Tes Ereksi Nokturnal: Fungsi dan Prosedur

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Salah satu masalah kesehatan yang bisa dialami pria adalah disfungsi ereksi, yaitu ketidakmampuan penis untuk melakukan ereksi. Masalah ini bisa disebabkan oleh faktor fisik atau psikologis.

Untuk mengetahui penyebab dari gangguan ini, pasien bisa melakukan sebuah tes yang disebut tes ereksi nokturnal.

Tujuan Tes Ereksi Nokturnal

Tes ini dilakukan untuk melihat apakah pasien mengalami ereksi di malam hari atau tidak. Pria yang fungsi ereksinya normal akan mengalami ereksi ketika sedang tidur di malam hari.

Menurut sebuat penelitian, pria dewasa yang sehat akan mengalami tiga hingga lima ereksi spontan di malam hari yang berlangsung selama 30 hingga 60 menit setiap kali. [1, 3]

Masalah fisik, emosi, atau mental bisa mengarah pada disfungsi ereksi atau impoten. Tes ereksi nokturnal bisa membantu menentukan apakah gangguan ereksi ini disebabkan oleh masalah fisik. [1, 2, 3]

Tes ini bisa dilakukan di rumah atau di laboratorium khusus yang digunakan untuk melakukan studi dan pemeriksaan bagi gangguan tidur.

Tes ereksi nokturnal biasanya dilakukan setidaknya dua malam berturut-turut. Jika ereksi yang baik terjadi saat pasien tidur, maka penyebab disfungsi ereksinya bukan dari gangguan fisik.

Cara Kerja Tes Ereksi Nokturnal

Seperti yang telah disebutkan, ada beberapa penyebab masalah ereksi yang dialami seseorang. Kadang-kadang impotensi disebabkan oleh masalah aliran darah atau fungsi syaraf. Tetapi bisa juga karena masalah psikologis, seperti stress atau cemas saat melakukan hubungan seksual.

Untuk memisahkan penyebab-penyebab ini, tes terhadap penis bisa efektif dilakukan di malam hari saat pasien tertidur, karena ini adalah saat dimana ereksi sering terjadi.

Tes ereksi nokturnal akan memonitor frekuensi, tingkat kekerasan, dan perubahan lingkar penis saat ereksi terjadi pada fase tidur REM (Rapid Eye Movement). Tidak adanya ereksi pada fase ini bisa menjadi indikasi bahwa kemungkinan penyebab terjadinya disfungsi ereksi adalah sesuatu yang bersifat fisikal. [1, 3]

Prosedur Tes Ereksi Nokturnal

Untuk menemukan penyebab pasti dari gangguan ereksi seseorang, dokter akan lebih dulu melakukan konsultasi dan menanyakan riwayat seksual pasien kemudian melakukan pemeriksaan fisik yang termasuk: [2]

  • Pemeriksaan tekanan darah
  • Pemeriksaan penis dan testikel untuk melihat apakah ada masalah
  • Tes darah lanjutan untuk memeriksa kadar hormon

Tes lain yang mungkin dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan juga termasuk: [2]

Jika hasil pemeriksaan fisik dan tes lainnya normal, dokter akan memberikan obat yang bisa membantu menyebabkan ereksi. Jika obat ini tidak memberikan hasil, maka tes ereksi nokturnal adalah salah satu tes lanjutan yang akan dilakukan. [2]

Saat tes dilakukan dalam keadaan pasien tertidur, pengukuran akan ditambahkan ke polysomnogram yang biasanya digunakan untuk pemeriksaan gangguan tidur.

Sebuah pengikat dari logam atau lingkaran-lingkaran menyerupai per akan diletakkan di bagian dasar dan ujung dari penis yang masih dalam keadaan lemas. Biasanya, ketika ereksi terjadi, ukuran lingkar penis di bagian dasar akan naik ke 1.5 hingga 2 kali lipat lingkar bagian ujung. [1, 3]

Berdasarkan perbedaan ukuran penis, diperkirakan peningkatan pada lingkar bagian ujung penis adalah sekitar 12-15 mm ketika ereksi penuh terjadi.

Frekuensi ereksi juga akan dihitung. Selain itu, denyutan pada penis juga bisa diukur. Jika frekuensi ereksi rendah, atau denyut penis tidak bisa dideteksi, maka ini mungkin menandakan impotensi disebabkan oleh gangguan yang bersifat fisik.

Tes ereksi nokturnal juga bisa melakukan evaluasi terhadap kekuatan, seberapa keras, dan seberapa lama ereksi terjadi. Untuk memeriksa seberapa keras kondisi penis ketika ereksi, pasien akan dibangunkan (seringkali dari fase REM) kemudian penis akan ditegakkan diantara jari tengah dan ibu jari.

Sebuah pengikat kemudian akan dipasang di ujung penis, kemudian tekanan akan diberikan meningkat secara bertahap. Secara umum, tekanan ini akan terus dinaikkan hingga pengikat menjadi sangat ketat atau hingga alat ukur mencapai angka 1000 g.

Pengukuran ini biasanya bisa dilakukan hanya dalam 30 detik sehingga ereksi bisa tetap terjaga.

Di rumah, tes ereksi nokturnal juga bisa dilakukan. Tes ini dikenal dengan istilah “stamp test” karena menggunakan perangko. Caranya adalah, segulung kecil perangko akan dipasang di sekeliling penis yang masih lemas untuk melihat apakah ereksi yang normalnya terjadi di malam hari bisa membuat perangko-perangko ini terlepas. [1, 3, 4]

Jika perangko tetap pada tempatnya, maka ereksi tidak terjadi atau terjadi namun tidak cukup kuat. [1, 3]

Kekurangan Tes Ereksi Nokturnal

Tes ini jarang digunakan dan bukan termasuk evaluasi rutin untuk fungsi ereksi seseorang. Tetapi tes ini mungkin akan digunakan untuk kasus-kasus yang sulit didiagnosa, untuk pasien yang usianya masih muda, atau untuk kasus hukum. Selain itu, tes ereksi nokturnal jarang digunakan. [4]

Tes ini juga memiliki beberapa keterbatasan. Tidak ada cukup data ilmiah yang bisa mendukung manfaat dari tes ini. Pasien harus tidur menggunakan alat tes selama dua malam berturut-turut, dan ini bisa jadi sangat tidak nyaman. Metode ini juga mahal dan tidak tersedia secara luas. [4]

Jika seorang pria masih mengalami ereksi di malam hari ketika tidur tetapi tidak bisa ereksi ketika berhubungan seksual, maka jelas masalahnya bersifat psikologis.

Untuk itu, pasien sebaiknya menemui terapis, psikolog, atau penasihat khusus untuk berkonsultasi mengenai masalah disfungsi ereksinya, tentunya bersamaan dengan pemeriksaan fisik pula.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment