Apa Perbedaan Rhinitis dan Sinusitis?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Rhinitis dan Sinusitis?

Baik rhinitis maupun sinusitis pada dasarnya merupakan kondisi medis yang kerap terjadi dan saling terkait atau berhubungan [2]. Di masyarakat Barat sendiri diperkirakan hampir 10-25% masyarakatnya menderita alergi rhinitis [2].

Kedua penyakit ini sangat menurunkan kualitas hidup, serta dapat memperburuk kondisi komorbid (atau penyakit bawaan), dan membutuhkan perawatan tersendiri [2].

Rhinitis sendiri merujuk kepada serangkaian gangguan yang berhubungan dengan hidup yang diikuti oleh satu atau lebih gejala termasuk yang bersifat alergi, non alergi, infeksi, hormonal, yang berhubungan dengan terapi ataupun faktor penyebab lainnya [2].

Sinusitis sendiri adalah bentuk peradangan yang terjadi pada bagian sinus paranasal. Sinusitis bisa bersifat akut dan juga kronis dan muncul beberapa kali dalam setahun. Biasanya sinusitis terjadi karena adanya infeksi virus [1].

Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih lanjut apa sebenarnya perbedaan dari rhinitis dan sinusitis termasuk berbagai penyebab, gejala, dan pengobatan serta langkah pencegahannya.

Penyebab Rhinitis dan Sinusitis

Berikut penjelasan terkait penyebab Rhinitis dan Sinusitis :

Penyebab Rhinitis

Wajib dipahami bahwa penyebab penyakit Rhinitis sangat beragam dan luas diantaranya [2] :

  1. Rhinitis dapat disebabkan oleh reaksi alergi terhadap zat tertentu, dan merupakan penyebab paling umum serta tipe yang paling kronis.
  2. Alergi yang menyebabkan rhinitis umumnya disebabkan oleh protein dan glikoprotein dalam partikel debu di udara, maupun tungau, residu kecoa, bulu hewan, jamur, dan juga serbuk sari tanaman / bunga.
  3. Partikel tersebut akan terhirup dan difusi ke jaringan yang terdapat pada hidung.
  4. Rhinitis juga dapat disebabkan oleh infeksi baik yang disebabkan oleh virus maupun bakteri.
  5. Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh perubahan hormon yang biasa terjadi pada masa kehamilan, penggunaan kontrasepsi oral, gangguan tiroid, konjugasi estrogen, dan juga pubertas.
  6. Obat topikal maupun oral tertentu juga dapat menjadi pencetus penyakit rhinitis.
  7. Meskipun jarang terjadi namun alergi akibat makanan juga dapat memicu rhinitis. Minuman yang mengandung alkoloh seperti bir dan wine dan menyebabkan gejala vasodilatasi nasal farmakologis.

Penyebab Sinusitis

Sedangkan untuk penyakit sinusitis penyebabnya adalah sebagai berikut [1] :

  1. Sinusitis sendiri merupakan peradangan yang terjadi pada bagian paranasal sinus dan berdampak pada membran mukosa sepanjangan hidung dan sinus.
  2. Sinusitis terjadi karena flu atau dingin yang biasanya dipicu oleh virus dan juga bakteri.
  3. Kedua penyebab tersebut yang kemudian memicu terjadinya peradangan, sehingga membran mukosa membengkak, dan menyebabkan cairan tidak dapat mengering pada sinus.
  4. Cairan tersebut akan semakin menumpuk dan sinus terisi dengan cairan tebal yang umumnya berwarna kuning kehijauan.
  5. Sinusitis dapat memburuk karena beberapa faktor diantaranya, gangguan sistem imun, septum hidung yang menyimpang, dan intoleransi asam asetilsalisilat.

Gejala Rhinitis dan Sinusitis

Berikut beberapa gejala yang mengikuti penyakit rhinitis dan sinusitis :

Rhinitis

Gejala yang umum meliputi beberapa hal berikut ini [2, 3] :

  1. Bersin-bersin secara terus menerus
  2. Rasa gatal pada area hidung (nasal) dan juga mata berair atau disebut juga dengan konjungtivitis alergi. Rasa gatal ini pada beberapa orang juga dapat muncul di area telinga dan juga tenggorokan, terutama yang untuk kasus rhinitis yang disebabkan oleh reaksi alergi.
  3. Hidung terasa buntu dan kehilangan indra penciuman.
  4. Munculnya rinore.

Sinusitis

Gejala yang umum meliputi beberapa hal berikut ini [1] :

  1. Hidung terasa tersumbat karena bagian hidung terhalang cairan sehingga menyebabkan kita sulit bernafas melalui hidung.
  2. Ingus yang berwarna kuning kehijauan merupakan tanpa bahwa terdapat bakteri di dalamnya.
  3. Batuk-batuk yang diikuti dengan demam sedang
  4. Rasa sakit dan bengkak terutama pada area hidung dan sekitar wajah. Sinusitis dapat menyebabkan rasa sakit di area dahi, rahang, dan juga sekitar mata bahkan beberapa mengalami rasa sakit pada gigi.
  5. Munculnya rasa sakit dan juga rasa sesak yang semakin memburuk ketika kita bersandar ke depan atau baru bangun / berdiri dari duduk / tidur.
  6. Indera penciuman anda terkena menurun bahkan hilang sama sekali.
  7. Terdapat penumpukan nanah pada area hidung.

Kemungkinan Komplikasi

Untuk sinusitis / rhinosinusitis sendiri terdapat komplikasi yang wajib untuk diwaspadai dan disarankan untuk segera menghubungi petugas medis terkait, diantaranya adalah sebagai berikut :

Komplikasi Sinusitis

  1. Mengalami penglihatan ganda atau bahkan menurunnya penglihatan secara signifikan [2].
  2. Terjadinya proptosis atau terdapat tonjolan tidak biasa atau perubahan letak bagian tubuh terutama mata [2].
  3. Abses pada otak atau adanya penumpukan nanah yang kemudian menyebabkan pembengkakan pada otak dapat terjadi pada kasus sinusitis akut [2].
  4. Sinusitis akut juga dapat memicu penyakit berbahaya seperti meningitis atau peradangan yang terjadi pada meningen (lapisan yang melindungi otak dan saraf tulang belakang) [2].
  5. Komplikasi lainnya seperti selulitis orbital, trombosis vena kavernosa, osteomielitis terlokalisasi, fistula oral-antral, dan mukosil [2].

Komplikasi Rhinitis

  1. Sinusitis sendiri merupakan bagian dari komplikasi yang dapat muncul pada kasus rhinitis [6].
  2. Masalah pernafasan terutama asma juga dapat menjadi komplikasi dari rhinitis [6].
  3. Pada kasus alergi tertentu, yang dapat menyebabkan peradangan juga dapat memicu alergi pada hidung dan infeksi virus yang mengarah pada gangguan, penumpukan cairan, infeksi bakteri, dan juga penyakit akut lainnya [6].
  4. Kerusakan mukosal juga dapat menjadi komplikasi serius jika rhinitis akibat alergi tidak ditangani dengan baik [6].
  5. Gangguan lainnya seperti gangguan tidur, masalah emosi, serta ketidakseimbangan fungsi sosial pada penderita rhinitis juga kerap terjadi. Hal ini karena rhinitis mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan [5].
  6. Hal yang perlu diwaspadai adalah rhinitis juga dapat meningkatkan risiko terjadinya apnea tidur, atau sleep apnea atau gangguan tidur dimana penderita mengalami pernafasan berhenti sementara selama beberapa kali saat tidur [5].

Pengobatan Rhinitis dan Sinusitis

Lalu apa saja pengobatan yang dapat ditempuh untuk menyembuhkan atau mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh penyakit rhinitis dan juga sinusitis.

Pengobatan Rhinitis

Cara mengatasi rhinitis sendiri terdapat beberapa langkah, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Menjauhkan zat pemicu rhinitis (alergen) adalah langkah pertama untuk mengobati pasien rhinitis. Alergen memicu gejala rhinitis dan dapat memperburuk kondisi jika tidak segera dijauhkan [3, 4].
  2. Menggunakan obat seperti antihistamine juga sangat disarankan untuk mengobati gangguan alergi yang menjadi pemicu rhinitis. Obat ini akan dapat mengurangi pruritus, bersin, dan penumpukan cairan serta memiliki kandungan anti-peradangan yang sangat membantu proses penyembuhan rhinitis [3].
  3. Selain antihistamine, kortikosteroid intranasal (INS) juga merupakan bentuk pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi rhinitis yang disebabkan oleh alergi [3].
  4. Penderita rhinitis juga dapat menggunakan dekongestan topikal untuk mengurangi gejala [2].
  5. Vaksinasi atau terapi imunitas terhadap alergen juga merupakan langkah pengobatan rhinitis [2, 4].

Pengobatan Sinusitis

  1. Sinusitis cenderung jarang membutuhkan pengobatan tertentu kecuali sudah menjurus ke arah kronis atau akut dan butuh untuk segera ditangani, terutama yang disebakan oleh infeksi virus dan bakteri [2].
  2. Sama dengan rhinitis, sinusitis juga dapat ditangani dengan intranasal kartikosteroid untuk mengatasi sinusitis kronis dengan gangguan polip hidung [4].
  3. Implan sinus bioabsorbable juga dapat dilakukan untuk meningkatkan pemberian obat pada area sinus [4].
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment