Apa Perbedaan Stroke Sebelah Kanan dan Kiri?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Fendria Suwangsana
Stroke sebagai sesuatu kejadian cerebrovaskular merupakan efek dari gangguan pembuluh darah di otak. Lokasi stroke biasanya mengenai hanya salah satu bagian (hemisfer) otak, kecuali pada stroke yang massif.... Tiap hemisfer otak memiliki fungsi yang khas. Karena persarafan otak juga akan menyilang di suatu bagian anatomis yang disebut tractus pyramidalis, maka kejadian stroke di belahan otak sebelah kiri akan mempengaruhi fungsi tubuh sebelah kanan, dan sebaliknya. Adapun sebagai panduan yang dikeluarkan American Association of Neurological Surgeon adalah : 1. Stroke sebelah kiri biasanya menimbulkan gejala : - Berkurang kekuatan sampai kelumpuhan anggota gerak tubuh sebelah kiri - Gangguan penglihatan - Gerakan cepat, dan tanpa tujuan yang tiba-tiba - Hilangnya kemampuan ingatan 2. Stroke sebelah kanan biasanya menimbulkan gejala : - Berkurang kekuatan sampai kelumpuhan anggota gerak tubuh sebelah kiri - Gangguan bicara/mengekspresikan bahasa - Gerakan lambat, dan terlampau hati-hati - Hilangnya kemampuan ingatan. Tetapi di atas itu semua, stroke merupakan suatu kegawatdaruratan neurologis, sehingga, penatalaksanaan awal yang cepat, tepat apabila ditemukan sedikit gejala-gejala di atas lebih penting dalam menentukan prognosis penyembuhan dan tingkat penyintasan daripada menentukan sebelah mana yang terlibat. Read more

Otak merupakan pusat sistem saraf tubuh yang bertugas untuk mengendalikan seluruh fungsi tubuh.

Otak terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :

  • Otak besar (Cerebrum) yang merupakan bagian terbesar dari otak. Otak besar secara struktur terdiri atas dua bagian utama yaitu otak kanan dan otak kiri.
  • Otak kecil (cerebellum) yang terletak di bagian bawah otak besar.
  • Batang otak (Brainstem) berupa jaringan saraf yang terletak di dasar otak.

Terdapat beberapa penyakit yang dapat menyerang bagian-bagian pada otak yang dapat mengganggu fungsi kerja otak.

Salah satu jenis penyakit pada otak yang sering menyerang secara tiba-tiba dan bersifat fatal dan sangat mematikan adalah Stroke.

Apa Itu Stroke?

Stroke adalah istilah medis untuk sebuah kondisi di mana darah tidak dapat mengalir ke otak dengan normal yang disebabkan oleh penyumbatan (Stroke Iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (Stroke Hemoragik).

Darah berfungsi untuk membawa nutrisi dan oksigen yang sangat dibutuhkan otak. Sehingga dampak dari berkurang atau terhambatnya aliran darah ke otak adalah terjadinya kerusakan hingga matinya sel-sel otak.

Rusak dan matinya sel-sel otak dapat mengakibatkan kegagalan fungsi kerja organ dan bagian tubuh.

Bahayanya lagi adalah kegagalan fungsi ini dapat berdampak permanen dan tentunya akan sangat mengurangi kualitas hidup penderitanya bahkan berujung kepada kematian.

Stroke Kanan dan Stroke Kiri

Stroke dapat terjadi pada bebeapa bagian saja ataupun keseluruhan bagian dari otak.

Sesuai dengan namanya, stroke sebelah kanan berarti terjadinya gangguan pada pembuluh darah yang berefek kepada kerusakan sel-sel otak sebelah kanan.

Sebaliknya gangguan pembuluh darah yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak sebelah kiri dinamakan dengan stroke sebelah kiri.

Perbedaan Dampak Stroke Pada Fungsi Otak

Otak kanan dan otak kiri memiliki fungsinya masing-masing. Demikian pula pada gangguan yang terjadi pada salah satu bagian akan menimbulkan dampak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Gangguan ini akan berdampak pada kendali otak atas fungsi anggota badan seperti berikut:

Otak Kanan

  • Pengendali fungsi dan kerja bagian kiri tubuh.
  • Berpengaruh pada kemampuan dan pengendalian emosi
  • Bertanggungjawab atas kemampuan ekspresif seseorang seperti seni dalam berbagai bentuknya.
  • Mengendalikan kemampuan untuk berimajinasi, kreativitas dan intuisi

Otak Kiri

  • Mengontrol fungsi dan kerja bagian kanan tubuh.
  • Mengendalikan kemampuan bicara dan memahami pembicaraan orang lain.
  • Mengendalikan kemampuan mengenali suatu obyek.
  • Berfungsi pada kemampuan nalar atau berpikir logis.
  • Berpengaruh kepada kemampuan terkait angka pikir secara sistematis.

Penyebab Stroke Kanan dan Kiri

Stroke dapat disebabkan oleh beberapa sebab. Secara keseluruhan stroke sebelah kanan dan kiri memiliki faktor pemicu yang sama yang erat kaitannya dengan gaya hidup sehari-hari.

Berikut faktor-faktor pemicu terjadinya stroke sebelah kanan dan kiri :

  • Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi saat dorongan darah yang mengalir dengan sangat kuat pada dinding arteri jantung.

Hal ini menyebabkan darah terpompa dengan tekanan tinggi ke seluruh tubuh.

Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan pengerasan pembuluh darah arteri atau disebut juga aterosklerosis.

Pengerasan yang disertai dengan penebalan ini akan menyumbat aliran darah termasuk ke pembuluh darah ke otak.

Rusaknya otak karena disebabkan pecahnya pembuluh darah ini diketahui menjadi penyebab nomor satu dari kasus stroke yang ada dibandingkan dengan yang diakibatkan oleh penyumbatan pembuluh darah.

Penderita diabetes akan mengalami penurunan kadar glukosa pada darah yang dapat menyebabkan rusak dan matinya sel-sel pada otak.

Selain itu penderita diabetes biasanya mengalami penebalan yang mengakibatkan dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku.

Hal ini dapat menyebabkan hambatan pada aliran darah ke otak yang berpotensi mengurangi asupan nutrisi dan oksigen pada otak.

Jantung adalah organ yang menjadi pusat peredaran darah di dalam tubuh.

Gangguan yang terjadi pada jantung menyebabkan darah tidak megalir ke organ-organ vital tubuh termasuk otak sebagaimana mestinya.

Potensi penyebab gangguan pada jantung seperti pola makan yang tidak sehat, kurang istirahat, tingkat stres tinggi dan kebiasaan merokok serta minum alkohol.

  • Obesitas

Obesitas atau kondisi kadar lemak yang tinggi akan menimbulkan potensi tingginya kadar kolesterol pada darah.

Kadar kolesterol yang tinggi dapat menimbulkan gumpalan pada pembuluh darah atau plak yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah menuju otak.

Kurang olah raga, kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak dan asin yang tinggi dapat meningkatkan risiko kegemukan.

  • Asap rokok

Darah perokok aktif mengandung fibrinogen yang tinggi yang dapat mengakibatkan penebalan dinding pembuluh darah.

Penebalan diniding ini akan dapat mengakibatkan terhambatnya aliran darah terutama ke otak yang mengakibatkan terjadinya stroke.

  • Genetik

Faktor genetik atau turunan ini disebabkan oleh penyakit yang dapat memicu terjadinya stroke.

Seseorang yang memiliki riwayat penyakit diabetes atau darah tinggi akan dapat menurunkan penyakit tersebut ke anak-anaknya.

Faktor risiko inilah yang harus diwaspadai oleh si anak untuk mencegah kemungkinan terserang penyakit yang sama dengan cara menjaga kesehatan diri dari faktor-faktor penyebab kedua penyakit tersebut.

Perbedaan Gejala Stroke Kanan dan Kiri

Sesuai dengan masing-masing fungsinya, dampak stroke pada otak sebelah kanan dan sebelah kiri memiliki dampak yang berbeda pula pada tubuh :

Stroke Sebelah kanan

  • Kelumpuhan (hemiparesis) atau kesulitan gerak (hemiplegia) pada tubuh baian kiri. Bagian tubuh meliputi wajah sebelah kiri, kaki kiri dan tangan kiri.
  • Kesulitan untuk konsentrasi.
  • Kesulitan mengenal bagian tiubuh diri sendiri ataupun benda di sekeliling.

Stroke Sebelah kiri

  • Bagian tubuh sebelah kanan mengalami kelumpuhan (hemiparesis) atau kesulitan gerak (hemiplegia). Bagian tubuh meliputi wajah sebelah kanan, kaki kanan dan tangan kanan.
  • Hilang kesadaran disertai jatuh ke bagian kanan tubuh.
  • Gangguan memori, suli mengingat.
  • Gangguan komunikasi berupa kesulitan bicara, membaca dan menulis.
  • Perasaan menjadi lebih sensitif, emosi menjadi labil.
  • Kesulitan menelan.

Pencegahan Stroke Kanan dan Kiri

Pencegahan terjadinya stroke sebelah kanan dan kiri pada dasarnya adalah sama. Hal ini diakibatkan oleh pemicu terjadinya stroke pada dua bagian otak tersebut juga cenderung sama.

Berikut tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegahnya :

  • Jaga pola makan

Kadar kolesterol dalam darah terutama sangat dipengaruhi oleh asupan yang masuk ke dalam tubuh.

Hindari makanan berlemak tinggi. Kurangi makan goreng-gorengan atau yang mengandung lemak jenuh tinggi.

Perbanyak makan makanan mengandung serat dan vitamin serta mineral tinggi yang dapat membantu melancarkan peredaran darah dan membersihkan pembuluh darah.

Buah-buahan, kacang-kacangan yang tidak digoreng serta makanan berbahan gandum sangat baik untuk menjadi santapan sehari-hari.

  • Hindari merokok

Asap rokok yang terhisap ke dalam tubuh dalam waktu yang lama akan menimbulkan hambatan pada dinding pembuluh darah.

Hambatan tersebut tidak hanya menyebabkan ketidaklancaran aliran darah tetapi juga pecahnya pembuluh darah yang berakibat fatal.

Terlebih apabila seseorang yang menderita diabetes atau hipertensi, kebiasaan merokok hanya akan meningkatkan potensi untuk terserang stroke.

Begitu juga dengan bahaya perokok pasif yang tidak kalah berisiko dengan perokok aktif.

  • Rajin berolahraga

Aktivitas tubuh yang rutin dan terukur dapat menurunkan tingkat kalori dan lemak pada tubuh yang sangat berperan dalam penurunan kadar kolesterol pada darah.

Kolesterol yang rendah akan mengurangi kemungkinan terjadinya terjadinya plak atau kolesterol darah yang menempel pada dinding pembuluh darah.

Sepeti kita ketahui plak dapat menghambat jalannya darah yang dapat mengakibatkan suplai darah ke otak menjadi terganggu hingga menimbulkan stroke.

  • Jaga berat badan

Jaga keseimbangan berat badan dengan olah raga ringan namun teratur. Usahakan melakukan gerakan olah raga setiap hari dengan waktu tidak lebih dari 60 menit.

Jalan kaki atau bersepeda statis sangat baik dan praktis untuk dilakukan setiap hari.

Rutin berolahraga akan mampu menurunkan kadar kolesterol jahat yang menjadi bahan utama pembentuk plak yang menjadi penyebab tersumbatnya pembuluh darah.

  • Rutin cek kadar gula darah dan tekanan darah

Pengecekan gula darah bermanfaat untuk mencegah mengidap diabetes yang dapat memicu terjadinya stroke.

Terutama bagi mereka yang memiliki resiko tinggi mengidap penyakit ini seperti yang memiliki riwayat gula tinggi dari faktor keturunan ataupun karena pola hidup yang tidak sehat.

Sementara mengecek tekanan darah adalah untuk memastikan anda terhindar dari kemungkinan tekanan darah tinggi sebagai salah satu pemicu terjadinya stroke.

Apabila anda atau orang-orang di sekelililng anda mengalami gejala-gejala terkena stroke, jangan tunggu waktu lagi.

Segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Ingat, stroke adalah penyakit dengan serangan yang datang tiba-tiba dengan sangat cepat. Tingkat keparahan meningkat hanya dalam hitungan menit dan berakibat sangat fatal.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment