7 Sayuran yang Harus Dihindari Saat Batuk

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Batuk adalah sebuah refleks alami dari tubuh manusia untuk membantu membersihkan jalan napas dari sumber alergi dan mencegah terjadinya infeksi. Sumber alergi atau yang biasa disebut allergen bisa datang dari berbagai sumber seperti asap rokok, lendir, atau allergen seperti debu, serbuk sari, atau jamur. Selain itu, batuk juga bisa disebabkan oleh kondisi medis dan riwayat pengobatan yang menginfeksi saluran pernapasan [1].

Terdapat beberapa jenis batuk yang biasa menyerang manusia, yaitu [2] :

  • Batuk berdahak atau wet cough. Batuk berdahak juga disebut batuk produktif karena disertai dahak. Umumnya batuk jenis ini diikuti dengan flu.
  • Batuk kering. Jenis batuk tanpa dahak atau lendir, tetapi menyebabkan nyeri dan gatal pada tenggorokan
  • Batuk paroksimal. Batuk yang tak terkendali dan keras, membuat penderitanya kesulitan bernapas dan muntah
  • Batuk croup. Batuk yang menyerang anak usia di bawah lima tahun.

Konsumsi sayuran untuk kesehatan sangat baik karena pada sayuran terkandung ragam nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk pulih dari gejala penyakit, salah satunya batuk. Namun, kita terkadang tidak mengetahui dengan pasti bahwa beberapa kandungan pada sayuran tertentu justru berpotensi mempengaruhi kesehatan kita bahkan mungkin memperparah kondisi sakit yang dialami.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan sejumlah ilmuwan Korea di Universitas Kangnam, metode pengolahan sayur juga berpengaruh kepada kadar histamine dalam darah[5]. Sehingga kita tidak tahu jika ada sayuran yang tidak boleh dimakan saat batuk. Berikut beberapa sayuran yang sebaiknya Anda hindari saat sedang batuk.

1. Bayam

Sayuran hijau satu ini dikenal memiliki kandungan nutrisi yang baik dan diperlukan tubuh, salah satunya zat besi. Namun, bayam juga mengandung kadar histamin yang cukup tinggi sekitar 60-30 mg/kg [3]. Histamin sendiri merupakan salah mekanisme pertahanan alami tubuh saat terkena alergi.

Peningkatan kadar histamine dalam darah justru meningkatkan produksi lendir atau dahak yang memperburuk batuk. Untuk orang sehat, peningkatkan histamine justru bisa memicu batuk [4]. Bayam, pada kondisi mentah memiliki kandungan histamine lebih rendah jika dibandingkan bayam yang digoreng minyak [5].

2. Terong

Terong adalah salah satu dari beberapa sayuran yang mengandung histamine tinggi yaitu sekitar 26 mg/kg [3]. Meski sayuran satu ini memiliki banyak manfaat lainnya seperti kandungan serat yang tinggi juga multivitamin dan mineral, saat batuk sebaiknya hindari konsumsi terong berlebihan[5].

Mengonsumsi terong dalam bentuk gorengan juga sangat disarankan, karena seperti layaknya bayam, penelitian yang diunggah pada situs resmi Pubmed menyatakan makanan yang diolah dengan cara menggoreng akan meningkatkan kadar histaminnya[5].

3. Kentang

Batasi konsumsi kentang yang diolah dengan cara tersebut. Selain kandungan lemak trans yang tinggi dari cara pengolahannya, berdasarkan studi di Universitas of Bonn, konsumsi keripik kentang atau kentang goreng dapat menurunkan sistem imun tubuh[6].

Tentunya, hal ini tidak menguntungkan untuk penderita batuk karena butuh meningkatkan stamina agar bisa segera pulih seperti sediakala. Selain itu, makanan berminyak tinggi seperti ini memicu hadirnya senyawa bernama acrolein, allergen yang memperparah batuk dan membuat tenggorokan gatal[7].

4. Jamur

Hindari segala macam olahan jamur. Sebuah penelitian yang dilakukan di pertanian jamur di Jepang menghasilkan fakta, para pekerja di sana menderita batuk kronis setelah terhirup spora jamur. Dari 63 pekerja yang diteliti, sekitar 42 orang yang melaporkan menderita batuk setelah bekerja di sana[8]. Dari beberapa kasus keracunan di Wisconsin pada tahun 1994 ditemukan fakta beberapa orang yang berpesta dan mengonsumsi sejenis jamur menderita penyakit respirasi di antaranya batuk dan sesak napas [9].

Dari kasus dan penelitian di atas dapat disimpulkan, orang yang terekspose dan mengonsumsi jamur beresiko terserang alergi dan keluhan sistem pernapasan[10]. Oleh karena itu, hindari mengonsumsi jamur saat batuk dan jika bisa, kurangi konsumsinya untuk menghindarkan dari reaksi alergi dan keluhan sistem pernapasan.

5. Acar dan sayuran asam lainnya

Beberapa negara di Asia seperti Indonesia, Malaysia, bahkan India sangat familiar dengan acar sebagai makanan pendamping dan penambah selera seperti acar mentimun, acar kuning, dan lainnya. Acar merupakan sayuran yang difermentasikan dengan cuka dan didiamkan beberapa saat sebelum dikonsumsi[11].

Olahan makanan yang mengandung cuka semacam acar diketahui tinggi histamine yang tentu saja dapat memicu reaksi alergi [11]. Untuk penderita batuk, hindari reakasi akan munculnya alergi karena akan memperparah gejala.

6. Tomat dan produk olahan tomat

Selain mengonsumsi tomat dalam tumisan sayuran, pasti familiar dengan tomat dalam bentuk saos atau mungkin jus. Dr. Ruscio DNM, DC menjelaskan, tomat adalah salah satu dari beberapa jenis makanan yang mengandung histamine dalam kadar tinggi [11]. Peningkatan kadar histamine dalam darah berpotensi meningkatkan produksi lendir dan tentu saja kondisi ini tidak menguntungkan bagi penderita batuk [4].

7. Sayuran pedas

Pemberian capsaicin natural (chilli) pda sayuran yang berefek pada menurunnya sensitivitas batuk dan gejala batuk [12]. Sebuah penelitian terbaru pada 2016 yang dipublikasikan dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition mengemukakan capsaicin juga merangsang pembentukan dahak lebih banyak. Makan makanan pedas memang sesaat membuat batuk membaik tetapi jika dilakukan berlebihan, dampak jangka panjangnya tidak baik dan bisa menunda proses pemulihan Anda [13].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment