Situs Inversus: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Situs inversus adalah kondisi dimana posisi organ-organ internal berada terbalik atau pencerminan dari anatomi normal. Kondisi ini dapat terjadi sendiri tanpa adanya gangguan lain, namun dapat juga menjadi... bagian dari sindrom atau penyakit lainnya. Cacat jantung kongenital terjadi pada 5-10% dari orang yang memiliki kondisi situs inversus. Pada kondisi dimana tidak ada gangguan lain, tidak ada terapi yang dilakukan. Namun jika situs inversus berhubungan dengan kondisi penyakit lain, maka terapi difokuskan pada gangguan yang ada beserta gejala yang menyertainya. Read more

Apa Itu Situs Inversus?

Situs inversus merupakan kondisi genetik dimana organ-organ yang ada di dalam dada dan perut memiliki posisi yang terbalik dari posisi yang sewajarnya [1].

Dalam kondisi ini, susunan organ dalam seperti jantung, hati, paru-paru dan yang lainnya berada dalam bayangan cermin dari anatomi normal [2].

Misalnya jantung pada umumnya memiliki posisi yang menghadap ke kiri, namun pada kondisi ini atrium kiri jantung berada di posisi kanan [1].

Situs inversus adalah kondisi yang sangat jarang terjadi, menurut sebuah penelitian kondisi ini hanya terjadi pada 1 dari 10.000 orang atau sekitar 0,0001% dari populasi manusia di seluruh dunia.

Jenis-jenis Situs Inversus

Terdapat dua jenis tipe utama dari situs inversus yaitu dekstrokardia dan levocardia. Dekstrokardia adalah kondisi dimana jantung seseorang menghadap ke arah kanan namun organ yang lain dalam posisi yang normal [1].

Sedangkan levocardia adalah kondisi ketika jantung seseorang berada di sisi kiri yang mana hal itu normal, namun organ yang lainnya dalam posisi terbalik dan kondisi ini lebih jarang terjadi.

Subtipe yang lain yaitu situs ambigu. Kondisi ini terjadi ketika beberapa organ dalam tubuh berada pada posisi yang tidak normal tetapi polanya mudah untuk ditentukan [1].

Gejala Situs Inversus

Pada situs inversus, semua organ tubuh tetap berfungsi dengan baik sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa penderitanya tidak mengalami tanda dan gejala apapun [1].

Banyak orang dengan situs inversus yang tidak memiliki masalah kesehatan yang terkait dengan kondisi ini [2].

Namun di sisi lain, seseorang bisa saja mengalami disfungsi jantung dan penumpukan lendir di paru-paru mereka akibat dari kondisi kelainan paru-paru yang disebut sebagai primary ciliary dyskinesia (PCD).

Dan ketika seseorang juga memiliki kondisi lain seperti sindrom kartagener atau tardive ciliary primer, mereka mungkin akan mengalami gejala lain yang bisa muncul [2].

Penyakit sindrom kartagener terjadi ketika situs inversus, sinusitis dan bronkiektasis muncul secara bersamaan pada seorang pasien [3].

Penyebab Situs Inversus

Penyebab situs inversus merupakan kondisi genetik resesif autosom. Seorang ibu dan ayah yang tidak terkena dampak dari kondisi ini memiliki peluang 1 dari 4 untuk memiliki anak dengan situs inversus. Oleh sebab itu kondisi ini sangat langka [1].

Situs inversus bisa terjadi dengan sendirinya (tanpa disertai kelainan atau kondisi lain) tetapi juga bisa terjadi akibat adanya kelainan tertentu. Penyebab yang mendasari kondisi ini sangatlah kompleks [2].

Situs inversus juga terlihat pada si kembar “mirror image” yang terjadi ketika pembelahan embrio yang telah di buahi melambat dari biasanya selama masa kehamilan [1].

Diagnosa Situs Inversus

Pemerikasaan fisik yang menyeluruh disertai dengan radiografi pencitraan pada dada dan perut merupakan identifikasi yang dilakukan oleh dokter pada sebagian besar pasien dengan kasus situs inversus [2].

Situs inversus juga di diagnosis dengan melihat organ dalam melalui [1]:

Seseorang dengan situs inversus mungkin tidak menyadari adanya kondisi ini pada tubuh mereka karena jarang menimbulkan suatu gejala, hingga dokter menemukannya namun dengan alasan pemeriksaan yang berbeda.

Dokter akan melakukan studi pencitraan untuk menentukan jenis situs inversus yang tepat yang dialami oleh seseorang.

Dokter biasanya akan mendiagnosa kondisi situs inversus pada seseorang apabila mereka mengeluhkan rasa nyeri di bagian perut atau dada, namun di lokasi yang berbeda dari sumbernya [2].

Cara lain yang dilakukan dokter untuk mengetahui situs inversus adalah dengan mendengarkan detak jantung pasien menggunakan stetoskop. Detak jantung pada umumnya terdengar lebih keras di bagian bawah jantung di sisi kiri dada seseorang [1].

Namun, pada seseorang yang mengalami situs inversus dengan jantung yang mengarah ke kanan, suara detak jantungnya akan lebih keras di bagian kanan dada.

Pengobatan Situs Inversus

Penderita situs inversus yang tidak disertai dengan kelainan yang lain tidak memerlukan perawatan secara khusus [2].

Bagi banyak pasien yang menderita situs inversus kondisi tersebut tidak memiliki gejala. Apabila penderita mengalami komplikasi seperti kelainan jantung, dokter akan menangani gejala yang timbul tersebut [1].

Karena situs inversus merupakan cacat lahir yang sangat langka dan terkadang kondisi tersebut tidak memiliki gejala, namun dalam kasus tertentu bisa menimbulkan gejala yang lebih serius.

Pada seseorang yang menderita situs inversus, apendisitis atau usus buntu akan menimbulkan rasa nyeri di perut bagian kiri bawah, bukan di bagian kanan bawah. Oleh sebab itu, perlu diagnosis medis yang tepat agar kecelakaan bedah akibat kegagalan mengenali anatomi yang terbalik dapat di cegah [2].

Dengan menggunakan alat-alat medis, dokter dapat memastikan perawatan yang tepat bagi penderita situs inversus yang mungkin diperlukan dalam situasi medis darurat.

Pencegahan Situs Inversus

Tindakan pencegahan berikut akan dilakukan oleh dokter selama prosedur anestesi yang dilakukan pada pasien dengan situs inversus, seperti [3]:

  • Intubasi batang utama dapat terjadi di sisi kiri dan harus di ingat saat melakukan intubasi trakea. Intubasi merupakan tindakan prosedur medis yaitu memasukkan tabung ke dalam tubuh manusia untuk membantu alat pernapasan mereka
  • Dalam kasus pembalikan pembuluh darah besar, pada vena jugularis di leher bagian kiri akan di utamakan untuk kanulasi (untuk menghindari duktus toraks dan untuk memastikan akses langsung ke atrium kanan)
  • Elektroda EKG dan bantalan defribilasi (cara yang dilakukan untuk mengembalikan normalitas pada jantung) harus di tempatkan secara terbalik
  • Pada bedah toraks, harus di perhatikan sebelum memilih selang lumen ganda
  • Pasien harus di evaluasi terlebih dahulu untuk penyakit kardiovaskular dan penyakit atau kelainan yang lainnya
  • Kelainan seperti bronkiektasis dan sindrom kartagener akan dipertimbangkan oleh dokter pada pasien ini sebelum melakukan pembedahan
  • Deteksi dini pada situs inversus sangat penting dilakukan untuk mencegah kecelakaan bedah yang tidak di sengaja di masa depan

Penelitian dapat membantu kita untuk lebih memahami penyakit dan dapat mengarahkan kita pada diagnosis dan pengobatan yang diberikan dokter dengan lebih tepat [2].

Penting untuk selalu waspada dengan kondisi kesehatan Anda. Oleh sebab itu untuk mencegah kondisi lain yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter agar Anda bisa mengetahui dengan pasti kondisi kesehatan Anda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment