Kenali 5 Penyebab Perkembangan Motorik Anak Terlambat

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Anak yang lahir akan tumbuh dan berkembang. Perkembangan pada anak ditandai dengan adanya kemajuan pada keterampilan motorik. Perkembangan keterampilan motorik pada anak yang dimaksud adalah adanya keterampilan baru yang dapat dilakukan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti berjalan dan menyentuh barang. [1]

Keterampilan motorik pada anak dapat dikenal menjadi dua jenis yaitu motorik halus dan motorik kasar. Untuk penjelasan yang lebih jauh, Anda dapat melihatnya pada penjelasan berikut ini. [1]

Perbedaan Motorik Halus dan Motorik Kasar

  • Motorik Halus

Peningkatan keterampilan motorik halus pada anak dapat dilihat ketika terjadi perkembangan dalam menggunakan otot kecilnya. Dapat ditarik contohnya adalah anak sudah dapat memegang atau menggenggam barang-barang di sekitar serta mengenal kalimat dan huruf. Perkembangan motorik halus pada anak dapat berkembang seiring dengan bertambahnya usia pada anak. [2]

Perkembangan motorik bisa dimulai pada usia 3 bulan. Pada usia ini Anda sudah dapat menemukan anak mulai bisa mengayunkan lengan atau melihat anak memasukkan tangannya ke dalam mulut. [1]

Ketika menuju 5 atau 6 bulan, Anda dapat menemukan Anak sudah bisa memegang barang namun tidak begitu kuat karena belum terbiasa menggunakan ibu jari mereka. Saat menuju bulan 12 barulah anak mulai bisa menggenggam barang dengan cukup kuat. [2]

Saat anak berusia 12-18 bulan, anak akan terlihat memiliki keterampilan baru. Pada usia ini, anak akan mulai mencoba untuk berkreasi dengan menggunakan krayon, membangun 2 blok menara mainan, bertepuk tangan, dan bermain dengan sendok mereka. [1]

Keterampilan tersebut akan lebih berkembang lagi setelah anak menuju usia 2 tahun. Misalnya anak yang tadinya belum sempurna dalam memegang krayon, pada usia ini mereka sudah bisa menggunakan ujung dan ibu jari mereka. [1]

Anak mulai memiliki keterampilan yang lebih kompleks mulai dari usia 2 tahun menuju 6 tahun. Saat anak berusia 2 – 4 tahun Anda dapat menemukan anak sudah lebih mandiri seperti bisa membuka resleting, mengganti baju atau mencuci tangan sendiri. Ketika memasuki usia 5-6 Anda dapat menemukan anak sudah bisa menggunakan gunting dengan baik, menggambar bentuk, dan menyatukan kepingan puzzle. [1]

  • Motorik Kasar

Keterampilan motorik kasar memiliki keterbalikan makna yakni terjadi apabila anak memiliki peningkatan keterampilan dengan melibatkan otot besar. Hal ini berkaitan dengan keaktifan anak seperti berjalan, melompat, dan menendang. Mata juga turut serta dalam peningkatan motorik kasar. [1]

Perkembangan keterampilan motorik kasar mulai dapat dietmukan pada anak usia 2 bulan. Pada usia ini, anak akan menggunakan kaki untuk menendang dan melambai dengan menggunakan tangan. Saat berusia 3 – 6 bulan anak sudah bisa berguling dan menahan berat kepala mereka sendiri saat duduk. [1, 2]

Anda dapat melihat anak sudah bisa berpindah tempat pada rentang usia 6 – 12 bulan. Pada usia ini, anak sudah bisa merayap yang seiring berjalannya waktu mereka akan mencoba untuk merangkak. Mereka juga sudah bisa duduk tanpa bantuan dan mulai mencoba untuk beralih dari posisi duduk menjadi berdiri. [1]

Anak sudah mulai bisa menggunakan kaki mereka untuk berpindah tempat pada usia 12 – 18 bulan. Di usia 2 tahun anak sudah bisa melompat kecil dan melempar bola. Kemudian, di atas 2 tahun barulah anak mulai dapat melakukan aktivitas yang lebih rumit seperti berlatih keseimbangan dan memanjat. [2]

Penyebab Perkembangan Motorik Terlambat

  • Bayi Lahir Prematur

Prematur adalah keadaan lahirnya seorang bayi lebih dini atau paling tidak lahir 3 minggu lebih sebelum waktunya. Gangguan kesehatan pada bayi prematur cenderung lebih tinggi terjadi[3]. Hal ini juga berkaitan dengan perkembangan motorik halus dan kasar. [4]

Bayi prematur memungkinkan terjadinya keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan otot. Hal ini kemudian mempengaruhi keterampilan motorik pada anak. [4]

Autisme adalah kondisi yang membuat anak kesusahan dalam komunikasi, mengekspresikan diri, dan memahami keadaan orang lain. Anak-anak yang mengidap autisme memiliki kecerdasan yang tidak merata dan biasanya cukup mahir dalam suatu bidang. Autisme juga mempengaruhi perkembangan keterampilan motorik kasar anak di masa kanak-kanak mereka. [4, 5]

Anak yang terlambat dalam perkembangan keterampilan motorik baik kasar atau halus seringkali disebabkan oleh dyspraxia. Dyspraxia adahah salah satu jenis gangguan pada neurologis. [6.

Banyak efek yang ditimbulkan bagi penderitanya. Anak-anak yang mengalami gangguan ini akan sulit dalam pemahaman bahasa, persepsi, pemikiran, keseimbangan dan pemrosesan. [6]

Tidak hanya itu, kondisi juga dapat memberikan pengaruh pada sistem imun dan saraf. Kondisi ini memang tidak mempengaruhi tingkat kecerdasan anak namun akan mengganggu ketika anak belajar sesuatu. [6]

  • Memiliki Penyakit Langka dan Sindrom

Orang yang mengalami penyakit langka dan sindrom dapat memberikan efek keterlambatan dalam keterampilan motorik kasar. Contohnya adalah sindrom down, Pitt-Hopkins, Russell-Silver dan Angelman. [4]

  • Mengalami Celebral Parsy

Celebral Parsy adalah keadaan dimana anak memiliki masalah otot, gerakan, dan koordinasi mereka. Penyebab dari kondisi ini adalah adanya gangguan medis saat anak dalam kandungan, stroke, penyakit kuning dan kelainan genetik. [7]

Penderita celebral parsy dapat mempengaruhi keterampilan motorik dan otot anak. Kemudian penyakit ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu spastic cerebral palsy, dyskinetic cerebral palsy, dan ataxic cerebral palsy. [7]

Ketiga jenis tersebut memiliki permasalahan yang berbeda-beda. Spastic cerebral palsy akan membuat penderitanya kaku dan sulit dalam bergerak. [7]

Dyskinetic cerebral palsy akan membuat penderitanya melakukan gerakan yang tidak terkendali. Terakhir, ataxic cerebral palsy akan membuat penderitanya kesulitan dalam keseimbangan dan persepsi kedalaman. [7]

  • Kurang Latihan

Anda harus memahami kapan dan apa saja perkembangan motorik yang bisa terjadi dalam setiap usianya. Jika sudah memasuki usia yang tepat, tidak ada salahnya untuk melatih anak. Hal ini dikarenakan, kurangnya latihan fisik dan bergerak dapat memungkinkan terjadi keterlambatan dalam perkembangan motorik kasar pada anak. [4]

Itulah beberapa penyebab terjadinya keterlambatan dalam perkembangan keterampilan motorik anak. Anda bisa menghubungi dokter atau praktisi medis jika anak Anda mengalami permasalahan dalam perkembangan motorik. [4]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment