Bahaya! 8 Gejala Penyakit Tumor Otak yang Berujung Kematian

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Otak merupakan organ salah satu organ terpenting bagi tubuh manusia. Fungsinya untuk mengendalikan kerja tubuh manusia. Otak terdiri dari serebrum, serebelum, dan batang otak yang dibentuk oleh mesensefalon, pons, dan medula oblongata [1].

Sedangkan untuk berat otak itu sendiri berkisar antara 1200-1400 gram dan merupakan 2% dari berat total manusia. Energi yang dihasilkan memiliki fungsi yang penting untuk mempertahankan keberadaan sel membran, serta untuk sintesis, penyimpanan, transpor dan pelepasan neurontrasmitter dalam mempertahankan respon elektrik[1].

Untuk mengetahui apakah seseorang jenis tumor otak tertentu maka kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah tumot otak itu. Tumor otak dapat diartikan sebagai adanya jaringan sel abnormal yang tumbuh secara terus menerus membesar dan mengalami pembengkakan pertumbuhan sel tersebut secara berlebihan menimbulkan penekanan dan kerusakan pada sel-sel [2] .

Hampir sebagian besar penderita tumor otak meninggal. Beberapa faktor yang kemungkinan besar menyebabkan tumor otak antara lain faktor keturunan, substansi karsinogenik, paparan radiasi berlebih, bakteri atau virus dan pola hidup yang tidak sehat. Selain faktor penyebab timbulnya tumor otak juga ada beberapa gejala tumor otak yang perlu kita waspadai diantaranya sebagai berikut:

1. Perubahan mental yang ringan (psikomotor ashtenia)

Gejala ini paling umum terjadi pada penderita tumor otak. Gejala perubahan mental [3] dirasakan oleh orang-orang terdekat si penderita tumor otak yaitu mudah tersinggung/sensitif, mudah marah, labil, cepat lupa, mengalami perlambatan aktivitas baik secara fisik/psikis/sosial, kehilangan respon. Pada kasus yang lebih parah lagi mungkin akan ditemukan depresi dan ansieta. Gejala perubahan mental berjalan cukup progresif dan dapat dijumpai pada 2/3 kasus.

2. Nyeri kepala

Gejala awal tumor otak adalah nyeri kepala [3] . Sifat nyeri kepala beragam dari ringan sampai episodik sampai berat dan berdenyut. Puncaknya rasa nyeri ini akan bertambah berat pada malam hari dan pada saat bangun tidur serta pada keadaan dimana terjadi peninggian tekanan tinggi intraknial [4].

Adanya nyeri kepala yang hebat ini dengan psikomotor ashtenia perlu anda curigai tumor otak. Adanya nyeri kepala sering kali disertai dengan terjadinya muntah dan ini dialami hampir 30% kasus pada penderita tumor otak [4].

3. Muntah

Muntah pada penderita tumor otak berbeda dengan muntah pada orang sehat pada umumnya. gejala munta sering dijumpai pada penderita tumor dengan jenis di fossa posterior yang kebanyakan muntahnya bersifat proyektif dan tidak disertai dengan rasa mual [3] .

4. Timbulnya benjolan

Seringkali kebanyakan dari kita mengabaikan benjolan yang timbul di tubuh. padahal, jika kita mewaspadai bisa saja ini awal mula gejala tumor otak. Timbulnya benjolan ada tumor otak tumbuh di sekitar bagian kepala atau bisa di punggung, ketiak dan lain sebagainya. Benjolan ini disebabkan oleh sel-sel yang tumbuh di bagian tubuh kita berlangsung sangat [3].

Seiring berjalannya waktu benjolan ini akan berkembang biak, mengalami pembengkakan, atau bahkan timbul seperti nanah pada benjolan tersebut. Biasanya benjolan ini akan disertai dengan rasa nyeri yang sangat luar biasa, demam serta gejala mual atau muntah [3].

Untuk memastikan apakah benjolan tersebut merupakan penyakit tumor anda perlu berkonsultasi ke dokter agar dokter bisa melakukan penanganan sedini mungkin. Penanganan ini bisa melalui pemeriksaan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik/psikis, dan pemeriksaan lainnya demi penegakan diagnosis.

5. Kesulitan berbicara

Gejala ini dialami oleh penderita tumor otak. Kesulitan berbicara ini diakibatkan oleh otot saraf dikepala bermasalah atau mengalami gangguan sehingga saraf tidak dapat bekerja sebagaimana fungsinya. Hal ini berdampak pada kekuatan otak untuk merangsang dan merespon komunikasi terhambat menyebabkan seseorang kesulitan dalam mengucapkan kata demi kata serta kesulitan memahami apa yang diucapkan orang lain [3].

6. Kejang

Kejang secara tiba-tiba dirasakan sebagai tanda awal gejala tumor otak muncul [3]. Kejang ini membuat seseorang tidak sadarkan diri. Gejala kejang juga tidak disertai dengan riwayat penyakit lain sebelumnya terjadi satu kali saja. Kejang memang disebabkan oleh gangguan pada sinyal listrik di dalam otak alhasil otak tidak bisa menerima sinyal tersebut dengan baik [4].

7. Penglihatan kabur

Mungkin banyak yang tidak menyangka bahwa gejala ini termasuk ke dalam gejala penyakit tumor karena kebanyakan penglihatan kabur identik dengan penyakit yang berhubungan dengan mata seperti mata minus, katarak, glaukoma, gangguan pada retina, dan kelainan kornea [3].

Sebenarnya penglihatan kabur juga dialami penderita penyakit tumor otak [3], faktor pemicu nya adalah tertutupnya lapisan permukaan otak/saraf tulang belakang/sumsum tulang belakang oleh benjolan. Akibatnya mengalami pembengkakan dan sistem saraf yang menghubungkan ke daerah mata mengalami gangguan.

8. Kehilangan keseimbangan

Tumor yang menyerang bagian otak membuat fungsi otak terganggu dimana fungsi yang sebenarnya sebagai keseimbangan dan koordinasi seluruh tubuh seperti berjalan, berbicara, bergerak dan lain sebagainya. Akhirnya, seorang penderita tumor otak lama kelamaan akan kesulitan dalam bergerak, terjatuh saat berjalan, kesulitan dalam berdiri, serta kesulitan dalam berbicara [3].

Bagaimana proses penegakan diagnosis?

Apabila anda mengalami 8 gejala diatas pastikan sesegera mungkin konsultasi ke dokter agar dokter melakukan pemeriksaan spesifik untuk memperkuat diagnosis dan mengetahui letak tumor. Pemeriksaan tersebut meliputi [5]:

  • Pemeriksaan laboratorium. Dilakukan terutama untuk terapi yang akan dijalani seperti (bedah, radiasi, ataupun kemoteapi).
  • Pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan ini meliputi CT Scan, MRI, MRS, DWI, SPECT CT, dan PET CT. Diantara beberapa jenis pemeriksaan radiologi ini yang paling standar adalah CT Scan .
  • Pemeriksaan cairan serebrosinal. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan sitologi dan flowcytometry untuk mengecek limfoma pada susunan saraf pusat.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment