11 Penyebab Batuk pada Bayi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Anak dalam usia 5 tahun pertama masih memiliki imun yang belum sekuat orang dewasa [1,2].

Bahkan saat telah mencapai usia 2 tahun, balita belum sepenuhnya kuat dan oleh karena itu, ini menjadi masa-masa penting anak dalam penguatan imunnya [1,2].

Namun pada anak usia bayi, memang imun tergolong masih lemah sehingga rentan sakit [1,2].

Batuk, pilek, demam, dan diare kemungkinan menjadi penyakit-penyakit umum yang dialami bayi [3].

Hanya saja, para orang tua perlu lebih waspada; terdapat serangkaian penyebab batuk pada bayi selain karena imunnya yang belum kuat.

1. Alergi

Makanan, debu, udara dingin, dan bentuk alergen lainnya bisa jadi pemicu bayi batuk-batuk [4].

Alergi pada anak pada beberapa kasus menyebabkan gangguan pernafasan, termasuk batuk-batuk, bersin dan sesak nafas [4].

Meski begitu, ada pula yang ditandai dengan timbulnya ruam merah gatal pada kulit [4].

Segera identifikasi penyebab atau bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut [4].

2. Croup

Croup merupakan jenis gangguan kesehatan yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang saluran nafas anak [5].

Croup ditandai utamanya dengan batuk keras seperti suara gonggongan dan akan terdengar lebih buruk pada malam hari [5].

Hal ini seringkali disertai dengan nafas yang terdengar kasar, bayi mudah gelisah, sesak nafas, mengi, mudah lelah dan tampak cepat mengantuk; segera bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan bila terjadi gejala tersebut [5].

3. Batuk Rejan

Batuk yang juga dikenal dengan istilah pertusis atau whooping cough juga dapat dialami oleh bayi [6,7].

Batuk dengan suara keras berentetan pada bayi sebaiknya diwaspadai oleh para orang tua [6,7].

Infeksi bakteri Bordetella pertussis adalah penyebab utama batuk rejan yang menyerang saluran nafas [6,7].

Usia bayi bawah 1 tahun adalah yang paling rentan mengalami batuk rejan, terutama jika belum memperoleh vaksin pertusis [6].

Apabila memang bayi belum memperoleh vaksinasi pertusis, maka seketika gejala-gejala batuk rejan terjadi orang tua perlu segera membawa anak ke dokter untuk pemeriksaan sekaligus penanganan yang sesuai [6,7].

4. Flu

Flu tampaknya merupakan hal yang umum terjadi pada bayi, terutama karena imun yang masih lemah [8].

Namun, bayi dapat mengalami rangkaian gejala flu yang juga disertai dengan batuk, bersin-bersin, hidung berair dan beberapa tanda lain seperti [8] :

  • Demam tinggi
  • Rewel atau sering menangis
  • Susah tidur
  • Tidak mau minum susu maupun makan apapun
  • Tubuh lemas sehingga tampak tidak terlalu aktif

Flu tergolong ringan sehingga asalkan bayi mendapat cairan dan istirahat cukup, ia akan pulih dengan baik [8].

Jika perlu, orang tua bisa gunakan alat penyedot cairan hidung, obat semprot hidung hingga humidifier (pelembap udara) [8].

Jika gejala nampak berkaitan dengan Covid-19, jangan ragu periksakan anak segera ke dokter.

5. Bronkiolitis

Batuk pada bayi dapat pula disebabkan oleh bronkiolitis, yakni radang yang menyerang bronkiolus atau saluran nafas kecil bayi [9].

Terjadinya sumbatan pada saluran nafas tersebut menyebabkan bayi sesak nafas, batuk-batuk, mengi atau bahkan demam [9].

Bayi dengan usia bawah 3 bulan adalah yang paling rentan, termasuk bayi-bayi yang lahir secara prematur [9].

Namun bayi yang memperoleh cairan dan istirahat cukup dapat sembuh lebih cepat; hanya saja, segera bawa ke dokter apabila gejala termasuk mengkhawatirkan [9].

6. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)

ISPA dapat terjadi pada saluran nafas atas maupun bawah pada anak-anak, tak terkecuali yang masih bayi [10,11].

ISPA sendiri merupakan kondisi infeksi saluran nafas yang bersifat menular dan tidak hanya rentan menyerang anak-anak tapi juga lansia [10,11].

Infeksi ini umumnya disebabkan oleh bakteri maupun virus dengan gejala berupa batuk berdahak, demam, hingga kesulitan bernafas [10,11].

Jika bayi juga menjadi lebih diam atau rewel daripada biasanya, terlihat sulit bernafas, demam tinggi, muntah-muntah, hingga mengi, segera bawa anak ke dokter spesialis anak [10,11].

7. Asma

Batuk pada bayi bisa merupakan tanda penyakit asma, terutama jika bayi juga tampak sesak saat bernafas [12].

Nafas yang berbunyi, terlihat lemas dan kelelahan, nafas terengah, hingga enggan minum susu atau makan juga merupakan tanda asma [12].

Segera periksakan si kecil ke dokter untuk mengidentifikasi penyebab pastinya; sebab yerdapat beberapa penyakit pernafasan lain yang gejalanya serupa dengan asma [12].

8. Sinusitis

Sinusitis tidak hanya bisa dialami orang dewasa, tapi juga anak-anak, termasuk bayi [13].

Mirip flu biasa, batuk dapat terjadi tanpa henti pada si kecil dengan gejala-gejala lain yang menyertai, seperti [13] :

  • Demam
  • Hidung tersumbat sekitar atau lebih dari 10 hari
  • Tubuh lemas sehingga lebih banyak diam
  • Rewel karena nyeri di dahi atau akibat hidung tersumbat
  • Cairan hidung yang keluar berwarna kuning agak hijau
  • Hidung serta mata si kecil nampak bengkak

Bila gejala mengkhawatirkan, jangan ragu untuk membawa anak ke dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan secepatnya [13].

9. Bronkitis

Bronkitis juga dapat menyebabkan batuk pada bayi karena radang menyerang saluran nafas (bronkus) di paru-parunya [14].

Batuk bronkitis cenderung bersifat dahak dan anak bisa mengalami sesak nafas, mengi, hingga demam [14].

Namun orang tua tidak perlu khawatir; cukup beri anak banyak minum dan obat resep dokter jika ada [14].

Pastikan anak beristirahat sehingga gejala-gejalanya akan mereda dan sembuh dengan maksimal [14].

10. Pneumonia

Bayi batuk-batuk juga bisa dikarenakan pneumonia, terutama jika sempat terpapar infeksi parasit, virus, jamur atau bakteri [15].

Selain batuk, bayi akan mengalami sesak nafas, tidak nafsu makan (enggan minum susu dan mengasup makanan apapun), serta demam [15].

Umumnya, pneumonia pada bayi dalam waktu kurang lebih 4 minggu bisa sembuh dengan sendirinya [15].

Meski demikian, tetap bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan yang tepat [15].

11. Covid-19

Covid-19 merupakan sebuah pandemi yang bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia [16].

Meski umumnya Covid-19 ditandai dengan gejala mirip flu, bayi, anak-anak hingga orang dewasa juga bisa mengalami batuk sebagai salah satu tandanya [16].

Pada bayi, gejala Covid-19 yang perlu diwaspadai adalah batuk, sesak nafas, tidak nafsu makan (enggan menyusu atau minum dan makan apapun), diare, lemas, hingga demam [16].

Agar lebih aman dan cepat tertangani dengan tepat, segera bawa bayi ke dokter setelah menjumpai gejala-gejala tersebut [16].

Para orang tua dapat segera membawa anak ke dokter ketika anak batuk disertai gejala mengkhawatirkan lainnya untuk mengidentifikasi penyebab batuk pada bayi dan segera menanganinya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment