Perbedaan Mual Karena Hamil dan Masuk Angin

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Sudah umum di Indonesia untuk menghubungkan mual dan muntah yang mendadak pada seorang wanita sebagai tanda terjadinya kehamilan. Padahal, bisa saja mual ini disebabkan oleh masuk angin atau gangguan kesehatan lainnya.

Lalu, bagaimana membedakan mual karena hamil dan sebab lainnya?

Penyebab Terjadinya Mual

Sebagian besar orang pasti pernah mengalami mual pada suatu saat. Mual bisa terasa seperti dorongan tiba-tiba dan intens untuk muntah atau rasa tidak nyaman di perut yang kronis dibarengi dengan pusing yang ringan. [2]

Wanita yang mendadak merasa mual mungkin bertanya-tanya apakah ini adalah tanda awal dirinya hamil. Sebuah penelitian menemukan bahwa sebagian besar wanita hamil memang mengalami mual di awal masa kehamilannya.

Rasa mual adalah salah satu gejala medis paling umum dan bisa berhubungan dengan banyak gangguan kesehatan. Biasanya, mual bukanlah gejala penyakit yang serius dan akan hilang dengan sendirinya, seperti pada kondisi masuk angin. [2, 3, 4]

Tetapi, pada kasus lain, mual bisa juga menandakan gangguan kesehatan yang harus diperhatikan, seperti flu perut, kehamilan, atau efek samping dari konsumsi obat.

Tentu saja kehamilan tidak bisa ditentukan hanya dari rasa mual yang mendadak muncul. Cara terbaik untuk memastikan ada atau tidaknya kehamilan adalah dengan melakukan tes dan memperhatikan gejala-gejala lain yang datang bersama rasa mual tersebut.

Mual Karena Hamil

Saat sperma membuahi sel telur, embrio akan tertanam di dinding rahim, kemudian tubuh akan mulai menghasilkan human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon kehamilan ini bertugas membantu mempertahankan kehamilan pada tahap awal serta menjadi hormon yang dideteksi oleh alat tes kehamilan. [1, 2]

Beberapa penelitian menyatakan bahwa hCG inilah yang bisa menyebabkan rasa mual pada kehamilan. Biasanya mual karena hamil akan mulai terjadi ketika kandungan memasuki minggu kedua. [1, 2, 3, 4]

Ketika mual akibat hamil mulai terasa, maka biasanya akan diawali dengan mual yang ringan lalu secara bertahap semakin berat selama tiga bulan pertama. Bagi sebagian besar wanita, rasa mual ini kemudian akan berkurang menjelang akhir bulan ketiga.

Mual karena hamil bisa menyebabkan rasa yang sangat tidak nyaman serta bisa diikuti dengan muntah-muntah atau tidak. Tetapi perbedaan utama antara mual karena hamil dan mual karena gangguan kesehatan lainnya adalah mual hamil akan dibarengi dengan tanda-tanda kehamilan lainnya, termasuk:

  • Tidak datang bulan
  • Terjadi perubahan pada payudara, seperti membengkak dan terasa lebih sensitif
  • Kelelahan yang intens
  • Sakit pinggang belakang
  • Pusing atau sakit kepala
  • Mual yang terasa memburuk pada waktu tertentu dalam satu hari
  • Mual terpicu oleh bau-bauan tertentu
  • Mual semakin parah bila mengonsumsi makanan tertentu
  • Mood swing karena perubahan hormon
  • Lebih sering buang air kecil
  • Mengidam makanan tertentu

Kebanyakan wanita yang mual karena hamil tidak mengalami sakit perut atau kram. [2]

Jika mual terjadi bersamaan dengan beberapa tanda-tanda diatas, terutama tidak datang bulan, maka sebaiknya mencoba melakukan tes kehamilan. Saat ini test pack sudah bisa didapatkan dengan mudah di swalayan maupun apotek.

Mual Karena Masuk Angin atau Gangguan Kesehatan Lainnya

Mual bisa terjadi pada semua orang dari berbagai usia. Mual bisa disebabkan berbagai hal mulai dari makan makanan yang tidak bisa diterima oleh perut, masuk angin, hingga kondisi yang lebih serius.

Penyebab umum terjadinya mual termasuk:

  • Gangguan pencernaan
  • Flu perut
  • Infeksi virus
  • Masuk angin
  • Asam lambung naik

Jika mual disebabkan oleh masuk angin, maka tanda-tanda lain yang muncul bersamaan jelas akan berbeda dengan tanda-tanda kehamilan. Selain itu, mual karena masuk angin akan segera mereda begitu diatasi dengan teh hangat, makan makanan berkuah, atau minum obat, serta tidak akan kembali lagi keesokan harinya.

Mual adalah rasa tidak nyaman di perut yang biasanya dibarengi dengan keinginan untuk muntah. Rasa tidak nyaman ini bisa terasa seperti tekanan di perut atau gejolak yang tidak mau hilang. Mual bisa diikuti oleh muntah, bisa juga tidak. [2, 3, 4]

Mual akibat sebab-sebab selain kehamilan bisa terjadi bersamaan dengan tanda-tanda lainnya, termasuk: [1, 2, 3]

Misalnya, penderita batu ginjal atau masalah hati mungkin akan mengalami nyeri di bagian samping kanan atas perut bersamaan dengan mual. Nyeri juga bisa menyebar ke punggung atau bahu kanan. [1]

Sementara penderita batu ginjal mungkin akan mengalami nyeri yang intens di punggung bawah atau selangkangan bersamaan dengan mual yang terjadi.

Mengatasi Rasa Mual

Mual, baik yang disebabkan oleh kehamilan maupun sebab lainnya, sama-sama bisa mengganggu keleluasaan untuk beraktivitas harian.

Jika tidak hamil tetapi rasa mual terus ada selama lebih dari satu bulan, terutama dibarengi dengan menurunnya berat badan, maka segera periksakan diri ke dokter. Sementara itu, perbanyak istirahat dan minum yang cukup.

Jauhi bau-bauan yang menyengat seperti parfum dan makanan serta pemicu lain seperti udara panas yang bisa membuat mual semakin menjadi-jadi. Konsumsi makanan yang tidak mengandung terlalu banyak bumbu dalam porsi kecil.

Jika mual disebabkan oleh kehamilan, maka konsultasikan dengan dokter kandungan, terutama bila mual dan muntah sudah sangat parah. Dokter akan memberikan obat untuk meredakan mual agar ibu hamil bisa makan dan menjaga asupan nutrisi untuknya dan janin dalam perutnya. [3]

Minum air jahe serta makan cracker juga bisa membantu meredakan rasa mual saat hamil.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment