Usus bengkak merupakan salah satu gejala atau tanda dari adanya permasalahan di saluran pencernaan. Salah satu permasalahan di saluran pencernaan yang cukup erat kaitannya dengan usus bengkak adalah infeksi bakteri di usus. Usus bengkak juga dapat menjadi tanda adanya radang usus dan penyakit volvulus[1].
Usus bengkak merupakan gejala atau tanda dari adanya permasalahan pencernaan. Artinya, cara mengatasi usus bengkak adalah dengan mengobati permasalahan pencernaannya. Satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti permasalahan pencernaan apa yang terjadi, konsultasilah ke dokter[1].
Selain konsultasi ke dokter, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi usus bengkak, antara lain:
1. Konsumsi Obat-obatan di Bawah Anjuran Dokter
Ketika melakukan konsultasi ke dokter, dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan guna mengatasi penyakit yang dialami. Beberapa jenis obat yang sering digunakan untuk mengatasi permasalahan pencernaan, termasuk usus bengkak, antara lain obat anti-diare, antibiotik, anti-radang, dan penguat imunitas[2].
Selalu awali dengan konsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan dan selalu ikuti anjuran dokter agar pengobatan dapat berjalan dengan efektif dan maksimal. Sembarangan memilih dan mengonsumsi obat-obatan dapat mengundang efek samping yang berisiko[2].
2. Perbanyak Konsumsi Vitamin D
Salah satu cara mengatasi pembengkakkan usus yang disebabkan oleh radang usus adalah dengan memperbanyak konsumsi vitamin D. Vitamin D memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan dinding usus, melawan bakteri yang menyerang usus, dan meredakan radang usus[3].
Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperoleh sumber vitamin D, sebagai berikut.
- Paparan sinar matahari.
- Konsumsi suplemen vitamin D.
- Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin D, seperti minyak ikan, hati, daging merah, dan kuning telur.
3. Konsumsi Asam Lemak Omega-3
Asam lemak omega-3 dapat membantu meredakan peradangan yang terjadi di usus. Jika peradangan ini dapat diatasi, risiko permasalahan pencernaan akan semakin parah dapat menurun. Pembengkakkan usus sebagai salah satu gejala dari peradangan usus pun dapat teratasi dengan mengonsumsi asam lemak omega-3.[4] Beberapa sumber asam lemak omega-3, antara lain makanan laut, kacang-kacangan, minyak sayur, dan minyak ikan.
4. Rutin Berolahraga
Olahraga bermanfaat untuk meredakan berbagai permasalahan pencernaan, menguatkan sistem imunitas, membantu mengelola stres, dan menjaga berat badan. Salah satu olahraga yang direkomendasikan untuk meredakan berbagai permasalahan pencernaan adalah yoga[5].
Yoga membantu merelaksasi sistem pencernaan dan membantu mengoptimalkan kadar oksigen di saluran pencernaan. Pendeknya, rutin berolahraga dapat membantu menjaga kesehatan organ pencernaan, termasuk usus.[5]
Temukanlah tipe, frekuensi, dan jadwal olahraga yang tepat dan sesuai dengan tubuh kita agar manfaat dari olahraga dapat kita serap secara maksimal. Jangan sampai olahraga yang kita jalani malah memberatkan kita. Olahraga terlalu berlebihan justru dapat mengganggu kesehatan organ pencernaan.[5]
5. Kelola Stres
Stres dapat memperparah gangguan pencernaan yang terjadi pada tubuh. Apabila seseorang mengalami peradangan stres lalu ia merasa stres, ini dapat memunculkan gejala-gejala yang semakin parah, termasuk salah satunya adalah pembengkakkan usus. Stres dapat memperburuk kondisi kesehatan pada organ pencernaan.[5]
Kelola stres menjadi sangat penting untuk dilakukan guna meredakan gejala dari permasalahan pencernaan. Meditasi, latihan pernapasan dalam, dan latihan relaksasi otot dapat membantu seseorang untuk mengelola stres. Sebagai tambahan, kemampuan untuk mengelola stres dapat membantu untuk menjaga ritme jantung, tekanan darah, dan ritme pernapasan.[5]
6. Lakukan Pengobatan Herbal yang Terjamin Kebenarannya
Tidak ada salahnya untuk melakukan pengobatan herbal asalkan kebenaran dan akurasinya terjamin. Beberapa rempah-rempah terbukti dapat membantu meredakan peradangan usus yang salah satu gejalanya adalah usus bengkak.[5]
Manfaat lain dari pengobatan herbal adalah penguatan sistem imunitas dan antioksidan. Salah satu herbal yang paling umum dan paling aman dalam upaya mengatasi permasalahan pencernaan adalah kurkumin. Yang perlu diperhatikan adalah apakah pengobatan herbal yang dilakukan memberikan efek samping yang berbahaya atau tidak dan apakah jenis herbal yang dipilih menimbulkan intoleransi atau alergi pada tubuh atau tidak[6].
Merokok adalah faktor paling berisiko dalam menyebabkan gangguan pencernaan. Merokok dapat mengakibatkan kerusakan pada dinding usus, perubahan sistem pengairan di saluran pencernaan, dan kerusakan respons imunitas pada dinding usus. Merokok juga dapat memicu terjadinya infeksi bakteri di saluran pencernaan. Permasalahan pada saluran pencernaan yang diakibatkan oleh merokok, dapat berakibat pada pembengkakkan usus.[7]
Ketika terjadi permasalahan pencernaan, termasuk pembengkakkan usus, bagi perokok aktif sebaiknya putuskan untuk berhenti merokok dan bagi perokok pasif sebaiknya untuk menghindari lingkungan yang penuh asap rokok. Paparan asap rokok dapat membuat gejala dari permasalahan pencernaan yang sedang dialami menjadi semakin parah.
Kapan Periksa ke Dokter ?
Pembengkakkan usus biasanya disertai dengan rasa sakit perut yang parah, diare, demam, kehilangan napsu makan, pendarahan pada rektum sehingga menyebabkan feses berdarah, kembung, dan kram perut[1]. Pada kasus volvulus, pembengkakkan usus terjadi karena adanya pergerakan memutar yang tidak normal pada usus besar sehingga menyebabkan usus terpuntir. Ketika ini terjadi, gejala lain yang sering muncul bersamaan dengan pembengkakkan usus, antara lain konstipasi, susah kentut, dan muntah-muntah[2].
Pembengkakkan usus seringkali baru disadari ketika sudah parah. Itu pun baru dapat dideteksi setelah adanya diagnosis dari dokter. Segera periksa ke dokter ketika terjadi permasalahan pencernaan yang dirasa tidak normal. Dokter akan memberikan penanganan dan pengobatan yang efektif dan tepat sasaran. Dokter juga akan membantu memberikan tips-tips yang sebaikya dilakukan untuk membantu mengatasi pembengkakkan usus.