Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Banyak anak tidak suka untuk duduk dan belajar. Namun studi menunjukkan bahwa jika orangtua mau melibatkan diri dalam proses belajar anak, maka minat belajar anak dapat meningkat dan performa anak dalam... belajar akan membaik. Anak biasanya membenci proses belajar karena merasa bosan mereka harus mengulang hal yang sama terus menerus. Jika Anda dapat membuat aktivitas belajar menjadi menarik maka ini dapat membantu anak untuk lebih menyukai proses belajar. Anda juga dapat memberikan pujian atau hadiah sebagai bentuk penghargaan terhadap anak agar anak semakin memiliki motivasi. Yang tidak kalah penting juga, jika anak mendapatkan nilai yang tidak terlalu baik walaupun telah berusaha, jangan menyalahkan atau mematahkan semangatnya. Sebaliknya tetap berikan motivasi dan dukungan untuk belajar dari kegagalannya. Read more
Anak-anak seringkali terlihat malas saat berada di kelas yang disebabkan oleh berbagai macam alasan. Kebanyakan orang tua melihat anak-anak yang tidak tertarik untuk belajar sebagai seorang anak yang pemalas, tidak patuh pada aturan, atau bahkan tidak merasa bersyukur. [1]
Namun, terdapat penyebab dasar yang membuat anak-anak tidak memiliki motivasi untuk belajar. [1]
Jika seorang anak tidak memiliki motivasi untuk belajar dapat mempengaruhi nilai dari anak tersebut. Selain itu, banyak murid yang tidak selalu menunjukan kemampuan mereka sepenuhnya pada suatu mata pelajaran. [2]
Jika hal tersebut terjadi dalam waktu yang lama, dapat membuat seorang anak mengalami perbedaan yang signifikan mengenai ilmu pengetahuan yang didapatkan, karena hal tersebut mencegah mereka untuk menunjukan perspektif mereka mengenai suatu hal di masa depan. [2]
Daftar isi
- 1. Tidak Memiliki Tujuan untuk Belajar
- 2. Tidak Merasa Tertantang untuk Belajar
- 3. Anak Tidak Melihat Adanya Hasil dari Belajar
- 4. Cara Mengajar yang Membosankan
- 5. Harapan yang Tinggi
- 6. Mata Pelajaran Terlalu Mudah
- 7. Keadaan Keluarga
- 8. Suasana Belajar yang Tidak Nyaman
- 9. Memiliki Keterbatasan dalam Belajar
- 10. Kelelahan Karena Banyak Tugas
- Cara Mengatasi Penyebab Anak Malas Belajar
1. Tidak Memiliki Tujuan untuk Belajar
Anak dapat mengalami masa-masa yang sulit seperti orang dewasa saat belajar, apalagi jika mereka menganggap bahwa mata pelajaran yang sedang dipelajari tidak ada artinya dan tidak berguna. [2]
Dalam mengatasi situasi tersebut, biasanya orang tua akan mengatakan bahwa dengan belajar akan mendapatkan nilai yang bagus dan akan membuat seorang anak menjadi sukses selama hidup mereka. [2]
Bagi orang tua, hal ini masuk akal, tetapi tidak untuk pemikiran seorang anak yang tidak memiliki pengalaman yang sama seperti orang tua. Mereka mungkin akan merasa tidak perlu untuk memahami mengapa menjadi sukses itu sangat penting. [2]
2. Tidak Merasa Tertantang untuk Belajar
Anak yang tidak perlu instruksi untuk menguasai suatu mata pelajaran, seringkali merasa bosan ketika berada di sekolah. Tipe murid seperti itu biasanya mencoba untuk memberi tahu orang tua bahwa mereka tidak merasa tertantang ketika belajar di kelas. [1]
Murid yang tidak merasa tertantang tidak selalu memiliki bakat, tetapi mereka merupakan tipe murid yang sangat pandai dan sangat pintar. Tetapi kenyataannya, anak-anak tersebut tidak terlihat seperti itu. [1]
Faktanya, banyak anak-anak yang tidak tertantang ketika belajar, sangat ceroboh saat bekerja, tidak banyak belajar (meskipun memiliki nilai yang bagus), dan biasanya mereka melakukan pekerjaan tanpa melakukan pemeriksaan ulang atau memperbaikinya. [1]
3. Anak Tidak Melihat Adanya Hasil dari Belajar
Murid yang tidak memiliki motivasi biasanya akan mengeluh merasa bosan di kelas karena mereka berpikir bahwa anak-anak ini memahami apa yang telah diajarkan, jadi mereka tidak merasakan telah memahami pengetahuan baru dari apa yang mereka kerjakan. [1]
Seringkali “sekolah itu membosankan” dikaitkan dengan “itulah mengapa saya tidak mengerjakan tugasnya” atau “itulah mengapa saya tidak memperhatikannya.” Tipe murid seperti ini kemungkinan merasakan seperti itu secara nyata, hal ini membuat mereka tidak mengerjakan tugas. [1]
Murid yang tidak mempunyai motivasi untuk belajar, berbeda dengan murid yang pemalas. Dalam beberapa kasus, kekurangan motivasi biasanya dikaitkan dengan perasaan bahwa apa yang mereka pelajari tidak penting, proses pembelajaran tidak memiliki arti untuk mereka dan kehidupan mereka. [1]
4. Cara Mengajar yang Membosankan
Banyak anak-anak yang memiliki preferensi dan kebutuhan belajar yang berbeda. Banyak guru yang memulai karir sebagai guru dengan mengutamakan kepentingan murid, banyak guru yang tidak dibayar dan stress, membuat mereka tidak melakukan usaha yang lebih dalam mengajar agar lebih menarik. [2]
Konsekuensi dari kasus tersebut ialah cara mengajar guru akan menjadi membosankan. Murid akan merasa tidak tertarik dan tidak termotivasi untuk belajar. [2]
5. Harapan yang Tinggi
Dipercaya bahwa memberikan motivasi dengan harapan yang tinggi dapat membantu anak-anak. Hal ini memang benar, tetapi berdasarkan penelitian memberikan harapan yang terlalu tinggi dapat menjadi penyebab untuk anak tidak memiliki motivasi untuk belajar. [2]
Hal ini dapat membuat mereka menjadi depresi dan dapat berdampak pada performa akademis mereka. [2]
6. Mata Pelajaran Terlalu Mudah
Tidak ada sistem pendidikan yang sempurna. Kemungkinan terdapat murid yang belajar dan memahami materi pelajaran lebih cepat dibandingkan dengan teman sekelas lainnya. [2]
Kesuksesan yang berulang seperti mendapatkan nilai yang bagus dapat menjadi motivasi pada diri mereka sendiri dalam jangka waktu yang pendek, hal ini dapat membuat murid akan merasa tidak memiliki motivasi untuk belajar jika pelajarannya tidak menantang dalam jangka waktu yang panjang. [2]
7. Keadaan Keluarga
Terkadang kekurangan motivasi tidak ada kaitannya dengan sekolah atau mata pelajaran. Biasanya anak-anak tidak memiliki motivasi untuk belajar jika suatu hal tidak berjalan dengan baik di rumah. [2]
Sebuah penelitian di Colorado menyatakan bahwa anak dari orang tua yang telah bercerai, dapat menyebabkan hasil akademik mereka menjadi buruk, dibandingkan dengan anak-anak dari keluarga yang utuh. [2]
8. Suasana Belajar yang Tidak Nyaman
Penyebab lainnya yaitu bagaimana kenyamanan dan keamanan yang dirasakan seorang anak merupakan hal yang penting juga. Sangat penting untuk memastikan apakah mereka membutuhkan perbekalan yang diperlukaan saat belajar, apakah lampunya cukup terang atau tidak, dan siapkan sesuatu untuk dimakan agar menaikkan mood seperti buah apel, alpukat, pepaya, jeruk, anggur dan melon. [2]
Hubungan dengan teman lainnya, sesuatu yang menganggu, atau konflik dengan guru dapat menjadi penyebab untuk murid kekurangan motivasi untuk belajar. [2]
9. Memiliki Keterbatasan dalam Belajar
Keterbatasan dalam proses mempelajari mata pelajaran, intelektual, dan perkembangan dapat mempengaruhi kesehatan anak dan kemampuan dalam belajar.
Terdapat beberapa kasus yang menyarankan untuk mendapatkan pertolongan dari saran professional yang dapat membantu dalam memperbaiki performa akademik anak. [2]
10. Kelelahan Karena Banyak Tugas
Terdapat penelitian yang menyimpulkan bahwa anak-anak sekolah dasar mendapatkan pekerjaan rumah lebih banyak daripada yang telah disarankan, terkadang dapat diberikan tugas tiga kali lebih banyak. [2]
Terlalu banyak kegiatan ekstrakurikuler juga dapat membuat anak menjadi stress dan kelelahan sejak dini. [2]
Cara Mengatasi Penyebab Anak Malas Belajar
Terdapat 3 metode untuk mengatasi penyebab anak malas belajar, yaitu [3] :
- Mengatasi anak yang pemalas dengan beberapa cara, seperti memberikan uang jajan untuk memotivasi mereka dan memberikan hadiah ketika mereka menyelesaikan tugas mereka, orang tua menjadi panutan yang baik bagi anak, dan berikan harapan yang jelas dan ringkas, agar anak memahami apa yang mereka akan lakukan.
- Orang tua juga harus menemukan cara efektif untuk mengasuh anak, seperti mengajak mereka pergi keluar rumah, berhenti untuk menghakimi anak, dan berikan kepercayaan.
- Ajarkan anak mengenai etika kerja, mengajak anak untuk mengerjakan pekerjaan rumah dengan cara yang asik dan biarkan mereka berusaha untuk menyelesaikannya sendiri. Lalu berikan hadiah setelahnya dan berikan pujian kepada anak.