Melon merupakan buah yang kaya akan zat gizi. Kandungan gizi melon meliputi vitamin, mineral, dan antioksidan. Meskipun begitu, mengonsumsi melon dalam jumlah yang besar akan menimbulkan efek samping misalnya terhadap gula darah, saluran cerna atau metabolisme tubuh. [1]
Buah yang memiliki kandungan air dalam jumlah banyak ini mungkin tidak cocok bagi penderita diabetes tipe 2 yang sedang menjalani diet rendah gula, penderita penyakit jantung yang mengonsumsi beta bloker, dan penderita penyakit ginjal. [2]
Buah yang memiliki kulit bertekstur ini juga termasuk ke dalam golongan buah dan sayuran yang paling umum terlibat dalam penyebaran penyakit yang disebarkan melalui makanan. Ini disebabkan kulit buah melon yang bertekstur seperti jaring. Oleh karena itu, perlu berhati-hati dalam mengonsumsi buah melon. [3]
Daftar isi
1. Alergi
Meskipun melon memiliki beragam manfaat bagi kesehatan misalnya membantu tubuh mencegah kanker namun ada beberapa orang yang tidak dapat mengonsumsinya. Hal ini disebabkan oleh alergi yang ditimbulkan akibat buah melon. [4]
Alergi Anda terhadap melon dikategorikan sebagai alergi makanan. Ini terjadi karena tubuh memberikan tanggapan terhadap protein yang terdapat di dalam makanan. Kondisi ini menimbulkan gejala seperti sensasi gatal, terbakar, atau tersengat di dalam mulut, kerongkongan, dan lidah. [5]
Selain itu, bila Anda alergi terhadap melon, Anda juga akan mengalami resiko yang lebih tinggi alergi terhadap makanan lain seperti pisang, timun, zucchini, dan biji bunga matahari. Meskipun gejalanya mengganggu, biasanya hilang dalam sekejap sebab protein alergen telah menjalani pencernaan oleh air liur. [5]
2. Mengganggu Kadar Gula Darah
Para penderita diabetes mellitus dicirikan dengan adanya kenaikan kadar gula darah (glukosa). Konsumsi melon terlalu berlebihan bukanlah ide yang bagus bagi penderita diabetes. Hal ini disebabkan karena kandungan gula yang dimiliki melon dapat membebani tubuh dan berujung pada peningkatan kadar gula darah. [1]
Melon mempunyai indeks glikemik sebesar 65. Semakin tinggi indeks glikemik maka peningkatan kadar gula setelah mengonsumsi makanan tersebut akan tinggi. Meskipun 90% melon terdiri atas air namun kandungan gulanya sebanyak 9 gram. Oleh karena itu, konsultasi pada dokter sebelum rutin mengonsumsi melon. [1]
3. Terkontaminasi Bakteri
Melon mudah mengalami kontaminasi bakteri. Pada umumnya, bakteri yang terdapat di kulit buah melon salah satunya adalah Salmonella. Kontaminasi ini dapat berasal sebelum melon dipanen misalnya dari pengairan atau pemindahan setelah dipanen. [2]
Oleh karena itu, kulit buah melon menjadi tidak bersih dan dapat menjadi tempat pertumbuhan bakteri. Pastikan untuk mencuci bersih dengan air yang mengalir sambil disikat sebelum buah melon dipotong. Ini untuk mengurangi resiko masuknya bakteri berbahaya ke dalam daging buah melon. [2]
Kontaminasi oleh bakteri ini dapat menyebabkan Anda mengalami sakit dan kondisi ini disebut sebagai keracunan makanan. Kontaminasi juga dapat berasal dari bahan makanan lain seperti daging mentah, makanan laut, serta daging unggas. [6]
4. Menimbulkan Hiperkalemia
Buah melon merupakan sumber bagus bagi kalium. Mineral ini membantu tubuh menurunkan tekanan darah Anda. Akan tetapi, terlalu banyak kalium dapat menjadi masalah pada penderita penyakit ginjal. [3]
Hal ini disebabkan karena ginjal tidak lagi mampu menyaring seluruh kelebihan kalium. Kelebihan kadar kalium dalam tubuh akan berujung pada kondisi berbahaya yang disebut sebagai hiperkalemia. [3]
Jika hiperkalemia terjadi secara tiba-tiba, Anda akan merasakan palpitasi jantung, nyeri dada, mual, muntah, atau penapasan pendek. Kondisi ini dapat mengancam nyawa dan membutuhkan penanganan segera jika terjadi secara tiba-tiba. [7]
5. Meningkatkan Efek Diuretik
Para pasien yang mengonsumsi obat diuretik harus berhati-hati tatkala menikmati buah melon ini. Sebab konsumsi buah melon dapat meningkatkan efek diuretik dari obat diuretik yang Anda konsumsi. Jumlah buah melon yang diperbolehkan untuk dimakan adalah dalam porsi sedang. [4]
Hal ini dibuktikan dengan kandungan kalium yang dimiliki melon yakni 170-430 miligram. Tak hanya kalium yang membuat melon menjadi agen diuretik alami namun vitamin C sebanyak 12-60 miligram dan air yang menyusun melon sebesar 91%. [8]
6. Menimbulkan Masalah pada Pencernaan
Beberapa paduan makanan dapat menimbulkan masalah pada saluran pencernaan. Konsumsilah melon tanpa dipadukan dengan makanan lain termasuk air. Hal ini disebabkan kandungan melon yang kebanyakan terdiri atas air, serat, dan gula. [1]
7. Menimbulkan Kerusakan Ginjal
Melon memberikan 10% kebutuhan kalium Anda. Beta bloker merupakan jenis obat yang yang sering diresepkan dokter bagi para penderita penyakit jantung, dapat menimbulkan peningkatan kadar kalium. [2]
Orang yang menggunakan beta bloker harus mengonsumsi melon dalam jumlah yang sedang. Sebab kondisi kalium yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. [2]
8. Sulit Dicerna
Melon merupakan buah yang kaya akan serat. Para penderita kanker, yang mengalami operasi usus, atau mempunyai penyakit peradangan, Anda harus membatasi konsumsi serat. Sejumlah besar serat yang berasal dari buah dapat membuat tubuh sulit mencernanya. [3]
9. Resiko Kekurangan Zat Gizi Lain
Hanya konsumsi buah melon dapat membuat Anda beresiko kekurangan zat gizi lain. Tubuh Anda tidak hanya membutuhkan air, gula, serat namun juga membutuhkan protein dan lemak sehat. Pastikan Anda mengendalikan porsi konsumsi melon agar dapat memenuhi kebutuhan zat gizi lain dari sumber makanan yang lain. [1]
10. Menyebabkan Diare
Buah melon mengandung serat dan air dalam jumlah yang tinggi. Ketika dikonsumsi secara berlebihan, melon dapat menyebabkan diare dan menimbulkan begah atau kembung di perut. Ini disebabkan karena kedua kandungan tersebut dalam melon. [1]
Diare yang timbul bisa juga akibat Anda mengalami intoleransi terhadap melon atau akibat keracunan makanan. Bila diare disertai dengan nyeri dan kram perut maka kondisi ini adalah keracunan makanan akibat kontaminasi bakteri. [4,9]
Pada kebanyakan orang, diare dan kram perut muncul terhitung 12-72 jam sejak mengonsumsi buah melon. Dalam seminggu, kebanyakan orang akan pulih tanpa penanganan. Anda juga bisa mencegah diare ketika mengonsumsi melon dengan cara memakan lebih sedikit jenis buah dalam porsi yang lebih kecil. [9]