7 Penyebab Dahak di Tenggorokan tapi Tidak Batuk

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Dahak di tenggorokan biasanya identik dengan batuk berdahak yang jika dahak berhasil dikeluarkan maka rasa mengganjal akan hilang sementara dari tenggorokan [1,2].

Masalahnya, tidak semua kondisi ada dahak di tenggorokan disebabkan oleh batuk [1,2].

Tenggorokan berdahak bisa didasari oleh sejumlah faktor lain, mulai dari kondisi ringan hingga kondisi yang bisa dianggap serius [1,2].

Berikut ini adalah berbagai kemungkinan penyebab dahak di tenggorokan tapi tidak batuk yang bisa diperhatikan dan diwaspadai.

1. Efek Usai Minum Susu

Produksi lendir pada tenggorokan biasanya akan lebih banyak saat seseorang sedang pilek atau flu [1,2].

Hal ini akan diperparah ketika mengonsumsi susu sehingga lendir lebih kental dan terasa tidak nyaman di tenggorokan [3].

Lendir yang menumpuk di tenggorokan karena minum susu bisa membuat penderitanya serasa sulit menelan [3].

Seringkali bahkan itu bukan karena lendir, melainkan tekstur dan kekentalan cairan susu yang mirip dengan lendir sehingga terasa seperti dahak [3].

2. Kenaikan Asam Lambung

GERD (gastroesophageal reflux disease) atau penyakit asam lambung di mana asam lambung naik sampai ke tenggorokan bisa memicu rasa mengganjal di area tersebut [4].

Tenggorokan berdahak tapi tidak batuk kerap kali menandakan bahwa asam lambung sedang naik [2,5].

Lendir yang dianggap sebagai dahak bisa jadi disebabkan oleh refluks atau asam lambung yang bertahan di tenggorokan [2,5].

Apabila dibiarkan, tenggorokan lama-kelamaan dapat mengalami luka karena lendir akan teris terproduksi di tenggorokan supaya radang tidak terjadi berkelanjutan [5].

Produksi lendir ini menjadi salah satu cara pertahanan dan perlindungan tubuh terhadap radang [5].

Apabila memiliki kondisi GERD, ada dahak mengganggu di tenggorokan bisa jadi merupakan gejala [4,5].

Pemicu GERD sendiri perlu diwaspadai dan dihindari, seperti makanan berlemak tinggi, makanan dan minuman asam, minuman soda/karbonasi, makanan pedas, dan minuman berkafein [4,5].

3. Alergi

Tenggorokan berdahak tanpa disertai batuk juga bisa didasari oleh kondisi alergi [1,2].

Gejala alergi bermacam-macam, namun pada sebagian orang yang terkena paparan alergen akan mengalami dahak mengganggu di tenggorokan [1,2,6].

Makanan, polusi, debu, dan jenis alergen lain dapat menjadi sebab dari pelepasan zat histamin di dalam tubuh [1,2,6].

Berbagai reaksi bisa terjadi ketika seseorang terpapar alergen, seperti sesak nafas, batuk, bersin-bersin, hidung berair, atau bahkan timbul ruam merah gatal pada kulit [6].

Hanya saja, pada kasus di mana hidung tersumbat maka akan ada pembentukan lendir baik kental maupun cair [7].

Lendir yang berasal dari hidung berpotensi mengalir menuju tenggorokan sehingga penderita merasa tak nyaman setiap kali menelan [6,7].

Dalam hal ini, pengobatan terbaik bagi penderita alergi adalah dengan menghindari alergen dan mengonsumsi obat antihistamin [6,7].

4. Iritasi Polutan

Dahak di tenggorokan juga bisa disebabkan oleh iritasi saluran pernafasan karena menghirup asap polusi [2,8,9].

Seringkali karena terbiasa berada di jalanan dengan berbagai jenis polusi, kita menganggap hal itu tidak terlalu berpengaruh pada tubuh [8,9].

Padahal, paparan asap polusi bagi beberapa orang bisa menyebabkan peradangan tenggorokan [2,8,9].

Radang pada tenggorokan kemudian bisa menyebabkan pembengkakan, lalu terproduksinya lendir lebih banyak daripada biasanya [2,8,9].

Selain iritasi asap polusi, paparan gas beracun seperti nitrogen dioksida dan belerang dioksa juga dapat menjadi faktor yang mendasari iritasi dan produksi lendir berlebih di tenggorokan walaupun tanpa disertai batuk [2,8,9].

Lindungi diri ketika harus berkegiatan di luar ruangan yang terdapat banyak polusi, seperti memakai masker.

5. Sinusitis Akut

Sinusitis merupakan peradangan pada lapisan sinus yang menimbulkan sumbatan pada hidung, pilek, hingga terkadang nyeri pada wajah [10,11].

Sinusitis terdiri dari beberapa tahap kondisi, yakni akut (terjadi 2-4 minggu), subakut (terjadi 4-12 minggu), kronis (terjadi 12 minggu lebih), dan kambuhan (dalam setahun penderita mengalami 3 kali) [10,11].

Penyebab sinusitis akut sendiri bisa berupa infeksi jamur maupun bakteri; pada beberapa kasus, sinusitis akut bisa disebabkan deviasi septum, cystic fibrosis, dan polip hidung [10,11].

Sinusitis akut menyebabkan pembengkakan pada saluran sinus yang kemudian membuat produksi lendir lebih cepat dan banyak [10,11].

Penderita sinusitis akut biasanya menyebabkan lendir terakumulasi pada tenggorokan bagian belakang tanpa batuk [10,11].

Biasanya selain masalah lendir, tenggorokan juga akan terasa sakit dan penderita mengalami gangguan tidur [10,11].

6. Infeksi

Tubuh yang sedang mengalami infeksi bisa menjadi salah satu sebab produksi lendir di tenggorokan meningkat [1,2,7].

Ini adalah bentuk reaksi tubuh terhadap infeksi untuk melindungi tubuh dan menghilangkan benda asing penyebab infeksi tersebut [1,2,7].

Lendir terproduksi lebih banyak agar benda asing tersebut tidak membahayakan tubuh [7].

Namun ketika terjadi penebalan lendir, tenggorokan akan terasa tak nyaman, baik karena mengganjal maupun karena menyebabkan kesulitan menelan [7].

Keluarkan lendir atau dahak kental tersebut dari tenggorokan jika mampu; melakukannya sering-sering secara bertahap akan mengurangi penumpukan dahak [7].

7. Gagal Jantung

Kemungkinan lain penyebab ada dahak tapi tidak batuk adalah gagal jantung [12].

Tenggorokan berdahak lebih banyak bisa dikarenakan proses pemompaan darah ke seluruh tubuh tidak terjadi secara normal [12].

Untuk mengetahui apakah dahak di tenggorokan disebabkan oleh gagal jantung, pahami gejala-gejala lainnya.

Pembengkakan beberapa bagian tubuh, kelelahan tubuh akut, sesak nafas, mengi (bisa disertai batuk maupun tidak), penurunan nafsu makan, dahak berwarna putih atau merah muda, dan rasa mual adalah gejala-gejala yang perlu diwaspadai [13].

Identifikasi segera penyebab dahak di tenggorokan tapi tidak batuk dengan memeriksakannya ke dokter apabila sudah terlalu lama dan tak kunjung mereda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment