Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Pengikat kalium adalah resin pertukaran kation yang dapat meningkatkan pembungan kalium melalui feses. Terdapat beberapa obat dalam jenis ini dengan cara kerja yang berbeda-beda, namun semua memiliki tujuan... untuk menurunkan kadar kalium yang terlalu tinggi di dalam darah, sehingga mencegah komplikasi. Obat ini merupakan golongan obat keras dan tidak dijual bebas, sehingga penggunaannya harus berdasarkan instruksi dan resep dokter. Jika dokter meresepkan obat ini pada Anda, jangan merekomendasikan obat ini kepada orang lain yang mungkin memiliki gejala yang sama dengan Anda. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Read more
Kadar kalium serum atau plasma yang berada pada batas atas normal disebut dengan hiperkalemia. Batas normal kadar kalium serum atau plasma biasanya lebih besar dari 5,0 mEq / L hingga 5,5 mEq / L[1].
Gejala biasanya akan berkembang pada tingkat yang tinggi, 6,5 mEq / L hingga 7 mEq / L. Keadaan seseorang dengan hiperkalemia kronis, dapat membuat asimtomatik menjadi meningkat[1].
Sementara pada seseorang dengan perubahan kalium akut yang dramatis gejala yang parah berkembang pada tingkat yang lebih rendah[1].
Daftar isi
Fungsi Resin Pertukaran Kation
Dalam pengobatan untuk menghilangkan kelebihan ion bermuatan positif tertentu yang sudah terakumulasi pada tubuh, resin penukar kation digunakan. Ketika resin ni diberikan, resin akan terikat di dalam pertukaran untuk ion positif lain[2].
Dan setelah terikat pada resin, ia melewati sistem untuk dihilangkan, dengan menghasilkan penurunan pada tingkat kelebihan ion[2].
Resin penukar kation diindikasikan untuk pengobatan hiperkalemia dengan mempercepat kehilangan kalium melalui usus, yang terutama dalam konteks keluaran urin yang buruk atau sebelum dialisis[8].
Sekumpulan molekul besar adalah resin yang tidak larut yang membawa muatan negatif tetap, dengan mengikat ion positif (kation) dengan longgar. Hal ini akan mudah ditukar dengan kation di lingkungan fluida sampai batas tertentu dan akan bergantung pada afinitasnya oleh resin dan konsentrasinya[8].
Secara istimewa, resin yang sarat dengan natrium atau kalsium akan menukar kation dengan kation kalium di usus, kation yang dibebaskan diserap dan resin ditambah kalium terikat dilewatkan ke dalam feses[8].
Selain mencegah penyerapan kalium, resin juga mengambil kalium yang di sekresikan ke dalam usus dan biasanya diserap kembali. Pada pasien dengan gagal ginjal atau jantung karena natrium, sebaiknya tidak menggunakan resin fase natrium (Resonium A), yang akan menyebabkan kelebihan beban[8].
Dan pada pasien dengan kecenderungan, misalkan dengan mieloma multipel, karsinoma metastatik, hiperparatiroidisme dan sarkoidosis sebaiknya jangan menggunakan resin fase kalsium (Kalsium Resonium), akrena kan menyebabkan hiperkalsemia[8].
Penyakit yang Diatasi dengan Resin Pertukaran Kation
Penyakit yang diatasi dengan resin pertukaran kation yaitu[2]:
- Hiperkalemia
Kadar kalium serum atau plasma yang berada pada batas atas normal disebut dengan hiperkalemia. Batas normal kadar kalium serum atau plasma biasanya lebih besar dari 5,0 mEq / L hingga 5,5 mEq / L[1].
Penyebab yang umum dari penyakit ini yaitu pseudohiperkali, yang tidak mencerminkan kadar kalium serum sebenarnya. Pseudohiperkalemia disebabkan oleh hemolisis sampel yang akan membuat kalium intraseluler terukur di dalam serum[1].
Pseudohiperkalemia cukup aman dalam menunjukan peningkatannya yang salah pada pengukuran kalium yang dikarenakan pengumpulan, penanganan, atau penyebab lain. Penyakit ini harus selalu dikonfirmasi sebelum pengobatan agresif, dimana tanpa penjelasan, kalium serum meningkat[1].
Peningkatan asupan kalium, penurunan ekskresi ginjal, dan pergerakan transeluler kalium intraseluler ke ruang ekstraseluler menyebabkan hiperkalemia sejati[1].
Cara Kerja Resin Pertukaran Kation
Dalam pengobatan untuk menghilangkan kelebihan ion bermuatan positif tertentu yang sudah terakumulasi pada tubuh, resin penukar kation digunakan. Ketika resin ni diberikan, resin akan terikat di dalam pertukaran untuk ion positif lain[2].
Dan setelah terikat pada resin, ia melewati sistem untuk dihilangkan, dengan menghasilkan penurunan pada tingkat kelebihan ion. Sekelompok obat yang terdapat dalam resin pertukaran kation yaitu sodium polysytrene sulfonate, patiromer dan sodium zirconium cyclosilicate[2].
Melalui sodium polysytrene sulfonate yang akan bekerja dengan membuat ion natrium dengan ion kalium dan kation lain menjadi tertukar. Keadaan ini akan terjadi di saluran gastrointestinal sebelum resin di eksesikan dalam feses[5].
Obat ini memiliki onset kisaran 2-24 jam. Dan pengluarannya melalui feses dalam resin yang ditukarkan[5].
Dengan patiromer dalam suspensi oral, merupakan polimer pengikat kalium bebas natrium yang tidak diserap. Bekerja menukar kalsium dengan kalium pada saluran gastrointestinal. Sehingga akan membuat ekskresi kalium feses meningkat dan kadar kalium serum menjadi berkurang[6].
Sedangkan sodium zirconium cyclosilicate merupakan senyawa zirkonium silikat non-polimer, yang menukar secara istimewa antara hidrogen dan natrium dengan ion kalium dan amonium pada saluran pencernaan. Sehingga akan membuat ekskresi kalium feses menjadi meningkat dan kadar kalium serum menurun[7].
Contoh Obat Resin Pertukaran Kation
Resin pertukaran kation tersedia dalam bentuk bubuk dan suspensi sebagai oral dan rektal. Jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Contoh resin pertukaran kation dengan resep dokter termasuk[2]:
- Sodium polystyrene sulfonate
- Patiromer
- Sodium zirconium cyclosilicate
Sodium polystyrene sulfonate akan mengikat pada kalium di saluran pencernaan, dan membantu dalam mencegah tubuh menyerap banyak kalium. Obat ini digunakan dalam pengobatan kadar kalium tinggi dalam darah atau hiperkalemia[3].
Patiromer telah disetujui pada tahun 2015 di AS. Secara umum obat ini dapat ditoleransi dengan baik, dengan rendahnya risiko hipokalemia. Pemilihan pengobatan dengan patiromer oral merupakan pilihan pengobatan dalam manajemen hiperkalemia jangka panjang[6].
Sodium zirconium cyclosilicate merupakan senyawa zirkonium silikat non-polimer. Obat ini pada umumnya ditoleransi dengan baik dengan hiperkalemia. Sodium zirconium cyclosilicate adalah terapi yang menjanjikan dalam manajemen hiperkalemia pada dewasa dan kejadian hipokalemianya tergolong rendah[7].
Efek Samping Resin Pertukaran Kation
Resin pertukaran kation dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan. Beberapa efek samping umum dari resin pertukaran kation termasuk[3,4]:
Jika memiliki kadar kalium yang rendah atau gangguan pada usus, dilarang menggunakan natrium polistiren sulfonat. Dalam 3 jam sebelum juga sesudah menggunakan natrium polistiren sulfonat , jangan menggunakan obat lainnya melalui mulut[3].
Jangan gunakan antasida atau pencahar selama menggunakan natrium polistiren sulfonat, karena akan membuat obat menjadi kurang efektif dan efek samping yang serius dapat muncul. Juga dilarang menggunakan suplemen kalium, suplemen kalsium, atau pengganti garam, kecuali dokter meresepkannya[3].
Sebelumnya, beritahu dokter jika sedang hamil atau menyusui. Patiromer dianggap tidak berbahaya bila digunakan selama hamil atau menyusui, karena obat ini tidak terserap ke dalam aliran darah[4].
Overdosis penggunaan patiromer menyebabkan kalium menjadi rendah, gejalanya seperti kram kaki, berdebar-debar di dada, haus, sembelit, buang air kecil, mati rasa atau kesemutan, serta kelemahan otot atau perasaan lemas[4].