7 Manfaat Kurma Untuk Ibu Hamil

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Kurma diperkirakan sebagai buah yang usianya paling tua di dunia dengan sejarah yang sangat panjang, hingga ribuan tahun. Buah ini juga bisa memberikan berbagai manfaat kesehatan, terutama bagi ibu hamil.

Kurma adalah cemilan manis yang sehat untuk dimakan saat sedang hamil. Kandungan gizinya sangat banyak, bahkan buah ini juga bisa membantu proses persalinan.

Manfaat Menyehatkan dari Kurma Untuk Ibu Hamil

Kurma sangat kaya akan vitamin dan mineral selain juga antioksidan yang bisa membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel. Saat mengandung, konsumsi makanan dalam jumlah cukup dengan nutrisi yang seimbang sangat penting untuk ibu dan bayi dalam kandungannya.

Berikut adalah beberapa manfaat dari mengonsumsi kurma saat hamil:

1. Mencukupi kebutuhan serat

Kurma mengandung banyak serat pangan, yang bisa membantu proses pencernaan. Empat buah kurma mengandung sekitar 6.7 serat pangan, yang setara dengan sekitar 25% asupan harian yang disarankan. [2, 3, 4]

Kurma bisa mencegah dan mengatasi sembelit yang merupakan keluhan umum pada ibu hamil. Sembelit saat hamil ini disebabkan oleh hormon yang membuat kerja saluran cerna menjadi lebih lambat. Suplemen zat besi yang dikonsumsi ibu hamil juga bisa menjadi penyebab sembelit.

2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh

Tubuh membutuhkan potassium untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh serta mendukung fungsi sel agar bisa bekerja dengan baik. Potassium adalah mineral elektrolit yang bisa membantu menjaga tekanan darah tetap stabil. [2]

Banyak wanita hamil mengalami mual dan muntah sepanjang tiga bulan pertama kehamilan mereka, yang kemudian bisa menyebabkan menurunnya kadar potassium dalam tubuh. Kurma mengandung 696 miligram potassium dalam setiap 100 gram penyajiannya atau sama dengan 4 buah kurma.

3. Mencegah cacat lahir

Kurma juga mengandung folat vitamin B, salah satu nutrisi yang penting untuk kehamilan karena bisa mencegah terjadinya cacat lahir serius pada bayi, misalnya spina bifida. Dokter merekomendasikan ibu hamil untuk mengonsumsi folat dalam bentuk suplemen asam folat untuk memenuhi asupan harian sebanyak 600 mcg. Kurma bisa menyediakan 15 mcg folat dalam setiap 100 gram penyajiannya. [2, 3]

4. Mencegah anemia

Wanita hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami anemia karena kekurangan zat besi, dan membutuhkan dua kali lebih banyak asupan zat besi dibandingkan wanita yang tidak sedang hamil.

Anemia berat karena kekurangan zat besi bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya bayi lahir dengan berat badan rendah serta ibu mengalami depresi pasca melahirkan.

Untuk mencegah anemia, wanita hamil membutuhkan setidakna 27 mg zat besi setiap hari. Kurma bisa memberikan 1 mg zat besi dalam setiap 100 gram penyajiannya, yang bisa menjadi pendamping yang baik untuk suplemen dan makanan lain yang juga mengandung zat besi. [2, 3, 4]

5. Mencegah diabetes gestasional

Kurma adalah makanan dengan indeks glikemik rendah (low GI food). Ini artinya, kurma dicerna lebih lambat oleh tubuh sehingga tidak menyebabkan naiknya kadar gula darah dengan cepat. [2, 3]

Sekitar 10% wanita hamil mengalami diabetes gestasional, yang berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi. Kondisi ini bisa mengarah pada komplikasi semacam bayi lahir dnegan berat badan berlebih serta persalinan prematur.

Mengonsumsi kurma sebagai cemilan sehat bisa mengurangi risiko terjadinya diabetes saat hamil, terutama pada wanita yang suka makanan manis.

6. Pengganti gula

Kurma juga bisa digunakan sebagai pengganti gula. Gula kurma, yang bisa didapatkan di beberapa toko, terbuat dari kurma kering yang digiling. Gula ini kandungan kalorinya 30% lebih rendah dibandingkan gula biasa. [3]

Kurma dan Proses Persalinan

Salah satu cara untuk membantu kelancaran persalinan bisa didapatkan dari asupan makanan. Selain makan makanan bergizi dan menjaga tubuh tetap terhidrasi, beberapa studi menunjukkan bahwa kurma bisa membantu wanita hamil menjalani fase persalinan.

Studi ini melibatkan beberapa wanita hamil yang diminta mengonsumsi 6 buah kurma setiap hari, selama 4 minggu menjelang tanggal perkiraan persalinan mereka. Berikut hasilnya: [1, 4]

  • Wanita yang mengonsumsi buah kurma mengalami pembukaan serviks lebih tinggi, sekitar 3.5 cm, ketika saatnya persalinan dibandingkan yang tidak mengonsumsi kurma, yaitu 2 cm.
  • Wanita hamil yang mengonsumsi buah kurma memiliki proporsi kantung ketuban utuh yang lebih tinggi ketika saatnya persalinan (83% vs 60%).
  • Persalinan spontan, atau sering disebut persalinan normal, terjadi pada 96% wanita yang mengonsumsi kurma, dibandingkan 79% wanita yang tidak mengonsumsinya.
  • Tahap pembukaan pertama lebih pendek pada wanita yang mengonsumsi kurma dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi kurma, yaitu 8.5 jam vs 15 jam.

Studi ini menyimpulkan bahwa konsumsi kurma selama 4 minggu menjelang persalinan bisa secara signifikan menurunkan kebutuhan induksi pada persalinan, serta proses persalinan bisa berlangsung dengan lebih nyaman. [1, 4]

Penelitian lain dilakukan pada beberapa wanita yang baru pertama kali mengandung.

Mulai dari usia kehamilan 37 minggu, kelompok wanita yang terlibat dalam studi diminta untuk mengonsumsi 70-75 gram, sekitar 3 hingga 4 buah, kurma hingga saatnya persalinan. Pada studi ini, mereka menggunakan Bishop Score untuk mengukur hasilnya.

Bishop Score menggunakan 5 ukuran untuk menentukan seberapa lancar persalinan spontan melalui vagina, terutama bila harus menggunakan induksi. Penilaian dilakukan berdasarkan bukaan serviks, tipisnya serviks, seberapa lembut serviks, posisi serviks dalam vagina, serta posisi kepala bayi.

Hasilnya, wanita dalam kelompok yang mengonsumsi kurma mendapatkan nilai Bishop Score yang lebih baik serta pembukaan serviks yang lebih lebar saat tanggal persalinan. [4]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment