10 Gejala Gangguan Saraf Mata

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Saraf pada mata atau saraf optik merupakan kumpulan lebih dari satu juga serabut saraf yang membawa pesan visual. Saraf mata bertugas untuk menyampaikan informasi antara mata dengan otak. Apabila saraf mata mengalami kerusakan maka dapat menyebabkan gangguan pada penglihatan. Gangguan saraf mata bisa terjadi karena luka atau kerusakan saraf mata itu sendiri akibat trauma, inflamasi, penyakit atau deteriorasi [1], [2].

Gangguan pada mata karena kerusakan saraf ada beberapa jenis, yaitu glaucoma, coloboma saraf optik, idiopatik intrakranial, neuromyelitis, atrofi saraf optik, drusen saraf optik, lubang saraf optik, neuritis, dysplasia septo-optik, dan amblyopia toksik [1], [3]. Gangguan pada saraf mata dapat diketahui dari gejala yang muncul. Berikut adalah gejala dari gangguan saraf pada mata.

1. Penglihatan kabur

Saraf mata bertugas untuk mengirimkan pesan dari mata ke otak. Otak akan menterjemahkan menjadi gambar visual. Saat saraf mata mengalami inflamasi disebut optik neuritis. Optik neuritis dapat menyebabkan pengiriman pesan tidak sempurna. Kondisi ini bisa menyebabkan pandangan mata menjadi kabur. Optik neuritis bisa dialami pada usia 20 – 40 tahun, namun biasanya lebih sering dialami oleh penderita multiple sclerosis [4].

2. Sakit mata, terkadang diperparah oleh gerakan mata

Gangguan saraf pada mata dapat dikenali dari rasa sakit pada mata. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya saraf mata yang mengalami inflamasi. Inflamasi dapat menyebabkan kerusakan pada myelin atau pelindung saraf dan saraf mat aitu sendiri. Selain itu, kerusakan saraf mata juga bisa terjadi karena adanya penumpukan cairan pada bagian depan mata atau disebut glaukoma.  Kondisi ini akan menyebabkan rasa sakit pada mata, terutama ketika digerakkan [5], [6].

3. Mata merah

Mata merah merupakan salah satu gejala dari glaukoma. Glaukoma adalah kondisi di mana saraf mata mengalami kerusakan karena penumpukan cairan di bagian depan mata. Penumpukan cairan dapat meningkatkan tekanan pada mata sehingga saraf mata dapat menjadi rusak. Mata merah bisa dialami oleh kedua mata, namun mungkin akan lebih parah pada salah satu mata [6].

4. Buta warna

Buta warna terjadi ketika ada masalah dengan pigmen pada sel saraf yang menentukan warna atau disebut sel kerucut. Sel kerucut dilapisi oleh jaringan peka cahaya yang disebut retina. Sel kerucut mengatur penglihatan warna. Buta warna biasanya terjadi karena adanya keturunan dalam keluarga, namun bisa juga terjadi karena kerusakan saraf mata. Buta warna bisa terjadi hanya pada salah satu warna atau semua warna [7], [8].

5. Mual dan muntah

Mual dan muntah merupakan salah satu gejala dari gangguan saraf pada mata. Kondisi ini bisa terjadi ketika neuromyelitis optica menyerang. Neuromyelitis optica atau dikenal penyakit Devic adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh merusak sumsum tulang belakang dan saraf mata [9].

6. Sakit kepala

Sakit kepala merupakan salah satu gejala dari glaukoma. Glaukoma sudut terbuka biasanya tidak menunjukkan gejala sakit kepala atau sakit mata. Sementara glaukoma sudut tertutup terkadang muncul secara tiba-tiba dan menimbulkan sakit kepala yang berdenyut, tajam, dan parah. Selain itu migrain ocular dan optik neuritis juga merupakan penyebab sakit kepala. Migrain okular biasanya hanya menyerang pada salah satu mata [6], [10].

7. Kehilangan penglihatan

Saraf pada mata bertugas untuk mengirimkan pesan dari mata ke otak. Apabila saraf mengalami kerusakan atau inflamasi maka proses pengiriman pesan menjadi terganggu sehingga otak tidak bisa menterjemahkan pesan menjadi gambar visual. Jika kondisi ini terjadi, tentu saja akan menyebabkan penderita mengalami kehilangan penglihatan. Kehilangan penglihatan bisa terjadi pada penderita glaukoma dan optik neuritis [4], [6].

8. Fotopsia

Fotopsia adalah persepsi subjektif berlebihan kilatan visual, kilau, dan kedipan. Kondisi ini berkaitan dengan gangguan pada retina dan saraf mata. Fotopsia bisa terjadi sebagai manifestasi dari inflamasi retina, neuritis optic, dan papilledema dapat menyebabkan fotopsia. Gejala yang ditimbulkan dari fotopsia adalah cahaya berkedip secara berlebiha, titik-titik yang bergerak terutama jika mata digerakkan, kilatan atau kedipan cahaya, dan salju pada area penglihatan [11], [12].

9. Lubang di tengah penglihatan

Muncul lubang di penglihatan atau lubang macula adalah celah kecil yang terbuka di tengah retina. Lubang macula dapat menyebabkan penglihatan kabur dan terdistorsi. Optik neuritis merupakan salah satu penyebab lubang macula. Selain itu, lubang macula juga bisa terjadi karena cedera mata [4], [13].

10. Kehilangan bidang visual

Kehilangan bidang visual atau hemianopsia adalah kondisi klinis untuk menggambarkan hilangnya setengah dari bidang visual vertical. Hemianopsia bisa terjadi karena adanya gangguan jalur visual dalam sistem saraf pusat. Optik neuritis merupakan salah satu kondisi yang menyebabkan hemianopsia [4][14].

Meski telah mengetahui beberapa gejala tersebut, untuk memastikan diagnosis dari penyakit saraf pada mata perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter. Tes yang bisa dilakukan yaitu pemeriksaan mata, oftalmoskopi (pemeriksaan bagian belakang mata), dan imaging test. Selain itu, perubahan gaya hidup mungkin juga diperlukan untuk menjaga kesehatan saraf mata(1).

Upaya yang bisa dilakukan yaitu mengkomsumsi obat steroid untuk mengatasi tekanan mata pada glaukoma, mengkonsumsi makanan bergizi terutama yang menunjang kesehatan mata, melindungi mata dari cedera, dan menghindari posisi kepala menunduk. Selain itu, tidur dalam posisi yang tepat dan melindungi mata dari sinar matahari juga bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata [1], [15].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment