Ketahui Jenis Olahraga Sesuai Usia

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Olahraga memberikan banyak sekali manfaat seperti meningkatkan kebugaran, mengurangi risiko terkena penyakit dan sarana untuk melepas stress. Alasan tersebut menjadikan olahraga dibutuhkan oleh semua orang tanpa mengenal usia.

Usia berpengaruh juga pada ketahanan fisik seseorang. Untuk itu diperlukan olahraga yang cocok dilakukan sesuai usia. Anda dapat refrensi olahraga yang dapat dilakukan untuk setiap umur pada penjelasan berikut ini.

  • Usia 2-5 Tahun

Balita atau anak dengan rentang umur 2-5 tahun masih dalam tahap perkembangan motorik. Keseimbangan dan kemampuan mereka dalam mengenal benda bergerak belum terlatih. Karenanya, Anda dapat mengenalkan anak gerak dasar olahraga seperti berlari, melempar, menangkap dan berenang. [1]

Pada rentang usia inilah anak-anak mulai belajar untuk meniru dan mengeksplorasi apa yang mereka lihat dari orang lain. Karenanya, Anda harus menggunakan metode show and tell ketika mengajari anak. Olahraga dapat dikaitkan dengan adanya persaingan. Namun sebaiknya anak harus lebih ditekan untuk berpartisipasi dalam olahraga daripada mengajarkan tentang persaingan tersebut. [1]

Dalam usia 2-5 tahun, anak belum siap secara mental dan fisik untuk melakukan olahraga yang dilakukan secara berkelompok. Emosi mereka masih sangat jauh dari kata stabil dan fisik mereka juga belum berkembang sehingga masih sangat rentan terjadi cidera. [2]

Olahraga yang teroganisir sebaiknya dihindari untuk dilakukan karena balita belum siap akan hal tersebut. Jangan biarkan mereka berpikir bahwa olahraga adalah sebuah tugas. Arahkan mereka untuk melakukan olahraga secara bebas. [2]

Terakhir, penting untuk melakukan pengawasan secara penuh ketika anak berolahraga. Pastikan anak menggunakan alat yang aman dan dapat melindungi dirinya sendiri. [2]

  • Usia 6-9 Tahun

Pada usia ini, anak-anak sudah bisa mulai dikenalkan dengan permainan olahraga yang dilakukan secara tim meskipun memang perkembangan motorik anak belum berkembang sepenuhnya sehingga anak belum mampu memahami aturan permainan secara detail. [1]

Anda bisa memilih bola basket, sepak bola dan voli untuk diajarkan kepada anak. Modifikasi aturannya menjadi lebih sederhana dan fleksibel. Arahkan anak untuk berpikir olahraga tersebut dilakukan untuk mendapatkan keterampilan baru alih-alih untuk memenangkan pertandingan. [1]

Peralatan olahraga yang digunakan haruslah tepat sesuai usianya. Misalnya memilih bola yang berukuran lebih kecil dan lapangan yang tidak terlalu luas. [1]

  • Usia 10-12 Tahun

Disini lah anak sudah bisa memulai olahraga dengan aturan yang lebih rumit karena motorik mereka sudah berkembang dan cukup matang. Namun, sekali lagi anak harus lebih difokuskan bahwa olahraga yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan bersenang-senang. [1]

Anak akan mulai memasuki masa pubertas pada rentang usia ini. Setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda baik itu secara fisik dan mental. Karenanya, untuk menghindari rasa tidak percaya diri, anak harus bermain dengan anak yang paling tidak memiliki fisik dan keterampilan yang setara. [1]

Anda juga bisa mengarahkan anak untuk melakukan olahraga yang tidak berfokus pada ukuran fisik misalnya renang dan badminto. [1]

  • Usia Remaja

Pada usia remaja ini anak sudah bisa untuk memilih minat olahraganya sendiri. Lakukan paling tidak 1 jam setiap harinya. Mereka bisa mengikuti olahraga tim dan terorganisir melalui sekolah atau program rekreasi. Anak juga bisa memilih olahraga yang lebih fleksibel seperti bersepeda di sekitar rumah. Apapun olahraganya, anak remaja tetap harus diarahkan agar selalu aktif. [3]

  • Usia 20-an

Saat berusia 20-an, Anda harus mencoba untuk olahraga 5 hari seminggu selama 30 menit per harinya. Inilah waktu yang tepat untuk membuat olahraga menjadi bagian dari kebiasaan. Olahraga dapat dipilih secara bebas, tergantung mana yang Anda suka karena dalam rentang usia ini tubuh Anda sudah sangat kokoh. Anda mungkin bisa mencoba hiking, tenis, atau bersepeda. [3]

Pertambahan usia dapat membuat massa otot menjadi berkurang. Karenanya, Anda harus mencoba latihan kekuatan di sela-sela olahraga rutin Anda agar ketika terjadi pengurangan massa otot Anda tidak terkejut dan merasa sakit. [3]

  • Usia 30-an

Anda akan mulai kehilangan massa otot di usia 30-an ini sehingga Anda harus pada latihan penguatan tulang dan mengangkat beban. Jenis-jenis latihan seperti itu dapat Anda temukan dengan mengikuti gym atau mencari di youtube. Lakukan kegiatan tersebut secara rutin. Anda juga bisa melakukan jogging atau yoga. [3]

  • Usia 40-an

Selain terjadi penurunan elastisitas dan massa pada otot, pada usia 40-an akan memperlambat metabolisme dan penurunan hormon yang dapat menyebabkan pertambahan berat badan menjadi lebih cepat terutama pada bagian perut. [3]

Kesehatan juga akan menurun pada usia seperti ini. Penyakit jantung, darah tinggi dan diabetes bisa menghampiri. Karenanya, Anda harus mencoba latihan kardio paling tidak 3 kali dalam seminggu. Anda juga tetap dapat melakukan latihan mengangkat berat dan penguatan tulang secara rutin. [3]

Pengeroposan tulang dapat terjadi dalam rentang usia 40-an. Karenanya, jika Anda merasakan nyeri sendi saat berolahraga, Anda dapat mengganti dengan kegiatan yang tidak terlalu berat. [3]

  • Usia 50-an

Nyeri pada sendi dan tulang akan semakin sering terjadi ketika Anda sudah berusia 50an. Kegiatan olahraga yang tidak terlalu berat seperti bersepada dan berenang yang sering tetap bisa dilakukan sesuai dengan program yang Anda ikuti. Waktu untuk olahraga berat mungkin bisa dikurangi intensitasnya. [3]

  • Usia 60-an

Setelah memasuki usia 60-an, Anda harus mulai mengikuti olahraga yang melatih keseimbangan misalnya melakukan berdiri dengan satu kaki. Latihan ini dapat membantu untuk mengatasi masalah keseimbangan yang terjadi ketika usia semakin bertambah. Pada usia ini, Anda juga masih tetap bisa melakukan latihan kekuatan otot dan tulang. [3]

  • Usia 70-an

Usia 70 tahun ini sebaiknya intensitas olahraga yang melatih keseimbangan harus lebih ditingkatkan. Anda juga dapat menggunakan resistensi band untuk menjaga kekuatan otot. [3]

Aerobik dapat dijadikan sebagai olahraga yang akan dilakukan ketika memasuki usia 70-an. Terakhir jangan lupa untuk melakukan peregangan dan pendinginan setiap melakukan olahraga. [3]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment