8 Jenis Olahraga Yang Bahaya Untuk Ibu Hamil

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Jika Anda seorang ibu hamil yang sehat dan kehamilan Anda normal, maka aman untuk Anda melakukan aktivitas fisik secara rutin. Berolahraga tidak meningkatkan risiko keguguran, berat badan bayi lahir rendah,... atau kelahiran prematur. Namun tetap penting untuk mendiskusikan olahraga yang aman bagi Anda selama masa kehamilan. Jika Anda memiliki kondisi medis seperti penyakit jantung dan paru tertentu, kehamilan kembar, masalah dengan letak plasenta, mengalami pecah ketuban ketika sedang beraktivitas normal, preeklampsia, atau anemia, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mulai merencanakan olahraga. Read more

Olahraga tetap dibutuhkan bagi ibu hamil, kehamilan bukan suatu alasan untuk bermalas-malas, tidak melakukan aktivitas fisik dan berolahraga. Kebanyakan dokter akan menyarankan ibu hamil untuk tetap berolahraga, karena olahraga yang rutin dapat memberikan manfaat yang baik untuk ibu hamil.

Olahraga dapat membuat ibu hamil tetap sehat dan juga bermanfaat untuk mengkoreksi postur tubuh selama hamil, sehingga dapat mengurangi sakit punggung dan juga kelelahan. Tak hanya itu, dengan berolahraga juga dapat membantu ibu hamil tidur lebih nyenyat, lebih kuat dan yang tak kalah penting dapat membuat mood lebih baik.

Namun, ada beberapa olahraga yang tidak disarankan dan harus dihindari oleh ibu hamil, karena beberapa jenis olahraga tertentu tidak sesuai dengan kondisi ibu hamil. Berikut beberapa olahraga yang berbahaya bagi ibu hamil.

1. Olahraga Angkat Beban

Olahraga menggunakan beban sebaiknya dihindari oleh ibu hamil, bahkan hanya mengangkat beban untuk memindahkan benda saja beresiko tinggi bagi kehamilan.

Terutama jika anda memiliki riwayat pernah mengalami keguguran. Pada beberapa ibu hamil, mengangkat atau memindahkan benda yang cukup berat dapat beresiko mengalami kelahiran prematur. [4, 5]

2. Scuba Diving

Scuba diving atau olahraga selam adalah olahraga yang wajib dihindari oleh ibu hamil. Tekanan di dalam air saat menyelam, dan juga dekompresi saat kembali ke permukaan air dapat membahayakan ibu hamil. Hal ini dapat mengakibatkan bayi cacat saat lahir dan juga kelahiran prematur. [1, 4]

3. Olahraga Bowling

Sebenarnya ibu hamil boleh saja bermain bowling, namun mengingat kondisi fisik ibu hamil yang perutnya semakin membesar, maka aktivitas fisik juga terbatas dan sulit untuk menjaga keseimbangan saat harus mengangkat bola bowling. [4]

4. Senam Aerobik

Senam aerobik dengan gerakan high impact tidak disarankan untuk ibu hamil, karena aerobik high impact banyak melakukan gerakan melompat-lompat.

Ibu hamil boleh melakukan aerobik low impact yang tidak membuat detak jantung lebih dari 140 per menit. Untuk ibu hamil yang sebelumnya memiliki riwayat keguguran atau komplikasi, sebaiknya berkonsultasi dahulu jika ingin melakukan senam aerobik. [3, 4]

5. Lari dan Jogging

Olahraga lari yang dilakukan secara rutin dapat membuat ibu hamil mengalami kesulitan dalam menambah berat badan. Bayi yang dilahirkan juga beresiko memiliki berat badan lebih ringan. Ibu hamil yang memiliki komplikasi pada kehamilannya sangat disarankan untuk tidak melakukan jogging. [4]

6. Bersepeda

Ibu hamil akan merasa tidak nyaman untuk bersepeda, terutama pada trimester akhir kehamilan. Perut yang membesar membuat ibu hamil kesulitan untuk memegang setir sepeda. Selain tidak nyaman, kegiatan bersepeda juga beresiko bagi keselamatan ibu hamil. [4]

7. Basket dan Sepak Bola

Ibu hamil sebaiknya menghindari trauma akibat kontak fisik di daerah perut, beberapa olah raga permainan yang sebenarnya mengasyikan seperti basket dan sepak bola beresiko mengakibatkan ibu hamil trauma di area perut. [2, 4]

8. Olahraga Anaerobik

Olahraga yang melatih otot, terutama otot perut seperti sit up dan gerakan menekuk lutut ke arah perut secara berulang, wajib dihindari oleh ibu hamil. [3]

Tips Olahraga Yang Aman Bagi Ibu Hamil

Beberapa jenis olahraga memang harus dihindari oleh ibu hamil, namun bukan berarti ibu hamil berhenti berolahraga atau tidak boleh melakukan aktivitas olahraga. Olahraga tetap dibutuhkan ibu hamil untuk menjaga kesehatan ibu hamil, asalkan olahraga yang dilakukan tidak berlebihan dan tidak beresiko bagi ibu hamil dan janin yang sedang dikandungan.

Bergerak, berolahraga dan berkeringat tak hanya baik bagi kesehatan fisik ibu hamil, namun juga baik untuk psikis ibu hamil.

Beberapa manfaat olahraga bagi ibu hamil antara lain dapat mengurangi tekanan darah, mengurangi kadar gula serta kolestrol di dalam darah, memperbaiki kualitas hidup ibu hamil, membantu mengurangi nyeri punggung, turut membantu mengurangi rasa cemas dan depresi yang dialami ibu hamil dan yang tak kalah pentingnya menyiapkan tubuh agar tetap bugar pasca persalinan. [1]

Berikut beberapa olahraga yang aman dilakukan oleh ibu hamil : [1]

  • Jalan cepat
  • Berenang
  • Yoga prenatal
  • Pilates
  • Senam kegel

Beberapa tips berikut juga dapat membantu ibu hamil agar lebih nyaman berolahraga : [3]

  • Gunakan pakaian yang longgar dan nyaman dipakai
  • Pakai sepatu yang sesuai dengan olahraga yang anda lakukan, hal ini tak hanya nyaman namun juga menjaga agar ibu hamil tidak cedera
  • Lakukan olahraga di tempat yang datar untuk menghindari terjatuh atau kecelakaan
  • Konsumsi kalori dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil
  • Hindari langsung berolahraga setelah makan, [lakukan olahraga minimal 1 jam setelah makan
  • Minum air sebelum dan sesudah berolahraga
  • Hindari berolahraga hingga tubuh merasa kelelahan

Olahraga yang tepat dan tidak berlebihan tentu baik bagi kesehatan ibu hamil, namun jika anda mengalami hal-hal berikut di bawah, maka anda harus segera berhenti melakukan aktivitas olahraga : [3]

  • Merasa nyeri di bagian dada
  • Nyeri di bagian panggul atau mengalami kontraksi
  • Sakit kepala
  • Tubuh terasa dingin
  • Mengalami perdarahan atau keluar cairan dari vagina
  • Detak jantung yang tidak teratur atau cepat
  • Bengkak di pergelangan kaki, tangan atau wajah
  • Napas pendek
  • Sulit berjalan dan mengalami lemah otot

Agar lebih nyaman dan aman, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dahulu dengan dokter mengenai aktivitas olahraga apa yang sesuai dengan kondisi kehamilan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment