Penyebab Kutu Air Bernanah dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Kutu air atau dengan istilah medis, tinea pedis adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur. Kutu air juga sering disebut dengan istilah athlet’s foot atau kurap kaki. Sebab kutu air sering muncul pada kaki. [1]

Area kulit yang sering terserang kutu air adalah bagian telapak kaki dan jari-jari kaki. [1] Tidak hanya kaki, kutu air juga dapat menginfeksi bagian tangan.

Fakta Mengenai Kutu Air Bernanah

Kutu air merupakan penyakit yang tidak serius, namun sulit untuk sembuh. Kutu air merupakan penyakit kulit paling umum di Amerika Serikat. Mendapat peringkat kedua setelah jerawat. [1]

Sebanyak 15% populasi di Amerika Serikat mengalami kutu air. [1] Kelompok populasi yang sering terserang kutu air adalah kelompok yang memiliki sistem kekebalan rendah dan menderita diabetes mellitus. [1]

Pada beberapa kasus kutu air dapat menyebabkan komplikasi ringan, yaitu area kulit yang melepuh.  Ketika terjadi komplikasi yang lebih parah, maka kutu air akan menyebabkan bengkak, rasa sakit, muncul nanah dan demam.  [2]

Penyebab Kutu Air Bernanah

Tiga jamur (fungi) penyebab utama dari kutu air adalah  Trichophyton, Epidermophyton, dan Microsporum. [1]

Jenis-jenis jamur ini menyebar dari tanah, hewan dan manusia serta melalui kontak dengan barang-barang yang membawa infeksi seperti baju dan handuk. [1]

Jamur Trichophyton merupakan jamur yang tidak berbahaya bagi kulit manusia, selama kulit kering dan produksi. Namun dengan kondisi yang lembab dan hangat, jamur bisa berkembang biak dengan cepat. [3]

Kutu air dapat menyebar dengan kontak langsung dan tidak langsung. Kontak langsung terjadi apabila adanya kontak kulit ke kulit dengan orang yang terinfeksi kutu air. [3]

Kontak tidak langsung terjadi melalui kontak dengan permukaan benda yang terkontaminasi, seperti laintai, pakaian, kaus kaki, baju, seprai, sepatu  dan handuk. [3]   

Jamur kutu air akan menginfeksi kulit jika kondisinya tepat, yaitu lingkungan yang lembab dan hangat, seperti pada bagian dalam sepatu. [3]

Sementara kutu air bernanah menunjukkan infeksi bakteri sekunder. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus grup A. [1]

Siapa saja dapat terkena penyakit kutu air karena kebiasaan yang sering dilakukan, seperti: [2]

  • Kaki sering pada kondisi lembab dan tertutup
  • Kaki berkeringat atau basah dalam jangka waktu lama
  • Mengunjungi tempat umum tanpa alas kaki
  • Memakai sepatu ketat dan lembab
  • Jarang mengganti kaos kaki
  • Mengalami kontak dengan benda atau orang yang terinfeksi

Gejala Kutu Air Bernanah

Ada beberapa gejala yang muncul apabila terkena penyakit kutu air: [2,3]

  • Terasa gatal dan perih di antara jari-jari kaki atau telapak kaki
  • Terbakar dan lecet
  • Pecah-pecah dan mengelupas
  • Kering dan bersisik terutama pada telapak dan sisi kaki
  • Meradang dan berwarna kemerahan
  • Pengerasan kulit
  • Kuku kaki berubah warna dan rapuh
  • Kuku kaki mudah lepas
  • Keluar cairan bening
  • Bernanah dan demam (pada kasus yang parah)

Saat berkonsultasi ke dokter, dokter akan melakukan tes kulit untuk memastikan infeksi jamur yang diderita pasien. [3]

Tes lesi kulit dengan kaliun hidroksida adalah tes yang paling umum untuk kutu air. Dokter akan mengambil sampel kulit yang terinfeksi dan memasukkannya dalam cairan kalium hidroksida.

Sel kulit yang normal akan hancur terkena cairan tersebut, sementara sel kulit yang terinfeksi jamur tidak akan terpengaruh. [3]

Kapan Harus ke Dokter

Apabila terjadi komplikasi yang serius, seperti kutu air yang tidak kunjung sembuh, kulit bernanah dan mengalami demam.

Seseorang yang mempunyai penyakit diabetes dan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga perlu segera pergi ke dokter. [3]

Infeksi bakteri juga bisa menyebar ke sistem getah bening yang menyebabkan infeksi kelenjar getah bening. Pada titik ini, sebaiknya pergi konsultasi ke dokter. [2]

Cara Mengobati Kutu Air

Kutu air merupakan hal yang sering dialami masyarakat. Pada sebagian kasus, kutu air yang menyerang menunjukkan gejala ringan. Sehingga pasien tidak perlu ke dokter. [3]

Pasien dapat membeli obat-obatan anti-jamur di apotek atau swalayan untuk menyembuhkan infeksi. Obat anti-jamur dapat dikonsumsi dalam bentuk tablet, bubuk, sirup, obat semprot and obat oles (krim). [3]

Pasien bisa membeli obat-obatan anti jamur tanpa resep. Beberapa obat-obatan yang direkomendasikan untuk mengatasi infeksi jamus, seperti; ketokonazol, klotrimazol, mikonazol, sulconazole, terbinafine dan econazole. [3]

Namun perlu diperhatikan bahwa ibu hamil tidak boleh mengonsumsi beberapa jenis obat anti-jamur. Sehingga baiknya berkonsultasi pada dokter sebelum membeli obat. [3]

Pasien juga dapat mencoba cara rumahan untuk mengobati kutu air, seperti merendam kaki dalam air garam atau cuka. [2]

Air garam dan cuka berfungsi untuk mengeringkan luka atau lecet akibat infeksi. [2]

Selain itu, tea tree oil juga dapat menjadi alternatif pengobatan kutu air secara alami. Sebuah penelitian pada tahun 2002 mendapatkan hasil bahwa tea tree oil efektif mengobati kutu air pada 64% peserta penelitian. [2]

Apabila kutu air tidak kunjung sembuh, baiknya berkonsultasi ke dokter. Ini artinya pasien memerlukan dosis anti-jamur yang lebih tinggi dibandingkan dengan obat-obatan yang telah disebutkan.

Cara Mencegah Kutu Air

Beberapa kebiasaan yang perlu diterapkan untuk mencegah kutu air: [2]

  • Setelah bepergian rajin mencuci kaki dengan sabun
  • Mengeringkan kaki secara menyeluruh setelah mencucinya
  • Menyemprotkan desinfektan atau menggunakan lap tisu clorox pada sepatu
  • Mengoleskan bedak anti-jamur pada kaki
  • Mengganti kaos kaki, handuk dan seprai secara rutin, juga mencucinya pada suhu 60° C   
  • Menggunakan alas kaki di tempat umum, seperti kamar mandi, pemandian umum serta kolam renang  
  • Tidak berbagi kaos kaki dan handuk dengan orang lain
  • Mengenakan kaus kaki dengan bahan yang mudah menyerap keringat dan kering, seperti bahan katun atau wol
  • Tidak menyimpan sepatu di tempat yang lembab
  • Bertelanjang kaki di rumah, agar kaki dapat bernafas. Selain itu juga, menggunakan sepatu dengan bahan yang bisa memberikan ruang bagi kaki.
  • Tidak menggunakan alas kaki dan kaus kaki yang basah atau lembab
  • Memiliki sepatu alternatif dan menggunakan secara bergantian, agar sepatu yang telah digunakan tidak lembab

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment