5 Masalah Kehamilan dan Solusinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Kondisi kesehatan saat kehamilan harus selalu diperhatikan karena ini juga berhubungan dengan kesehatan bayi yang masih ada di dalam kandungan. Saat hamil, tubuh wanita akan lebih rentan untuk terkena berbagai macam masalah kesehatan. Oleh karena itu, saat sedang hamil, ibu harus selalu makan makanan yang sehat serta menjadi staminanya agar tetap fit. Beberapa permasalahan yang biasa terjadi saat Kehamilan yang harus wanita waspadai yaitu[1] :

Anemia

Merupakan salah satu kondisi dimana tubuh memiliki sel darah merah yang lebih rendah dari jumlah normal sel darah merah yang dimiliki orang sehat. Saat mengalami Anemia, tubuh akan merasa cepat lelah, lemas, dan pucat. Dengan mengonsumsi zat besi dan asam folat yang cukup akan membantu mengobati Anemia. Asupan zat besi dan asam folat selama masa kehamilan juga sangat penting untuk perkembangan janin.

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Tekanan darah adalah salah satu hal yang haru selalu dikontrol pada masa kehamilan. Wanita yang memiliki tekanan darah tinggi akan meningkatkan resiko kelahiran bayi prematur, bayi yang berukuran tidak normal bisa berukuran lebih kecil atau lebih besar dari biasanya, bahkan bisa memicu kematian bayi.

Tekanan darah sebelum, selama, dan sesudah kehamilan harus terus selalu diawasi. Tekanan darah yang tidak terkontrol akan mendatangkan berbagai resiko masalah kehamilan yang membahayakan ibu dan janin.

Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih disebabkan oleh adanya bakteri yang menginfeksi saluran kemih Anda. Beberapa wanita ada yang terinfeksi bakteri saluran kemih tanpa adanya gejala, hal ini seringkali membuat mereka tidak sadar bahwa mereka sedang mengalami penyakit infeksi saluran kemih. Pada awal kehamilan sangat penting bagi ibu hamil untuk melakukan pengecekan kesehatan secara keseluruhan. Ada beberapa ciri-ciri dari penyakit ini yaitu :

  • Terlalu sering untuk buang air kecil.
  • Warna urin yang keruh atau kemerahan disertai dengan bau urin yang tidak sedap.
  • Merasakan tekanan di perut bagian bawah
  • Sakit punggung atau mual
  • Merasa nyeri atau rasa terbakar saat sedang buang air kecil
  • Demam, cepat merasa kelelahan, dan gemetar.

Hal tersebut bisa diatasi dengan cara mengonsumsi antibiotik karena antibiotik bisa membunuh bakteri sehingga mengurangi infeksi pada saluran kemih.

Obesitas atau Kelebihan Berat Badan

Sebuah studi menyatakan bahwa wanita yang memiliki berat badan berlebih akan lebih besar risiko untuk terkena kompilasi dalam kehamilannya. Kompilasi yang bisa dialami seperti bayi lahir mati, persalinan sesar, preeklamsia, dan GDM.

Wanita yang memiliki berat badan berlebih juga akan memiliki masa pemulihan pasca melahirkan lebih lama dari wanita dengan berat badan yang normal. Wanita yang menurunkan berat badannya sebelum menjalani masa kehamilan akan memiliki masa kehamilan yang lebih sehat dari wanita yang memiliki berat badan berlebih.

Hiperemesis Gravidarum

Saat menjalani fase awal kehamilan, banyak wanita yang menderita mual dan muntah selama 3 bulan awal. Hal ini menjadi salah satu fase terberat saat menjalani kehamilan, karena meningkatnya kadar hormon dalam darah yang bernama HCG (human chorionic gonadotropin), yang dilepas oleh plasenta.

Namun, Hiperemesis Gravidarum hanya terjadi jika mual dan muntah secara terus menerus bahkan semakin parah tiap harinya. Hiperemesis Gravidarum bisa memicu dehidrasi dan penurunan berat badan secara drastis sehingga memerlukan perawatan secara intensif.

Kondisi Kesehatan Mental yang Terganggu

Banyak gejala yang dialami oleh ibu hamil saat berada di fase awal kehamilan. Hal ini dapat memicu terjadinya depresi. Depresi yang terjadi sebelum kehamilan dapat memicu terjadinya depresi pasca persalinan. Gejala depresi yang dapat dialami oleh ibu hamil yaitu :

  • Perubahan nafsu makan secara drastis.
  • Merasa tidak memiliki minat untuk melakukan apapun.
  • Timbul pikiran bahwa hidup ini tidak layak kita jalani.
  • Kesulitan dalam membuat keputusan, berkonsentrasi, dan masalah berpikir lainnya.
  • Adanya perasaan malu atau bersalah namun tidak jelas apa penyebabnya.
  • Perubahan suasana hati yang tidak menentu.

Depresi yang terjadi selama kehamilan akan berdampak buruk bagi ibu hamil dan bayi yang ada di dalam perutnya. Saat mengalami depresi ibu hamil akan kesulitan dalam merawat dirinya sendiri dan bayi yang ada di dalam perutnya yang memerlukan perawatan yang lebih ekstra untuk kesehatannya sendiri. Jika memiliki riwayat depresi, sangat penting untuk memeriksakan diri ke dokter saat awal kehamilan.

Infeksi HIV, hepatitis virus, dan tuberculosis

Infeksi virus merupakan sesuatu yang bisa mempersulit dan membahayakan kondisi kehamilan serta memiliki konsekuensi yang serius bagi keselamatan bayi di dalam kandungan. Untuk menghindari terpaparnya berbagai virus yang berbahaya seperti HIV, hepatitis virus, dan tuberculosis. Upaya pendeteksian virus secara dini dan vaksinasi merupakan hal yang dapat dilakukan untuk mencegah segala kemungkinan buruk.

Solusi Mengatasi Permasalahan Kehamilan

Solusi dari berbagai macam masalah kehamilan pada umumnya adalah dengan menjaga nutrisi dan gizi yang seimbang. Dan yang lebih penting adalah keadaan lingkungan yang nyaman untuk tempat tinggal dan mendukung kehamilan dan menyusui. Lingkungan yang baik akan mencegah ibu hamil mengalami depresi atau tekanan yang bisa berakibat buruk bagi bayi yang dikandungnya.

Selain itu, perbanyak makan sayuran dan buah-buahan pada masa kehamilan agar nutrisi tubuh dan bayi yang ada di dalam kandungan bisa tercukupi dengan baik, karena sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang masih di dalam kandungan, hindari mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan, dan memiliki waktu tidur yang teratur dan jangan terlalu sering begadang. [2]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment