Perawatan kulit menjadi komponen penting untuk dilakukan wanita. Penggunaan produk skincare tidak hanya ditujukan untuk kecantikan saja tetapi untuk menunjang kulit yang sehat. Untuk mengwujudkan kulit yang sehat dan cantik, di dalam skincare terdapat berbagai bahan aktif dan bahan kimiawi.
Mungkin Anda pernah menggunakan produk skincare setiap harinya. Namun, skincare tersebut membuat kulit menjadi rusak. Hal ini bisa saja disebabkan oleh adanya kesalahan dalam menggunakan skincare. Salah satu kesalahan tersebut adalah menggunakan kandungan skincare yang seharusnya tidak boleh dicampurkan dalam satu waktu pemakaian.
Beberapa kandungan skincare tidak cocok satu sama lain. Hal ini disebabkan kandungan tersebut sama-sama dapat meningkatkan iritasi atau saling memblokir manfaat yang satu dengan lainnya. Alasan ini kemudian membuat Anda harus lebih teliti lagi dalam memilih skincare yang digunakan. Untuk itu, beberapa kandungan di bawah ini sebaiknya jangan dicampurkan dalam proses perawatan kulit Anda[1].
- Retinol dan Alpha Hydroxy Acid (AHA)
Retinol dan AHA adalah sama-sama turunan dari vitamin A. Pergantian sel kulit akan dipercepat dengan menggunakan kedua kandungan skincare tersebut. Mereka juga dapat membuat kulit tampak lebih bercahaya dan memudarkan garis halus karena fungsinya yang dapat meningkatkan kolagen[1].
Berdasarkan fungsinya tersebut kedua bahan skincare ini ditujukan untuk pemakaian yang bertujuan sebagai anti-penuaan. Namun, jangan gunakan kedua bahan ini secara bersamaan. Hal ini disebabkan karena kemampuan keduanya untuk mengelupas kulit. [1]
Jika digunakan secara bersamaan, kemungkinan untuk terjadi iritasi pada kulit akan semakin besar. Maka dari itu, Anda dapat menggunakan kedua bahan tersebut secara silang. Misalnya, pada hari senin menggunakan retinol, kemudian pada hari selasa menggunakan AHA, dan seterusnya. [1]
- Retinol dan Salicylic Acid
Selanjutnya masih akan dijelaskan tentang bahan retinol. Seperti yang telah dijelaskan retinol digunakan sebagai anti penuaan, Di samping itu kondisi kulit Anda mungkin sedang berjerawat saat ini. Jerawat permasalahan yang sering kali dialami. [1]
Untuk itu, Produk skincare yang mengandung salicylid acid dapat digunakan dengan tujuan mengatasi permasalahan jerawat karena dapat meningkatkan pergantian sel kulit sama seperti retinol. Namun, penggunaan kedua bahan ini secara bersamaan akan menambahkan masalah baru. [1]
Kedua bahan ini memungkinkan kulit menjadi kering. Akibat dari kulit kering itu sendiri kemungkinan dapat menyebabkan iritasi. Bahkan awalnya diperkirakan dapat mengurangi jerawat, bisa jadi jerawat malah makin bertambah. Jika sangat diperlukan, ada baiknya gunakan salicylic acid di pagi hari dan retinol di malam harinya. [1]
- Retinol dan Vitamin C
Retinol dan vitamin C memiliki perbedaan dalam lingkungan yang berbeda. Jika Retinol lebih efektif digunakan pada lingkungan pH yang lebih basa sedangkan vitamin C pada lingkungan pH asam. Sehingga penggunaan keduanya secara bersamaan dapat menjadi bumerang untuk penggunanya[1].
Vitamin C adalah antioksidan yang dapat mengurangi tanda-tanda penuaan, menghidrasi kulit serta memperbaiki warna dan teksture kulit[2]. Namun, hasil dari penggunaan vitamin C akan sia-sia jika digunakan bersamaan dengan retinol. [1]
Maka dari itu, gunakan vitamin C sebaiknya di siang hari karena dapat mengurangi efek kerusakan yang didapat dari sinar matahari. Selanjutnya, bisa gunakan retinol di malam harinya[1].
