Cetirizine adalah obat alergi yang dapat Anda beli secara bebas di apotek. Anda tidak memerlukan resep obat dari dokter. Obat ini berbentuk kapsul atau tablet dan dapat diminum sekali dalam sehari, serta obat ini akan bekerja dengan cepat. [1]
Harga obat cetirizine tidak terlalu mahal, biasa dijual sekitar kurang dari Rp.14.000 untuk beberapa merek seperti Zyrtec, Aller-Tec, dan Alleroff. [1]
Cetirizine tergolong sebagai obat yang aman dan efektif, tetapi Anda perlu perhatikan peringatan dan tindakan pencegahan tertentu saat mengonsumsi obat ini. [1]
Anda perlu mengetahui bagaimana obat ini bekerja, digunakan untuk apa, dan bagaimana cara mengonsumsinya dengan aman. [1]
Daftar isi
1. Menyebabkan Rasa Kantuk
Terdapat 11 hingga 14% dari orang yang mengonsumsi cetirizine melaporkan bahwa mereka merasa ngantuk setelah mengambil cetirizine. [2]
Hal ini membuat rasa kantuk menjadi efek samping paling umum terjadi. Efek obat akan berlangsung selama 24 jam, jadi rasa kantuk bisa Anda rasakan kapan saja. [2]
Anda perlu hindari meminum alkohol dan berhati-hati saat hendak mengendarai motor atau mobil jika obat ini memberikan Anda rasa kantuk. [2]
2. Membuat Anda Merasa Sakit Kepala
Efek samping yang satu ini kemungkinan bisa terjadi atau tidak terjadi dikarenakan obat cetirizine, karena penyebab dari sakit kepala bisa disebabkan oleh banyak hal. [2]
Jika memungkinkan, Anda bisa berhenti mengonsumsi obat untuk sementara waktu dan lihat jika akan membantu. [2]
Anda bisa konsultasi dengan apoteker untuk mengetahui obat alergi lainnya yang lebih baik untuk Anda. [2]
3. Mulut Akan Terasa Kering
Anda pasti akan merasa sangat jengkel ketika mulut Anda terasa kering. Terdapat kurang dari 10% orang yang mengonsumsi obat ini akan berakhir dengan mulut kering. [2]
Jika Anda mengalami respon alergi, jaringan Anda akan membuat lebih banyak cairan sehingga Anda akan mengalami pilek dan mata berair, serta antihistamin akan lebih mengeringkan mulut. [2]
Namun, Anda bisa atasi efek samping yang menyebabkan mulut kering dengan meminum air dan gunakan obat kumur yang bebas alkohol. Hindari obat kumur yang mengandung alkohol, sebab obat kumur tersebut akan membuat mulut semakin kering. [2]
4. Mengalami Insomnia
Obat ini akan membuat orang dewasa merasa ngantuk. Namun bagi anak-anak, mereka akan mengalami sedikit insomnia. [2]
Walaupun meminum obat ini di pagi hari juga tidak akan mencegah terjadinya insomnia nantinya, karena efeknya akan bertahan sepanjang hari. Anda bisa konsultasi ke dokter anak untuk mengganti obat lain. [2]
5. Sakit Tenggorokan atau Batuk
Bagi Anda yang mengalami sakit tenggorokan setelah meminum obat cetirizine, hal ini bisa disebabkan oleh selaput lendir Anda akan menjadi lebih kering, sehingga menyebabkan jaringan pada mulut Anda terasa sedikit lebih kering dan menyebabkan sakit tenggorokan.
Batuk dapat menjadi respon naluriah untuk melembabkan mulut Anda. Jadi, untuk mengatasi hal ini, Anda perlu tetap dehidrasi.
Tetapi, jika efek sampingnya menjadi parah, Anda bisa ganti ke antihistamin yang berbeda. [2]
6. Mengalami Sembelit
Efek samping sembelit sangat jarang terjadi, karena obat ini memiliki efek antikolinergik yang membuat obat dapat menghalangi neurotransmiter yang memengaruhi fungsi tubuh. [2]
Dalam kasus ini, terdapat reseptor tertentu yang dapat membantu motilitas usus yang dihalangi. Efek samping ini akan lebih umum terjadi pada seseorang yang lebih tua. [2]
Antihistami generasi pertama seperti Benadryl dapat memberikan efek samping, tetapi Zhyrtec merupakan antihistami generasi kedua dengan sedikit efek samping. [2]
Jika Anda mengalami sembelit, maka Anda perlu mencoba antihistami yang berbeda, menambahkan serat ke dalam diet Anda, dan tetap terhidrasi. [2]
Siapa yang Tidak Boleh Minum Cetirizine?
Obat cetirizine tidak cocok untuk beberapa orang. Untuk mengetahui lebih lanjut agar Anda bisa mengonsumsi obat dengan aman, berikut ini beberapa kondisi yang harus Anda beri tahu ke dokter atau apoteker ketika hendak mengonsumsi obat, yaitu [3]:
- Anda pernah memiliki reaksi alergi terhadap cetirizine atau obat lainnya
- Memiliki alergi pada aditif makanan (seperti pewarna atau pengawet makanan)
- Memiliki alergi terhadap kacang-kacangan atau kedelai
- Anda mengalami gagal ginjal
- Mengalami epilepsi atau masalah kesehatan lainnya yang membuat Anda berisiko mengalami kejang-kejang
- Memiliki kondisi yang membuat Anda kesulitan untuk buang air kecil
- Saat Anda hendak menjalani tes alergi, jika Anda mengonsumsi cetirizine dapat memengaruhi hasil akhirnya. Jadi Anda perlu berhenti meminum obatnya beberapa hari sebelum menjalani tes
Bagi kebanyakan orang dewasa, mengonsumsi obat cetirizine diperbolehkan. Namun, bagi anak-anak yang ingin mengonsumsi obat cetirizine, Anda perlu perhatikan beberapa hal dibawah ini, yaitu [3]:
- Anak-anak berusia 1 tahun ke atas dapat meminum obat cetirizine cair jika mendapatkan resep obat dari dokter.
- Anak-anak berusia 2 tahun ke atas dapat meminum obat cetirizine cair yang dibeli di apotek atau dapat resep obat dari dokter.
- Anak-anak yang berusia 6 tahun ke atas dapat meminum obat cetirizine tablet dan cair yang bisa Anda beli di apotek atau di supermarket terdekat.
- Anak-anak berusia 12 tahun ke atas dapat meminum obat cetirizine kapsul, tablet, dan cair yang bisa Anda beli di apotek atau di supermarket.
Dosis Meminum Obat Cetirizine
Jika anak Anda mendapatkan resep obat untuk meminum obat cetirizine, Anda perlu mengikuti instruksi dari dokter tentang bagaimana mengonsumsinya dan kapan meminumnya. [3]
Jika Anda mendapatkannya dari apotek atau toko, ikuti instruksi yang terdapat pada bungkus obat. [3]
Cetirizine dalam bentuk tablet dan kapsul (0,01 gram) dan sebagai obat cair (antara 5 ml atau ml). [3]
Biasanya dosis untuk orang dewasa sebanyak 0,01 gram dan diminum sekali dalam sehari. Jika Anda memiliki masalah ginjal, biasanya dosisnya lebih rendah dari dosis yang telah disebutkan (0,01 gram). [3]
Jika anak Anda ingin mengonsumsi obat cetirizine, perhatikan dosis dibawah ini, yaitu [3]:
- Untuk anak-anak yang berumur sekitar 6-11 tahun, dosis yang biasanya diambil sekitar 0,005 gram sebanyak dua kali dalam sehari. Anda perlu mengonsumsi sekitar 10-12 jam antara dosis pertama dan dosis kedua, seperti dosis pertama di pagi hari dan dosis kedua sebelum waktu tidur.
- Untuk anak-anak yang berusia sekitar 2-5 tahun, bisa konsumsi sekitar 0,025 gram sebanyak dua kali dalam sehari.
- Untuk anak-anak berumur 1-2 tahun, dokter Anda akan menggunakan berat badan atau usia anak untuk menentukan dosis yang tepat.