Glipizide adalah agen hipoglikemik oral dalam golongan obat sulfonylurea generasi kedua yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah pada pasien dengan Diabetes Mellitus Tipe – 2[1].
Daftar isi
Berikut ini info mengenai Glipizide, mulai dari indikasi, kelas, kategori, konsumsi hingga peringatannya[2]:
Indikasi | Diabetes Mellitus Tipe – 2 |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Dewasa dan Manula (Geriatric) |
Kelas | Sulfonylurea |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | Hipersensitifitas, Tipe 1 Diabetes Mellitus, Ketoasidosis Diabetikum |
Peringatan | Konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi Glipizide jika Anda berada dalam kondisi berikut: → Pasien dengan penyakit Hasil Makrovaskular → Pasien pengidap penyakit dan mempunyai riwayat Penyakit Ginjal Dan Hati → Pasien dengan penyakit Hipoglikemia → Pasien dengan riwayat pernah mengalami Kehilangan Kontrol Glukosa Darah → Pasien dengan riwayat Anemia hemolitik |
Kategori Obat pada Masa Kehamilan dan Menyusui | Kategori C: Obat kategori ini bisa berdampak buruk pada janin namun biasanya dampaknya bisa membaik kembali. Studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tetapi karena manfaat potensial mungkin beberapa ibu hamil memerlukan penggunaan obat ini. |
Tinjauan Glipizide adalah sulfonylurea dan bekerja dengan merangsang pelepasan insulin alami pada tubuh dan mengurangi jumlah gula yang diproduksi oleh hati.
Berikut manfaat penggunaan obat Glipizide pada pasien pengidap Diabetes Mellitus Tipe – 2[3]:
Dosis diberikan sesuai dengan laporan berdasarkan tanggapan tubuh terhadap obat. Berikut informasi tentang dosis penggunaan Glipizide untuk Dewasa dan Manula (Geriatric)[4]:
⇔ Dosis Dewasa Diabetes Mellitus Tipe – 2 Oral/ Tablet → Dosis: 2,5 hingga 5 mg secara oral sekali sehari 30 menit sebelum sarapan |
⇔ Dosis Geriatric atau Manula Diabets Mellitus Tipe – 2 Oral/ Tablet → Dosis: 2,5 hingga 5 mg oral sekali sehari sebelum makan utama pertama |
Penggunaan Glipizide secara berkala dapat menimbulkan efek samping yang ringan, berat, dan kronis sesuai dengan kondisi pasien. Berikut penggunaan efek samping penggunaan Glipizide dan informasi efek samping untuk Tenaga Medis Ahli[5]:
Efek samping ringan
Efek samping berat
Efek samping kronis
Info efek samping untuk Tenaga Medis Ahli[6]:
Untuk memahami lebih detail mengenai penggunaan obat, penyimpanan, cara kerja, overdosis, dan interaksi Glipizide dengan obat lainnya, berikut rincian obat Glipizide[4]:
Penyimpanan | Tablet → Simpan pada suhu dibawah 30°C → Jangan disimpan didalam pendingin → Lindungi dari cahaya dan kelembaban |
Cara kerja | Deskripsi: Glipizide menstimulasi pelepasan insulin dari sel-sel β pankreas dan mengurangi output glukosa dari hati. Glipizide juga meningkatkan sensitivitas insulin di situs target perifer. Durasi: 12-24 jam. Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap dengan cepat dan sepenuhnya dari saluran pencernaan (pelepasan segera). Makanan menunda penyerapan. Ketersediaan hayati: 90-100%. Waktu untuk memuncak konsentrasi plasma: 1-3 jam; 6-12 jam (diperpanjang-rilis). Distribusi: Pengikatan protein plasma: 98-99%, terutama untuk albumin. Volume distribusi: 10-11 L. Metabolisme: Dimetabolisme di hati oleh CYP2C19 menjadi metabolit tidak aktif. Ekskresi: Melalui urin (<10% sebagai obat tidak berubah; 80% sebagai metabolit); faeces (10%). Paruh eliminasi: 2-5 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Asam Aminolevulinic membuat kulit Anda sensitif terhadap cahaya yang terang, dan menggabungkannya dengan obat lain yang juga dapat memiliki efek ini (mis., Fotosensitifitas) seperti Glipizide dapat meningkatkan risiko sengatan matahari yang parah. → Ciprofloxacin, obat-obatan seperti Ciprofloksasin kadang – kadang dapat memengaruhi kadar glukosa darah. Baik hiperglikemia (glukosa darah tinggi) dan, lebih jarang, hipoglikemia (glukosa darah rendah). → Labetalol, Beta-blocker seperti labetalol dapat meningkatkan risiko, tingkat keparahan, dan / atau durasi hipoglikemia (gula darah rendah) pada pasien yang menerima Glipizide dan obat antidiabetik tertentu lainnya. |
Interaksi dengan makanan | Pasien yang menggunakan obat Glipizide dilarang menggunakan Ethanol. |
Interaksi dengan penyakit lain | Risiko kardiovaskular, DKA, Penyakit ginjal / hati, GI menyempit, Hipoglikemia, Kekurangan G6PD, Hiponatremia. |
Overdosis | Tidak ada laporan tentang overdosis penggunaan Glipizide. |
Pengaruh pada Hasil Lab | Tidak ada laporan pengaruh Glipizide pada hasil lab. |
Apakah efek samping penggunaan Glipizide membahayakan?
Efek samping penggunaan Glipizide dibagi dari efek samping ringan, berat sampai kronis. Beberapa efek samping obat Glipizide memungkinkan mengancam nyawa pasien yang mengonsumsi, berikut efek samping penggunaan obat Glipizide[2]:
– Maag
– Pilek
– Influenza
– Bau napas tak sedap
– Sesak di dada
– Kesulitan menelan
– Mengi
– Mata atau kulit kuning
– Pertambahan berat badan yang cepat
– Sensitivitas terhadap matahari
– Ketipisan kulit
Bagaimana cara menyimpan obat Glipizide?
Berikut cara menyimpan obat Glipizide, simpan pada suhu dibawah 30°C, Jangan disimpan didalam pendingin serta jauhkan dari jangkauan anak, dan Lindungi dari cahaya dan kelembaban.
Berikut Brand Merek Dagang obat Glipizide[3]:
Glipizide |
Glucotrol |
Metformin |
1) Anonim. Diakses 2020. PubChem. Glipizide
2) Anonim. Diakses 2020. Drugbank. Glipizide
3) Anonim. Diakses 2020. WebMD. Glipizide
4) Anonim. Diakses 2020. Mims.com. Glipizide
5) Anonim. Diakses 2020. RXList. Glipizide
6) Anonim. Diakses 2020. Drugs.com. Glipizide