Daftar Manfaat Skin to Skin Pada Bayi Jarang Diketahui

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Skin to skin berarti ibu bersentuhan langsung dengan bayi yang baru saja lahir, dengan posisi perut anak menempel pada dada ibu. Dokter dan bidan akan mengeringkan bayi anda, membungkusnya dengan selimut hanga, dan menempatkan bayi tepat di ada anda. Hal ini dilakukan selama beberapa jam untuk membuat bayi mengenali ibunya. [3]

Jika bayi harus segera menemui dokter anak atau anda melahirkan dengan tindakan operasi caesar, anda dapat langsung skin to skin dengan bayi sebentar setelah lahiran sebelum dipindahkan. Jika diperlukan, pasangan anda dapat melakukannya untuk anda. [3]

1. Meningkatkan Fungsi Jantung dan Paru

Bayi mengalami perubahan yang drastis setelah persalinan, karena mereka perlu mempersiapkan diri untuk mengambil nafas pertamanya diluar rahim. Sentuhan skin to skin dengan ibu membuat bayi cenderung beradaptasi dengan lebih cepat. Hal ini juga membuat detak jantung dan frekuensi nafas menjadi lebih normal dan stabil. [1]

Manfaat ini dapat diperoleh dan dilakukan pada bayi yang lahir secara prematur ataupun bayi yang lahir normal. Alasan yang mungkin dapat mendasari keuntungan ini adalah karena detak jantung dan pola pernapasan ibu mirip dengan yang dialami bayi saat masih di dalam kandungan. [1]

2. Menstabilkan Suhu Tubuh

Selama kehamilan, seorang ibu hamil menjaga suhu tubuh janin dengan cara berkeringan atau menggigil. Setelah lahir, bayi belum memiliki kemampuan tersebut, sehingga mereka tidak dapat menyesuaikan suhu tubuhnya. Walaupun sudah ada penghangat buatan, panas suhu tubuh ibu lebih baik daripada penghangat buatan. [1]

Sebuah studi yang membandingkan mesin penghangat, skin to skin dengan ibu, dan skin to skin dengan ayah, menunjukkan bahwa tubuh ayah dan ibu lebih baik daripada mesin penghangat, dimana tubuh ibu memiliki sedikit kehangatan yang lebih banyak daripada tubuh ayah. [1]

3. Meregulasi Gula Darah

Bayi menggunakan gula darah sebagai energi. Sebelum lahir, mereka mendapatkan glukosa dari plasenta, dan setelah lahir, bayi mendapatkannya dari ASI. Jika kadar kebutuhan glukosa bayi lebih banyak dari glukosa yang masuk ke dalam tubuhnya, bayi dapat mengalami kondisi kadar gula darah rendah. Hal ini dapat menyebabkan bayi untuk mengalami gangguan lanjutan. [1]

Risiko kadar gula darah rendah menjadi lebih tinggi pada bayi yang lahir dari penderita diabetes, dengan kadar insulin tinggi dalam darah. [1]

Jika banyak ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional, maka jumlah bayi yang berisiko mengalami hipoglikemia (kadar gula darah rendah) juga meningkat. Perawatan skin to skin setelah melahirkan dapat membantu menstabilkan kadar gula darah bayi. [1]

4. Inisiasi dari Menyusui

Sebuah video dari UNICEF menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir akan mencari jalan menuju payudara ibunya dan menyusui. Setiap bayi yang diletakkan pada perut ibunya tepat setelah lahir memiliki kemampuan untuk mencari payudara ibu dengan sendirinya. Hal ini merupakan sebuah insting alamiah yang membantu bayi untuk mengetahui lokasi payudara dan menyusui. [1]

5. Memindahkan Bakteri Baik

Perbedaan proses persalinan normal dengan operasi caesar adalah dari perpindahan bakteri baik dari ibu ke anak. Proses persalinan melalui saluran vagina dapat membantu usus bayi untuk menerima bakteri baik dari vagina ibu. Cara lain dari seorang bayi menerima bakteri baik dari ibu adalah melalui skin to skin setelah lahir. [1]

Bakteri dalam vagina dan kulit merupakan bakteir yang berbeda dari bakteri yang biasa ditemukan di rumah sakit. Maka dari itu, paparan bakteri baik yang secepat mungkin dapat membantu bayi dalam membentuk koloni bakteri baik. [1]

Beberapa gula kompleks dalam ASI tidak bisa dicerna oleh bayi baru lahir. Namun, beberapa bakteri baik tertentu dapat melapisi lambung, meningkatkan fungsi pencernaan, dan menyediakan proteksi dari bakteri jahat (patogen). Para ahli percaya bahwa bakteri baik ini dapat melindungi bayi dari reaksi alergi. Bahkan, bakteri ini dapat membantu menghancurkan koloni Staphylococcus aureus di lubang hidung bayi NICU. [1]

6. Mengurangi Kemungkinan Bayi Menangis

Studi menunjukkan bahwa bayi yang melakukan skin to skin mengalami nangis yang lebih sedikit daripada yang tidak melakukan skin to skin. Beberapa ahli percaya, tangisan tersebut disebabkan karena separation distress call. [1]

Selama masa bayi baru lahir, kebanyakan bayi akan berhenti menangis saat telah digendung ibu. Memiliki ruang sendiri antara ibu dan bayi di rumah sakit dapat membantu ibu untuk memahami keperluan bayi dan menyediakan lebih banyak waktu untuk skin to skin. [1]

7. Meredakan Nyeri

Salah satu studi mengatakan bahwa bayi akan mengalami rasa nyeri yang lebih sedikit saat melakukan skin to skin selama prosedur yang tidak nyaman dilakukan. Kontak skin to kin juga lebih baik daripada glukosa oral yang diberikan untuk meredakan nyeri setelah pengambilan darah. [1]

8. Meningkatkan Komunikasi Ibu dan Bayi

Waktu setelah proses persalinan merupakan kesempatan yang baik bagi orang tua untuk memahami kebiasaan bayi, mulai dari lapar, kenyang, tidka nyaman, dan lainnya. Memiliki kontak skin to skin dapat membantu ibu untuk menangkap sinyal-sinyal atau tanda-tanda dari bayi, meningkatkan komunikasi, dan mendorong kepercayaan diri untuk merawat bayi tersebut. [1]

9. Memudahkan Proses Penyesuaian Dari Rahim Ke Lingkungan

Bayi yang melakukan skin to skin dengan ibu memiliki kondisi yang lebih stabil dibandingkan bayi yang diletakan saja di mesin penghangat. Bayi juga mengalami stres yang lebih sedikit dan merasa aman. [1]

10. Mendorong Ikatan Ibu dan Anak

Saat ibu dan bayi langsung terpisah setelah proses persalinan, kesempatan untuk saling mengenal satu sama lain semakin sedikit. Sentuhan merupakan hal yang paling penting bagi sebuah ikatan, dan kontak skin to skin membuat ibu dan bayi untuk lebih dekat. [1]

Tips Skin to Skin Pada Bayi

Beberapa tips yang dapat anda lakukan saat skin to skin pada bayi adalah [2] :

  • Mintalah rumah sakit untuk membiarkan anda melakukan skin to skin dengan bayi anda
  • Ayah dapat menggunakan baju yang dapat dibuka untuk mempermudah skin to skin dengan bayi
  • Buatlah posisi bayi tetap pada posisi berdiri, pastikan kepala bayi lebih tinggi daripada kaki
  • Orang tua dari bayi yang hendak melakukan skin to skin sebaiknya memegang bayi dengan posisi sedikit duduk tegak dengan bantal leher dibelakangnya
  • Pastikan kepala bayi menghadap ke samping dengan lubang hidung yang terbuka, sehingga bayi tetap dapat bernapas dengan baik
  • Bayi tetap dapat mengenakan popok dan topi saat melakukan skin to skin
  • Letakkan selimut diatas punggung bayi untuk membuat ibu dan bayi tetap hangat saat melakukan skin to skin.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment