Daftar isi
Apa Itu Bibir Sumbing?
Bibir sumbing merupakan kondisi belahan yang terdapat pada bagian atas bibir di mana kelainan bawaan ini juga sebenarnya dapat terjadi pada langit-langit mulut [1,2,3,4,5,6,7].
Tidak menyatunya jaringan pada bibir bayi selama masa kehamilan sang ibu menjadi alasan dasar kondisi kelainan ini terjadi pada bayi sewaktu lahir.
Bila sumbing terjadi pada langit-langit mulut, maka kondisi ini dikenal dengan istilah langit-langit sumbing.
Kondisi ini disebabkan oleh tidak menyatunya langit-langit mulut bayi selama masih di dalam kandungan di mana penyatuan ini merupakan proses alami yang terjadi di trimester pertama kehamilan.
Selain itu, sumbing dapat pula terjadi pada bibir bagian kiri, kanan maupun tengah.
Tinjauan Bibir sumbing adalah sebuah kondisi kelainan yang dialami bayi sejak lahir dengan terdapatnya belahan atau celah pada bibir (bagian atas, tengah, kanan atau kiri) maupun pada langit-langit mulut.
Fakta Tentang Bibir Sumbing
- Di Amerika Serikat, sekitar 2.800 bayi lahir dengan kondisi bibir sumbing tanpa langit-langit sumbing, sekitar 1.700 bayi lahir dengan langit-langit sumbing, dan sekitar 1,600 bayi lahir dengan kedua kondisi di saat yang sama (bibir sumbing dan langit-langit sumbing) [1].
- Bibir sumbing adalah sebuah kondisi yang jauh lebih umum terjadi pada populasi di Asia dengan 2 dari 1000 kasus [2].
- Sementara itu, hanya 1 dari 1000 kasus bibir sumbing pada bayi keturunan Afrika-Amerika dan bayi keturunan Kaukasus [2].
- Jumlah kasus bayi lahir dengan bibir sumbing di Indonesia, termasuk yang mengalami langit-langit sumbing adalah sekitar 3000-6000 per tahunnya [3].
- Di Indonesia, kasus bibir sumbing tanpa langit-langit sumbing adalah sebesar 21%, kasus langit-langit sumbing tanpa bibir sumbing adalah sebesar 33%, dan kasus langit-langit sumbing bersamaan dengan bibir sumbing adalah sebesar 46% [3].
Penyebab Bibir Sumbing
Penyebab pasti kondisi bibir sumbing belum diketahui hingga kini, namun faktor lingkungan atau faktor genetik menjadi dugaan kuat alasan kelainan bawaan ini dapat terjadi.
Para pasangan suami istri perlu mengetahui apa saja faktor yang memperbesar potensi melahirka bayi dengan kondisi sumbing.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dimaksud dan para calon orangtua sebaiknya memahaminya [1,2,3,4,5,6,7].
- Defisiensi Asam Folat
Selain berakibat pada bayi lahir prematur dan lahir dengan berat badan rendah, ibu hamil yang mengalami kekurangan asam folat akan meningkatkan risiko bayi lahir sumbing.
Asam folat sangat penting bagi kelangsungan kehamilan karena pembentukan sel darah merah didukung oleh nutrisi ini.
- Paparan Zat Kimia Tertentu
Para ibu hamil yang memiliki kebiasaan konsumsi alkohol serta merokok, risiko bayi lahir sumbing lebih besar dari yang dibayangkan.
Zat-zat berbahaya yang terkandung dalam rokok maupun minuman keras dapat berdampak buruk bagi tumbuh kembang janin.
Ketidaksempurnaan tumbuh kembang janin dapat terjadi akibat paparan zat-zat kimia.
Selama kehamilan bila sang calon ibu mengalami obesitas, risiko bayi lahir dengan kondisi langit-langit sumbing atau bibir sumbing juga cukup besar.
- Faktor Genetik
Pasangan suami istri (salah satu atau keduanya) yang memiliki kondisi bibir sumbing atau langit-langit sumbing berkemungkinan menurunkannya pada calon anak.
Riwayat bibir sumbing pada orangtua dapat meningkatkan risiko kondisi yang sama pada anak mereka saat lahir.
- Penyakit Diabetes
Seorang wanita dengan kondisi diabetes sebaiknya perlu berhati-hati bila berencana untuk hamil.
Bayi berisiko tinggi lahir dengan kondisi bibir sumbing bila sang ibu memiliki penyakit diabetes.
Untuk kemungkinan faktor penyebab ini, konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan program kehamilan agar lebih aman.
- Faktor Jenis Kelamin
Risiko bibir sumbing jauh lebih tinggi terjadi pada bayi laki-laki daripada perempuan.
Cacat lahir ini perlu diwaspadai karena bibir sumbing dapat juga disertai dengan kondisi langit-langit sumbing pada kebanyakan kasus.
Sementara itu, risiko langit-langit sumbing tanpa bibir sumbing justru lebih tinggi pada bayi perempuan.
- Kondisi Medis atau Kelainan Tertentu
Beberapa kondisi seperti sindrom Van der Woude, sindrom Pierre Robin, dan sindrom DiGeorge adalah jenis kelainan atau cacat lahir yang juga meningkatkan risiko bibir sumbing.
Walau jarang, bibir sumbing dapat menjadi bagian dari beberapa kondisi medis tersebut sehingga diperlukan tes genetik untuk mewaspadai kondisi ini.
- Penggunaan Obat Tertentu
Beberapa jenis obat dapat yang dikonsumsi oleh ibu hamil, khususnya selama dalam trimester pertama dapat menimbulkan bahaya.
Obat steroid dan anti kejang adalah jenis obat yang perlu dihindari dan dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter sebelum menggunakan.
Apakah terdapat potensi besar untuk melahirkan bayi berikutnya dengan masalah bibir sumbing?
Pada kebanyakan kasus bibir sumbing, risiko memiliki anak kedua, ketiga dan seterusnya dengan masalah bibir sumbing tergolong kecil [7].
Potensi tetap ada, namun hanya dalam persentase 2-8%, bahkan ketika sang orangtua memiliki riwayat bibir sumbing, potensi memiliki anak dengan masalah yang sama memiliki persentase sama.
Hanya saja, kondisi kelainan bawaan lain seperti halnya sindrom DiGeorge yang dialami salah satu dari orangtua dapat memperbesar potensi anak-anak lahir dengan bibir sumbing.
Tinjauan - Faktor genetik diduga menjadi penyebab utama kelainan bawaan seperti bibir sumbing pada bayi baru lahir. - Namun beberapa faktor lain disebut dapat menjadi pemicu, seperti konsumsi alkohol dan merokok selama kehamilan, kelainan bawaan lain, paparan zat kimia tertentu, penggunaan obat tertentu selama hamil, obesitas dan diabetes pada calon ibu, serta faktor jenis kelamin anak.
Gejala Bibir Sumbing
Bibir sumbing pada umumnya terlihat secara fisik ketika bayi lahir di mana tanda-tanda yang paling nampak antara lain seperti [1,2,4,7] :
- Pada bagian atas bibir atau langit-langit mulut terdapat celah yang berpengaruh pada kedua sisi wajah atau salah satunya.
- Pada langit-langit mulut terdapat celah yang tak berdampak buruk apapun untuk penampilan wajah.
- Pada bibir bagian luar terdapat celah mirip sobekan kecil. Namun ada pula kasus di mana sobekan lebih panjang dan berawal dari bibir menuju gusi atas maupun langit-langit mulut sampai hidung bagian bawah.
- Pada kondisi langit-langit sumbing, bayi sulit menelan, susah makan, infeksi telinga kronik, hingga sengau atau suara yang berasal dari hidung.
Dokter biasanya langsung dapat melihat kejanggalan pada tampilan bibir bayi yang baru lahir.
Namun bila bayi mengalami gejala-gejala langit-langit sumbing, segera bahwa ke dokter dan konsultasikan.
Tinjauan Celah atau belahan terdapat pada bibir bagian atas bayi baru lahir yang juga berpotensi dijumpai pada langit-langit mulut bayi. Jika langit-langit sumbing terjadi, bayi akan sulit makan, sulit menelan, suara mengalami perubahan menjadi sengau, dan/atau mengalami infeksi telinga kronik.
Pemeriksaan Bibir Sumbing
Dalam mendeteksi bibir sumbing pada calon bayi atau bayi yang baru lahir, beberapa metode berikut ini adalah yang paling umum diterapkan [1,2,3,4,6,7] :
Para ibu hamil trimester pertama sebenarnya sudah dapat mengetahui kondisi janin, apakah janin bermasalah dalam tumbuh kembangnya atau tidak.
Bahkan pada kehamilan usia minggu ke-18 hingga ke-21, ibu hamil dapat menemui dokter dan menempuh pemeriksaan USG untuk mendeteksi kondisi bibir sumbing pada janin.
- Pemeriksaan Fisik
Tak seluruh kasus bibir sumbing dapat terdeteksi secara langsung melalui USG.
Bila demikian, maka biasanya pada 72 jam pertama sejak bayi lahir dokter langsung memeriksa kondisi fisik bayi.
Jika terdapat kelainan bawaan pada fisik bayi, maka akan nampak, khususnya bibir sumbing yang dapat terdeteksi dengan mudah.
Tinjauan USG sewaktu usia kandungan masih awal (18-21 minggu) cukup dapat diandalkan dalam mendeteksi bibir sumbing pada calon bayi. Jika bayi sudah lahir, pemeriksaan fisik bayi 72 jam pertama dari waktu bayi lahir akan dilakukan oleh dokter.
Penanganan Bibir Sumbing
Penanganan bibir sumbing bertujuan utama membantu mengembalikan kemampuan anak dalam beraktivitas makan serta minum seperti normalnya.
Selain itu, prosedur bedah akan memperbaiki kemampuan bicara dan mendengar.
Penampilan wajah yang semula tampak kurang juga dapat diatasi melalui operasi.
Beberapa metode operasi yang umumnya diterapkan antara lain adalah [1,2,3,4,6,7] :
- Operasi Bibir Sumbing
Pada prosedurnya, dokter perlu membuat sayatan di kedua sisi celah yang terdapat pada bibir.
Lalu, hal ini dilanjutkan dengan membentuk lipatan jaringan yang kemudian dokter jahit sebagai langkah menyatukannya.
Dengan demikian, celah bibir berhasil ditutup dan fungsi sekaligus penampilan bibir kembali baik.
Bayi berusia minimal 10 minggu sudah boleh menempuh operasi ini, yang tentu saja harus dengan konsultasi dan persetujuan dokter.
Namun secara umum, anak penderita bibir sumbing usia 10 minggu hingga 1 tahun adalah yang paling kerap menempuh jalur operasi.
Tak hanya perihal usia, dokter akan mempertimbangkan berat badan dan kondisi tubuh anak secara menyeluruh sebelum menjalani operasi.
Jika dokter merasa perlu, di saat yang sama dokter dapat juga melakukan pembedahan pada hidung.
- Operasi Langit-langit Sumbing
Operasi ini bertujuan utama menutup celah yang ada pada sepanjang langit-langit mulut dan memperbaikinya.
Hanya saja untuk prosedur operasi ini kemungkinan pasien harus melaluinya beberapa kali untuk berhasil menutup celahnya.
Pada kedua sisi celah akan dibuat sayatan oleh dokter sehingga jaringan dan otot langit-langit mulut dapat diperbaiki posisinya.
Jika sudah tepat, maka dokter akan menjahitnya di mana hal ini mungkin masih harus dilanjutkan dengan operasi cangkok tulang langit-langit mulut.
Bila perlu, dokter akan merekomendasikan operasi lanjutan tersebut agar artikulasi bicara anak normal dan struktur rahang atas kembali baik.
Anak dengan usia 6 bulan sampai 18 bulan sudah diperbolehkan untuk menempuh jalur operasi.
Sementara operasi lanjutan hanya dapat ditempuh bila usia anak sudah mencapai setidaknya 8-12 tahun.
- Operasi Tabung Telinga
Pada kasus langit-langit sumbing, anak-anak yang sudah genap berusia 6 bulan dapat menempuh operasi pemasangan tabung telinga.
Langkah operasi ini bertujuan utama mencegah supaya anak tidak kehilangan pendengarannya.
Dan umumnya, operasi ini dapat dilakukan bersama dengan operasi langit-langit sumbing maupun operasi bibir sumbing tentu setelah dikonsultasikan dengan dokter yang menangani.
- Operasi Memperbaiki Penampilan
Operasi tambahan atau lanjutan yang dapat pula ditempuh oleh anak bila sudah tumbuh lebih besar adalah operasi untuk memperbaiki penampilan.
Untuk penampilan wajah yang lebih baik, terutama pada bagian hidung, bibir, dan mulut maka operasi ini biasanya akan direkomendasikan oleh dokter.
Hanya saja, operasi untuk memperbaiki penampilan harus menunggu sampai anak setidaknya berusia remaja menjelang usia dewasa.
Setelah operasi ditempuh, dokter masih akan melanjutkan pemantauan terhadap pasien [1,3].
Jika diperlukan, terdapat pengobatan yang terus dilanjutkan hingga pertumbuhan anak berhenti atau kurang lebih ketika anak sudah berusia 21 tahun.
Tinjauan Operasi adalah langkah penanganan utama bagi penderita bibir sumbing, baik itu operasi bibir sumbing, operasi langit-langit sumbing, operasi perbaikan penampilan, operasi tabung telinga, atau keempatnya ditempuh secara bersamaan tergantung usia dan kondisi tubuh pasien.
Komplikasi Bibir Sumbing
Bayi penderita bibir sumbing berpotensi mengalami komplikasi yang dapat membahayakan kesehatannya saat ia dalam masa pertumbuhan [1,2,6].
- Bayi kesulitan dalam mengisap ASI.
- Jaringan parut hipertrofik.
- Gangguan pertumbuhan gigi, di mana hal ini terjadi sebagai akibat dari belahan atau celah yang meluas. Jika celah memanjang sampai ke bagian atas gusi, maka tumbuhnya gigi akan mengalami gangguan.
- Gangguan hingga kehilangan pendengaran, di mana hal ini disebabkan utamanya oleh cairan yang menumpuk di dalam telinga sekaligus risiko infeksi pada telinga yang terus-menerus terjadi.
- Kesulitan bicara, yang bahkan akan berdampak pula pada gangguan komunikasi pada anak. Perkembangan suara pun bermasalah dan anak akan memiliki suara sengau nantinya.
- Pengaruh terhadap penampilan wajah.
Pada kasus komplikasi seperti yang telah disebutkan, orangtua perlu membawa anak ke dokter untuk menjalani pengobatan lanjutan.
Beberapa langkah pengobatan yang diperlukan oleh anak antara lain adalah :
- Penggunaan botol atau alat khusus yang berguna membantu supaya bayi tetap dapat memperoleh cukup ASI setiap hari.
- Pemberian obat untuk mengatasi infeksi telinga.
- Penggunaan alat bantu dengar bila pendengaran anak menurun.
- Pemberian terapi bicara untuk membantu anak berkomunikasi lebih baik.
- Pemasangan kawat gigi jika diperlukan.
Tinjauan Infeksi telinga berulang, kesulitan mendapatkan ASI, penurunan fungsi pendengaran, hingga kesulitan bicara dan gangguan pertumbuhan gigi dapat terjadi pada bayi dengan bibir sumbing yang tidak segera ditangani.
Pencegahan Bibir Sumbing
Pada orangtua yang memiliki anak pertama dengan masalah kelainan bawaan ini, tentu menjadi pertimbangan dan kekhawatiran tersendiri untuk memiliki anak kedua.
Kemungkinan melahirkan anak kedua atau anak berikutnya dengan masalah bibir sumbing membuat orangtua menjadi ragu mungkin.
Walau tak dapat dicegah sama sekali, namun beberapa upaya berikut dapat diterapkan untuk setidaknya menurunkan risiko bibir sumbing pada anak [1].
- Konsultasi dan tes genetik sebelum merencanakan kehamilan, terutama bila riwayat bibir sumbing terdapat pada anggota keluarga atau anak pertama.
- Selama kehamilan, para ibu hamil perlu menghindari konsumsi alkohol dan menghindari aktivitas merokok.
- Konsumsi vitamin resep dokter sebelum hamil dan mengonsumsi makanan penuh nutrisi seimbang (termasuk memenuhi kebutuhan tubuh akan asam folat).
Tinjauan Konsultasi dan tes genetik saat memiliki rencana program kehamilan, menghindari paparan zat kimia berbahaya selama kehamilan (melalui penggunaan obat terlarang, obat tertentu, dan alkohol), serta mengonsumsi vitamin yang dokter resepkan sebelum hamil adalah langkah meminimalisir kelainan bawaan bibir sumbing pada anak.