakah lebih baik membuangnya atau dibiarkan sampai mata sembuh.
  • Selalu bersihkan mata, hindari menggunakan air garam atau air yang mengandung klorin masuk ke mata. Jika ingin berenang, lindung mata dengan kacamata kedap udara.

Pencegahan Fotokeratitis

Gunakan pelindung mata yang tepat seperti kacamata hitam atau kacamata salju. Kacamata hitam dan kacamata salju dapat menghalangi atau menyerap 99% sampai 100% sinar UV, sangat direkomendasikan jika ingin menghabiskan waktu diluar. [2]

Lebih dianjurkan memakai kacamata hitam atau kacamata yang memiliki panel samping untuk menghalangi sinar UV yang berbahaya. Silau dari salju, pasir, atau air juga dapat menyebabkan luka bakar pada mata, meskipun saat mendung. [2]

Selain kacamata, kenakan topi atau pelindung yang memiliki tepi lebar di atas kepala saat ingin pergi ke luar ruangan. [2]

Saat sedang bekerja, gunakan alat pelindung mata yang tepat jika akan terkena radiasi ultraviolet. [2]

Jika menggunakan lensa kontak ketika sedang bekerja atau bermain di lingkungan yang panas, tanyakan kepada spesialis mata mengenai sinar UV yang menyerap ke lensa kontak. [2]

Jangan menggunakan tempat tidur penyamakan jika tidak menggunakan alat pelindung mata. Dan coba untuk selalu menutup mata selama mungkin selama di dalam tempat tidur penyamakan. [1]

Ketika ingin menggunakan peralatan seperti las atau mesin yang serupa lainnya, selalu kenakan helm khusus yang dirancang untuk melindungi mata dan wajah. [1]

Jangan selalu berpikiran bahwa mata telah terlindungi dengan hanya mengedipkan mata atau tidak melihat ke matahari secara langsung. [1]

Sinar UV dapat menjadi sangat intens di beberapa lingkungan yang berbeda, seperti di air, disekitar kota, di gunung, dan sekitar sinar UV buatan. [1]

Kunjungi spesialis mata selama sekali dalam setahun untuk memeriksa mata secara menyeluruh. [2]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment