Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Kejang parsial adalah kejang yang dimulai pada satu area di otak, sehingga orang tersebut dalam keadaan sadar dan masih mampu untuk berinteraksi. Episode kejang ini biasanya singkat dan hanya berlangsung... kurang dari 2 menit. Gejala yang menyertai kejang ini dapat menyerupai gejala penyakit lain, seperti mual, nyeri perut, kesemutan, halusinasi, kelemahan atau mati rasa sementara pada wajah atau alat gerak, atau migren. Konsultasikan segera kepada dokter jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami tipe kejang seperti ini. Kejang ini bisa jadi merupakan suatu bagian dari epilepsi. Setiap orang dapat memiliki perasaan atau mengalami gejala yang berbeda. Dokter akan menanyakan bagaimana kondisi kejang, apa yang dirasakan pasien sebelum, selama, dan sesudah kejang terjadi, berapa lama kejang terjadi, riwayat kejang sebelumnya, dll. Penting bagi Anda untuk mengingat bagaimana proses kejang terjadi karena hal ini akan membantu dokter untuk menegakkan diagnosis. Read more
Otak manusia bekerja dengan mengirimkan sinyal listrik melalui neuron, yang merupakan sel saraf. [6]
Kejang terjadi jika ada lonjakan pada aktivitas ini yang menyebabkan sejumlah gejala fisik, seperti kontraksi otot, gangguan penglihatan, dan pingsan. [6]
Daftar isi
Apa itu Kejang Parsial?
Kejang Parsial adalah kejang yang hanya memengaruhi satu bagian otak saja, dan biasa dikenal juga dengan istilah Kejang Parsial Sederhana dan Kejang Fokal. [1, 2]
Kejang Parsial terjadi ketika ada aktivitas sinyal listrik yang tidak normal memengaruhi area kecil di otak. [2]
Kejang Parsial dapat terjadi dalam berbagai bentuk, tergantung pada area otak mana yang terpengaruh, seperti: [4, 5]
- Kejang motorik, yaitu kejang yang melibatkan perubahan aktivitas otot
- Kejang sensorik, yaitu kejang yang melibatkan perubahan sensasi seperti kesemutan atau mati rasa di bagian tubuh
- Kejang otonom, yaitu kejang yang melibatkan perubahan fungsi otonom tubuh seperti berkeringat atau merasa mual
- Kejang psikis, yaitu kejang yang melibatkan perubahan dalam pemikiran dan perasaan seperti ketakutan dan kesedihan, atau juga perubahan pengalaman seperti déjà vu
Kejang parsial sederhana biasanya berlangsung cepat, hanya sekitar satu atau dua menit saja dan tidak memengaruhi kesadaran penderitanya. [2, 3]
Gejala Kejang Parsial
Gejala Kejang Parsial sederhana bisa berbeda pada tiap orang, tergantung pada area otak yang terpengaruh. [5]
Secara umum, gejala Kejang Parsial yang timbul adalah sebagai berikut: [2, 4]
- Ada gerakan mata yang tidak biasa, seperti mata bergerak dari sisi ke sisi dengan cepat atau pandangan terpaku pada satu arah
- Tatapan kosong dari penderitanya
- Mati rasa
- Kesemutan
- Halusinasi, misalnya seperti melihat, mencium, atau mendengar hal-hal yang tidak ada
- Merasakan nyeri atau ketidaknyamanan pada anggota tubuh
- Perut terasa mual
- Kulit berkeringat
- Wajah memerah
- Pupil mata membesar
- Denyut jantung / denyut nadi cepat
- Merasakan déjà vu (perasaan seperti pernah mengalami kejadian yang sama sebelumnya)
- Perubahan mood atau emosi
- Untuk sementara waktu mengalami kesulitan berbicara
Penyebab Kejang Parsial
Sampai saat ini, belum diketahui penyebab pasti gangguan Kejang Parsial, walaupun dokter meyakini salah satu penyebabnya adalah faktor genetik. [4]
Meskipun begitu, ada beberapa faktor yang dapat memicu serangan Kejang Parsial, diantaranya: [3]
- Stres
- Konsumsi obat antikejang secara tidak teratur
- Demam
- Kelelahan
- Dehidrasi
- Konsumsi kafein yang berlebihan
- Infeksi
- Penggunaan antibiotik dan obat pereda nyeri
- Konsumsi alkohol
- Wanita yang sedang memasuki siklus menstruasi
Kapan Harus ke Dokter?
Anda harus segera menghubungi dokter apabila Anda atau ada anggota keluarga yang mengalami kejang dan termasuk dalam kondisi berikut ini: [3]
- Sebelumnya belum pernah mengalami kejang
- Menderita demam tinggi
- Sedang hamil
- Menderita diabetes
- Bila terluka selama kejang
- Kejang berlangsung hingga lebih dari 5 menit
- Berhenti bernapas atau kehilangan kesadaran setelah kejang
- Mengalami kejang beruntun, yaitu kejang lagi setelah yang kejadian kejang pertama
Pada beberapa orang, Kejang Parsial adalah indikasi bahwa kejang lain akan segera terjadi. [4]
Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit, maka dokter menganggapnya sebagai keadaan darurat medis. [4]
Diagnosis Kejang Parsial
Seorang dokter akan mendiagnosis kejang parsial sederhana dengan melihat riwayat kesehatan penderita, dan pemeriksaan fisik dan neurologis, [5]
Dokter juga dapat menggunakan beberapa metode berikut untuk mendiagnosis Kejang Parsial, yaitu: [4]
- Electroencephalogram (s), yaitu alat yang dapat merekam aktivitas listrik di otak, seperti lonjakan atau gelombang yang tidak biasa dalam pola aktivitas listrik. [4]
- Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Computed Tomography (CT) Scan, yang dapat menunjukkan bila ada jaringan parut, tumor, atau masalah struktural di otak. [4]
Pengobatan Kejang Parsial
Dengan pengobatan yang tepat, risiko terjadinya Kejang Parsial dapat diturunkan. [2]
Pengobatan yang diberikan oleh dokter akan didasarkan pada: [2]
- Jenis kejang yang diderita pasien
- Seberapa sering kejang terjadi
- Seberapa parah kejang yang dialami
- Usia pasien
- Kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan pada saat ini
- Riwayat kesehatan pasien
Ketika seseorang mengalami beberapa kali kejang, dokter biasanya meresepkan obat anti-kejang sebagai pengobatan pertama. [4]
Selain itu, ada juga beberapa pilihan pengobatan lainnya, yaitu: [4]
- Mengobati gula darah tinggi untuk mengurangi kejang fokal akibat diabetes.
- Mengobati pembengkakan otak agar dapat memperkecil ukuran area otak yang bisa memicu kejang.
- Mengobati penyebab infeksi otak seperti herpes ensefalitis juga dapat mengurangi risiko seseorang mengalami kejang.
- Menggunakan Vagus Nerve Stimulation (VNS), yaitu perangkat kecil yang berfungsi untuk mengubah aktivitas listrik di otak yang menyebabkan kejang.
- Melakukan pembedahan area otak untuk menghentikan kejang. Metode ini biasanya diambil sebagai pilihan terakhir.
Ada beberapa obat yang biasanya diresepkan oleh dokter untuk mengurangi frekuensi kejang, yaitu: [4]
- Carbamazepin (Tegretol)
- Lamotrigine (Lamictal)
- Oxcarbazepine (Trileptal)
- Phenytoin (Dilantin)
- Valproate (Depakote)
Satu hal yang wajib diingat adalah jika Anda mengonsumsi obat anti-kejang, maka Anda tidak boleh tiba-tiba berhenti meminumnya, karena hal tersebut juga dapat memicu kejang. [4]
Pencegahan Kejang Parsial
Kejang Parsial tidak selalu dapat dicegah, tetapi Anda bisa mengontrolnya dengan obat-obatan dan perubahan gaya hidup. [6]
Pastikan Anda mendapat istirahat yang cukup, konsumsi makanan sehat, berolahraga, dan menghindari stres. [6]
Selain itu, salah satu pilihan untuk mengontrol Kejang Parsial adalah dengan melakukan diet katogenik. [4]
Jika Anda ingin melakukan diet katogenik, maka pelaksanaannya harus dalam pengawasan ahli gizi. [4]