Thalasemia merupakan salah satu kelainan darah yang disebabkan oleh masalah genetik. Penyakit ini mengakibatkan penderitanya memiliki jumlah hemoglobin yang rendah dibandingkan kondisi normal [1,3].
Hemoglobin merupakan protein di dalam sel darah merah. Selain membuat darah menjadi merah, protein ini bertugas untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh [1,3].
Thalasemia juga dapat menyerang si kecil. Hal tersebut dikarenakan gen orang tua yang diturunkan pada anak memiliki sifat pembawa thalasemia [1,3].
Kelainan ini diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu thalasemia alpha dan beta. Untuk kasus thalasemia ringan pada si kecil, gejala-gejalanya hampir tidak dapat dikenali sebagai thalasemia [1,3].
Berbeda dengan thalasemia berat, gejala-gejalanya biasanya terjadi antara 6 bulan hingga dua tahun pertama si kecil. Penyakit tersebut juga dapat di diagnosis sejak dini melalui gejala-gejala thalasemia yang terlihat dan serangkaian tes yang dilakukan dokter [1,3].
Berikut di bawah ini beberapa gejala thalasemia pada si kecil [1,3]:
- Perkembangan dan Pertumbuhan yang Lambat
Salah satu gejala yang paling mudah untuk mengidentifikasi thalasemia pada si kecil ialah perkembangan dan pertumbuhan yang lambat. Hal tersebut dikarenakan kurangnya produksi sel darah yang mengakibatkan jumlah hemoglobin menjadi sedikit [2].
Kondisi inilah yang juga mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan si kecil [2].
Gejala Thalasemia Pada Anak
- Kulit Pucat
Thalasemia menyebabkan hemoglobin dalam darah menjadi lebih sedikit daripada jumlah normal. Rendahnya kadar hemoglobin dalam darah juga dapat mempengaruhi warna kulit[2].
Oleh karena itu, thalasemia pada si kecil dapat ditandai dengan warna kulitnya yang tampak pucat. Hemoglobin berperan dalam memberikan warna pada darah [2].
Semakin cerah dan merah warnanya, maka semakin banyak pula kadar hemoglobin dalam darah. Hal tersebut juga berpengaruh pada kuku, gusi, dan bagian dalam bibir [2].
Semua orang pasti pernah mengalami nafsu makan yang berkurang. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya dikarenakan virus atau bakteri [2].
Namun, nafsu makan yang menurun juga dapat diindikasikan sebagai salah satu gejala masalah kesehatan, seperti thalasemia. Hal tersebut disebabkan oleh kadar zat besi yang rendah di dalam darah [2].
- Mudah Rewel
Anak-anak seringkali bersikap mudah rewel. Sifat tersebut biasanya digunakan si kecil untuk mengomunikasikan kemauannya kepada orang tua. Hal ini dapat diartikan berbagai hal, seperti sedang kelaparan hingga ingin digendong [2].
Namun, orang tua juga harus dapat membedakan mana rewel yang termasuk wajar dan mana yang pertanda suatu penyakit. Si kecil yang mudah rewel bisa jadi merupakan salah satu gejala dari thalasemia [2].
Hal tersebut disebabkan oleh kondisi kesehatannya yang menurun sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Hal inilah yang membuat si kecil menjadi rewel [2].
Gejala yang satu ini dapat diwaspadai apabila si kecil rewel dalam kurun waktu yang lama dan disertai dengan gejala-gejala thalasemia lainnya. Sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan pada anak.
- Perut yang Membesar
Gejala lainnya dari thalasemia pada si kecil yaitu perut yang membesar. Gejala ini seringkali dikaitkan dengan gangguan gastrointestinal [2].
Akan tetapi, perut yang membesar juga dapat ditandai sebagai salah satu kelainan atau penyakit pada anak, salah satunya thalasemia. Hal tersebut dikarenakan organ-organ vital, seperti limpa yang mengalami pembengkakan [2].
Hal inilah yang membuat perut si kecil menjadi membesar [2].
- Lesu dan Mudah Lelah
Thalasemia pada si kecil dapat ditandai dari perilakunya yang lesu dan mudah lelah. Kondisi ini mungkin tampak wajar apabila terjadi ketika si kecil telah melakukan aktivitas yang berlebih [2].
Namun, kondisi ini harus diwaspadai apabila si kecil sering tampak lesu dan mudah lelah. Hal tersebut dikarenakan jumlah hemoglobin yang sedikit sehingga mempengaruhi produksi sel darah dalam tubuh [2].
Akibatnya, si kecil akan lebih mudah lelah dan terlihat lesu [2].
Kapan Harus Mengunjungi Dokter?
Thalasemia pada anak disebabkan oleh kelainan genetik atau bawaan yang diturunkan oleh orang tuanya. Untuk itu, peran orang tua dalam mengetahui gejala thalasemia sejak dini pada anak sangatlah penting [3].
Gejala yang paling umum dan dapat diindikasikan sebagai thalasemia ialah perkembangan anak yang lambat. Apabila anak mengalami gejala tersebut, maka segera konsultasikan ke dokter [3].
Hal tersebut dilakukan untuk mendeteksi apakah si kecil mengidap thalasemia atau memiliki masalah kesehatan lainnya. Dokter akan melakukan sejumlah tes pemeriksaan fisik, seperti hitung darah lengkap (CBC), elektroforesis hemoglobin, dan rangkaian tes lainnya [3].