Vasodilator Perifer : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat merusak jantung, pembuluh darah, ginjal, dan bagian tubuh lainnya. Hipertensi bisa menyebabkan penyakit komplikasi seperti serangan jantung, gagal jantung, stroke, dan penyakit ginjal kronis. Penyakit hipertensi dapat di minimalisir dengan pola gaya hidup sehat seperti makan makanan sehat, olahrag, menjaga berat badan, tidak minum alkohol, jangan stres[1].

Gaya hidup hanya membantu meminimalisir penyakitnya saja tetapi tidak bisa mengobati. Pengobatan adalah salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan hipertensi[1].

Infark miokard dapat menyebabkan rusaknya otot jantung karena kurangnya oksigen. Infark miokard dapat menyebabkan ganggunan fungsi diastolik dan sistolik dan membuat pasien sangat rentan terhadap aritmia. Infark miokard dapat menyebabkan penyakit komplikasi yang sangat serius[2].

Gagal jantung adalah penyakit yang berkembang ketika jantung tidak cukup memompa darah di dalam tubuh, sehingga tubuh tidak cukup terisi darah. Gagal jantung dapat beresiko rusaknya hati tau ginjal. Penyakit komplikasi lainnya seperti hipertensi paru, detak jantung tidak beraturan, katup jantung, dan serangan jantung mendadak[3].

Fungsi Vasodilator Perifer

Vasodilator perifer bekerja dengan cara distal dari bagian sistem vaskular yaitu arteriol dan venula. Vasodilator perifer dapat memperlebar pembuluh darah distal dan menurunkan tekanan darah. Fungsi dari obat ini dapat membantu jantung memomp darah melalui pembuluh darah tepi. Vasodilator perifer ini digunakan untuk hipertensi, infark miokard, dan gagal jantung[4].

Berikut fungsi dan kegunaan Vasodilator Perifer[5]:

  • Digunakan untuk mengobati hipertrigliseridemia dan pellagra.
  • Digunakan untuk membalikkan anestesi jaringan lunak.
  • Untuk pengobatan demensia pikun, migrain yang berasal dari vaskular, iskemia transien, agregasi hiper platelet, dan degenerasi makula.
  • Digunakan untuk mengobati anomali arteri pulmonalis.
  • Digunakan untuk mengobati klaudikasio intermiten yang disebabkan oleh penyakit arteri oklusi kronis pada tungkai.
  • Digunakan untuk mengobati feokromositoma dan episode hipertensi dan berkeringat.
  • Digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit pembuluh darah, seperti klaudikasio dan arteriosklerosis.
  • Digunakan untuk merawat pasien dengan gangguan pembuluh darah perifer, dan pasien lanjut usia dengan gejala yang berhubungan dengan gangguan mental organik.
  • Digunakan dalam pengobatan gejala insufisiensi serebrovaskular, penyakit pembuluh darah perifer arteriosklerosis obliterans, tromboangiitis obliterans (penyakit Buerger) dan penyakit Raynaud.
  • Digunakan sebagai suplemen makanan.
  • Digunakan untuk menunda penurunan mental progresif dalam kondisi seperti Alzheimer

Menurut penelitian memiliki keefektifan obat Vasodilator untuk pengobatan penyakit arteri obstrktif. Selain itu, pasien dengan penyakit vasospastik bekerja pada bagian sistem saraf simpatis memiliki efek perbaikan untuk meningkatkan aliran darah kapiler kulit[5].

Vasodilator perifer merupakan obat yang digunakan untuk pengobatan yang dapat mempengaruhi pembuluh darah pada bagian perifer tubuh seperti lengan dan tungkai. Obat ini digunakan untuk pengobataan penyakit arteri perofer dan fenomena Raynaud. Vasodilator perifer dapat meredakan gejala dan memperlebar pembuluh darah, mencegah menjadi sempit (konstriksi). Vasodilator perifer hanya diresepkan setelah tindakan dicoba dan gejala penyakit tidak kunjung sembuh[6].

Penyakit yang Diatasi dengan Vasodilator Perifer

Vasodilator Perifer mengobati beberapa penyakit medis yaitu :

  • Insufisiensi Serebrovaskular

Insufisiensi serebrovaskular adalah obat yang dapat mempengaruhi bagian sirkulasi darah ke otak yang dapat menyebabkan aliran darah menjadi terbatas atau tidak ada area otak yang terkena[7].

Penyakit arteri koroner adalah terjadinya penyempitan yang dapat menyumbat aliran pembuluh darah kecil yang menyuplai darah dan oksigen menuju jantung[8].

Kram Kaki Nokturnal atau kram kaki yang terjadi pada malam hari dikarenakan tekanan yang tiba-tiba dan menyakitkan pada otot btis (tungkai bawah) atau paha (tungkai atas). Otot menjadi berkedut di bawah kulit dan terasa keras[9].

Sindrom Raynaud adalah penyakit dengan gejala suhu dingin dan emosi kuat yang menyebabkan kejang pada bagian pembuluh darah yang menghalangi aliran darah ek bagian jari tangan, kaki, telinga, dan hidung[10].

  • Vasospasme

Vasospasme terjadi karena otot polos pembuluh darah berkontraksi yang menyebabkan vasokonstriksi yang dapat menurunkan diameter pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan aliran darah menjadi berkurang[11].

Cara Kerja Vasodilator Perifer

Vasodilator Perifer dapat meningkatkan aliran darah otot secara langsung dan merelaksasi otot polos pembuluh darah. Vasodilator Perifer juga bekerja dengan cara menghambat fosofdiesterase yang dapat menyebabkan efek spasmolitik pada otot polos arteri koroner, serebral, paru, dan perifer. Vasodilator Perifer juga sangat mempengangurhi GI, empedu, dan otot polos ureter[13].

Selain itu, obat ini juga bekerja dengan cara menginduksi ereksi penis dengan merelaksasikan arteriol, meningkatkan aliran dan volume darah[13]. Pengabsorpsian obat ini diserap dengan sangat baik dari saluran GI dengan waktu konsentrasi plasma kira-kira 1 jam dengan pendistribusian tersebar luas terutama hti dan timbunan lemak melintasi plasenta. Pengekskresian melalui urin sebagai konjugta dengan waktu paruh eliminasi 20-120 menit[12,13].

Resisten Vasodilator perifer sistemik dapat berkurang jika arteri dari sistem vaskular menjadi melebar. Efeknya dapat menurunkan tekanand darah di dalam arteri, meningkatkan output ventrikel, dan menurunkan volume diastolik akhir, Vasodilator digunakan dengan sangat hati-hati karena dapat memperburuk perfusi ke bagian organ vital[14].

Vasodilator bekerja pada bagian arteri dan vena dari ssistem vaskular, tetapi beberapa Vasodilator bekerja dengan lebih baik di beberapa sisi.

Obat Vasodilator digunakan untuk berbagai kondisi penyakit seperti arteri koroner, gagal jantung, dan hipertensi. Efektivitas pengobatan Vasodilator untuk gagal jantung kongestif kronis telah terbukti dalam uji klinis multisenter besar. Kombinasi dengan obat lain telah terbukti manjur untuk mengobati gejala gagal jantung[14].

Contoh Obat Vasodilator Perifer

Vasodilator Perifer tersedia dalam bentuk tablet oral dan injeksi yang hanya bisa didapat dari resep dokter dan tidak di jual bebas. Berikut ini contoh obat Vasodilator Perifer.

Isoxsuprine obat vasodilator yang dapat melemaskan vena dan arteri agar dapat memperlebar jalannya darah dengan lebih mudah. Tindakan ini sangat membantu untuk mengobati gejala kondisi seperti aliran darah yang buruk ke otak, pengerasan arteri, fenomena raynaud, dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh aliran darah yang buruk pada vena dan arteri[15].

Papaverine dapat melemaskan otot polos pada pembuluh darah untuk membantu memperlebar sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan mengalir dengan lebih mudah melalui vena dan arteri. Papaverine digunakan untuk pengobatan yang disebabkan karena kejang otot polos seperti nyeri dada, sirkulasi, serangan jantung, atau gangguan pada perut atau bagian pada kandung empedu[16].

Papaverine tidak digunakan untuk pengobatan disfungsi ereksi (impotensi) dan tidak disuntikkan ke penis. Hal tersebut, menyebabkan ereksi yang menyakitkan dan berkepanjangan sehingga memerlukan pembedahan untuk mengatasinya[16].

Efek Samping Vasodilator Perifer

Setiap obat memiliki efek samping yang tidak diinginkan, termasuk dengan Vasodilator Perifer. Penggunaan takaran dosis yang tepat bisa mengurangi timbulnya efek samping yang tidak diinginkan. Berikut ini beberapa efek samping umum yang sering terjadi dan sering dilaporkan[15,16].

  • Mual
  • Sakit perut
  • Hilangnya nafsu makan
  • Sembelit
  • Diare
  • Perasaan sakit umum
  • Sakit kepala
  • Mengantuk, pusing atau sensasi berputar
  • Kemerahan (hangat, kemerahan, atau perasaan geli);
  • Ruam kulit, peningkatan keringat
  • Kelelahan, kurang energi.
  • Nyeri dada atau detak jantung tidak teratur (hubungi dokter Anda jika ini mengganggu)

Gejala overdosis mungkin termasuk[15]

  • Kelemahan
  • Kantuk
  • Pusing
  • Muntah
  • Penglihatan ganda
  • Berkeringat
  • Hangat atau kemerahan
  • Detak jantung cepat
  • Gerakan mata yang tidak terkontrol

Vasodilator Perifer dapat menyebabkan kantuk dan pusing, hati-hati saat mengemudi, mengoperasikan mesin, atau yang sedang melakukan aktivitas. Ada baiknya untuk tidak melakukan kegiatan selama menggunakan obat ini[15].

Untuk obat papaverine tidak dapat dikonsumsi jika memiliki kondisi penyakit jantung yang serius[16]. Sedangkan untuk Isoxsuprine tidak boleh digunakan setelah melahirkan. Ada baiknya bicarakan ke dokter keuntungan dan resiko yang terjadi[15].

Vasodilator Perifer tidak diketahui apakah berbahaya bagi janin di dalam kandungan dan bagi ibu yang menyusui. Ada baikanya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter resiko yang akan terjadi[15].

Isoxsuprine diminum 3 atau 4 kali sehari sesuai dengan dosis. Minum Isoxsuprine dengan teratur untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Tes darah selama pengobatan sangatlah penting untuk memantau efek samping yang terjadi[15].

Papaverine disuntikkan ke dalam otot atau ke bagian pembuluh darah melalui infus. Saat disuntikkan ke pembuluh darah, Papaverine diberikan dengan cara perlahan selama 1 atau 2 menit sebagai pencegahan iritasi pembuluh darah atau efek samping lainnya[16].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment