Berpuasa di bulan Ramadhan membuat sebagian orang berhasil menurunkan berat badan atau setidaknya menjadi lebih sehat dan bugar [1,2].
Namun, tidak sedikit pula yang pada akhirnya mengalami beberapa masalah kesehatan.
Tensi tinggi atau disebut dengan hipertensi (tekanan darah tinggi) termasuk masalah kesehatan paling umum yang terjadi selama puasa.
Bila di bulan puasa kali ini hipertensi tidak terhindarkan, maka ini deretan kemungkinan penyebab tensi tinggi saat puasa yang perlu diketahui.
Daftar isi
- 1. Sering Mengonsumsi Makanan Asin
- 2. Sering Mengonsumsi Makanan Kaya Lemak
- 3. Sering Mengonsumsi Makanan Berpengawet
- 4. Sering Mengonsumsi Makanan Kalengan
- 5. Mengonsumsi Makanan Mengandung Kolesterol Hewani
- 6. Menggunakan Bumbu Berkandungan Natrium
- 7. Jarang atau Kurang Mengonsumsi Buah dan Sayur
- 8. Sedikit Minum Air Putih
- 9. Tidak Berolahraga
1. Sering Mengonsumsi Makanan Asin
Saat tekanan darah naik, ingat-ingat kembali makanan apa saja yang dikonsumsi sebagai menu sahur maupun berbuka puasa.
Jika terlalu sering makan makanan yang mengandung garam tinggi, tidak heran apabila tensi bisa meningkat [3].
Baik itu lauk pauk maupun camilan, sesuatu yang asin bila dikonsumsi berlebihan cukup bisa meningkatkan tekanan darah dengan cepat [3].
Namun ketika bisa membatasi asupan garam (8 gram per hari) dan menyeimbangkannya dengan cukup minum air putih maupun makan banyak sayur dan buah, tensi akan tidak akan terlalu parah dan dapat kembali stabil [3].
2. Sering Mengonsumsi Makanan Kaya Lemak
Tensi naik saat puasa juga bisa disebabkan oleh konsumsi berlebih makanan-makanan yang mengandung lemak tinggi [4,5].
Bagi orang-orang yang memiliki riwayat hipertensi, konsumsi makanan kaya lemak khususnya setiap sahur dan berbuka puasa akan mengakibatkan hipertensi kambuh dan bertambah buruk [4,5].
Makanan berlemak yang bisa memperburuk hipertensi adalah makanan cepat saji, junk food, atau gorengan [6,7,8].
Kenaikan tekanan darah bisa menjadi sangat signifikan apabila diasup terlalu sering baik saat sahur saja, berbuka saja, atau keduanya setiap hari.
Walaupun makanan-makanan berlemak tinggi lebih enak, perhatikan kondisi tekanan darah.
3. Sering Mengonsumsi Makanan Berpengawet
Tensi tinggi padahal sedang berpuasa juga bisa disebabkan oleh faktor asupan berpengawet [9].
Bila setiap sahur dan berbuka selalu menyajikan dan mengonsumsi makanan-makanan berbahan pengawet, maka ini bisa menyebabkan hipertensi kembali dialami atau bahkan lebih parah [9].
Makanan berbahan pengawet yang dimaksud antara lain seperti ikan asin, abon, selai kacang, maupun asinan dan lainnya.
Jika hampir setiap sahur dan berbuka terdapat menu-menu tersebut, tensi tinggi kemungkinan besar terjadi karena makanan-makanan itu [9].
Walau makanan berpengawet cukup praktis dan juga nikmat, batasi asupannya, tidak hanya saat puasa tapi juga di hari biasa supaya tekanan darah tetap normal dan tubuh tetap sehat.
4. Sering Mengonsumsi Makanan Kalengan
Makanan kalengan juga dapat menjadi alasan mengapa tensi tinggi saat puasa [10].
Sarden, kornet, dan sosis adalah jenis makanan kalengan yang umumnya dikonsumsi.
Selama berpuasa, terlalu sering menyajikan sekaligus makan makanan kalengan tidak baik bagi tekanan darah [10,11].
Bahkan sekalipun yang dikonsumsi adalah sayuran; sayuran kalengan tetap tidak sehat walaupun praktis dan enak.
Selain makanan, minuman kalengan pun kini mudah didapat di mana saja, terutama minuman soda [12].
Terlalu sering mengonsumsi minuman kaleng yang bersoda dan berkandungan natrium tinggi, tekanan darah dapat terpicu naik [12].
Minuman kalengan bergula tinggi pun perlu diwaspadai sebagai penyebab tensi tinggi [12].
Terlalu sering mengonsumsi yang manis-manis bisa berdampak pada pembuluh darah dan jantung yang meradang [12].
Dari peradangan yang terjadi, ini bisa memengaruhi tekanan darah; waspadai hipertensi memburuk [12].
5. Mengonsumsi Makanan Mengandung Kolesterol Hewani
Bila sahur dan berbuka puasa lebih sering mengonsumsi makanan-makanan dengan kandungan kolesterol hewani tinggi, maka tensi tinggi dapat mudah terjadi sebagai akibatnya.
Bagi yang telah memiliki hipertensi, kondisi ini berpotensi menjadi jauh lebih buruk ketika tidak menjaga makan dengan baik saat puasa.
Kolesterol hewani umumnya ada pada jeroan, mentega, kulit ayam, dan sebagainya.
Makanan-makanan berkolesterol hewani memang cenderung nikmat, namun terlalu sering mengasupnya saat puasa justru berbahaya bagi tubuh.
6. Menggunakan Bumbu Berkandungan Natrium
Memasak sendiri tidak selalu jauh lebih menyehatkan daripada membeli makanan di luar.
Membeli makanan di luar identik dengan kandungan natrium/garam, gula, lemak, dan kolesterol tinggi sehingga tidak dianjurkan agar tidak mudah memicu penyakit tertentu, salah satunya adalah hipertensi [9].
Namun bila memasak sendiri pun selalu menambahkan bumbu dengan kandungan natrium, maka efeknya akan sama saja terhadap tubuh [13].
Menyiapkan makanan sendiri saat puasa bukan ide buruk, namun perhatikan kembali bumbu-bumbu apa saja yang baik dan kurang baik dikonsumsi setiap kali memasak.
Bumbu berkandungan natrium seperti micin/MSG, tauco, saus tomat, kecap hingga sambal biasanya meningkatkan risiko meningkatnya tekanan darah [9,13].
Baik memasak untuk sahur maupun berbuka, pastikan untuk tidak berlebihan dalam menggunakan dan mengonsumsi bumbu-bumbu tersebut.
Batasi pemakaiannya agar tidak terlalu berlebihan atau tidak terlalu seirng menggunakannya supaya tensi aman selama puasa.
7. Jarang atau Kurang Mengonsumsi Buah dan Sayur
Perhatikan kembali menu sahur dan berbuka puasa selama ini; tensi naik mungkin juga disebabkan oleh kurangnya asupan sayur dan buah [14,15].
Penyajian makanan yang selalu berlemak, asin, berkolesterol, dan instan tanpa serat cukup dari buah dan sayur dapat memicu tensi naik.
8. Sedikit Minum Air Putih
Jadwal puasa sekaligus aktivitas padat seringkali membuat seseorang lupa untuk minum cukup air putih.
Bila sahur dan berbuka terlalu berlebihan mengonsumsi makanan-makanan pemicu tekanan darah tinggi tanpa diimbangi dengan air minum putih yang cukup, hal ini bisa segera menaikkan tekanan darah [16].
9. Tidak Berolahraga
Berpuasa sekitar 13 jam ditambah dengan kegiatan padat hampir setiap hari mungkin menjadi alasan mengapa seseorang tidak berolahraga demi menyimpan energinya.
Namun bila hal ini tidak diimbangi dengan asupan makanan yang tepat dan memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang baik, hal ini meningkatkan risiko hipertensi memburuk [17].
Demikian berbagai kemungkinan penyebab tensi tinggi saat puasa yang bisa diatasi dengan mengubah kembali pola makan dan pola hidup keseluruhan menjadi lebih sehat dan seimbang.