Gastrektomi : Jenis – Manfaat – Prosedur

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Gastrektomi?

Gastrektomi adalah operasi pemotongan lambung yang merupakan tindakan pengangkatan seluruh atau sebagian lambung [1,2,4,5].

Pengangkatan lambung bukan tindakan yang berbahaya dan mengancam kesehatan pasien ke depannya.

Sebab kemampuan mencerna makanan dan cairan tetap dimiliki oleh tubuh sekalipun lambung telah diangkat [4].

Jenis Gastrektomi

Gastrektomi terbagi menjadi beberapa jenis prosedur yang perlu dikenali seperti berikut.

Esofagogastrektomi

Esofagogastrektomi merupakan prosedur pengangkatan area bawah esofagus atau kerongkongan dan lambung bagian atas yang kemudian oleh dokter keduanya disambungkan [1,3].

Gastrektomi Total

Gastrektomi total adalah prosedur gastrektomi untuk mengangkat seluruh lambung pasien [1,2,4,5].

Usai pengangkatan, dokter bedah kemudian menyambungkannya pada usus halus secara langsung ke esofagus.

Gastrektomi Parsial

Pada jenis gastrektomi ini, hanya sebagian lambung yang diangkat, yakni bagian bawah atau kelenjar getah bening yang berlokasi tidak jauh dari lambung [1,2,4,5].

Pengangkatan kelenjar getah bening tersebut akan dilakukan ketika terdapat penyebaran sel kanker hingga pada bagian itu [1,2,4,5].

Sisa bagian lambung yang tidak diangkat dokter kemudian hubungkan dengan usus kecil [1,2,4,5].

Sleeve Gastrectomy

Pada jenis gastrektomi ini, dokter akan memotong tiga perempat lambung lalu mengangkatnya [1,2,4,5].

Pemotongan ini dilakukan pada sisi lambung dengan membentuknya lebih panjang serta ramping menyerupai tabung [1,2,4,5].

Pasien dengan obesitas dapat menjalani prosedur sleeve gastrectomy sebagai solusi [1,2,4,5,6].

Gastrektomi Terbuka dan Laparoskopik

Menurut teknik yang digunakan, gastrektomi dibagi menjadi dua jenis tindakan, yaitu gastrektomi terbuka dan gastrektomi laparoskopik [1,2,4,5].

Gastrektomi terbuka merupakan prosedur operasi terbuka di mana dokter perlu membuat sayatan besar pada dada atau perut pasien [1,2,4,5].

Sementara pada prosedur gastrektomi laparoskopik, dokter membuat sayatan lebih kecil dan lebih menguntungkan bagi pasien karena pasien akan mengalami pemulihan lebih cepat tanpa rasa sakit yang berlebih [1,2,4,5].

Dibandingkan dengan operasi gastrektomi terbuka, gastrektomi laparoskopik tidak terlalu sakit sehingga pasien bisa lebih cepat pulang tanpa rawat inap lama di rumah sakit [1,2,4,5].

Namun pada kasus pengangkatan kanker perut stadium lanjut, operasi gastrektomi terbuka lebih efektif daripada gastrektomi laparoskopik [1,2,4,5].

Oleh sebab itu, tergantung dari kondisi yang dialami, sebaiknya konsultasikan secara detail mengenai manfaat dan efek samping masing-masing prosedur gastrektomi dengan dokter sebelum menempuhnya [2].

Manfaat Gastrektomi

Gastrektomi merupakan tindakan bedah yang sangat direkomendasikan bagi pasien dengan gejala dan masalah lambung.

Berikut ini merupakan sederet manfaat gastrektomi dalam mengatasi sejumlah kondisi kesehatan.

1. Mengatasi Tukak Lambung

Penderita tukak lambung yang tak dapat diatasi dengan penggunaan obat maupun perubahan pola hidup maka perlu menempuh gastrektomi sebagai opsi terakhir [1,4,5].

Ketika pasien tukak lambung harus menjalani gastrektomi, maka tukak lambung sudah tergolong parah dan kemungkinan besar pasien pun mengalami perdarahan lambung [1,4,5].

Lambung harus dipotong agar mampu menangani gejala-gejala tukak lambung yang pasien alami karena obat tidak lagi bisa memberi efek [1,4,5].

2. Mengatasi Obesitas

Ketika pasien mengalami obesitas yang sulit untuk menurunkan berat badan, gastrektomi akan direkomendasikan oleh dokter sebagai solusi alternatif [1,2,4,5,6].

Gastrektomi biasanya hanya akan dokter rekomendasikan ketika pasien dengan obesitas memiliki risiko sangat tinggi mengidap hipertensi dan penyakit jantung [1,2,4,5].

Sleeve gastrectomy adalah jenis gastrektomi yang paling sesuai dalam menangani kasus obesitas untuk mengurangi ukuran lambung sebanyak 75% [5].

Dengan begitu, nafsu makan pasien juga diharapkan menurun karena dengan lambung berukuran lebih kecil pasien nantinya akan lebih cepat kenyang [5].

Ketika lebih cepat kenyang, makanan yang diasup lebih sedikit dan pada akhirnya berdampak pada penurunan berat badan [5].

3. Mengatasi Kanker Perut

Gastrektomi merupakan tindakan bedah yang utamanya digunakan untuk kasus kanker lambung [1,2,4,5].

Kanker lambung atau kanker perut stadium lanjut atau akhir memerlukan proses bedah yang disertai kemoterapi maupun radioterapi [5].

Pada pasien dengan kanker lambung stadium awal, gastrektomi yang bertujuan mengangkat sel-sel kanker umumnya berjalan dengan baik dan tingkat keberhasilannya tinggi [5].

Pasien kanker perut stadium awal yang menjalani bedah gastrektomi memiliki peluang sebesar 90% untuk bertahan hidup selama 5 tahun ke depan [5].

Namun pada kasus kanker perut atau lambung ini, seringkali pada stadium awal tidak mudah terdeteksi karena gejala yang tak begitu nampak [5].

Namun ketika merasakan beberapa gejala umum seperti berikut, segera periksakan diri ke dokter [7] :

  • Anemia
  • Berat badan turun tanpa alasan jelas
  • Merasa lebih mudah kenyang walau makan sedikit
  • Penurunan nafsu makan
  • Perut terasa bergas atau kembung terus-menerus
  • Ketidaknyamanan pada perut
  • Penumpukan cairan di dalam perut

4. Mengatasi Kanker Esofagus

Kanker esofagus juga dapat ditangani dengan prosedur gastrektomi, terutama jika sel kanker telah sampai pada area perut [1,5].

Jika diperlukan, dokter akan mengangkat esofagus secara keseluruhan bersama dengan area perut atau lambung yang terpengaruh [1,5].

Persiapan dan Prosedur Gastrektomi

Ketika telah memutuskan menempuh gastrektomi terlepas dari kondisi penyakit yang diderita, pasien perlu mempersiapkan diri dengan baik demi mengurangi risiko komplikasi.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan baik selama persiapan gastrektomi maupun prosedur gastrektomi.

Persiapan Gastrektomi

Sebelum menempuh gastrektomi, dokter akan meminta pasien untuk menjalani pemeriksaan darah dan tes pemindaian [2,4].

Pemeriksaan sebelum gastrektomi berguna dalam memastikan bahwa kesehatan pasien baik untuk menempuh gastrektomi [2,4].

Selain itu, beberapa persiapan lain yang perlu pasien lakukan adalah [2,4] :

  • Pasien berpuasa 6 jam atau lebih (makan dan minum sesuai anjuran dokter).
  • Pada pasien dengan sistem pencernaan lambat, biasanya dokter hanya memperbolehkan pasien minum air putih sebelum menjalani operasi.
  • Pasien menginformasikan kepada dokter mengenai pengobatan apa saja yang sedang digunakan karena dokter kemudian perlu menyarankan pasien untuk berhenti menggunakannya beberapa waktu sebelum menempuh operasi.
  • Pasien dengan kebiasaan merokok juga harus berhenti dulu agar proses memulihkan diri pasca operasi bisa berjalan dengan maksimal.

Prosedur Gastrektomi

Pada prosedur gastrektomi, dokter lebih dulu memberi pasien bius atau anestesi umum supaya pasien tidak merasakan kesakitan selama dokter melakukan operasi [1,2,4,5].

Selanjutnya, dokter akan memasang selang pernafasan saat pasien dalam kondisi sudah tidak sadarkan diri dan memulai prosedur bedah [1,2,4,5].

Prosedur bedah pada gastrektomi terdiri dari dua teknik, bedah terbuka dengan membuat sayatan lebar pada perut dan bedah laparoskopik dengan membuat sayatan kecil di perut untuk memasukkan alat khusus (kamera kecil) ke dalamnya [1,2,4,5].

