Di dalam otak kita terdapat neuron atau sel-sel saraf yang fungsinya mengirimkan informasi dengan cara mengantarkan impuls listrik, informasi yang kita terima dari dari otak tersebut membuat kita dapat menggerakan anggota tubuh kita. [3]
Impuls listrik otak dapat mengalami gerakan yang tidak normal dan hal ini bisa memunculkan gejala yang terlihat maupun tidak terlihat, gejala yang dimunculkan ini disebut kejang. Gejala kejang yang parah bahkan tidak dapat dikendalikan. Ada dua tipe kejang ada dua yaitu kejang umum dan kejang parsial. [1]
Kejang umum adalah kejang yang dialami pada kedua bagian otak, kejang umum ada beberapa jenis kejang umum, yaitu :
- Kejang Tonik: Menyebabkan otot menjadi tegang.
- Kejang Klonik: Menyebabkan gerakan-gerakan yang menyentak di seluruh badan dan berlangsung selama beberapa menit.
- Kejang Tonik-klonik: Adalah kejang kombinasi dari kejang tonik dan klonik.
- Kejang Mioklonik: Adalah kejang otot secara tiba-tiba dan terjadi dalam waktu yang singkat
- Kejang Petit-mal: Kejang ini biasanya menyebabkan mata anda berkedip berulang kali atau seperti sedang melamun dan hanya berlangsung beberapa detik.
- Kejang Atonik: Menyebabkan otot-otot menjadi lemas, kepala mengangguk-angguk dan terjatuh ke tanah. Berlangsung singkat sekitar 15 detik.
Daftar isi
Apa Itu Kejang Atonik
Kejang atonik terjadi saat otot anda tiba-tiba lemah dan anda tidak dapat mengendalikannya, biasanya terjadi selama 15 menit. Kejang atonik dikenal juga seperti serangan jatuh, karena biasanya menyebabkan seseorang terjatuh. [1]
Kejang atonik menyerang otot-otot pada bagian tubuh, seperti pada kepala dan leher dan melemahnya otot pada bagian lain yang dapat menyebabkan seseorang kehilangan kekuatan sehingga terjatuh. Kejang atonik tidak menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran saat terjadi serangan. [2]
Kejang atonik sering terjadi pada anak-anak, dan juga dapat berlanjut hingga dewasa. Kejang atonik ini biasanya dialami seseorang yang memiliki riwayat kejang tonik atau mioklonik.
Kejang atonik seringkali dimulai pada masa kanak-kanak dan paling sering terjadi pada anak-anak, meskipun dapat berlanjut hingga dewasa. Jenis kejang ini sering terjadi pada orang yang juga memiliki jenis kejang lain, seperti kejang tonik atau mioklonik. Kejang atonik pada umumnya dialami oleh orang yang memiliki sindroma Lennox-Gastaut (LSG) atau sindrom epilepsi yang dialami di usia awal anak-anak. [3]
Gejala Kejang Atonik
Gejala-gejala yang muncul jika seseorang mengalami kejang atonik, antara lain : [2]
- Lumpuh tiba-tiba pada satu atau lebih bagian tubuh
- Kepala mengangguk-angguk
- Kelopak mata terkulai
- Menjatuhkan barang yang sedang dipegang
- Terjatuh
- Tetap dalam kondisi sadar atau kehilangan kesadaran namun hanya sebentar
- Kejang berlangsung 15 detik atau kurang, bisa juga terjadi dalam beberapa menit
Kejang atonik lebih banyak dialami oleh bayi dan anak-anak, sebenarnya hal ini karena kejang atonik gejalanya nampak jika menyerang anak-anak. Kejang atonik dapat berlanjut hingga dewasa dan kebanyakan orang dewasa yang mengalami kejang atonik memiliki riwayat kejang saat masih anak-anak.
Orang dewasa dengan kebutuhan khusus seperti retardasi atau memiliki masalah dengan lobus frontal juga cenderung mengalami kejang atonik. Kejang atonik secara umum dikenal dengan epilepsi, sindrom dravet dan sindroma Lennox-Gastaut (LSG). [2, 3]
Penyebab Kejang Atonik
Gangguan-gangguan yang terjadi pada transmisi saraf di otak dapat membuat kerja transmisi menjadi tidak normal dan menyebabkan kejang, beberapa hal berikut dapat menjadi pemicunya: [3]
- Demam tinggi
- Kadar gula darah rendah
- Kadar gula darah tinggi
- Konsumsi obat-obatan atau alkohol
- Cedera kepala atau gegar otak
- Stroke
- Tumor otak
Penyebab kejang atonik lain bisa juga karena mutasi genetik, perkembangan otak yang tidak normal, perinatal hipoksia (kekurangan oksigen saat melahirkan bayi) dan infeksi pada saraf pusat. [2]
Apa Yang Harus Dilakukan Selama Kejang Atonik
Jika anda mengetahui keluarga atau teman anda sedang mengalami kejang atonik, hal utama adalah menjaga agar orang tersebut tidak terluka saat sedang mengalami serangan. Berikan ruang yang luas bagi orang tersebut dan jika memungkinkan letakkan bantal untuk menopang kepalanya. [1]
Beberapa hal berikut penting anda ketahui saat memberikan pertolongan pada seseorang yang sedang terkena serangan kejang : [1]
- Jangan tinggalkan keluarga atau teman anda saat sedang terjadi serangan kejang atonik, tetap temani dan jaga hingga serangan berhenti.
- Lepaskan kacamata atau kalung yang dipakai oleh penderita
- Jika serangan kejang terjadi saat seseorang sedang berdiri, baringkan orang tersebut di lantai atau tanah untuk mencegah jatuh.
- Jaga posisi penderita agar tubuhnya miring saat berbaring di tanah, hal ini untuk mencegah agar ia tidak tersedak muntah yang keluar.
- Jangan mencoba untuk menahan kejang yang sedang berlangsung
- Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut penderita, termasuk memberi minum.
Kapan Harus Ke Dokter
Jika anda tiba-tiba merasa kehilangan kekuatan otot anda, seperti tangan terkulai tiba-tiba, bahkan hanya beberapa detik, ini adalah pertanda anda harus segera ke dokter untuk mendapatkan diagnosa. Jika anda telah didiagnosa dengan kejang atonik, sebaiknya anda tetap rutin ke dokter agar perkembangan dan perubahan anda terus terpantau. [2]
Beberapa kondisi berikut menjadi alarm anda untuk segera mendapatkan tindakan medis ke rumah sakit : [2, 3]
- Otot pada bagian tubuh tertentu tiba-tiba lumpuh selama lebih dari 15 menit
- Kehilangan kesadaran beberapa saat
- Adanya otot yang berkedut tidak wajar pada bagian tubuh tertentu
- Terluka saat kejang berlangsung
- Mengalami serangan kejang ke dua
- Demam tinggi
- Memiliki riwayat diabetes
Diagnosis Kejang Atonik
Gejala kejang atonik paling mudah terlihat pada bayi dan anak-anak, namun orang dewasa dengan kondisi kesehatan tertentu juga dapat terkena serangan kejang atonik. Setelah anda mengalami gejala kejang atonik dan mengunjungi dokter, dokter akan mendiagnosa anda terlebih dahulu sebelum memberikan perawatan dan pengobatan. [2]
Dokter akan melakukan beberapa tindakan berikut untuk mendiagnosa kondisi anda : [2]
- Yang pertama dokter akan menanyakan riwayat medis anda, gejala dan aktivitas apa yang anda lakukan sebelum serangan kejang terjadi.
- Dokter akan menanyakan riwayat keluarga, karena epilepsi juga bisa didapatkan dari keturunan.
- Tes EEG atau elektroencephalogram adalah tes yang diberikan untuk menunjukkan aktivitas otak anda.
- Tes pencitraan, biasanya dokter akan merekomendasikan CT scan atau MRI
- Tes darah juga dilakukan untuk memeriksa elektrolit di dalam darah anda
- Tes jantung juga mungkin dilakukan untuk memeriksa ritme jantung atau tekanan darah anda.
Pengobatan Kejang Atonik
Setelah dokter memberikan diagnosa tentang kejang yang anda alami, dokter akan menentukan perawatan dan pengobatan apa yang anda butuhkan. Yang utama dalam perawatan kejang atonik adalah mengkontrol kejang, mengurangi frekuensi terjadinya kejang atau menghentikan serangan kejang tanpa mengganggu aktivitas normal penderita. [3]
Pengobatan yang diberikan dokter kepada penderita kejang atonik akan diberikan sesuai dengan hasil diagnosa dan evaluasi dokter. Beberapa perawatan yang diberikan dokter antara lain : [2]
- Obat-obatan, seperti obat anti epilepsi (AED)
- Mengubah diet, terutama bagi anak-anak disarankan mengkonsumsi lemak tinggi dan mengurangi jumlah karbohidra
- Memberikan VNS atau metode memberikan stimulus kepada saraf otak dengan impuls listrik
- Operasi pembedahan otak