Pengangkatan Kelenjar Submandibular: Fungsi – Prosedur dan Risiko

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Kelenjar submandibula adalah kelenjar air liur seukuran buah plum yang berada tepat di bawah tulang rahang. Kelenjar ini menghasilkan air liur (ludah) yang mengalir melalui lubang di bagian dalam mulut di bawah lidah. [1, 2, 6]

Ada dua kelenjar submandibular yang letaknya berada di kedua sisi leher, di bawah tulang rahang. Kelenjar ini adalah kelenjar ludah, dan terkadang masalah bisa berkembang di salah satu kelenjar atau saluran, tempat air liur mengalir dari kelenjar ke mulut. [3]

Umumnya pengangkatan kelenjar submandibular dilakukan karena adanya infeksi yang menyebabkan tersumbatnya saluran yang mengalirkan air liur. [1, 6]

Air liur yang disekresikan oleh kelenjar submandibular sedikit lebih tebal daripada yang diproduksi oleh kelenjar ludah lainnya. Karena ketebalannya, air liur ini terkadang dapat membentuk batu kecil di kelenjar ludah dan salurannya mirip dengan yang terbentuk di ginjal. [6]

Fungsi Pengangkatan Kelenjar Submandibular

Beberapa alasan seseorang perlu melakukan pengangkatan kelenjar submandibular diantaranya yaitu: [3]

  • Infeksi yang terus berulang
  • Pembengkakan yang tidak dapat dijelaskan (dapat berpotensi menjadi kanker)
  • Terlalu banyak air liur yang diproduksi akibat gangguan neuromuskuler
  • Saliva yang terhalang dari kelenjar, biasanya disebabkan oleh batu atau sumbatan pada saluran
  • Seorang pasien dapat mengalami sejumlah masalah yang dapat diobati dengan mengangkat satu atau kedua kelenjar submandibular.

Pengangkatan kelenjar submandibular berfungsi untuk: [3]

  • Menghilangkan bagian tubuh yang berpotensi kanker
  • Mengurangi risiko infeksi berulang.
  • Memproduksi Air liur dalam jumlah yang normal
Tinjauan
Pengangkatan kelenjar submandibular adalah tindakan medis untuk mengangkat kelenjar submandibular karena adanya penyumbatan pada saluran air liur.

Apa yang Terjadi Jika Saya Tidak Melakukan Pengangkutan Kelenjar Submandibular?

Dalam banyak kasus, kelenjar yang dibiarkan atau tidak segera diobati menyebabkan rasa sakit. Jika kondisi ini terus diabaikan, kemungkinan Anda akan mengalami episode infeksi lebih lanjut. Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi yang parah dapat mengancam jiwa. [2]

Persiapan Pengangkatan Kelenjar Submandibular

Dokter akan memberikan instruksi spesifik kepada pasiennya mengenai apa yang harus dilakukan sebelum operasi. Berikut ini adalah beberapa persiapan yang dapat dilakukan oleh pasien sebelum menjalani rangkaian prosedur pengangkatan kelenjar submandibular: [4]

  • Secara umum, pasien dianjurkan untuk tidak makan atau minum apapun (kecuali obat yang memang penting) selama 6 jam sebelum operasi.
  • Pasien harus memberi tahu dokter mereka jika mereka mulai merasa sakit sebelum operasi.

Pada hari pembedahan, pasien kemungkinan akan diminta untuk tiba di rumah sakit beberapa jam sebelum jadwal operasi. Selama waktu ini, perawat akan memeriksa pasien dan ahli anestesi akan memastikan bahwa semuanya aman untuk anestesi umum. 

Dokter bedah juga akan datang menemui pasien untuk meninjau rencananya dan melakukan tanya jawab beberapa menit terakhir sebelum operasi.

Prosedur Pengangkatan Kelenjar Submandibular

Pengangkatan kelenjar submandibular biasanya dilakukan dengan anestesi umum. Dengan anestesi umum, Anda akan tertidur selama operasi berlangsung.

Durasi waktu operasi tergantung pada tingkat kesulitan, ukuran kelenjar, (sifat dari benjolan) dan bagaimana pengaruh jaringan parut ke jaringan di sekitarnya. Dalam prosedur yang tidak rumit, diperlukan waktu sekitar 45 menit untuk mengangkat kelenjar submandibular. [6]

Secara umum, tahapan dari prosedur tersebut adalah sebagai berikut: [2, 6]

  • Dokter bedah Anda akan membuat sayatan (pemotongan) sepanjang dua hingga tiga inci di bagian atas leher tepat di bawah tulang rahang Anda untuk mengangkat kelenjar. Selama prosedur Anda akan diberikan antibiotik untuk membantu menghindari infeksi.
  • Dokter bedah kemudian membuat drainase kecil untuk mengeluarkan darah atau cairan yang mungkin menumpuk dengan mengangkat kelenjar ludah submandibular. 
  • Setelah kelenjar diangkat, sayatan Anda akan ditutup dengan jahitan.

Segera setelah operasi Anda, Anda akan dibawa ke area pemulihan di mana perawat akan memantau Anda sampai Anda pulih dari anestesi. Jika Anda merasa kesakitan, Anda akan diberikan obat pereda nyeri.

Anda akan diminta untuk tinggal di rumah sakit sekitar satu atau 2 malam setelah operasi. [1]

Setelah pulang dari rumah sakit, Anda harus menghindari aktivitas berat apapun selama minggu pertama di rumah. Jaga luka Anda tetap bersih dan kering sampai jahitan Anda terlepas. Untuk meredakan rasa nyeri, Anda dapat meminum obat pereda nyeri yang dijual bebas. [1]

Apakah Pengangkatan Kelenjar Submandibular Akan Berpengaruh pada Jumlah Air Liur yang Dihasilkan?

Pengangkatan satu kelenjar submandibular tidak akan berpengaruh pada jumlah air liur yang Anda hasilkan. Ada banyak kelenjar ludah lain yang berada di dalam dan di sekitar mulut yang masih dapat tetap melembabkan. [6]

Apakah Saya Akan Memiliki Bekas Luka Setelah Pengangkatan Kelenjar SSubmandibular?

Semua luka atau sayatan yang terjadi pada kulit dapat meninggalkan bekas luka tetapi sebagian besar akan memudar seiring waktu dan sulit untuk dilihat setelah luka sembuh sepenuhnya. Kemungkinan perlu beberapa bulan sampai bekas luka benar – benar memudar, tetapi pada akhirnya akan menyatu dengan lipatan dan kontur alami wajah. [6]

Risiko Komplikasi Pengangkatan Kelenjar Submandibular

Seperti tindakan medis pada umumnya, pengangkatan kelenjar submandibular juga memiliki resiko antara lain: infeksi, pendarahan, hematoma (bekuan darah di bawah kulit), kelumpuhan saraf pada bibir bawah, mati rasa di sekitar Operasi Scar, mati rasa pada lidah, gerakan lidah terbatas. [6]

  • Infeksi

Infeksi jarang terjadi tetapi masalah ini dapat terjadi jika kelenjar submandibular terinfeksi parah. Infeksi luka akan membutuhkan obat antibiotik. Nanah yang terkumpul di bawah kulit mungkin perlu dikeringkan. [6]

  • Pendarahan

Pendarahan akibat luka atau sayatan sepertinya bukanlah suatu masalah. Jika terjadi pendarahan, biasanya terjadi dalam 12 jam pertama operasi, itulah sebabnya Anda harus tinggal di rumah sakit semalaman. [6]

  • Hematoma

Pembekuan darah yang terkumpul di bawah kulit dikenal sebagai hematoma. Hal ini terjadi pada sekitar 5% pasien dan terkadang perlu kembali ke ruang operasi untuk membuang bekuan darah dan mengganti saluran pembuangan. [6]

  • Kelumpuhan Saraf pada Bibir Bawah

Cabang mandibula marginal dari saraf wajah berjalan di atas kelenjar submandibular. Saraf wajah pada bibir bawah ini adalah saraf yang paling mungkin mengalami memar saat pengangkatan kelenjar submandibular. Jika memar terjadi, hal itu mempengaruhi pergerakan bibir bawah Anda, yang menyebabkan asimetri saat tersenyum sedikit miring. [6]

Dalam kebanyakan kasus, saraf wajah bekerja normal
setelah operasi. Namun dalam beberapa kasus, kelumpuhan pada
bibir bawah dapat terjadi, terutama jika kelenjar meradang parah atau jika saraf wajah menempel pada benjolan. Kondisi ini biasanya bersifat sementara dan dapat berlangsung selama 6 hingga 12 minggu.

Pada beberapa kasus, terkadang dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen pada separuh bibir bawah setelah pengangkatan kelenjar submandibular. [6]

  • Mati Rasa di Sekitar Luka Operasi

Kulit di sekitar luka dapat mengalami mati rasa setelah operasi. Jika hal itu terjadi, mati rasa biasanya akan membaik dalam tiga bulan ke depan. [6]

  • Mati Rasa pada Lidah

Saraf lingual, merupakan saraf yang memberikan sensasi dan rasa untuk bagian depan dari lidah Anda. Saraf ini berada dekat dengan saluran kelenjar submandibular.

Saraf ini sangat jarang terluka. Namun, jika saraf lingual rusak, lidah Anda dapat langsung mengalami mati rasa setelah operasi. Mati rasa pada lidah biasanya akan hilang dengan sendirinya, tetapi pada kasus yang jarang dapat menyebabkan mati rasa permanen pada lidah. [6]

  • Gerakan Lidah Terbatas

Saraf hipoglosus merupakan saraf yang sangat jarang mengalami memar. Saraf ini adalah saraf yang membuat lidah bergerak. Jika itu terjadi, kemungkinan tidak akan menghasilkan cacat yang terlihat. [6]

  • Sindrom Frey/Gustatory Sweating

Terjadinya sindrom frey/gustatory sweating setelah operasi pengangkatan kelenjar submandibular sangat jarang terjadi. Beberapa pasien menemukan bahwa setelah operasi ini kulit di atas kelenjar menjadi memerah dan berkeringat saat makan.

Hal ini dikarenakan suplai saraf ke kelenjar dapat tumbuh kembali untuk memasok kelenjar keringat pada kulit di atasnya, bukan ke kelenjar submandibular.

Masalah ini biasanya dapat diatasi dengan mudah dengan menggunakan antiperspiran roll-on atau perawatan non-bedah sederhana lainnya. [6]

Meskipun terjadinya bekas luka/keloid jarang terjadi setelah operasi kelenjar submandibular, beberapa pasien (mereka yang memiliki kulit lebih gelap) dapat berisiko mengalami bekas luka yang tebal (bekas luka hipertrofik ) atau keloid. [6]

  • Kekambuhan

Tergantung pada apa yang telah diangkat saat operasi, selalu ada kemungkinan kecil untuk masalah Anda dapat kambuh kembali. Oleh karena itu, perlu adanya tinjauan rutin selama beberapa tahun. [6]

Setelah Anda sembuh, ada kemungkinan salah satu saraf di area tersebut mungkin telah terpotong dan saat penyembuhan, akan timbul bekas luka. Area tersebut seringkali sensitif atau menyakitkan saat ditekan.

Jika timbul rasa sakit yang sangat menyakitkan, maka harus segera diangkat dengan operasi. [6]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment