Obat

Metoprolol: Manfaat – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah masalah paling umum yang dialami banyak orang. Ketika tekanan darah meningkat (140/90 mmHg) maka akan membebani kerja jantung dan arteri sehingga mengakibatkan rusaknya pembuluh darah. Dan hal ini akan menimbulkan penyakit seperti stroke, gagal jantung maupun gagal ginjal. [3]

Obat Metoprolol digunakan untuk mencegah hipertensi dan risiko yang timbul karenanya. [2, 3]

Selain untuk mencegah hipertensi, Metoprolol digunakan juga untuk mengobati angina (nyeri dada) dan menurunkan risiko terjadinya serangan jantung. [2, 3, 4]

Apa itu Metoprolol?

Metoprolol adalah obat golongan penghambat beta (beta blocker). Obat ini bekerja menghalangi aksi bahan kimia alami tertentu dalam tubuh (seperti epinefrin) yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah. [2, 3, 5]

Dengan aksi tersebut, Metoprolol dapat menurunkan tekanan darah dan tekanan pada jantung sehingga kondisi seperti hipertensi yang menyebabkan gagal jantung, stroke, gagal ginjal dan serangan jantung dapat terhindarkan. [2, 3, 4, 5]

Penjelasan terkait, perhatikan tabel berikut ini; [1,4]

Indikasi Obat hipertensi, angina dan mengurangi beban kerja jantung.
Kategori Obat resep
Konsumsi Lansia dan dewasa
Kelas Beta-blockers (penghambat beta)
Bentuk Tablet, kaplet dan infus.
Kontraindikasi → Pasien dengan kondisi blok atrioventrikular derajat 2 atau 3.
→ Pasien gagal jantung dekompensasi.
→ Pasien dengan kondisi bradikardia berat.
→ Pasien dengan sindrom sakit-sinus (tanpa alat pacu jantung).
→ Pasien phaeochromocytoma yang tidak diobati.
→ Pasien dengan penyakit arteri perifer berat dan syok kardiogenik.
PeringatanPasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Metoprolol:
→ Pasien blok atrioventrikular derajat 1.
→ Pasien dengan disfungsi simpul sinus atau gangguan konduksi.
→ Pasien dengan penyakit bronkospastik.
→ Pasien diabetes mellitus (DM).
→ Pasien dengan gangguan psoriasis.
→ Pasien yang memiliki miastenia gravis.
→ Pasien dengan gangguan tirotoksikosis.
→ Pasien dengan penyakit pembuluh darah perifer.
→ Jangan menghentikan pengobatan secara mendadak.
→ Pasien dengan CYP2D6 ultrarapid dan metaboliser buruk.
→ Pasien dengan gangguan hati.
→ Pasien lansia.
→ Ibu hamil dan menyusui.
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui Cara Pemberian Obat:
↔ Melalui PO/ IV/Parenteral (infus/injeksi/diminum):
Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin.

Manfaat Metoprolol

Metoprolol dimanfaatkan untuk mengobati angina (nyeri dada), hipertensi dan menurunkan risiko terjadinya kondisi seperti: [1, 2, 3, 4, 5]

  • Serangan jantung.
  • Gagal jantung.
  • Gagal ginjal.
  • Stroke.

Dan mungkin beberapa manfaat lainnya yang tidak termasuk dalam daftar petunjuk obat. Ikuti instruksi dokter bila ada manfaat lain yang disarankannya. [4]

Dosis Metoprolol

Metoprolol diresepkan kepada pasien dewasa dan lansia melalui pemberian oral/diminum dan infus ke intravena (IV). Dosis yang diberikan bersifat individual sehingga harap mengikuti petunjuk dokter perihal penggunaan dosis Metoprolol.  [4]

Dosisnya adalah sebagai berikut: [1, 4]

Dosis Dewasa

Tambahan untuk infark miokard akut

Parenteral/Injeksi IV

→ Suntik dalam waktu 12 jam setelah timbul nyeri dada:
5 mg pada interval 2 menit hingga mencapai total 15 mg.
→ Untuk pasien yang dapat menerima dosis IV penuh:
Setelah 15 menit, mulailah dengan terapi oral 50 mg setiap 6 jam selama 2 hari.
→ Untuk Pasien yang tidak dapat menerima dosis IV penuh:
Kurangi dosis oral sesuai dengan kondisi pasien.
→ Perawatan oral berikutnya: 100 mg diminum dua kali sehari.
→ Untuk pasien yang tidak diberikan injeksi IV:
200 mg dalam 2 atau 4 dosis terbagi dimulai ketika kondisi pasien sudah stabil.
Pencegahan atau kontrol aritmia pada induksi anestesi

Parenteral/Injeksi IV
→ 2-4 mg sebagai injeksi lambat
→ Selanjutnya dapat diberikan 2 mg injeksi sesuai kebutuhan.
→ Dosis maksimum: 10 mg.
Aritmia jantung

Parenteral/Injeksi IV
→ Awalnya, 5 mg disuntikkan dengan kecepatan 1-2 mg / menit,
→ Dosis dapat diulangi jika perlu pada interval 5 menit dengan dosis total 10-15 mg.
Angina Pectoris

Oral/Diminum

→ 50-100 mg diminum dua atau tiga kali sehari.
→ Dosis maksimum: 400 mg / hari.
Hipertensi

Oral/Diminum

→ Awalnya, 100 mg setiap hari sebagai tunggal atau dalam 2 dosis terbagi
→ Dosis dapat ditingkatkan setiap minggu sesuai dengan respon pasien.
→ Dosis Pemeliharaan: 200 mg setiap hari dalam dosis terbagi.
→ Sebagai dosis release:
→ Awalnya, 25-100 mg setiap hari
→ Dosis dapat ditingkatkan setiap minggu sesuai dengan respons.
→ Dosis maksimum: 400 mg / hari.
Gagal jantung simtomatik

Oral/Diminum
→ Dosis awal 12,5-25 mg sekali sehari,
→ Dosis dapat ditingkatkan dengan interval 2 minggu hingga mencapai 200 mg untuk sekali sehari.
Terapi tambahan Hipertiroidisme

Oral/Diminum
→ 50 mg diminum 4 kali sehari
→ Dosis dapat dikurangi setelah keadaan euthyroid tercapai.
Pencegahan migraine

Oral/Diminum
→ 100-200 mg setiap hari dalam dosis terbagi.
Aritmia jantung

Oral/Diminum
50 mg diminum 2-3 kali sehari
→ Dosis dapat ditingkatkan hingga 300 mg/hari untuk beberapa kali konsumsi jika diperlukan.

Dosis Lansia

Untuk lansia, dokter barangkali akan mengurangi dosis sesuai dengan gejala, kondisi dan kebutuhan pasien. Harap ikuti petunjuk dokter perihal dosis obat ini. [1,4]

Efek Samping Metoprolol

Efek samping yang ditimbulkan oleh Metoprolol bisa bermacam-macam. Beberapa pasien mungkin saja tidak mengalami efek samping berikut, namun beberapa pasien mungkin akan mengalami efek samping berikut secara ringan hingga berat. Segera hubungi dokter atau ke klinik terdekat bila beberapa efek samping berikut ini terjadi dan mengganggu Anda: [3, 4]

Umumnya dilaporkan:

  • Penglihatan kabur.
  • Nyeri dada .
  • Mengalami kebingungan.
  • Pusing atau pingsan ketika bangun tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk.
  • Detak jantung lambat atau tidak teratur.
  • Berkeringat.
  • Merasakan kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa.

Kurang umum atau jarang dilaporkan:

  • Kembung.
  • Bengkak pada wajah, lengan, tangan dan kaki.
  • Batuk.
  • Penurunan pengeluaran urin.
  • Sulit bernapas.
  • Kesulitan pada saat berbicara.
  • Urat leher melebar.
  • Mengalami kelelahan yang ekstrim.
  • Detak jantung cepat atai tidak teratur.
  • Sakit kepala.
  • Ketidakmampuan untuk menggerakkan lengan, kaki, atau otot-otot wajah.
  • Napas berbunyi.
  • Halusinasi.

Efek samping langka;

  • Timbul warna kebiruan pada kulit jari tangan atau kaki.
  • Panas disertai dingin.
  • Nafsu makan terus menurun.
  • Sakit perut yang terus-menerus atau hingga parah.
  • Mual dan muntah yang terus-menerus atau hingga parah.
  • Urin berwarna gelap.
  • Kesulitan untuk bergerak.
  • Demam.
  • Mengalami kelelahan dan kelemahan umum.
  • Suara berserak.
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil.
  • Kulit gatal.
  • Sakit punggung bagian bawah atau samping.
  • Nyeri otot.
  • Mati rasa pada jari tangan atau kaki.
  • Nyeri, bengkak, atau kemerahan di persendian.
  • Ruam.
  • Sakit tenggorokan.
  • Luka dan bisul atau bintik-bintik putih di bibir atau di mulut.
  • Bau mulut.
  • Muntah darah.
  • Mata dan kulit menguning.

Insiden tidak diketahui:

  • BAB hitam atau kering.
  • Gusi berdarah.
  • Darah dalam urin atau feses.
  • Berkeringat.
  • Muncul bintik-bintik merah pada kulit.

Selain itu, terdapat pula gejala-gejala lain yang tidak perlu tanganan medis atau dokter, hal ini kemungkinan karena hanya sekedar reaksi penyesuaian tubuh terhadap obat yang sedang dikonsumsi sehingga lambat-laun akan hilang dengan sendirinya. Namun demikian, hubungi dokter atau pergi ke klinik terdekat bila gejala berikut ini terus berlanjut: [4]

Kurang atau jarang dilaporkan:

Langka:

  • Tulang terasa nyeri.
  • Telinga terus berdering atau berdengung.
  • Mata kering.
  • Rambut rontok atau penipisan rambut.
  • Gangguan pendengaran.
  • Peningkatan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari.
  • Nyeri pada penis saat ereksi.

Insiden tidak diketahui:

  • Perubahan pada indra perasa.
  • Mengalami ketakutan atau kegugupan.
  • Kulit gatal-gatal.

Info Efek Samping tenaga medis: [4]

