8 Penyebab Luka Sulit Disembuhkan dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Jenis Luka

Kulit adalah bagian terluar tubuh manusia yang hampir setiap hari terus menerus terpapar sinar matahari, debu, asap, gesekan, tekanan, suhu udara dingin dan panas, serta banyak lagi faktor eksternal lainnya.

Hal-hal tersebut menyebabkan stress pada kulit, dan pada tingkat tertentu bisa menjadi luka. Dimana luka bisa dibagi menjadi beberapa jenis:

Terbuka/Tertutup : Luka terbuka adalah luka dengan kerusakan jaringan kulit hingga jaringan di bawah kulit bisa terlihat dari luar atau terekspos, seperti robek. Sementara yang tertutup tidak sampai memperlihatkan organ dan jaringan di bawah kulit.

Akut/Kronik : Luka jenis ini tergantung pada seberapa lama ia sembuh. Luka akut bisa sembuh tanpa komplikasi dalam waktu yang bisa diperkirakan, sementara luka kronis butuh waktu lebih lama untuk sembuh dan seringkali mengalami komplikasi.

Bersih/Terkontaminasi : Luka yang bersih adalah yang tidak terapapar kotoran atau benda lain dari luar, sementara yang terkontaminasi (juga disebut luka infeksi) bisa mengandung kotoran, bakteri atau benda-benda lainnya.

Pada beberapa orang, penyembuhan luka bisa berlangsung cukup lama, bahkan mengarah pada infeksi. Sebenarnya apa yang membuat luka sulit sembuh, dan kenapa bisa berbeda pada tiap orang?

Faktor Penghambat Penyembuhan Luka

Proses sembuhnya luka tidak selalu berbentuk garis lurus dari A ke Z – luka bisa juga memburuk atau lambat perbaikannya. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan penyembuhan luka menjadi terhambat, seperti:

1. Usia

Penambahan umur seseorang bisa mempengaruhi semua hal dalam tubuh, termasuk struktur dan fungsi kulit. Semua mulai melambat seiring bertambahnya usia, salah satunya adalah proses penyembuhan luka.

Kulit semakin menipis dan tubuh menunjukkan respon peradangan yang berkurang. Artinya, semakin tua seseorang, semakin rentan pula kulitnya untuk terluka dan akan lebih lambat untuk sembuh.

2. Nutrisi

Gizi yang cukup dalam tubuh adalah faktor penting untuk penyembuhan luka yang optimal. Luka akan sulit sembuh jika tubuh kekurangan gizi yang penting untuk memperbaiki dan menumbuhkan sel baru.

3. Kegemukan

Orang yang berat badannya melewati 20% berat ideal memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena infeksi saat proses penyembuhan luka.

4. Kelembaban Kulit

Jika kadar air dalam kulit kurang dari kebutuhan normal, maka kulit akan lebih berisiko untuk terkena kelainan dan menebal – yang akan menghambat penyembuhan luka. Di sisi lain, bila kulit terlalu basah pun akan lebih mudah terinfeksi jika terluka.

5. Kondisi Kronis

Penyakit kronis adalah faktor yang memberikan efek langsung pada kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri secara alami. Kondisi ini termasuk diabetes, kekurangan gizi, dan buruknya sistem kekebalan tubuh.

Diabetes punya peran penting dalam menghambat sembuhnya luka karena menyebabkan buruknya aliran darah. Diabetes kering dan basah juga cenderung menyebabkan gangrene – luka yang biasanya sulit sembuh. Penting sekali untuk mengendalikan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes agar luka yang terjadi bisa lebih cepat sembuh.

6. Kulit Kering

Orang yang kulitnya cenderung kering, terutama yang sudah berusia lanjut, lebih berisiko untuk terkena gangguan kulit, pengelupasan, infeksi, dan penebalan kulit akibat gesekan atau terlalu sering menggaruk. Kondisi ini juga salah satu faktor penghambat penyembuhan luka.

7. Pengobatan

Beberapa jenis obat seperti aspirin dan ibuprofen bisa mengganggu tahap peradangan yang sebenarnya adalah proses penyembuhan. Antikoagulan atau pengencer darah bisa mengganggu penggumpalan darah untuk menutup luka, dan immunosuppressants bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi jika terjadi luka.

8. Infeksi

Pada saat luka terjadi, kemungkinan besar banyak bakteri yang masuk ke dalamnya. Namun, kekebalan tubuh dan ukuran luka bisa menjadi penentu apakah kemudian luka ini akan terinfeksi oleh bakteri yang masuk atau tidak.

Jika kondisi tubuh baik dan sehat, maka luka akan sembuh dengan cepat. Sebaliknya, bila sistem kekebalan tubuh cenderung buruk, maka ada kemungkinan infeksi akan terjadi dan luka akan lebih lambat untuk sembuh.

Cara Menyembuhkan Luka Dengan Cepat

Ada banyak cara agar luka bisa sembuh dengan cepat, terutama bila tubuh kita sehat dan tidak mengalami faktor-faktor penghambat penyembuhan luka seperti yang disebutkan di atas. Beberapa cara berikut, secara umum, bisa membantu luka untuk pulih lebih cepat:

  • Istirahat yang Cukup

Ketika kita tidur, tubuh bekerja memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dengan lebih optimal. Kurangnya istirahat bisa memperlambat penyembuhan luka karena proses peradangan tidak punya cukup waktu untuk pulih.

  • Menjaga Asupan Makanan

Kandungan nutrisi yang baik dalam tubuh akan membantu sistem imun untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka dan mempercepat kesembuhannya. Makanan yang kaya akan kandungan vitamin A dan zat besi – seperti bayam, kale, jamur, jahe, dan yogurt – sangat dianjurkan untuk dikonsumsi saat tubuh dalam masa pemulihan luka.

  • Menjaga Aktivitas Tubuh

Jika memungkinkan, tetaplah beraktivitas untuk menjaga kelancaran aliran darah di sekitar luka yang bisa membantunya untuk sembuh lebih cepat. Konsultasikan pada dokter, jika luka cukup serius, mengenai aktivitas fisik apa yang aman untuk dilakukan.

  • Jaga Luka Tetap Bersih dan Tertutup

Meskipun luka sudah tampak membaik, pastikan untuk tetap menjaganya bersih dan tertutup sampai dokter menyatakan balutannya boleh dibuka.

Kulit membutuhkan kadar kelembaban yang cukup dan suhu yang hangat agar bisa sembuh dengan baik dan cepat. Luka yang terjaga kebersihannya juga akan terhindar dari infeksi sehingga tidak akan bertambah buruk.

Mengingat ada banyak jenis luka dengan tingkat keparahan yang berlainan, maka perawatan untuk tiap-tiap luka pun bisa membutuhkan penanganan yang berbeda. Tips diatas adalah cara yang paling umum untuk jenis luka yang paling banyak terjadi sehari-hari.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment