Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Intususepsi adalah suatu kondisi serius dimana bagian usus masuk ke dalam usus di dekatnya. Bentuk ini akan membuat makanan dan cairan tidak bisa lewat sehingga terjadi sumbatan. Intususepsi juga menghambat... aliran darah pada usus yang terkena, sehingga dapat menimbulkan perforasi (lubang), infeksi, dan kematian jaringan usus. Kondisi ini merupakan kondisi kegawatdaruratan yang memerlukan penanganan medis segera untuk menghindari kondisi dehidrasi dan syok serta mencegah infeksi. Terapi biasanya dilakukan pembedahan untuk mengembalikan posisi usus ke posisi normal. Read more
Daftar isi
Apa Itu Intususepsi?
Intususepsi terjadi saat sebuah bagian dari usus masuk kedalam bagian usus lainnya. Perpindahan ini disebabkan karena usus melipat ke dalam dirinya sendiri, sama seperti bagian teropong teleskop masuk satu sama lain. [1]
Sebagai hasilnya, makanan dan cairan dalam usus sulit melalui usus meuju anus. Intususepsi dapat juga mengurangi asupan darah pada area yang terinfeksi, seperti [1] :
- Luka pada dinding usus
- Infeksi
- Kematian jaringan
Intususepsi adalah penyebab yang sering terjadi akibat obstruksi intestinal pada anak-anak diantara usia 3 bulan sampai 5 tahun. Intususepsi jarang terjadi pada anak-anak dibawah usia 3 bulan dan dewasa. [2]
Gejala Intususepsi Pada Dewasa
Intususepsi jarang terjadi pada orang dewasa. Jika intususepsi terjadi pada dewasa, maka gejalanya akan bergabung dengan gejala penyakit lainnya yang dapat mempersulit diagnosis.
Gejala yang paling umum adalah sakit perut yang datang dan pergi. Mual dan muntah dapat juga terjadi. Penderita intususepsi dapat mengalami gejala selama beberapa minggu sebelum akhirnya ke dokter. [3]
Gejala Intususepsi Pada Anak
Tanda awal intususepsi pada anak yang sehat dapat terjadi secara tiba-tiba. Anak dapat menangis dengan keras karena sakit perut. Anak yang sedang sakit perut juga dapat melipat lutut ke dada saat menangis. [3]
Rasa sakit akibat intususepsi datang dan pergi dengan cepat, umumnya setiap 15 sampai 20 menit sekali. Rasa nyeri ini dapat berlangsung lebih lama dan akan terjadi lebih sering seiring bertambahnya waktu. [3]
Tanda dan gejala lain yang sering muncul pada intususepsi anak adalah [3] :
- Darah dan lendir pada tinja, terkadang terlihat seperti jeli.
- Muntah
- Benjolan di perut
- Kelemahan atau kekurangan energi
- Diare
Tidak semua penderita intususepsi mengalami gejala diatas. Beberapa anak-anak mungkin tidak memiliki rasa sakit yang jelas, dan beberapa anak dapat tidak BAB darah atau memiliki benjolan di perut. Beberapa anak yang lebih tua merasakan sakit namun tidak disertai gejala lain. [3]
Penyebab Intususepsi Pada Dewasa
Pada orang dewasa, intususepsi umumnya merupakan hasil dari kondisi medis atau prosedur, termasuk [3] :
- Polip atau tumor
- Jaringan parut di usus (adesi)
- Operasi penurunan berat badan (gastric bypass) atau operasi lain dekat usus
- Infamasi karena penyakit seperti Penyakit Crohn
Penyebab Intususepsi Pada Anak
Masalah utama intususepsi pada anak adalah tidak diketahui. Intususepsi lebih sering terjadi pada musim gugur dan musim dingin dan karena banyak anak yang mengalamai gejala seperti flu juga, beberapa virus disangka ikut bermain peran dalam kondisi intususepsi anak. [3]
Faktor Risiko Intususepsi
- Usia
Anak-anak lebih sering terkena intususepsi daripada orang dewasa. American Pediatric Surgical Association melaporkan 75% intususepsi terjadi pada 2 tahun kehidupan pertama anak-anak, sementara 90% intususepsi terjadi pada anak-anak sampai usia 3 tahun. [1,3]