Setelah berhasil memotong lambung atau mengangkatnya (baik sebagian atau seluruhnya), dokter akan menjahit sayatan untuk menutupnya [1,2,4,5].

Dokter akan melepaskan juga selang pernafasan ketika pasien sudah mulai sadarkan diri dan pasien pun bisa bernafas normal lagi [1,2,4,5].

Risiko Gastrektomi

Seperti pada prosedur medis lainnya, terutama tindakan bedah, tetap terdapat sejumlah risiko komplikasi yang dapat terjadi walaupun tingkat keberhasilannya tinggi.

Berikut ini adalah risiko-risiko gastrektomi yang dapat diwaspadai dan lebih dulu dikonsultasikan dengan dokter.

  • Kerusakan organ yang berada dekat dengan lambung atau area lambung yang diangkat [1,4,5].
  • Asam lambung
  • Pneumonia
  • Sulit bernafas
  • Diare
  • Perdarahan
  • Infeksi pada luka operasi
  • Berat badan turun
  • Kekurangan vitamin
  • Infeksi pada area dada
  • Sumbatan pada usus kecil
  • Mual dan muntah
  • Jahitan lepas
  • Anemia
  • Osteoporosis

Oleh sebab itu, penting bagi pasien untuk melakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter mengenai riwayat penyakit apa saja yang selama ini dimiliki sebelum memutuskan menempuh gastrektomi, termasuk riwayat pengobatan.

Selain itu, persiapan prosedur bedah pun sebaiknya diikuti dengan benar agar proses operasi berjalan lancar dan meminimalisir risiko bahaya.

Perawatan Pasca Gastrektomi

Usai menjalani gastrektomi, pasien biasanya memerlukan beberapa waktu untuk memulihkan diri dari luka operasi dan harus dirawat inap di rumah sakit tergantung dari jenis gastrektomi yang ditempuh.

Dalam proses pemulihan pun tetap terdapat sejumlah risiko kondisi pasien menurun karena beberapa efek samping [1,2,4].

Namun, perawat akan rutin mengecek kondisi pasien dan memantau segala tanda-tanda penting yang diperlukan pasien selama pemulihan [4].

1-2 minggu adalah waktu yang umumnya pasien butuhkan untuk proses pemulihan selama di rumah sakit sebelum akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah [4].

Selama itu pula pasien masih belum boleh makan makanan dan minum minuman apapun seperti sebelum operasi sebab pasien masih harus mengonsumsi air putih saja [4].

Pasien kemungkinan besar selama pemulihan akan dipasang selang khusus dari hidung ke perut agar segala bentuk cairan dalam perut dapat mengalir dan dibuang melalui selang tersebut [1,2,4].

Pemasangan alat ini bertujuan mencegah pasien merasa mual [1,2,4].

Selang juga akan dipasang pada vena agar tubuh memperoleh asupan karena pasien belum boleh makan dan minum secara langsung seperti biasa [1,2,4].

Namun jika sejumlah gejala yang buruk justru terjadi pada saat pemulihan, segera beri tahu perawat atau dokter agar dokter segera memeriksa dan menanganinya [4].

Ketika sudah sampai di rumah, pasien tetap harus berhati-hati dengan kebiasaan dan pola hidup [1,4].

Perubahan pola hidup sangat dianjurkan dan berikut ini adalah sejumlah cara untuk memulihkan diri lebih maksimal [2,4] :

  • Mengonsumsi suplemen vitamin.
  • Mengonsumsi makanan tinggi vitamin C dan D
  • Mengonsumsi makanan tinggi zat besi
  • Mengonsumsi makanan tinggi kalsium
  • Menghindari asupan serat sementara waktu hingga kondisi benar-benar pulih
  • Menghindari produk olahan susu dan susu hingga kondisi benar-benar pulih (sebab laktosa yang terkandung dalam susu akan sulit dicerna lambung pasca gastektomi)
  • Mengonsumsi makanan sedikit-sedikit
  • Minum air putih bukan selama sedang makan, melainkan 1 jam baik sebelum maupun sesudah makan

Pemulihan pasca gastrektomi memakan waktu lama walaupun pasien diperbolehkan pulang ke rumah lebih cepat usai menempuh prosedurnya [4].

Pasien dapat mengonsumsi makanan dalam porsi lebih besar berikut makanan berserat ketika perut dan usus sudah mulai merenggang [4].

Pasien juga masih harus menempuh pemeriksaan darah rutin agar dokter bisa memastikan apakah tubuh pasien mendapatkan cukup asupan mineral vitamin [4].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment