Terlepas dari bahayanya, merokok tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tapi juga para remaja [1,2].
Terlebih pada zaman sekarang, banyak remaja mencoba-coba aktivitas dan kebiasaan tidak sehat ini [1,2].
Sebagai orang tua yang mengetahui anak remajanya memiliki kebiasaan merokok, berikut ini adalah beberapa cara membuat remaja berhenti merokok yang bisa diupayakan.
Daftar isi [Show]
1. Bicara dengan Anak
Saat orang tua mengetahui anak yang sudah remaja memiliki kebiasaan merokok, bicara segera dengan anak secara baik-baik [3,4].
Orang tua dapat mengatakan kepada anak mengenai keinginan mereka agar anak berhenti merokok [3,4].
Namun bicara dengan nada keras, menyuruh, mengancam atau bahkan mengultimatum bukan cara terbaik dalam menghadapi anak remaja [3,4].
Kendalikan emosi saat bicara dengan anak mengenai hal ini dan tetap tenang [3,4].
Orang tua perlu tahu mengapa dan bagaimana anak mulai memiliki kebiasaan merokok [3,4].
Dengan mengidentifikasi penyebab, orang tua dapat lebih memahami posisi anak dan membantu anak berhenti dari kebiasaannya tersebut [3,4].
2. Beri Contoh yang Baik
Orang tua merupakan teladan terdekat bagi anak karena memiliki pengaruh paling kuat [3,5].
Jika orang tua sendiri memiliki kebiasaan merokok, jangan salahkan anak jika menirunya [3,5].
Bila orang tua berupaya berhenti merokok dengan cara yang benar, maka anak remaja juga akan mengikuti jejak orang tuanya [3,5].
Bila orang tua merupakan perokok, memberi contoh kepada anak remaja yang merokok agar berhenti merokok adalah salah satu keputusan terbaik [3,4,5].
3. Tidak Izinkan Anak Mengganti dengan Rokok Elektrik
Jika orang tua ingin anak berhenti merokok tembakau, sebaiknya tidak menyarankan anak mengubah haluan ke rokok elektrik [3].
Penggunaan rokok elektrik sama berbahayanya dengan rokok tembakau walau terlihat atau memiliki kesan lebih aman [3,6].
Merokok secara vaping atau menggunakan rokok elektrik terbukti efektif pada beberapa orang perokok tembakau untuk berhenti dari rokok tembakau [3].
Namun, kandungan nikotin sebenarnya tetap ada di dalam rokok elektrik yang pada dasarnya tetap tidak aman bagi kesehatan remaja [3,6].
4. Jadi Teman Sharing
Menjadi teman berbagi dengan anak dalam berbagai hal membantu anak untuk lebih terbuka dalam mengungkapkan masalah yang dihadapinya selama ini [3].
Seringkali anak remaja “melarikan diri” dari masalah yang harus dihadapi dan masalah-masalah pemicu stres ke aktivitas merokok [7].
Meski demikian, ada kalanya anak merokok hanya karena meniru atau terpengaruh oleh teman-temannya yang melakukan hal serupa [8].
Oleh karena itu, mengetahui akar permasalahan dan apa yang menjadi kegelisahan anak akan membantu orang tua menemukan jalan keluar agar anak berhenti merokok [3].
5. Beri Tahu Anak Bahaya Merokok
Orang tua dapat membantu anak berhenti merokok dengan memberi tahu apa saja risiko merokok [3].
Beri penjelasan kepada anak dengan tenang tanpa amarah mengenai efek merokok, seperti [3]:
- Membahayakan kesehatan paru-paru
- Memengaruhi performa atletik secara negatif
- Membuat gigi menguning
- Mengganggu sistem pernafasan dan membuat nafas tidak sedap (bau mulut)
Selain itu, minta anak menghitung pengeluarannya untuk membeli rokok dalam sebulan [3,4].
Rokok cukup terbilang mahal dan menjadikan aktivitas ini tidak ramah kantong [3].
Dibandingkan dengan membeli rokok, uang yang anak miliki bisa ditabung atau setidaknya digunakan untuk membeli benda lain yang lebih dibutuhkan [3].
Dengan uang rokok yang dikumpulkan, anak bisa membeli berbagai macam barang penting yang ia inginkan, mulai dari pakaian hingga barang elektronik [3].
6. Beri Batasan kepada Anak
Bila memiliki hubungan dekat dengan anak, orang tua dapat lebih mudah dan leluasa dalam hal pemberian batasan yang jelas [3,5].
Pertama-tama, tanya apa pendapat anak tentang remaja yang terbiasa merokok [3,5].
Setelah memberi jawaban dan alasan, orang tua dapat memberi nasehat kepada anak secara baik-baik [3,5].
Jelaskan pula kepada anak mengenai konsekuensi jangka panjang dari kegiatan merokok jika anak meneruskannya [3,5].
Orang tua juga berperan penting dalam menyatakan prinsip yang dipegang di dalam keluarga tentang merokok [3,5].
7. Bantu Anak Berhenti Merokok
Berhenti merokok adalah salah satu hal yang paling sulit dilakukan, tidak hanya bagi orang dewasa, tapi juga remaja [9].
Merokok seringkali menjadi sebuah tempat pelarian bagi banyak orang (termasuk remaja) dari stres [7].
Oleh sebab itu, berhenti merokok adalah suatu hal yang sangat sulit dipraktekkan sekalipun sang anak memiliki keinginan tersebut [7,9].
Karena itu, peran orang tua sangat vital dalam membantu anak dengan rencananya berhenti merokok [3].
Buat strategi bersama agar anak tidak merasa harus berusaha sendiri dan agar ia lebih termotivasi untuk tidak lagi merokok [3].
Beberapa hal ini dapat coba dilakukan untuk menolong anak remaja yang ingin berhenti dari kebiasaan buruk tersebut [3,4,5].
- Tanya kepada anak apa yang menjadi alasan terkuatnya untuk berhenti merokok. Buat daftar alasan berhenti merokok secara tertulis supaya lebih jelas dan anak lebih termotivasi.
- Buat rencana mulai kapan anak bisa mulai berhenti merokok.
- Minta anak untuk menjauhkan diri dari lingkungan perokok supaya ia bisa tidak tergoda untuk kembali merokok sewaktu-waktu.
- Kunjungi dokter dan minta bantuan dokter apabila merasa kesulitan dalam mencari solusi berhenti merokok.
- Bersiap terhadap timbulnya keinginan merokok sewaktu-waktu. Awal berhenti merokok akan cukup sulit dan menantang karena keinginan masih sangat besar. Oleh sebab itu, ajak anak untuk berjalan kaki mencari udara segar, memberinya permen/permen karet, hingga memintanya bernafas dalam-dalam adalah beberapa cara untuk menekan keinginan merokok.
Demikian sederet cara membuat remaja berhenti merokok yang layak dicoba di mana tentunya memerlukan peran besar orang tua sebagai dukungan utama anak.