7 Penyebab Jenggot Gatal dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Banyak pria bertanya-tanya mengapa jenggot yang mereka miliki terasa gatal. Gatal yang dirasakan dapat berlangsung ringan atau bahkan hanya samar-samar saja. Kondisi terparah yang dapat anda rasakan adalah anda dapat terbangun di malam hari hanya untuk menggaruk jenggot yang gatal. [1,3]

Rasa gatal pada jenggot dapat disebabkan oleh berbagai faktor, bahkan beberapa penyebab jenggot gatal tergolong dalam masalah yang lebih serius, misalnya infeksi jamur atau bakteri. [1]

Berikut adalah beberapa penyebab yang mungkin membuat jenggot terasa gatal. [1,2,3]

1. Adanya Rambut Wajah yang Tumbuh

Saat anda mencukur jenggot atau rambut wajah lainnya, anda meninggalkan ujung runcing dari helai rambut di dalam folikelnya. Saat rambut tersebut tumbuh, ujung runcing ini dapat merobek atau menggaruk folikelnya, menyebabkan rasa gatal pada kulit. [3]

Saat jenggot anda sedang tumbuh setelah mencukur dalam waktu yang lama, semua folikel jenggot anda akan terasa gatal karena tumbuh rambut tersebut. [3]

2. Kulit Kering

Kulit kering, atau yang disebut juga xerosis, dapat terjadi saat [3] :

  • Cuaca kering
  • Dingin
  • Faktor genetik
  • Penggunaan obat tertentu
  • Penyakit tertentu

Shampo, sabun, dan produk perawatan wajah lainnya juga dapat memberikan dampak terhadap minyak alami di kulit wajah. Kondisi ketidakseimbangan minyak di wajah dapat membuat kulit kering dan membuat jenggot terasa gatal. [3]

Kulit kering yang mengalami penelupasan dan terjadi penebalan dapat disebabkan karena ichtyosis. Kondisi kulit lainnya, misalnya psoriasis dan eksim, juga dapat membuat kulit kering dan membuat jenggot terasa gatal. [3]

3. Jenggot Tumbuh ke Dalam

Jenggot tumbuh ke dalam dapat terjadi saat jenggot yang tercukur atau terpotong tumbuh dengan arah berkebalikan, yaitu ke arah dalam folikel dan bukan ke arah luar tubuh. [3]

Tumbuhnya jenggot ke dalam dapat menyebabkan folikelnya mengalami inflamasi dan membuat jenggot gatal. kondisi ini dapat sebih sering terjadi jika anda memiliki rambut/jenggot yang banyak dan keriting. [3]

Anda akan menyadari bahwa jenggot anda tumbuh ke dalam saat folikel berubah menjadi kemerahan, menonjol, gatal, dan terkadang terasa sakit. [3]

4. Folikulitis

Folikulitis terjadi saat folikel rambut/jenggot mengalami inflamasi. Inflamasi ini dapat terjadi akibat infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Selain agen infeksi, folikulitis dapat terjadi akibat tersumbatnya folikel rambut/jenggot saat ada pertumbuhan rambut ke arah dalam. [3]

Saat anda mengalami folikulitis di area jenggot, folikel yang mengalami inflamasi umumnya akan berwarna merah, teraba keras, dan sakit saat dipegang. Kondisi ini juga dapat menyebabkan bisul yang mengeluarkan nanah. [3]

5. Pseudofolliculitis barbae

Pseudofolliculitis barbae adalah sebuah inflamasi yang terjadi saat rambut wajah tumbuh dari folikel rambut/jenggot dan merobek kulit bagian dalam dari golikel. Kondisi ini sering terjadi saat pencukuran rambut wajah dengan pisau cukur. Faktor risiko dari penyakit ini adalah jenis rmabut keriting dan pria berkulit hitam. [3]

Gejala dari benjolan pisau cukur mirip dengan folikulitis. Wajah anda dapat terlihat memerah, tidak rata, dan banyak benjolan-benjolan. Kondisi pseudofolliculitis barbae juga dapat menyebabkan infeksi sekunder. [3]

Tidak seperti kasus folikulitis, benjolan pisau cukur pada kasus pseudofolliculitis barbae disebabkan oleh iritasi yang non infeksius. Benjolan pisau cukur dan iritasi kulit akibat pisau cukur merupakan kondisi yang berbeda dengan gejala yang sama. [3]

6. Dermatitis Seboreik

Dermatitis seboreik disebut juga eksim seboreik. Kondisi ini dapat menyebabkan kulit menjadi memerah dan mengelupas. Pada beberapa kasus, kulit dapat terlihat berwarna kuning, berminyak, dan bersisik. Saat terjadi di kulit kepala, dermatitis seboreik juga dikenal dengan nama ketombe. [2]

Kondisi dermatitis seboreik dapat muncul pada wajah seseorang. Pemilik kulit wajah berminyak dapat lebih mudah terkena dermatitis seboreik jika dibandingkan dengan kulit wajah kering. [2]

7. Tinea barbae

Tinae barbae adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh jamur. Kondisi ini akan membuat kulit berwarna merah, kering, mengelupas, gatal dan mengalami inflamasi. Area pipi, dagu, dan mulut merupakan area yang sering terkena tinea barbae. [2]

Cara Mengatasi Jenggot Gatal

Berikut adalah beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mengatasi jenggot gatal [1,2] :

  • Menjaga Kebersihan Wajah

Mencuci wajah dan janggut akan mencegah kotoran dan bakteri untuk menumpuk. Hal ini juga dapat membuat wajah untuk tidak terlihat berminyak. Cucilah wajah dan jenggot anda setiap hari dengan air hangat dan sabun wajah. [2]

  • Mandi dengan Bersih

Mandilah dengan bersih setiap hari. Jangan menggunakan air yang terlalu panas dan janganlah berada dibawah air terlalu lama. [2]

  • Menggunakan Konditioner di Jenggot

Menggunakan konditioner di jenggot dapat membuat jenggot lebih lembut dan mengurangi kemungkinan iritasi. Gunakanlah minyak jojoba atau argan pada jenggot dan kulit. Banyak manfaat minyak argan untuk rambut yang dapat anda peroleh. [2]

  • Menyisir Jenggot

Menyisir jenggot dapat membuatnya terasa lebih lembut dan membantu penyebaran minyak alami jenggot ke seluruh bagiannya. Menyisir jenggot secara tidak langsung juga dapat memijat folikel rambut dan membantu mencegah pertumbuhan rambut ke arah dalam. [1]

  • Menghindari Senyawa Kimia

Saat mencukur jenggot, pastikan anda tidak menggunakan foam, sabun, atau losion yang mengandung senyawa kimia berbahaya. Carilah opsi bahan-bahan yang alami sebagai gantinya. [2]

  • Hidup Sehat

Faktanya, tubuh yang sehat akan memiliki jenggot yang sehat juga. Jika anda menginginkan kulit dan jenggot yang sehat, anda perlu menerapkan semua gaya hidup sehat dan pola makan sehat ke dalam hidup anda. Tetaplah terhidrasi dengan baik dan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D, biotin, dan lemak sehat untuk mendukung jenggot yang sehat. [1]

  • Menggunakan Obat
    • Krim atau salep dengan kandungan asam laktat dan urea untuk kulit kering. [3]
    • Mupirocin (Bactroban) untuk mengatasi infeksi bakteri. [3]
    • Krim antijamur untuk mengatasi infeksi jamur. [3]
    • Krim kortikosteroid untuk permasalahan noninfeksius. [3]
    • Hidrokortison, clobetasol (Cormax), atau desonie (Desonate), dapat digunakan untuk mengatasi eksim seboreik. [3]
    • Ketoconazole (Nizoral) untuk mengatasi eksim seboreik akibat infeksi jamur. [3]
    • Asam glikolat (Neo-Strata) untuk mengatasi pseudofolliculitis barbae. [3]
    • Terapi topikal antijamur untuk mengatasi tinea barbae ringan. [3]
    • Obat antijamur minum, misalnya itraconazole atau terbinafine, pada kasus berat. [3]
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment