Daftar isi
Fungsi Sleeve Gastrectomy
Sleeve gastrectomy merupakan salah satu jenis operasi bariatrik, yaitu prosedur pembedahan yang dilakukan untuk menurunkan berat badan.[1]
Pada operasi ini, dokter akan membuat perut pasien lebih kecil sehingga pasien makan lebih sedikit. Karena ukuran perut yang mengecil, maka rasa lapar juga akan berkurang.[1]
Prosedur sleeve gastrectomy biasanya dilakukan menggunakan teknik laparoscopy, yaitu sebuah instrumen yang disebut laparoskop akan dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui beberapa sayatan di perut bagian atas. Dokter akan mengurangi secara permanen ukuran perut menjadi 15-25% dari ukuran aslinya.[2,3]
Sleeve gastrectomy berfungsi untuk membantu menurunkan berat badan berlebih dan mengurangi risiko masalah kesehatan terkait berat badan yang berpotensi mengancam jiwa, termasuk:[2]
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
- Apnea tidur obstruktif, gangguan tidur karena pernapasan berhenti beberapa kali
- Diabetes tipe 2
- Stroke
- Kanker
- Infertilitas
Dokter akan merekomendasikan sleeve gastrectomy pada pasien yang memiliki kondisi medis seperti berikut:[1,2]
- Telah melakukan diet, olahraga, dan mengonsumsi obat penurun berat badan, namun belum berhasil
- Skor indeks massa tubuh (BMI) 40 atau lebih (obesitas ekstrim)
- Skor indeks massa tubuh (BMI) 35 sampai 39 dan memiliki masalah kesehatan terkait berat badan yang serius, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi
- Kelebihan berat badan yang berisiko pada kondisi kesehatan
Persiapan Sleeve Gastrectomy
Sebelum menjalani prosedur sleeve gastrectomy, terdapat beberapa persiapan yang perlu pasien lakukan, seperti:
- Memulai program aktivitas fisik dan berhenti merokok selama berminggu-minggu sebelum prosedur
- Memberitahu dokter mengenai obat, vitamin, dan suplemen yang sedang dikonsumsi
- Berhenti makan dan minum beberapa jam sebelum prosedur
Prosedur Sleeve Gastrectomy
Secara umum rangkaian prosedur sleeve gastrectomy, meliputi:[1,4]
- Dokter akan memberikan anestesi umum, di mana pasien akan mati rasa dan tertidur serta ventilator untuk bernafas selama operasi
- Kemudian, dokter membuat beberapa sayatan di perut bagian atas untuk memasukkan instrumen yang disebut laparoskop, sebuah tabung tipis yang dilengkapi dengan kamera di ujungnya. Instrumen ini terhubung dengan monitor di ruang operasi.
- Dokter lalu memasukkan instrumen medis lain melalui sayatan yang berbeda untuk membagi perut menjadi dua bagian yang tidak sama. Sekitar 80% lengkung luar perut akan dipotong dan disingkirkan
- Tepi 20% sisanya kemudian dijepit atau dijahit menjadi satu. Tindakan ini membuat perut berbentuk seperti pisang yang ukurannya hanya sekitar 25 persen dari ukuran aslinya.
- Terakhir, dokter akan mengeluarkan instrumen dari tubuh dan menutup sayatan dengan jahitan
Pasien akan berada di ruang operasi sekitar satu jam. Setelah operasi selesai, Anda akan dipindahkan ke ruang pemulihan untuk perawatan pasca operasi.[1]
Pasca Sleeve Gastrectomy
Pada tujuh hari pertama, pasien hanya diperbolehkan mengonsumsi cairan bebas gula, nonkarbonasi, kemudian berlanjut mengonsumsi bubur selama tiga minggu, dan akhirnya ke makanan biasa sekitar empat minggu setelah operasi.[2]
Petunjuk lain yang perlu diperhatikan adalah:[2,4]
- Semua makanan harus dikunyah sampai halus sebelum ditelan.
- Pasien dilarang untuk minum saat makan, karena dapat menyebabkan perut terlalu kenyang.
- Minumlah cairan setengah jam setelah selesai makan.
- Hindari soda dan makanan ringan berkalori tinggi
- Mengonsumsi multivitamin dua kali sehari, suplemen kalsium sekali sehari, dan suntikan vitamin B-12 sebulan sekali seumur hidup
Selama beberapa bulan pertama setelah prosedur, pasien akan cukup sering melakukan pemeriksaan medis untuk memastikan kondisi kesehatannya.[2]
Pasien mungkin juga akan mengalami beberapa perubahan sebagai reaksi terhadap penurunan berat badan yang cepat dalam tiga hingga enam bulan pertama setelah sleeve gastrectomy, seperti:[2]
- Pegal-pegal
- Merasa lelah, seperti sedang flu
- Merasa kedinginan
- Kulit kering
- Rambut menipis dan rambut rontok
- Perubahan mood
Risiko Sleeve Gastrectomy
Operasi sleeve gastrectomy cenderung aman. Namun, seperti semua operasi besar, terdapat kemungkinan terjadinya risiko bagi pasien.
Beberapa risiko umum yang dapat terjadi setelah prosedur, yaitu:[1]
- Pendarahan. Pendarahan dapat terjadi dari luka operasi atau di dalam tubuh pasien
- Trombosis vena dalam. Penggumpalan darah di pembuluh darah vena dalam, biasanya terjadi di pembuluh darah kaki
- Emboli paru. Gumpalan darah yang menyumbat arteri pecah sehingga darah mengalir ke paru-paru
- Detak jantung tidak teratur
- Radang paru-paru. Rasa nyeri dapat menyebabkan pasien mengambil napas pendek yang bisa mengakibatkan infeksi paru-paru, seperti pneumonia.
Sementara, risiko spesifik dari tindakan medis ini, antara lain:[1]
- Kebocoran lambung. Cairan perut dapat bocor dari garis jahitan di perut pasien
- Stenosis. Bagian dari tepi lambung pasien dapat menutup, sehingga menyebabkan penyumbatan di perut.
- Kekurangan vitamin. Bagian perut yang diangkat, sebagian bertanggung jawab untuk penyerapan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan defisiensi, kecuali jika pasien mengonsumsi suplemen vitamin.
- Gastroesophageal reflux disease (GERD). Kondisi dimana asam lambung naik sampai esofagus. Mengubah ukuran perut dapat menyebabkan atau memperburuk GERD.
Pasien perlu memperhatikan pola makan dan kebiasaan olahraga untuk menurunkan dan menjaga berat badan tetap stabil setelah operasi.
Hasil Sleeve Gastrectomy
Sleeve gastrectomy dapat menurunkan berat badan dalam jangka panjang. Jumlah berat badan yang diturunkan tergantung dari perubahan kebiasaan gaya hidup pasien.
Berat badan dapat turun sekitar 60%, atau bahkan lebih, dari dalam waktu dua tahun.[2] Terdapat beberapa hal yang bisa membuat berat badan kembali naik, seperti:[1]
- Terlalu banyak makan
- Mengonsumsi makanan yang tidak sehat
- Jarang berolahraga