- Retinol dan Benzoil Peroksida
Lagi-lagi masih berkutik pada permasalahan jerawat di kulit. Salah satu yang mungkin bisa Anda gunakan adalah skincare yang mengandung bahan benzoil peroksida. Bakteri dibawah kulit dapat dihilangkan oleh benzoil peroksida. Selain itu, bahan ini mengurangi sel kulit mati dan sebum yang berlebih[3].
Disisi lain, retinol juga dapat berpengaruh untuk menghilangkan permasalahan jerawat karena sifatnya yang dapat mencegah pori-pori tersumbat dan mengelupas kulit. [1]
Namun, jangan berpikir semakin banyak bahan yang bisa digunakan, semakin efektif dan cepat pula dalam proses pengurangan jerawat. Menggabungkan retinol dan benzoil peroksida bukanlah hal yang tepat. [1]
Benzoil peroksida dapat mengurangi keefetktifan penggunaan retinol karena bisa menonaktifkan molekulnya. Untuk itu, gunakan kedua bahan itu dalam waktu yang berbeda yakni benzoil peroksida di pagi hari dan retinol di malam hari.[1]
- Benzoil Peroksida dan Vitamin C
Seperti yang telah dibahasa sebelumnya, benzoil peroksida merupakan tameng yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan jerawat. Selain itu, vitamin C dapat berfungsi sebagai antioksidan. Namun, penggunaan kedua bahan ini di dalam waktu yang bersamaan membuat efek baik yang ditimbulkan menjadi sia-sia. Hal ini dikarenakan benzoil peroksida dapat mengoksidasi vitamin C sehingga lebih baik digunakan di waktu yang berbeda[4].
- Pembersih Berbasis Sabun dan Vitamin C
Sebuah penelitian menyebutkan kalau vitamin C dapat mengurangi penuaan pada kulit[5]. Selain itu, vitamin C dapat melindungi kulit dari radikal bebas. Penggunaannya akan sangat baik jika digunakan di pagi hari dan diformulasikan dengan pH yang rendah[1].
Selanjutnya, Anda harus lebih memperhatikan pembersih berbasis sabun yang akan digunakan jika ingin menggunakan vitamin C. Pasalnya, pembersih berbasis sabun yang diformulasikan dengah pH yang tinggi dapat mengurangi kemampuan kulit dalam menyerap vitamin C yang akan diaplikasikan ke kulit[1].
- Jangan Campurkan Beberapa Bahan Asam Bersamaan
Asam atau Acid mungkin terdengar berbahaya. Namun, dalam perawatan kulit, asam dapat memberikan banyak manfaat jika digunakan dengan konsentrasi yang tepat. Skincare yang memiliki bahan ini dapat membantu untuk melawan jerawat, penuaan, warna kulit tidak merata, dan kerutan. Contoh dari bahan acid dalam skincare adalah salicylic acid, glycolic acid, dan ascorbic acid. [6]
Salicylic acid adalah bahan yang mungkin sering didengar. Bahan ini mampu mengobati jerawat dan menghilangkan bekasnya. Bahan ini juga memiliki sifat anti-inflamasi[6].
Glycolic acid adalah jenis AHA yang paling sering digunakan yang dapat mengobati jerawat, megobati pigmentasi, mengurangi penuaan, serta meratakan warna kulit. Selanjutnya jenis AHA lainnya yaitu lactic acid dapat digunakan untuk eksfoliasi, menghidrasi kulit, dan merawat kulit rusak yang diakibatkan oleh sinar matahari[6].
Dalam perawatan kulit ada aturan untuk tidak menggunakan bahan acid dalam waktu yang bersamaan. Misalnya, salicyclic acid yang tidak boleh digunakan dengan semua bahan acid lainnya karena akan terjadi iritasi pada kulit. [6]
Contoh lainnya adalah jangan mencampurkan ascorbic acid dengan glycolic acid atau lactic acid karena akan menghilangkan manfaat ascorbic acid yaitu untuk memberikan efek anti-penuaan[6].