- Jenis Kelamin
Kasus intususepsi lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan. Anak laki-laki lebih sering mengidap penyakit ini 2 kali lebih sering daripada perempuan. [1,2]
- Bentuk Usus yang Tidak Normal Saat Lahir
Bentuk usus yang tidak normal saat lahir adalah faktor risiko lain dari intususepsi. Salah satu bentuk usus yang tidak normal adalah malrotasi. Malrotasi usus adalah sebuah kondisi dimana usus tidak terbentuk dan terlokasi di tempat yang seharusnya dengan baik dalam rongga perut. [1,3]
- Kondisi Tertentu
Beberapa gangguan penyakit, seperti kista fibrosis, purpura Henoch Scholien (disebut juga vaskulitis IgA), penyakit Crohn’s dan usus buntu dapat meningkatkan risiko intususepsi. [3]
- Riwayat Keluarga
Memiliki riwayat keluarga yang terkena intususepsi , terutama memiliki saudara dekat dengan riwayat intususepsi, dapat juga meningkatkan risiko seorang anak dalam mengalami intususepsi. [1]
Komplikasi Intususepsi
Intususepsi dapat memotong alirana darah hingga menyebabkan usus mendapatkan sedikit pasokan darah saja. Jika tidak ditangani, kekurangan darah ini dapat menyebabkan kematian jaringan dinding usus. Kematian jaringan dapat menyebabkan perforasi dinding usus, dimana dapat menyebabkan infeksi dinding perut. [3]
Peritonitis (infeksi dinding lapisan perut) adalah sebuah kondisi yang mengancam nyawa dimana membutuhkan penanganan medis segera. Tanda dan gejala dari peritonitis adalah [3] :
- Sakit perut
- Pembengkakan perut
- Demam
- Muntah
Peritonitis juga dapat menyebabkan syok pada anak, Tanda dan gejala syok pada anak adalah [3] :
- Kulit pucat dan dingin
- Denyut nadi lemah
- Pernapasan tidak normal seperti pelan dan dangkal atau sangat cepat
- Ansietas atau gelisah
- Kelesuan yang mendalam
Seorang anak yang mengalami syok mungkin sadar ataupun pingsan. Jika anda menduga anak anda mengalami syok, segera bawa ke rumah sakit. [3]
Diagnosis Intususepsi
Diagnosis intususepsi dimulai dengan mengevaluasi gejala dan melakukan pemeriksaan fisik penderita. Dokter dapat menekan beberapa area di perut untuk merasakan ada tidaknya benjolan dan faktor lain, seperti kekakuan otot. [1]
Tes penggambaran organ dalam umumnya diperlukan untuk menyempurnakan diagnosis, antara lain [1] :
- X-ray abdomen
- Penelanan barium atau upper gastrointestinal series
- Enema barium atau lower GI series
- USG
Pengobatan Intususepsi
Pengobatan intususepsi ditentukan dari derajat keparahan penyakit. Usia dan kesehatan umum penderita intususepsi juga menentukan tipe pengobatan yang akan dilakukan. [1]
- Metode Tanpa Operasi
Injeksi udara ke dalam usus, disertai penggunaan barium atau larutan enema, dapat menangani intususepsi. Tekanan dari udara dapat mendorong jaringan usus kembali ke posisi semula. [1]
Cairan yang dimasukan ke rektum juga dapat membantu mengembalikan jaringan usus, yang melipat ke dalam, kembali ke posisi seharusnya. [1]
- Metode Operasi
Jika perlakuan enema tidak efektif, operasi perlu dilakukan. Anestesi yang digunakan adalah anestesi umum untuk dapat mendukung teknik operasi membuka perut. [1]
Dokter operasi dapat mengembalikan posisi usus kembali ke tempat semula. Jika ada jaringan yang telah rusak, maka akan ada bagian usus yang perlu di buang dengan cara memotong usus. Usus yang tersisa akan dijahit menjadi satu kembali. [1]
Operasi adalah tidakan utama pada intususepsi dewasa. [1]
Pencegahan Intususepsi
Tidak ada pencegahan untuk menghindari intususepsi karena penyebab atau asalan terjadinya intususepsi saja tidak diketahui. [4]