Alprostadil merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi [1, 2, 3, 4].
Daftar isi
Alprostadil berfungsi untuk relaksasi pembuluh darah dan otot di dalam penis sehingga meningkatkan aliran darah untuk ereksi [2, 4].
Berikut informasi mengenai alprostadil [1, 3]:
Indikasi | Disfungsi ereksi yang disebabkan oleh neurogenik, vaskulogenik, psikogenik, atau etiologi campuran |
Kategori | Obat Khusus |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Obat untuk disfungsi ereksi dan kelainan ejakulatoris/vasodilator perifer dan aktivator cerebral |
Bentuk | Suppositoria, topikal krim, cairan injeksi |
Kontraindikasi | Riwayat dari priapisme kambuhan, anemia sel sabit atau gejala, multiple myeloma, leukemia, trombositemia, polisitemia, predisposisi pada trombosis vena, deformasi penis anatomis (seperti angulasi, fibrosis cavernosa, penyakit Peyronie, stenosis uretra distal, hipospadia berat dan pembungkukan, balanitis, uretritis akut/kronis), implan penis. Pasien yang disarankan untuk tidak melakukan aktivitas seksual (seperti pasien dengan kondisi kardiovaskuler atau cerebrovaskuler tidak stabil). Penggunaan bersamaan dengan obat ain untuk disfungsi ereksi (seperti inhibitor fosfodiesterase tipe 5 atau phosphodiesterase tipe 5 (PDE5), papaverine). Neonatus dengan gejala gangguan pernapasan. Anak-anak (intrakavernosal) |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima pengobatan alprostadin: → Pasien dengan kecenderungan terjadi pendarahan → Pasien dengan penyakit ditularkan melalui darah dan pulmoner → Pasien dengan serangan iskemik sementara → Pasien dengan penyakit jantung kongenital dan gagal jantung kongenital → Pasien dengan riwayat gangguan psikiatrik atau ketergantungan obat → Pasien dengan pasangan yang sedang hamil (gunakan kondom barrier jika pasangan sedang atau berkemungkinan hamil) |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Obat alprostadil digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi (impotensi) dan membantu diagnosis tertentu yang menyebabkan kondisi tersebut [1, 2, 3, 4].
Disfungsi ereksi yaitu ketidakmampuan untuk mempertahankan suatu ereksi untuk mencapai intercourse seksual. Disfungsi ereksi sering disebut juga sebagai impotensi. Faktor penyebab disfungsi ereksi meliputi: [5]
Obat alprostadil digunakan pada pasien dewasa dengan dosis sebagai berikut[1]:
Intrakavernosa (suntikan ke pangkal penis) ⇔ Diagnosis disfungsi ereksi → 5-20 mcg sebagai dosis tunggal ⇔ Disfungsi ereksi → Dosis awal 2,5 mcg diikuti dengan 5 mcg jika terdapat respon sebagian, atau 7,5 mcg jika tidak terdapat respon. → Peningkatan selanjutnya sebesar 5-10 mcg diberikan sampai dosis yang sesuai tercapai. → Kisaran dosis umum: 5-20 mcg → Dosis maksimal: 60 mcg → Untuk kondisi yang disebabkan neurogenik (seperti cedera tulang belakang): Dosis awal 1,25 mcg, diikuti dengan 2,5 mcg kemudian 5 mcg, dan peningkatan selanjutnya sebesar 5 mcg hingga dosis yang sesuai pada interval setidaknya 1 hari untuk responder; untuk non-responder, dosis yang lebih besar dapat diberikan dalam 1 hari → Frekuensi maksimal: satu kali sehari, 3 kali seminggu. |
Topikal/Kutaneus ⇔ Disfungsi ereksi → Sebagai krim: Dosis awal 300 mcg diaplikasikan pada ujung penis, dapat dikurangi hingga 200 mcg jika pasien tidak dapat menoleransi AR. → Frekuensi maksimal: satu kali sehari, 2-3 kali seminggu |
Urethral ⇔ Diagnosis disfungsi ereksi → 500 mcg sebagai dosis tunggal ⇔ Disfungsi ereksi → Dosis awal 250 mcg, dapat ditingkatkan secara bertahap hingga 1000 mcg, atau dikurangi hingga 125 mcg tergantung pada respon pasien → Frekuensi maksimal: dua kali sehari; 7 dosis seminggu |
Obat alprostadil dapat digunakan pada pasien anak-anak dengan dosis sebagai berikut[1]:
Intravena ⇔ Penanganan duktus arteriosus paten pada neonatal dengan penyakit jantung bawaan → Mula-mula 0,05-0,1 mcg/kg/menit via infus kontinu, dikurangi ke dosis paling rendah yang masih memungkinkan untuk menjaga respon pasien. → Jika respon tidak memadai, dosis dapat ditingkatkan hingga 0,4 mcg/kg/menit |
Berikut beberapa efek samping alprostadil yang memerlukan pertolongan medis segera[4]:
Berikut beberapa efek samping alprostadil yang memerlukan pertolongan medis jika berlangsung terus menerus atau dalam jangka waktu lama[4]:
Info Efek Samping Alprostadil untuk Tenaga Medis[4]
Untuk mengetahui mengenai penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan, dan overdosis alprostadil berikut informasinya[1]:
Penyimpanan | Larutan untuk injeksi IV/krim/urethral: → Simpan antara 2-8°C → Jangan disimpan di freezer Serbuk untuk injeksi intrakavernosa: → Simpan di bawah suhu 25°C (5, 10, 20 mcg); 2-8°C (40 mcg) |
Cara Kerja | Deskripsi: Alprostadil, suatu prostaglandin E1 yang terdapat secara alami dalam tubuh, merupakan agen vasodilatasi dan inhibitor agregasi platelet. Obat ini menginduksi ereksi dengan relaksasi otot-otot polos trabecular dan dilatasi arteri kavernosa, memungkinkan darah mengalih ke ruang-ruang lacunar penis. Obat ini juga mengakibatkan relaksasi otot polos pada ductus arteriosus → Onset: Disfungsi ereksi: 5-20 menit → Durasi: Disfungsi ereksi: < 1 jam Farmakokinetik: → Absorpsi: Waktu konsentrasi plasma puncak: 30-60 menit (intrakavernosa); sekitar 1 menit (uretral) → Pengikatan protein plasma: 81%, terutama pada albumin; 55% pada α-globulin IV-4 fraksi → Metabolisme: Dimetabolisme (sekitar 70-80%) dalam satu jalur tunggal melaui paru-paru via oksidasi beta dan omega menjadi 13,14-dihidro-PGE1, 15-keto-PGE1, dan 15-keto-13,14-dihidro-PGE1 (IV) → Ekskresi: Melalui urin (90% sebagai metabolit) dan feses → Paruh waktu eliminasi: 0,5-10 menit |
Interaksi dengan obat lain | → Penurunan pengaruh dengan simpatomimetik, dekongestan, dan supresan nafsu makan → Dapat meningkatkan pengaruh antihipertensif, obat vasoaktif, antikoagulan dan inhibitor agregasi platelet Berpotensi fatal: peningkatan AR, meliputi peningkatan lama ereksi , dengan inhibitor PDE5 (seperti sildenafil, tadalafil, vardenafil) dan obat lain yang menginduksi ereksi (seperti papaverine) |
Overdosis | ⇔ Gejala: Hipotensi, sinkop, pusing, rasa sakit pada penis yang terus menerus, priapisme, krisis hipertensif ⇔ Cara Mengatasi: Perawatan simptomatik dan suportif. Penanganan peningkatan lama ereksi atau priapisme dapat meliputi aspirasi darah kavernosa atau pemberian intrakavernosa agonis α-adrenergik (seperti phenylephrine, epinephrine) atau dopamine |
Apa saja yang sebaiknya dihindari ketika mengkonsumsi alprostadil?
Hindari aktivitas mengemudikan kendaraan dan aktivitas lain yang berpotensi menimbulkan cedera/bahaya[4].
Obat apa saja yang mempengaruhi alprostadil?
Obat lain yang diinjeksikan ke penis dapat mempengaruhi kerja alprostadil. Obat-obat seperti hepatin dan warfarin juga dapat mempengaruhi alprostadil . Hindari penggunaan obat-obat lain tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu[4].
Apakah pengobatan dapat dihentikan ketika merasa baikan?
Ya. Alprostadil digunakan hanya ketika dibutuhkan dan tidak diberikan sebagai obat berjangka waktu panjang dengan dosis harian[4].
Apakah alprostadil aman untuk kehamilan dari pasangan pengguna?
Alprostadil termasuk kategori C untuk kehamilan, sehingga berpotensi merugikan janin. Penggunaan obat oleh pasien dengan pasangan yang sedang atau memiliki kemungkinan hamil perlu diwaspadai [4].
Berikut beberapa obat dengan kandungan alprostadil [4]:
Brand Merek Dagang |
Caverject |
Alprestil |
Edex |
Muse |
Prostin VR Pediatric |
Edex Refill |
1. Anonim. Alprostadil. MIMS; 2020.
2. Anonim. Alprostadil Suppository. WebMD; 2020.
3. Anonim. Alprostadil. Pusat Informasi Obat Nasional, BPOM; 2020.
4. Cerner Multum. Alprostadil (injectable and transurethral). Drugs; 2020.
5. Jill Seladi-Schulman, PhD dan Healthline Editorial Team, reviewer Alana Biggers, MD. Everything You Need to Know About Erectile Dysfunction (ED). Healthline; 2019.