  • Umum
    • Efek samping yang paling umum adalah kelelahan, pusing, depresi, sesak napas, bradikardia, hipotensi, diare, pruritus, dan ruam.
  • Kardiovaskular
    • Sangat umum (10% atau lebih): Gagal jantung (hingga 27,5%), hipotensi (tekanan darah sistolik kurang dari 90 mmHg) (hingga 27,4%), bradikardia (denyut jantung kurang dari 40 denyut per menit) (hingga 15,9 %).
    • Umum (1% hingga 10%): Ekstremitas dingin, insufisiensi arteri, palpitasi, blok jantung derajat pertama (interval P-R 0,26 detik atau lebih besar), blok jantung derajat kedua atau ketiga dan gangguan postural.
    • Jarang (0,1% hingga 1%): Syok kardiogenik pada pasien dengan infark miokard akut.
    • Jarang (0,01% hingga 0,1%): Gangguan konduksi jantung dan aritmia jantung.
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Klaudikasia.
  • Saluran pencernaan
    • Umum (1% hingga 10%): Diare, mual, mulut kering, nyeri lambung, konstipasi, perut kembung, mulas, sakit perut dan muntah.
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Retroperitoneal fibrosis.
  • Lain
    • Umum (1% hingga 10%): Kecapean, edema perifer, kecelakaan atau cedera, kematian dan kelelahan.
    • Jarang (0,1% hingga 1%): Edema dan nyeri prekordial.
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Lactic dehydrogenase meningkat.
  • Sistem saraf
    • Umum (1% hingga 10%): Pusing, vertigo, stroke dan sakit kepala.
    • Jarang (0,1% hingga 1%): Paresthesia, somnolence dan gangguan konsentrasi.
    • Jarang (0,01% hingga 0,1%): Kewaspadaan menurun.
    • Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Amnesia/gangguan memori, tinitus dan gangguan rasa.
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Kehilangan memori jangka pendek.
  • Pernafasan
    • Umum (1% hingga 10%): Napas tersengal, mengi dan dispnea.
    • Jarang (kurang dari 0,1%): Rhinitis.
  • Dermatologis
    • Umum (1% hingga 10%): Pruritus dan ruam.
    • Jarang (0,1% hingga 1%): Berkeringat meningkat.
    • Jarang (0,01% hingga 0,1%): Kehilangan rambut.
    • Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Reaksi fotosensitifitas, psoriasis diperparah, gangren pada pasien dengan gangguan sirkulasi perifer berat yang sudah ada sebelumnya, hiperhidrosis dan alopesia.
  • Psikiatrik
    • Umum (1% hingga 10%): Depresi.
    • Jarang (0,1% hingga 1%): Insomnia dan mimpi buruk.
    • Jarang (0,01% hingga 0,1%): Gugup dan cemas.
    • Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Kebingungan, halusinasi, gangguan kepribadian dan gangguan libido.
  • Muskuloskeletal
    • Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Arthralgia danradang sendi.
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Nyeri Muskuloskeletal.
  • Metabolik
    • Jarang (0,1% hingga 1%): Berat badan bertambah.
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Diabetes tidak stabil.
  • Mata
    • Jarang (kurang dari 0,1%): Gangguan penglihatan, mata kering, teriritasi dan konjungtivitis.
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Penglihatan kabur.
  • Hati
    • Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Hepatitis.
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Transaminase tinggi dan alkaline phosphatase meningkat.
  • Genitourinari
  • Imunologis
    • Jarang (kurang dari 0,1%): Antibodi antinuklear positif.
  • Hematologi

Detail tentang Metoprolol

Berikut ini adalah uraian detail tentang Metoprolol. Pokok-pokok uraian seperti tampak pada tabel; [1,2]

Penyimpanan → Simpan di bawah 25 ° C.
→ Jangan simpan di freezer.
→ Lindungi dari cahaya dan kelembaban.
Cara Kerja Deskripsi: Metoprolol adalah obat yang secara selektif menghambat reseptor β1-adrenergik tetapi memiliki sedikit atau tidak ada efek pada reseptor β2 kecuali dalam dosis tinggi. Obat ini tidak menunjukkan kestabilan membran atau aktivitas simpatomimetik intrinsik.
Onset: Oral: Dalam 1 jam (rilis langsung). IV: 20 menit.
Durasi: Oral: Dosis-dependen (rilis langsung); sekitar 24 jam (rilis diperpanjang).

⇔ Farmakokinetik:
Penyerapan: Diserap dengan cepat dan sepenuhnya. Ketersediaan hayati: Sekitar 40-50% (rilis langsung); 77% (rilis diperpanjang). Waktu untuk memuncak konsentrasi plasma: 1,5-2 jam.
Distribusi: Melintasi sawar darah otak dan hadir dalam ASI dalam jumlah kecil. Volume distribusi: 3,2-5,6 L / kg. Ikatan protein plasma: Sekitar 12% untuk albumin.
Metabolisme: Dimetabolisme secara luas di hati melalui CYP2D6, mengalami efek first-pass (sekitar 50%).
Ekskresi: Melalui urin (95%; <5-10% sebagai obat yang tidak berubah, meningkat menjadi 30-40% pada metabolis CYP2D6 yang buruk). Paruh eliminasi: 3-4 jam.
Interaksi dengan obat lain → Dapat meningkatkan efek kardiodepresan dengan obat anestesi, seperti Cyclopropane.
→ Dapat meningkatkan efek hipoglikemik insulin. Peningkatan konsentrasi serum dengan inhibitor CYP2D6, seperti Quinidine, fluoxetine, paroxetine dan propafenone.
→ Dapat meningkatkan konduksi atrioventrikular dan menurunkan denyut jantung dengan digitalis glikosida, clonidine, diltiazem, verapamil.
→ Efek aditif dengan obat penipis katekolamin, misalnya Reserpin dan inhibitor MAO.
→ Peningkatan efek penurunan tekanan darah dengan TCA, barbiturat, fenotiazin, dan agen antihipertensi lainnya.
→ Mengurangi efek antihipertensi dengan NSAID, misalnya Indometasin
→ Dapat meningkatkan aksi vasokonstriktif alkaloid ergot.
Interaksi dengan makanan → Hindari minum-minuman beralkohol.
→ Hindari licorice alami.
→ Minumlah persis setelah makan.
Overdosis ⇔ Gejala: Hipotensi berat, sinus bradikardia, blok atrioventrikular, gagal jantung, syok kardiogenik, bronkospasme, gangguan kesadaran, koma, mual dan muntah.
⇔ Cara Mengatasi:
→ Berikan pengobatan simtomatik dan suportif.
→ Pertimbangkan untuk merawat pasien dengan perawatan intensif.
→ Cegah penyerapan bahan obat apa pun yang mungkin masih ada di saluran pencernaan dengan metode induksi muntah, lavage lambung, atau pemberian arang aktif dan pencahar.
→ Mengevaluasi perlunya atropin, obat perangsang adrenergik atau alat pacu jantung untuk mengobati bradikardia dan gangguan konduksi.
→ Infus vasopresor IV (seperti norepinefrin, dopamin) dapat diberikan untuk mengobati hipotensi.
→ Bronkospasme dapat dibalik dengan bronkodilator.

Seputar Pertanyaan tentang Metoprolol

Apa yang perlu saya ceritakan kepada dokter sebelum menggunakan Metoprolol?

Ceritakan kepada dokter bila Anda memiliki masalah serius pada jantung seperti penyumbatan jantung, sindrom sinus sakit, atau denyut jantung lambat. Selain itu bila Anda mengalami masalah sirkulasi yang parah, diabetes, penyakit hati dan gagal jantung kongestif. [1,4]

Bagaimana seharusnya saya mengonsumsi Metoprolol?

Obat biasanya diminum atau dikonsumsi persis setelah makan. Bila Anda menerima Metoprolol dalam bentuk tablet atau kaplet, minunmlah secara utuh atau jangan dihancurkan, dikunyah dan dibuka kapsulnya. [4]

Bagaimana caranya kalau saya kehilangan satu dosis obat ini?

Lewati saja dosis yang terlewat. Jangan menggunakan obat tambahan untuk mengganti dosis yang terlewat. [4]

Apa yang perlu saya hindari ketika sedang menggunakan Metoprolol?

Hindari minum-minuman beralkohol karena dapat menyebabkan efek samping berbahaya pada obat. Selanjutnya ikuti instruksi dokter perihal aktvitas atau makanan-makanan tertentu yang disarankan untuk dihindari atau dikonsumsi. [4]

Contoh Obat Metoprolol (Merek Dagang) di Pasaran

Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Metoprolol; [2,3,4]

Brand Merek Dagang
Betaloc
Lopressor
Toprol-XL
Kapspargo Sprinkle
Denex

1) Anonim. Diakses 2020. MIMS Indonesia. Metoprolol.
2) Anonim. Diakses 2020. Drugbank. Metoprolol.
3) Anonim. Diakses 2020. webmd. Metoprolol Succinate.
4) Anonim. Diakses 2020. Drugs.com. Metoprolol.
5) Anonim. Diakses 2020. National Library of Medicine. National Center for Biotechnology Information. Metoprolol.

Share